• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Pokok Permasalahan dan Strategi Penanganannya - PSHK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Pokok Permasalahan dan Strategi Penanganannya - PSHK"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

Strategi perbaikan sistem hukum dan peraturan harus dijamin dengan diatur dalam peraturan perundang-undangan. Kajian ini memberikan rekomendasi berupa sejumlah strategi untuk mengatasi permasalahan sistem hukum dan peraturan.

Pendahuluan

Salah satu temuan dalam studi ini adalah belum adanya pendekatan komprehensif untuk memperbaiki peraturan perundang-undangan di Indonesia. Langkah untuk mengatasi permasalahan peraturan yang ada adalah melalui penyederhanaan peraturan berupa pengurangan produk peraturan perundang-undangan.

Sinkronisasi Peraturan

Regulasi dan Kebijakan Nasional

Di tingkat nasional, dokumen perencanaan pembangunan meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L), Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Kementerian/Lembaga Lembaga Rencana Kerja (Renja K/L). Sinkronisasi perencanaan pembangunan dengan perencanaan peraturan perundang-undangan tercermin dalam dokumen perencanaan pembangunan dan dokumen perencanaan peraturan perundang-undangan periode 2015–2019.

14 RUU

Baru 3 RUU Tahun 2019 dan Prolegnas yang disahkan menjadi undang-undang, ketiganya adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang - Undang-undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi undang-undang, dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak. Gambaran belum sinkronnya usulan RUU yang diajukan pemerintah merupakan cerminan dari inkonsistensi perencanaan pembangunan dengan perencanaan perundang-undangan selama ini.

RPJMN Prolegnas

12 RUU70 RUU

Urgensi Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan dengan Perencanaan Peraturan Perundang-Undangan

Oleh karena itu, peraturan perundang-undangan harus mampu menciptakan kondisi yang mendukung tercapainya kesejahteraan masyarakat. Banyaknya peraturan hukum dan rendahnya kualitas peraturan hukum mengakibatkan kurangnya kepastian hukum.

Ketidaksesuaian dengan Materi

Suatu hal yang menurut ketentuannya harus diatur dengan undang-undang, tidak dapat dan tidak boleh diatur oleh peraturan hukum jenis lain, misalnya peraturan pemerintah, dan sebaliknya.21. Merujuk pada UU KPS Tahun 2011, hanya ada satu jenis peraturan hukum yang secara konkrit memuat isi, yakni undang-undang. Apalagi, Pasal 11 UU KPS Tahun 2011 mengatur bahwa materi muatan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) sama dengan materi muatan undang-undang.23 Sementara itu, materi muatan jenis peraturan hukum di bawah Undang-undang yakni peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden (perpres) diatur secara singkat pada Pasal 12 dan 13.

Banyaknya produk peraturan perundang-undangan yang mengatur hal-hal yang tidak seharusnya diatur dengan undang-undang menunjukkan tidak adanya kontrol terhadap penerapan asas substantif material dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, khususnya undang-undang. Banyaknya produk peraturan perundang-undangan yang mengatur hal-hal yang tidak seharusnya diatur dengan undang-undang menunjukkan ketiadaannya. Ketentuan mengenai isi peraturan hukum secara tegas pertama kali tertuang dalam Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Hukum (UU Kemitraan Pemerintah-Swasta Tahun 2004).

Selain itu, isi peraturan hukum jenis lainnya diatur secara berurutan dari Pasal 9 sampai dengan Pasal 13. Sedangkan Pasal 14 memberikan batasan ketentuan pidana yang hanya dapat dimuat dalam undang-undang dan peraturan daerah. Tidak hanya soal isi undang-undang, ketentuan terkait isi produk legislasi di bawah undang-undang juga harus diubah.

Implementasi Peraturan

Perundang-

Undangan yang Tidak Efektif

Pemerintah menyadari adanya peraturan perundang-undangan yang multitafsir, tumpang tindih dan saling bertentangan. Salah satu faktor yang diyakini turut menyebabkan terjadinya hiperregulasi adalah lemahnya upaya monitoring dan evaluasi terhadap peraturan perundang-undangan, terutama setelah suatu peraturan perundang-undangan disahkan dan mulai berlaku. Sejak awal reformasi, upaya pemerintah dan DPR dalam melakukan monitoring dan evaluasi peraturan perundang-undangan belum signifikan.

Selain itu, karena kurangnya publikasi, masyarakat tidak mengetahui apakah pemerintah dan DPR memiliki alat dan parameter untuk memantau dan mengevaluasi peraturan perundang-undangan. Keadaan ini semakin nyata ketika UU KPS Tahun 2004 yang kemudian digantikan oleh UU KPS Tahun 2011 tidak menetapkan tahapan monitoring dan evaluasi dalam seluruh proses pembentukan peraturan perundang-undangan. Perlu diketahui, beberapa undang-undang saat ini memuat ketentuan mengenai evaluasi peraturan perundang-undangan.

Secara umum, inisiatif regulasi, atau pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap peraturan perundang-undangan yang ada, mempunyai bentuk yang berbeda-beda, mulai dari peraturan pelaksanaan, pedoman, hingga bantuan teknis. Beberapa arah perubahan diidentifikasi terkait dengan pemantauan dan evaluasi peraturan hukum.

Ilustrasi Penilaian Tata Kelola Regulasi di Indonesia Menurut  Penilaian Bank Dunia
Ilustrasi Penilaian Tata Kelola Regulasi di Indonesia Menurut Penilaian Bank Dunia

Simplifikasi Regulasi

Sedangkan produk regulasi yang dikeluarkan pemerintah daerah didominasi oleh peraturan kabupaten/kota sebanyak 25.575 peraturan, disusul peraturan provinsi sebanyak 3.177 peraturan.59. Jumlah tersebut belum termasuk peraturan dan peraturan daerah yang dikeluarkan lembaga negara, seperti Mahkamah Agung, MK, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan lain-lain. Salah satu penyebab permasalahan terbentuknya banyak peraturan perundang-undangan adalah buruknya perencanaan peraturan perundang-undangan.

Penyempurnaan aturan pengeluaran barang berupa peraturan Menteri Keuangan dan peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Pasca terbitnya UU OPP tahun 2011, sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah tingkat pusat juga mengeluarkan berbagai kebijakan tingkat teknis yang bertujuan untuk menyederhanakan peraturan perundang-undangan, yang beberapa di antaranya dirinci pada tabel di bawah ini. Tahun Kementerian/Lembaga Bahan 1 2011 Bappenas (deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan, Direktorat Analisis Peraturan Perundang-undangan).

31 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengundangan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan memuat kewajiban bagi instansi yang meminta pengundangan untuk melampirkan analisis kesesuaian antara peraturan perundang-undangan yang setingkat, peraturan yang lebih tinggi, dan putusan pengadilan terkait. 32 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Peraturan Hukum Melalui Jalur Non Yudisial, pemerintah merupakan wadah penyelesaian perselisihan norma hukum dan konflik kewenangan.

tabel berikut dapat dilihat perencanaan pada level undang-undang dan  perencanaan untuk penyusunan PP dan perpres
tabel berikut dapat dilihat perencanaan pada level undang-undang dan perencanaan untuk penyusunan PP dan perpres

Simplifikasi Regulasi

Penerapan penyederhanaan peraturan yang dilakukan oleh berbagai kementerian, termasuk Bappenas, menghasilkan revisi 434 peraturan di tingkat kementerian, direktur jenderal, dan lainnya. Sebelum pernyataan Presiden tersebut, sebenarnya pemerintah telah memulai penyederhanaan peraturan melalui Bappenas bekerja sama dengan kementerian sektoral. Misalnya saja pada tahun 2016, Bappenas memfasilitasi dua puluh kementerian/lembaga dalam melaksanakan penyederhanaan peraturan di bidang perizinan dan investasi.

Perlu dicatat bahwa setiap sektor yang bergantung pada kementerian/lembaga memiliki tantangan kelembagaan tersendiri dalam penerapan penyederhanaan peraturan. Sebagai langkah awal, penting untuk mencatat pengalaman masing-masing kementerian/lembaga dalam melakukan penyederhanaan peraturan. 73 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Laporan Hasil Kajian Penyederhanaan Regulasi di Bidang UMKM Kerjasama Bappena dan Lembaga Analisis Ekonomi Kebijakan Hukum UPH, (Jakarta: Bap-penas, 2018).

Pencatatan metode dan kisah sukses tersebut akan menjadi dokumen hidup perjalanan reformasi regulasi di Indonesia dan dapat digunakan sebagai alat pembelajaran kolektif dan panduan untuk menyederhanakan peraturan selanjutnya. Dengan dokumen ini, pengambil kebijakan diharapkan mampu mengembangkan model penyederhanaan peraturan yang ideal sehingga keberhasilannya dapat direplikasi tidak hanya di tingkat pusat tetapi juga di tingkat daerah.

Kelembagaan dalam Reformasi Regulasi

Akibatnya lahirlah beberapa peraturan yang isinya bukan merupakan isi peraturan perundang-undangan jenis tertentu. Tumpang tindih kewenangan dalam hal ini terjadi pada tahap pembentukan peraturan daerah sebagai salah satu jenis peraturan perundang-undangan yang diatur dalam UU KPS. UU KPS Tahun 2011 tidak memuat tahapan monitoring dan evaluasi terhadap peraturan perundang-undangan yang ada dalam tahapan pembentukannya.

Proses pembuatan peraturan hukum hanya terdiri dari perencanaan, persiapan, pembahasan, pengesahan, dan kesimpulan melalui proklamasi. Selain itu, hasil pemantauan dan evaluasi dapat digunakan sebagai landasan perubahan atau pembuatan kebijakan hukum dan peraturan secara umum. Laporan Pusat Analisis dan Evaluasi BPHN terdiri atas dua bagian besar, yaitu laporan berdasarkan peraturan perundang-undangan umum dan laporan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Lembaga ini juga harus mendorong partisipasi yang lebih aktif dalam pembentukan peraturan perundang-undangan dengan memanfaatkan dukungan sistem teknologi informasi. Langkah kedua adalah melakukan penyesuaian fungsi lembaga terkait peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Usulan Strategi dan Program

Sinkronisasi sistem perencanaan melalui integrasi sistem perencanaan perundang-undangan dengan perencanaan pembangunan, baik di pusat maupun daerah. Menetapkan sistem kerangka peraturan perundang-undangan dalam suatu sistem perencanaan yang mengintegrasikan perencanaan pembangunan dan perencanaan peraturan perundang-undangan. Mengembangkan kebijakan untuk mengkoordinasikan perencanaan peraturan daerah dengan perencanaan pembangunan dan perencanaan perundang-undangan di tingkat nasional.

Menyusun rencana evaluasi rutin terhadap pelaksanaan sistem terpadu perencanaan pembangunan dan perencanaan perundang-undangan di pusat dan daerah. Optimalisasi perencanaan ketentuan hukum dalam Progsun PP dan Progsun Perpres sebagai landasan tunggal pembentukan PP dan Perpres. Menyusun kebijakan yang memerlukan pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan materi peraturan perundang-undangan yang akan disusun.

Menentukan tahapan pemantauan dan evaluasi peraturan perundang-undangan dalam siklus proses legislasi (pembentukan peraturan perundang-undangan). Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pendukung pembentukan peraturan perundang-undangan melalui perbaikan sistem pendidikan dan pelatihan.

Buku

Hasil Kajian Penyederhanaan Peraturan Sektor UMKM Kerjasama Bappenas dan Lembaga Analisis Ekonomi Kebijakan Hukum UPH (Jakarta: Bappenas, 2018). Laporan Pelaksanaan Penyederhanaan/Perpendekan Peraturan Tahun Ini Kertas Kebijakan Penyederhanaan Peraturan Guna Mendukung Pencapaian Tujuan RKP Tahun 2018 pada Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Jakarta: Bappenas, 2018). Laporan Kajian Pelaksanaan Peninjauan Kembali Peraturan Daerah oleh Pemerintah dan Mahkamah Agung (Jakarta: Pusat Kajian Hukum dan Kebijakan Indonesia, 2011).

Disertasi, Makalah, Artikel Jurnal

Prabandani, Hendra, Rekonstruksi Mekanisme Perencanaan Pembentukan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden di Indonesia, Jurnal Hukum Volume 1 No. Presiden RI, Laporan 3 Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, http://presidenri.go.id/wp-content/uploads/2017/10/.

Peraturan Perundang-undangan

Laman Web

DPR RI, Program Legislatif Nasional, dapat diakses melalui http://www.dpr.go.id/uu/prolegnas Hukumonline.com, Inilah 3 agenda paket reformasi hukum. Kontan.co.id, Kementerian Perhubungan akan menghapus 197 aturan perizinan tahun ini, https://nasional.kontan.co.id/news/kemhub-akan-cut-197-regulation-perizinan-year-ini. Penyederhanaan Regulasi, Ditjen Pajak Cabut Puluhan Regulasi, https://nasional.kontan.co.id/news/simplification-regulation-ditjen-pajak-cabut-puluhan-peraturan.

Liputan6.com, Kronologi Bentrokan dengan Ormas di Medan, 2 Orang Tewas Versi Polisi, https://www.liputan6.com/news/. Sekretariat Kabinet Kementerian Dalam Negeri resmi mengumumkan 3.143 peraturan daerah yang dicabut, http://setkab.go.id/kemendagri-resmi-umumkan-3-143-perda-yang-dibatalkan/. Di bidang legislasi, PSHK melaksanakan tiga kegiatan utama, yaitu pemantauan peraturan perundang-undangan, penilaian kinerja peraturan perundang-undangan, dan penyusunan peraturan perundang-undangan.

Lev (www.danlevlibrary.net) dan mendirikan Sekolah Hukum Jentera Indonesia (www.jentera.ac.id). Selain itu, apa yang terjadi selama ini menunjukkan adanya kecenderungan menjauhkan peraturan hukum dari materiilnya.

REFORMASI REGULASI

Gambar

Ilustrasi Penilaian Tata Kelola Regulasi di Indonesia Menurut  Penilaian Bank Dunia
tabel berikut dapat dilihat perencanaan pada level undang-undang dan  perencanaan untuk penyusunan PP dan perpres

Referensi

Dokumen terkait