• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Psik Ol Ogi Sek Olah - Uin Khas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF Psik Ol Ogi Sek Olah - Uin Khas"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

Psikologi sekolah adalah praktik umum psikologi layanan kesehatan yang berkaitan dengan anak-anak, remaja, keluarga, dan proses sekolah. Psikologi sekolah didefinisikan sebagai cabang psikologi yang berhubungan dengan proses mental dan perilaku yang terkait dengan pembelajaran dan pendidikan manusia.

Definisi Psikologi Sekolah

Artinya, siswa yang memiliki akses online yang baik secara otomatis membagikan hasilnya kepada rekan-rekannya yang mengalami kesulitan tersebut. Instruksi manusia erat kaitannya dengan instruksi pembelajaran yang diciptakan oleh pendidik untuk dilaksanakan oleh siswa.

Ruang Lingkup Psikologi Sekolah

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan mengacu pada kematangan fisik dan psikis peserta didik secara umum. Seorang pendidik dalam memberikan pelayanan pendidikan di sekolah diharapkan mampu memperhatikan kebutuhan peserta didik dalam kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis peserta didiknya.

Peran Psikolog Pendidikan

Merumuskan intervensi yang fokus pada penerapan pengetahuan, keterampilan dan keahlian untuk mendukung inisiatif lokal dan nasional. Mengembangkan dan menerapkan intervensi yang efektif untuk meningkatkan perkembangan psikologis, kesejahteraan sosial, emosional dan perilaku serta meningkatkan standar pendidikan.

Peran Psikolog Sekolah

Peran Psikolog Sekolah

Peran psikolog sekolah dengan siswa dan

Peran psikolog sekolah dengan guru untuk

Pelajari keterampilan mengasuh anak, strategi pemecahan masalah, penyalahgunaan narkoba, dan topik lain yang berkaitan dengan sekolah sehat.

Peran psikolog sekolah dengan administrator

Peran psikolog sekolah dengan masyarakat untuk 31

Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental, menggabungkan beberapa subdisiplin ilmu lainnya, termasuk psikologi klinis, psikologi perkembangan, psikologi sekolah, dan psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan adalah studi tentang pembelajaran manusia (termasuk perkembangan, pembelajaran, motivasi, penilaian, dan pengajaran) baik dalam konteks pembelajaran formal maupun informal (APA, 2021).

Tabel 2 menunjukkan bahwa Psikologi Sekolah dan  Psikologi Pendidikan merupakan bidang minat keilmuan  yang berbeda
Tabel 2 menunjukkan bahwa Psikologi Sekolah dan Psikologi Pendidikan merupakan bidang minat keilmuan yang berbeda

Definisi Kesiapan Sekolah

Mempersiapkan anak untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya harus memperhatikan beberapa aspek kesiapan, salah satunya diatur dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2003 bahwa semua warga negara Indonesia yang berumur tujuh sampai dengan lima belas tahun tanpa kecuali mempunyai hak yang sama atas pendidikan dasar yang bermutu. memperoleh pendidikan. Dari undang-undang di atas dapat dijelaskan bahwa anak usia tujuh tahun sudah siap dalam hal perkembangan psikis dan kognitif, sosial emosional, fisik dan motorik serta bahasa. Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesiapan sekolah adalah sejumlah kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki anak agar berhasil beradaptasi terhadap perubahan struktur pembelajaran sehingga anak mampu berpartisipasi dalam seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah untuk mencapai tujuan. mengambil.

Hal ini penting sebagai bentuk dukungan terhadap anak dalam menghadapi tuntutan mengikuti kurikulum yang telah ditentukan agar anak siap mengikuti pembelajaran di sekolah.

Pentingnya Kesiapan Sekolah

Kesiapan sekolah merupakan bagian penting dari kesiapan sekolah siswa kelompok 1 sekolah dasar. Melihat kondisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa persiapan sekolah yang memadai sebelum memasuki sekolah dasar sangatlah penting, karena akan menunjang proses keberhasilan partisipasi dalam kegiatan pembelajaran sekolah dasar di masa yang akan datang.

Masalah Kesiapan Anak Masuk SD di Indonesia 64

Suatu hal yang luar biasa bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya hingga sekolah dasar (SD) di usia 6 tahun. Orang tua mengutamakan kesiapan anak dalam bidang akademik (kognitif), sedangkan guru mengutamakan kemampuan sosial emosional. Saat menulis, orang tua bisa mendeteksinya dengan memperhatikan tahapan cara anak memegang alat tulis tersebut.

Ketika mereka mengoordinasikan mata dan tangannya, orang tua dapat melihat bagaimana ia mengenakan pakaian dan menyusun balok.

Asessment Kesiapan Anak Masuk Sekolah untuk

Selain itu, anak juga sudah mulai menjawab jika ada hal-hal yang bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh ayah dan ibunya, misalnya: “Ibu bilang kamu tidak boleh makan sambil bermain ponsel, tapi kenapa kamu makan sambil memegang ponsel? telepon." Lembar penilaian ini disederhanakan dan dapat digunakan oleh orang tua atau guru untuk menilai sejauh mana anak mampu atau telah menguasai aspek kesiapan anak memasuki sekolah dasar. Hal terpenting yang perlu dimiliki anak adalah keterampilan sosial dan karakter untuk berperilaku sesuai norma sosial dan anak siap bersosialisasi di lingkungan baru.

Penulis juga aktif menjadi narasumber dalam webinar, workshop, seminar dan pendampingan psikososial di berbagai wilayah Indonesia untuk pengembangan pendidikan.

Defenisi Underachievement

Davis dan Rimm (Munandar, 2004) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan underachievement atau prestasi di bawah kemampuan adalah suatu kondisi ketidaksesuaian antara prestasi sekolah dengan kemampuan siswa. Hal ini biasa terjadi pada siswa yang memiliki tingkat IQ tinggi, namun hasil belajarnya di sekolah berada di bawah prestasi yang diharapkan (Rahmawati, 2013). Dengan demikian, underachievement secara konsisten didefinisikan sebagai perbedaan antara pencapaian yang diharapkan dan pencapaian aktual (Reis & McCoach, 2000).

Semiawan (Rahmawati, 2013) menyatakan bahwa underachiever adalah siswa yang hasil kinerjanya jauh di bawah potensinya. Senada dengan itu, Makmun (Rahmawati, 2013) juga menyatakan bahwa yang dimaksud dengan underachiever adalah partisipan.

Underachiever dan Gifted Underachiever

Reis dan McCoach (2000) juga mendefinisikan underachievement sebagai kesenjangan antara pencapaian yang diharapkan, yang biasanya diukur dengan tes terstandar, dan prestasi sebenarnya, yang diukur dengan nilai dan catatan kinerja di kelas dan peringkat guru. Nur, 2008) juga mengartikan underachievement sebagai kondisi siswa yang kinerjanya bertentangan dengan potensi yang seharusnya dimilikinya, dimana potensi yang dimiliki siswa seharusnya dapat menunjang dirinya untuk mencapai prestasi yang baik, namun kenyataannya ia tidak mampu tampil sebaik yang diharapkan. . Selanjutnya anak berbakat adalah anak yang mempunyai potensi yang sangat kuat, yang kecerdasan intelektualnya berada pada kategori unggul dibandingkan dengan anak lain seusianya. Anak berbakat mengalami underachievement artinya anak cerdas yang mempunyai bakat khusus mengalami kegagalan dalam proses pembelajaran pada jenjang pendidikan, sehingga anak berbakat mengalami hambatan dalam proses belajarnya.

Jenis-Jenis Underachiever

Ia cenderung berbohong dan menipu, bahkan akan meminta, memaksa, atau bila perlu membayar teman-temannya untuk melakukan pekerjaannya. Anak-anak yang sering tidak masuk kelas, ketinggalan pelajaran tertentu dan tidak peduli dengan sekolah termasuk dalam kategori ini. Anak-anak ini biasanya meninggalkan rumah dengan berpura-pura pergi ke sekolah tetapi tidak pernah berhasil.

Siswa pemberontak ini mempunyai ciri-ciri tidak mau menaati peraturan, sering bertengkar dengan guru dan orang tua.

Karaktersitik Undercahiever

Namun ada juga anak-anak berbakat yang ingin menjadi populer dan menjadi pemimpin sehingga cenderung mendominasi kelompoknya. Kritik diri yang berlebihan dan ambisi yang tidak realistis membuat banyak anak berbakat diliputi perasaan tidak mampu. Misalnya, adanya tekanan teman sebaya terhadap anak berbakat yang dianggap berbeda dengan mayoritas, yang kreatif dan berbakat.

Selain itu, hasil tes juga dapat digunakan untuk merancang intervensi sesuai kebutuhan anak berbakat guna mengoptimalkan potensinya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Orang tua, atau orang dewasa lainnya, atau bahkan teman yang menaruh ekspektasi atau tuntutan yang tidak realistis terhadap anak berbakat dapat berakibat pada tuntutan agar anak berbakat selalu unggul dalam segala bidang. Selain itu, keterlibatan ego orang tua atau pendidik dalam keberhasilan anak berbakat yang ingin merasakan bangga dengan prestasi anaknya. Selain itu, Rimm (1986) juga menjelaskan pengaruh faktor internal dalam diri siswa yang dapat menyebabkan rendahnya prestasi belajar pada siswa, yaitu adanya kebiasaan dan keterampilan belajar yang buruk. Tidak ada pengelompokan tersendiri antara anak berbakat dan berbakat, namun cenderung tercampur dalam satu kelas.

Alhasil, anak-anak berbakat yang menurut tingkat kecerdasannya seharusnya mampu menunjukkan prestasi yang tinggi, justru menunjukkan hal sebaliknya.

Kreatifitas

Keberbakatan

Pusher (tekanan), kreativitas dapat berkembang bila ada “tekanan” atau pendorong, baik yang berasal dari dalam diri (dorongan internal, keinginan, motivasi atau keinginan yang kuat dalam diri sendiri) untuk mencipta, maupun dari luar yaitu lingkungan yang memelihara dan merangsang pikiran, perasaan. , sikap dan perilaku kreatif anak dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bekerja secara kreatif. Pengertian anak berbakat secara umum adalah “mereka yang karena kemampuannya yang unggul mampu berprestasi tinggi”. Istilah yang sering digunakan untuk anak berbakat atau anak yang tingkat kecerdasannya di atas rata-rata anak normal antara lain; cerdas, cemerlang, luar biasa, supernormal, berbakat, jenius, berbakat, berbakat dan berbakat dan mengagumkan.

Anak-anak ini memerlukan program dan/atau layanan pendidikan yang berbeda di luar cakupan program sekolah reguler agar dapat mewujudkan kontribusinya terhadap diri mereka sendiri dan masyarakat”.

Bimbingan Karier

Sebagaimana diketahui, layanan bimbingan karir merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang wajib diberikan kepada peserta didik. Surya (1992) menyatakan bahwa tujuan penerapan bimbingan karir adalah untuk membantu individu memperoleh keterampilan yang dibutuhkan dalam hidupnya dan mengembangkan karir pilihannya secara optimal. Bimbingan karir mencakup banyak bidang yang dapat dikembangkan siswa untuk menambah pengetahuannya ketika berada di dunia kerja.

Sehingga dalam materi ajar yang disampaikan, Anda mempunyai kesempatan untuk menyampaikan materi tentang orientasi karir.

Definisi Kesulitan Belajar

Ketidakmampuan belajar adalah berbagai jenis kesulitan yang ditemui dalam aktivitas mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung. NJCLD (National Joint Committee of Learning Disabilities) dalam Heward (2013) mengembangkan definisi ketidakmampuan belajar sebagai berbagai jenis gangguan yang dimanifestasikan oleh kesulitan signifikan dalam mendengarkan, berbicara, membaca, menalar, atau matematika. Ketidakmampuan belajar dapat terjadi bersamaan dengan gangguan lain seperti gangguan sensorik, hambatan sosial dan emosional.

Kesulitan belajar adalah hambatan yang dialami seseorang dalam belajar yang berkaitan dengan proses persepsi, konseptualisasi, bahasa, ingatan, meskipun kemampuan kecerdasannya rata-rata atau di atas rata-rata.

Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Faktor lingkungan dan gizi buruk merupakan dua hal yang saling berkaitan yang dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar. Cruickshank dan Hallahan menemukan bahwa malnutrisi parah pada awal kehidupan akan mempengaruhi sistem saraf pusat, kemampuan belajar dan tumbuh kembang anak. Feingold mengatakan bahwa rasa dan warna buatan yang hiperkinetik pada anak-anak akan menyebabkan masalah belajar pada beberapa anak, sehingga ia merekomendasikan pola makan salisilat dan makanan buatan.

Bagi sebagian anak, diet ini berhasil, namun bagi sebagian anak lain, diet ini tidak berhasil.

Klasifikasi Kesulitan Belajar

Sedangkan guru bidang studi mempunyai peranan yang sangat penting dan bertanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi psikomotorik siswa di sekolah. Selain itu, masih ada beberapa permasalahan lain yang sering dihadapi siswa di sekolah. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi siswa ketika belajar di kelas adalah gangguan konsentrasi.

Di antara jenis permasalahan yang sering dihadapi siswa di sekolah adalah sikap terhadap pelajaran di sekolah, permasalahan motivasi dalam belajar dan konsentrasi dalam belajar.

Gambar

Tabel 2 menunjukkan bahwa Psikologi Sekolah dan  Psikologi Pendidikan merupakan bidang minat keilmuan  yang berbeda

Referensi

Dokumen terkait