PROPOSAL
PENELITIAN NASIONAL UTAMA
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN ALPUKAT SEBAGAI ANTIOKSIDAN DALAM SEDIAAN SEMISOLID
Oleh;
apt. Rahmah Elfiyani, M.Farm. (0310128403) apt. Yudi Srifiana, M.Farm. (0304058405)
Devista Wisyandora (1904015151) Widiati (1904015111)
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS, PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA JAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN NASIONAL UTAMA Judul Penelitian
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN ALPUKAT SEBAGAI ANTIOKSIDAN DALAM SEDIAAN SEMISOLID
Ketua Peneliti :apt. Rahmah Elfiyani, M.Farm.
Link Profil simakip :http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/877
Contoh link: http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/978
Fakultas /Program Studi:…FFS / Farmasi.
Anggota Peneliti :apt,YudiSrifiana,M.Farm.
Link Profil simakip :http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/1027 Nama Mahasiswa : Devista Wisyandora NIM: 1904015151
Widiati NIM: 1904015111
Waktu Penelitian : 8 Bulan Pililhan Fokus Riset UHAMKA
Fokus Penelitian UHAMKA:Obat dan Kesehatan Luaran Penelitian
Luaran Wajib :Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia (JIFI) Status minimal : Submitted Luaran Tambahan :Prosiding Nasional Status minimal : Draft
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ketua Peneliti
Dr. apt. Rini Prastiwi, M.Farm. apt. Rahmah Elfiyani, M.Farm.
NIDN. 0628097801 NIDN.0310128403
Menyetujui,
DekanFakultas Farmasi dan Sains Ketua Lemlitbang UHAMKA
Dr. apt. Hadi Sunaryo, M.Si. Dr. apt. Supandi, M.Si
NIDN.0325067201 NIDN. 0319067801
RINGKASAN
Daun alpukat merupakan salah satu bahan alam yang kaya akan flavonoid dan fenol sehingga bahan alam ini memiliki aktivitas antioksidan. Pengujian aktivitas antioksidan terhadap serbuk daun alpukat menghasilkan nilai IC50 yang rendah, pada ekstrak daun alpukat juga menghasilkan persen penghambatan yang tinggi, kedua hal tersebut menunjukkan bahwa daun alpukat memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Penggunaan antioksidan dapat dilakukan melalui rute topical dengan memformulasikan bahan aktif antioksidan ke dalam sediaan semisolid. Gel merupakan sediaan semisolid yang luas digunakan karena memberikan rasa nyaman saat dioleskan pada permukaan kulit. Salah satu eksipien yang mempengaruhi pembentukan sediaan gel adalah gelling agent. Gelling agent yang luas digunakan anatara lain golongan semi sintetik (Na-CMC) dan golongan sintetik (karbopol). Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan karbopol dan Na-CMC terhadap karakteristik dan aktivitas antioksidan gel ekstrak daun alpukat. Konsentrasi karbopol yang digunakan 0,5%; 1%; 1,5%; sedangkan Na-CMC digunakan pada konsentrasi 3%; 3,75%;
4,5%. Kemudian gel di evaluasi meliputi organoleptik, viskositas, sifat alir, nilai pH, daya sebar, daya lekat, uji pemisahan fase, dan aktivitas antioksidan.Target dari hasil penelitian ini adalah berupa artikel yang dapat didaftarkan untuk publikasi pada jurnal nasional JIFI Sinta 2 dan draft prosiding.
Kata Kunci : aktivitas antioksidan, daun alpukat, karbopol, selulosa, gel
Latar Belakang
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pengujian aktivitas antioksidan terhadap minuman teh herbal daun alpukat yang menunjukkan nilai IC50 yang rendah yaitu 24,863 ppm – 38,216 ppm (Anggorowati et al., 2016). Hal tersebut mengindikasikan bahwa daun alpukat memiliki aktivitas antioksidan yang kuat karena memiliki nilai IC50 dibawah 50 ppm (Molyneux, 2003).
Penggunaan antioksidan tidak hanya digunakan secara oral tetapi dapat juga digunakan secara topical. Antioksidan dapat menangkap radikal bebas yang terdapat pada kulit akibat paparan
sinar UV, asap, debu, dan polusi.
Ekstraksi pada daun alpukat dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan senyawa flavonoid dan fenol sehingga ekstrak daun alpukat dapat digunakan untuk mencegah atau memperlambat perkembangan stres oksidatif, antibakteri, dan antihipertensi (Widarta &
Arnata, 2017). Kandungan fenol total dalam ekstrak daun alpukat dinyatakan memiliki kemampuan antioksidan yang baik (Katja et al., 2009). Ekstrak daun alpukat memiliki aktivitas antioksidan sebesar 72,91% dan akan meningkat menjadi 85,08% pada kondisi pH 4 (Kemit et al., 2019). Namun, informasi nilai IC50 yang dimiliki oleh ekstrak daun alpukat dan sediaan semisolid yang mengandung ekstrak tersebut masih terbatas sehingga ekstrak daun alpukat
Kata Kunci Maksimal 5 Kata
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan,
masih jarang digunakan secara topikal sebagai antioksidan.
Gel (jeli) adalah sediaan semisolid terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik kecil atau molekul oganik yang besar, yang terpenetrasi oleh suatu cairan (Depkes RI, 1995). Dalam pembuatan gel umumnya akan menggunakan gelling agent. Pada pembuatan gel ekstrak kulit buah pisang ambon menunjukkan penggunaan gelling agent Na-CMC lebih baik dibandingkan tragakan (Forestryana et al., 2020). Sedangkan pada pembuatan gel ekstrak herba pegagan menunjukkan bahwa penggunaan gelling agent karbopol lebih baik dibandingkan HPMC (Fujiastuti & Sugihartini, 2015). Pada pembuatan gel dengan bahan aktif sintetik hidrokortison menunjukkan penggunaan gelling agent Na-CMC dan karbopol menghasilkan sediaan gel yang
sama baik (Kusuma et al., 2018).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka untuk mendapatkan sediaan gel yang memenuhi persyaratan perlu dilakukan penelitian terkait pengaruh variasi jenis dan konsentrasi gelling agent (karbopol dan Na-CMC) terhadap karakteristik sediaan gel ekstrak daun alpukat.
Urgensi Penelitian
Sediaan gel yang baik memiliki nilai viskositas yang cukup untuk menjaga stabilitas sediaan, daya sebar yang luas sehingga memudahkan saat penggunaan, dan daya lekat yang lama sehingga penyerapan bahan aktif menjadi optimal. Karakteristik tersebut sangat dipengaruhi oleh penggunaan gelling agent (karbopol dan Na-CMC). Secara khusus keutamaan dari penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi karbopol dan Na-CMC yang memberikan pengaruh pada karakteristik fisik dan aktivitas antioksidan sediaan gel ekstrak daun alpukat. Karbopol dan Na- CMC merupakan polimer yang dapat menjerap air yang terkandung dalam sediaan sehingga dapat mempengaruhi konsistensi sediaan. Penggunaan polimer sebagai gelling agent dapat mempengaruhi karakteristik fisik (viskositas, daya lekat, dan daya sebar) dan aktivitas antioksidan gel..
TINJAUAN PUSTAKA
Sampai dengan saat ini baik industry farmasi ataupun kosmetik tetap tertarik untuk mendapatkan senyawa antioksidan yang bersumber dari alam sebagai alternative penggunaan antioksidan sintetis. Bahan alam yang mengandung senyawa flavonoid dan fenol dalam jumlah tinggi diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, salah satunya adalah alpukat. Telah dilakukan pengujian aktivitas antioksidan terhadap minuman teh herbal daun alpukat yang menunjukkan nilai IC50 yang rendah yaitu 24,863 ppm – 38,216 ppm (Anggorowati et al., 2016). Dari penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa the herbal daun alpukat memiliki rasa pahit. Penggunaan antioksidan tidak hanya digunakan secara oral tetapi dapat juga digunakan secara topical. Antioksidan dapat menangkap radikal bebas yang terdapat pada kulit akibat paparan sinar UV, asap, debu, dan polusi. Radikal bebas adalah molekul dengan satu atau lebih electron tidak berpasangan yang mengakibatkan senyawa ini menjadi reaktif terhadap sel tubuh dengan mengikat molekul elektron di dalam sel (Febrianti & Zulfikar, 2016).
Ekstrak daun alpukat memiliki aktivitas antioksidan sebesar 72,91% dan akan meningkat Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dan peta jalan (road map) dalam bidang yang diteliti. Bagan dan road map dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10 tahun terakhir
menjadi 85,08% pada kondisi pH 4 (Kemit et al., 2019). Ekstraksi dilakukan untuk mengoptimalkan pengambilan flavonoid dan fenol yang terkandung di dalam tumbuhan sehingga memaksimalkan penggunaan senyawa metabolit tersebut. Terdapat 3 metode yang dapat digunakan dalam ekstraksi diantaranya adalah perkolasi, sokletasi, dan maserasi. Metode maserasi memiliki kelebihan dengan biaya yang murah, sederhana untuk dilakukan, dan tanpa pemanasan sehingga tidak merusak senyawa bioaktif. Ekstraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsentrasi pelarut, rasio bahan dengan pelarut, jenis pelarut, waktu, suhu dan ukuran partikel (Kemit et al., 2019). Namun, informasi nilai IC50 yang dimiliki oleh ekstrak daun alpukat dan sediaan semisolid yang mengandung ekstrak tersebut masih terbatas sehingga ekstrak daun alpukat masih jarang digunakan secara topikal sebagai antioksidan.
Salah sediaan semisolid yang luas digunakan secara topical adalah gel. Gel adalah sediaan setengah padat yang terdiri dari suspensi partikel anorganik kecil atau molekul organik besar yang telah meresap dengan cairan. Sediaan gel dipilih karena mudah kering, membentuk film yang mudah dicuci dan memberikan sensasi dingin pada kulit (Sayuti, 2015). Gelling agent merupakan eksipien biasanya berupa polimer yang berperan menjaga konsistensi bentuk gel.
Gelling agent dapat terbuat dari polimer alami yang berasal dari polisakarida anionik seperti gom arab, polimer semi sintetik seperti turunan selulosa, ataupun polimer sintetik seperti karbopol.
Pada pembuatan gel ekstrak kulit buah pisang ambon menunjukkan penggunaan gelling agent Na-CMC lebih baik dibandingkan tragakan (Forestryana et al., 2020). Sedangkan pada pembuatan gel ekstrak herba pegagan menunjukkan bahwa penggunaan gelling agent karbopol lebih baik dibandingkan HPMC (Fujiastuti & Sugihartini, 2015). Pada pembuatan gel dengan bahan aktif sintetik hidrokortison menunjukkan penggunaan gelling agent Na-CMC dan karbopol menghasilkan sediaan gel yang sama baik (Kusuma et al., 2018).
Polimer karbopol adalah polimer hidrofilik dengan struktur asam poliakrilat. Konsentrasi 0,5%
karbopol 941 atau 981pada suhu kamar menghasilkan viskositas 4.000 – 11.000 cP. Karbopol sebagai gelling agent digunakan pada konsentrasi 0,5 – 2% (Rowe et al., 2009). Sedangkan Na- CMC termasuk dalam gelling agent turunan selulosa. Derivat selulosa sering digunakan dalam formula gel dikarenakan sifatnya yang netral dan meningkatkan viskositas yang cukup baik. Na- CMC berfungsi sebagai gelling agent pada konsentrasi 3 – 6% (Kusuma et al., 2018). Evaluasi mulai dilakukan setelah 24 jam sediaan gel terbentuk. Pengujian yang dilakukan yaitu:
organoleptik, homogenitas, nilai pH, daya sebar, reologi, daya lekat, dan aktivitas antioksidan.
Tujuan dari pengujian karakteristik dan aktivitas antioksidan gel adalah untuk memastikan bahwa sediaan memenuhi standar kualitas fisik dan farmakologi.
Roadmap Penelitian(Berisi Paragraf yang menjelaskan roadmap penelitian)
Bahan alam yang memiliki aktivitas antiokasidan adalah bahan alam yang mengandung flavonoid dan fenol. Penelitian di awali dengan melakukan pengujian aktivitas antioksidan terhadap daun alpukat dan ekstrak daun alpukat sebagai model bahan aktif dalam sediaan.
Langkah berikutnya adalah formulasi gel ekstrak daun alpukat melalui beberapa tahapan.
Tahapan pertama yaitu penyusunan formula dan orientasi pembuatan gel. Hasil orientasi selanjutnya dibuat dalam skala besar untuk dilakukan evaluasi karakteristik gel meliputi organoleptik, viskositas dan sifat alir, homogenitas, daya sebar, nilai pH, daya lekat, uji pemisahan fase dan aktivitas antioksidan. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dilanjutkan pengujian iritasi dan stabilitas (fisika dan kimia) sediaan gel pada tahun 2024.
Gambar Roadmap Peneliti
Tahun 2016-2019 Uji aktivitas antioksidan serbuk daun alpukat dan ekstrak daun alpukat
Tahun 2022-2023 Formulasi gel ekstrak daun alpukat dengan berfokus pada pengaruh penggunaan karbopol dan Na-CMC Sebagai gelling agent tehadap karakteristik dan aktivitas antioksidan gel
Tahun 2024-2025 Uji iritasi dan stabilitas (fisika dan kimia) gel
METODE PENELITIAN
Alat
Alat- alat gelas, timbangan analitik (OHAUS), mixer (Han River), pH meter (HANNA Instrument), brookfield tipe RV spindel No.5, kaca bulat diameter 15 cm, beban 50 g, 100 g, kaca objek, penggaris, thermometer, stopwatch dan spektrofotometer Uu-Vis.
Bahan
Ekstrak daun alpukat, karbopol, TEA, Na-CMC, propilenglikol, metil paraben, EDTA, aquadest,
etanol 70%, DPPH.
Pembuatan ekstrak daun alpukat
sebanyak 500 gram daun alpukat dimaserasi dengan etanol 70% dalam keadaan tertutup rapat dan terhindar dari cahaya selama 7 hari sambil sesekali digoyang, disaring menggunakan kain flannel, selanjutnya dipekatkan hingga diperoleh ekstrak kental.
Karakterisasi ekstrak daun alpukat
Parameter yang dilakukan untuk evaluasi ekstrak yaitu organoleptis, pH, rendemen, susut pengeringan, kadar abu dan penapisan fitokimia dengan standar kuersetin.
Pembuatan gel
Larutkan nipagin dalam aquadest panas dan dinatrium edta dalam sisa aquades hingga homogeny, setelah itu tambahkan propilen glikol, aduk homogen (M1). Karbopol didispersikan dalam M1 selama 24 jam pada suhu kamar, kemudian tambahkan TEA sampai pH 5 dan menjadi massa gel. Na-CMC didispersikan dalam M1 selama 24 jam, aduk hingga membentuk massa gel.
Campurkan ekstrak daun alpukat dalam masing-masing massa gel, aduk homogen.
Tabel 1. Formula gel ekstrak daun alpukat
Bahan Formula (%b/b) Fungsi F1 F2 F3 F4 F5 F6
Ekstrak daun alpukat 10 10 10 10 10 10 Zat aktif
Karbopol 0,5 1 1,5 0 0 0 Gelling agent
TEA qs qs qs qs qs qs Pembasa
Na-CMC 0 0 0 3 3,75 4,5 Gelling agent
Propilen glikol 10 10 10 10 10 10 Humektan dinatrium EDTA 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 Pengkelat
Nipasol 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 Pengawet
Akuades ad100 ad100 ad100 ad100 ad100 ad100 Pendispersi
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan. Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang diusulkan.
Evaluasi gel Evaluasi mulai dilakukan setelah 24 jam sediaan gel terbentuk. Pengujian yang dilakukan yaitu:
organoleptik, homogenitas, nilai pH, daya sebar, reologi, daya lekat, uji pemisahan fase dan
aktivitas antioksidan.
Diagram Alir Penelitian
Penjelasan Jika diperlukan Click or tap here to enter text.
No Kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8
Studi literatur
Pengumpulan bahan
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
Pembuatan dan karakterisasi ekstrak daun alpukat
Orientasi dan pembuatan gel
Pembuatan gel skala besar
Evaluasi sediaan gel
Analisis data
Penyusunan laporan dan luaran
Catatan;(informasi tambahan untuk menjelaskan kegiatan)
Click or tap here to enter text.
DAFTAR PUSTAKA
Anggorowati, D. A., Gita, P., Thufail. (2016). Potensi daun alpukat sebagai minuman the herbal yang kaya antioksidan. INDUSTRI INOVATIF, 6(1), 1-7.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Febrianti dan Zulfikar. (2016). Aktivitas antioksidan buah alpukat (Persea americana Mill.) dan buah stroberi (Fragaria vesca L.). Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), 613–620.
Forestryana, D., Muhammad, S. F., Aristha N. P. (2020). Pengaruh jenis dan konsentrasi gelling agent pada karakteristik formula gel antiseptic ekstrak etanol 70% kulit buah pisang ambon. LUMBUNG FARMASI; Jurnal Ilmu Kefarmasian, 1(2), 45-51.
Fujiastuti, T, & Sugihartini, N. (2015). Sifat fisik dan daya iritasi gel ekstrak etanol herba pegagan dengan variasi jenis gelling agent. PHARMACY, 12(1), 11-20.
Katja, D. G., Edi, S., Frenly, W. (2009). POTENSI DAUN ALPUKAT (Persea Americana Mill) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN ALAMI. POTENSI DAUN ALPUKAT (Persea Americana Mill) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN ALAMI.
CHEMISTRY PROGRESS, 2(1), 58–64.
Kemit, N., Dewa Gde Mayun Permana dan Pande Ketut Diah Kencana Program Pascasarjana, I., Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, P., & Teknologi Pertanian, F. (2019).
STABILITAS SENYAWA FLAVONOID EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PERLAKUAN pH DAN SUHU Flavonoid Stability of Avocado Leaf (Persea americana Mill.) Extract on pH and Temperature Treatment. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology), 6(1), 34–42.
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Daftar Pustaka ditulis dengan menggunakan APA Style.
Kusuma, T. M., Azalea, M., Dianita, P. S., & Syifa, N. (2018). The effect of the variations in type and concentration of gelling agent to the physical properties of hydrocortisone.
Jurnal Farmasi Sains Dan Praktis, IV(1), 44–49.
Molyneux, P. (2003). The use of stable free radical DPPH for estimating antioxidant activity.
Songklanakarin Journal of Science Technology, 26(2), 211-219.
Rowe R, Sheskey P, Quinn M. (2009). Handbook of Pharmaceutical Exipients. Edisi Keenam.
Pharmaceutical Press. London. Hlm.53, 311, 355,393, 596-597, 651-652, 679-680, 728, 729, 741- 742, 782-784
Sayuti, N. A. (2015). Formulasi dan uji stabilitas fisik sediaan gel ekstrak daun ketepeng Cina.
Jurnal Kefarmasian Indonesia, 5(2), 74-82.
Widarta, I. W. R., & Arnata, I. W. (2017). Ekstraksi Komponen Bioaktif Daun Alpukat dengan Bantuan Ultrasonik pada Berbagai Jenis dan Konsentrasi Pelarut. Agritech, 37(2), 148. https://doi.org/10.22146/agritech.10397
SEMINAR PROPOSAL DI PROGRAM STUDI Link
Zoom
https://zoom.us/j/5662194521?pwd=OExMbWdMY3FlNlJkbVB2Qy9Nb0ExQT09 seminar proposal program studi farmasi FFS tanggal 29 November 2022 pukul 08.00 WIB
Screenshoot bukti seminar proposal program studi
Power Point Peneliti yang dipresentasikan Nama Dosen Nama Dosen Nama Dosen Nama Dosen Nama Dosen Nama Dosen Nama Dosen Nama Dosen Nama Dosen
Seminar minimal dihadiri oleh Ketua Prodi/Sekertaris dengan participant dosen minimal 3 Dosen
SURAT PERNYATAAN PENELITI
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan rinciannya
Judul : Pemanfaatan Ekstrak Daun Alpukat Sebagai Antioksidan Dalam Sediaan Semisolid
Ketua Peneliti : apt. Rahmah Elfiyani, M.Farm.
Skema : Penelitian Nasional Utama Fakultas : FFS
1.Bahan Habis Pakai
Deskripsi Justifikasi
pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp.)
Biaya (Rp.)
Daun alpukat 1 kg 1 kg 2.350.000,00 2.350.000,00
Etanol 70% 12 l 12 l 600.000,00 600.000,00
Standar kuersetin 300 mg 300 mg 1.000.000,00 1.000.000,00
Karbopol 250 g 250 g 750.000,00 750.000,00
Propilen glikol 2 L 2 L 150.000,00 150.000,00
Na-CMC 500 g 500 g 500.000,00 500.000,00
Nipasol 100 g 100 g 100.000,00 100.000,00
Dinatrium EDTA 100 g 100 g 100.000,00 100.000,00
Trietanolamin 5 L 5 L 400.000,00 400.000,00
Aquades 30L 30L 600.000,00 600.000,00
Peminjaman lab dan alat gelas
5 bulan 1 750.000,00 700.000,00
SUBTOTAL (Rp.) 7.250.000,00 2. biaya operasional lainnya
Deskripsi Justifikasi
pemakaian Kuantitas Harga Satuan
(Rp.) Biaya (Rp.)
ATK 1 set 1 set 1.000.000,00 1.000.000,00
SUBTOTAL (Rp) 1.000.000,00 3. biaya publikasi
Deskripsi Justifikasi
pemakaian Kuantitas Harga Satuan
(Rp.) Biaya (Rp.) Publikasi jurnal sinta
2
1 naskah
1 1.500.000,00 1.500.000,00
Publikasi prosiding nasional
1 naskah
1 750.000,00 750.000,00
Translate 2
naskah
2 500.000,00 1.000.000,00
Proofread 2
naskah
2 250.000,00 500.000,00
SUBTOTAL (Rp) 3.750.000,00 TOTAL 12.000.000,00
Tim Peneliti : Ketua: apt. Rahmah Elfiyani, M.Farm.
Anggota : apt. Yudi Srifiana, M.Farm.
Hari/tanggal : Selasa/29 November 2022 Skema Penelitian : Penelitian Nasional Utama
Judul Penelitian : Pemanfaatan Ekstrak Daun Alpukat Sebagai Antioksidan Dalam Sediaan Semisolidsia
Evaluator : Dr. apt. Rini Prastiwi, M.Si Moderator : Dr. apt. Rini Prastiwi, M.Si
No Uraian 1 2 3 Keterangan
1 Novelty (kebaruan penelitian) √ Baru
2 Kesesuaian penelitian dengan road map fakultas/prodi/ubi
√ Sesuai 3 Kesesuaian tim penelitian dengan tema
penelitian
√ Sesuai
4 Luaran yang dijanjikan √ Sesuai, Jurnal sinta
2 ( JIFI), Tambahan(
seminar/deseminasi) 5 Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian √ Ada 2 orang
Rata-rata 3
Keterangan
1= kurang sesuai 2= cukup 3=sesuai
Kesimpulan: Layak dilanjutkan untuk usulan penelitian internal
Jakarta, 29 November 2022
Tgl Efektif No.
Dokumen No Revisi FAKULTAS FARMASI DAN SAINS (FFS)
SEMINAR PENELITIAN DOSEN Fakultas Farmasi dan Sains Tahun Akademik 2021/2022
: 12 Maret 2021 : FM-AKM-
: -
Ketua Program Studi
(Dr.apt.Rini Prastiwi, M.Si.) (Dr.apt.Rini Prastiwi, M.Si ) Evaluator/moderator