• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Referat Neuro-anatomi Kapsula Interna - Unud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF Referat Neuro-anatomi Kapsula Interna - Unud"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

REFERAT

NEURO-ANATOMI KAPSULA INTERNA

OLEH :

Dr. IB Kusuma Putra, Sp.S IGA. Agung Aria Tristayanthi

PROGRAM STUDI NEUROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

2017

(2)

2

BAB I

PENDAHULUAN

Kapsula interna merupakan bagian penting dari otak karena dilalui oleh berbagai macam serabut saraf motorik dan sensorik atau susunan piramidal dan ekstrapiramidal, sehingga menjamin integrasi yang baik antar bagian dari susunan saraf. Dalam Tinjauan Pustaka ini akan dijelaskan tentang neuroanatomi kapsula interna meliputi batas-batas kapsula interna, pembagian kapsula interna, interkoneksi kapsula interna dengan bagian otak yang lain dan vaskularisasi yang melayaninya.

Neuroanatomi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran dasar yang mempelajari tentang berbagai aspek susunan, struktur dan mekanisme kerja susunan saraf pusat dan saraf tepi. Neuroanatomi ini merupakan cabang ilmu pengetahuan biologi atau neurobiologi. Tujuan mempelajari neuroanatomi adalah untuk dapat memahami berbagai mekanisme faal penyakit dan untuk mencari petunjuk-petunjuk baru tentang masalah-masalah klinik yang kelak akan dihadapi, sehingga mampu menghubungkan dengan benar gejala-gejala atau sindrom suatu penyakit dengan lesi pada tempat-tempat tertentu dalam sistem saraf. 1

Kapsula interna adalah satu-satunya struktur substansia alba berukuran besar yang menghubungkan batang otak dan disensefalon dengan korteks serebri.1,2 Kapsula interna menjaga korelasi antara impuls-impuls saraf aferen agar sampai pada area tertentu di korteks serebri dan menjaga korelasi sistem motorik sehingga impuls saraf eferen sampai pada tujuannya. Apabila lesi terjadi pada kapsula interna

(3)

3

umumnya karena gangguan vaskuler maka akan timbul berbagai gejala klinis berupa stroke. Apabila lesinya kecil misal suatu infark lakunar dapat timbul suatu pure motor hemiplegi. Bila lesinya cukup besar maka akan timbul hemiplegi dan

hemianestesi. Bila lesinya luas dapat timbul trias kapsula interna yaitu hemiplegi, hemianestesi dan hemianopsi secara lengkap. Bila awitannya akut maka kemungkinan besar ditimbulkan oleh suatu stroke, tetapi bila berlangsung kronis progresif apalagi disertai nyeri kepala dan papil udem maka kemungkinan suatu proses desak ruang intra kranium. Penting untuk mengetahui traktus yang melalui kapsula interna dan pembuluh darah yang melayaninya karena berhubungan erat dengan gejala klinis yang timbul apabila terjadi lesi pada kapsula interna.3,4

(4)

4

BAB II

NEUROANATOMI KAPSULA INTERNA

Kapsula interna adalah area berbentuk boomerang bagian dari substansia alba yang yang dilewati oleh serabut-serabut saraf bermyelin yang memisahkan nukleus lentiformis dengan nukleus kaudatus dan talamus. Terdapat satu pasang kapsula interna di dalam serebrum yaitu kapsula interna kanan dan kiri. Berbagai serat saraf datang menuju korteks dan keluar dari korteks membentuk serat berbentuk kipas yaitu korona radiata. Serat-serat dari korona radiata bertemu dalam suatu tempat yaitu kapsula interna. Para ahli bedah saraf melihat gabungan serat-serat ini seperti radiating crown yang terletak diatas kapsula interna.5,6,7

Serabut-serabut dalam kapsula interna merupakan serabut proyeksi yaitu serabut yang menghubungkan berbagai sistem saraf pusat yang berbeda satu dengan yang lainnya meskipun jaraknya berjauhan. Serabut proyeksi ini terdiri dari serat- serat yang berasal dari korteks serebri dan berakhir di dalam pusat-pusat subkortikal (serat-serat proyeksi eferen) contoh traktus kortikotalamikus, kortikopontin, kortikonuklearis, kortikospinal, kortikostriata dan sebagainya. Serabut proyeksi juga terdiri dari serat-serat yang berasal dari pusat-pusat subkortikal dan berakhir di dalam korteks serebri (serat-serat proyeksi aferen) contoh : traktus talamokortikalis. Serat- serat proyeksi (aferen dan eferen) yang terbentang di antara kapsula interna dan menyebar ke arah korteks serebri dikenal sebagai korona radiata. Dari korona radiata, serat-serat proyeksi ini berjalan ke arah kaudal melalui

(5)

5

suatu daerah yang sempit di antara nukleus lentiformis disebelah lateral dan nukleus kaudatus serta talamus di sebelah medial, dan pada tingkat ini serat-serat proyeksi yang padat itu dikenal dengan kapsula interna. 4,8

2.1. Batas-Batas Kapsula Interna

Kapsula interna terletak di substansia alba hemisfer serebri. Terdapat dua buah kapsula interna yang terletak simetris kanan dan kiri. Kapsula interna merupakan celah yang sempit, batas-batasnya yaitu di sebelah lateral kapsula interna terdapat nukleus lentiformis yang terdiri dari globus palidus dan putamen.

Di sebelah medial kapsula interna terdapat nukleus kaudatus dan thalamus. Di bagian kaput kapsula interna terdapat korona radiata yaitu serat-serat proyeksi aferen dan eferen yang terbentang antara kapsula interna dan menyebar ke arah korteks serebri. Di bagian kaudal kapsula interna terdapat serat-serat proyeksi eferen yang melanjutkan diri sebagai basis pedunkulus serebri. 4,9,10

(6)

6

Gambar 2.1. Potongan horizontal serebrum dilihat dari atas, yang menunjukkan batas antara kapsula interna, nukleus lentifermis, nukleus kaudatus dan thalamus.

4

2.2. Pembagian Kapsula Interna

Pada penampang horisontal, kapsula interna terlihat terbagi menjadi tiga bagian yaitu krus anterior, krus posterior dan genu kapsula interna yang terletak diantara kedua krus tersebut. 11

(7)

7

Gambar 2.2. Potongan sagital serebri hemisfer kanan yang menunjukkan pembagian kapsula interna dan hubungannya dengan korona radiata. 4

2.2.1. Krus Anterior

Krus anterior adalah yang terpendek diantara bagian kapsula interna yang lain, termasuk dalam divisi lentikulo kaudatus. Krus anterior terletak antara nukleus lentikular lateral dan nukleus kaudatus anteromedial. Pada perkembangan awal nukleus kaudatus dan putamen adalah menyatu. Pada perkembangan selanjutnya nukleus kaudatus dan putamen terpisah tetapi masih dihubungkan oleh substansia grisea. Serat-serat di krus anterior berbentuk gelombang di antara substansia grisea sehingga terlihat menyebar pada beberapa bidang potongan. 11,12

Pada krus anterior berisi radiasio talamika anterior yaitu serat-serat talamokortikal dan kortikotalamik. Selain itu juga terdapat traktus frontopontin dan serat-serat saraf yang menghubungkan nukleus kaudatus dan putamen. 2,6

(8)

8

Gambar 2.3. Potongan horisontal serebral hemisfer kanan yang menunjukkan pembagian kapsula interna. 4

2.2.2. Genu Kapsula Interna

Penghubung antara krus anterior dan krus posterior adalah genu yaitu apex yang dibentuk oleh pertemuan dua krus. Genu menempati suatu daerah antara nukleus kaudatus, nukleus lentiformis dan thalamus, di antara krus anterior dan krus posterior. Apex globus palidus tepat berada pada sudut genu. Genu dari kedua kapsula interna kanan dan kiri dapat ditarik sebuah garis lurus yang tepat berada di posterior foramen monro. Pada potongan horisontal, genu kapsula interna berbentuk huruf V dengan genu menghadap ke medial. Pada genu terdapat traktus

(9)

9

kortikonuklear yang membawa impuls dari korteks presentral dan premotor menuju ke motor neuron saraf kranial. 8,13

2.2.3. Krus Posterior

Krus posterior terletak diantara thalamus dan nukleus lentiformis. Dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu pars lentikulothalamik , pars sublentikularis dan pars retrolentikularis (postlentikularis). Pars lentikulothalamik merupakan traktus yang terpanjang terletak di antara nukleus lentikular lateral dan thalamus posteromedial.

Pars sublentikular berjalan dibawah nukleus lentikular posterior menuju lobus temporal. Pars retrolentikular terletak di belakang nukleus lentikular menuju ke korteks occipital. 2,4

Serat-serat desenden pada krus posterior yaitu kortikospinal, kortikostriatal, kortikobulbar, kortikoretikular dan kortikoolivari. Serat ascenden pada krus posterior yaitu radiasio thalamik medial/pedunkel thalamik medial yang membawa serabut saraf dari bagian ventral thalamik posterior menuju korteks sensori. Serat serabut saraf dari ventral nukleus thalami anterior dan ventral nukleus thalami lateral ke area motor, premotor dan pendukung area motorik. 6

(10)

10

Gambar 2.4. Penampang horisontal hemisfer serebri yang menggambarkan letak traktus-traktus dalam kapsula interna. 14

2.3. Interkoneksi

Kapsula interna terutama terdiri dari serat-serat saraf aferen dan eferen yang terhubung dengan korteks serebri. Sebagian besar serat-serat di kapsula interna terdiri dari radiasio thalamika, sisanya terdiri dari serat eferen yang menuju ke

(11)

11

struktur yang lebih rendah. Pada thalamus bagian bawah, kapsula interna melanjutkan diri menjadi pedunkulus serebri di mesensefalon. 13

Interkoneksi kapsula interna dengan berbagai bagian otak yang lain dapat digambarkan sebagai berikut yaitu perjalanan serat saraf piramidal misalnya traktus kortiko spinal yaitu dari korteks serebri turun menuju korona radiata selanjutnya masuk ke kapsula interna di bagian 2/3 anterior krus posterior selanjutnya turun menuju ke pedunkulus serebri di mesensefalon, kemudian traktus kortikospinal lateral mengalami penyilangan di dekusasio piramidum di medula oblongata lalu menuju medula spinalis. Sedangkan traktus kortikospinal anterior tidak menyilang di dekusasio piramidum, melanjutkan diri ke medula spinalis. 5

Interkoneksi kapsula interna yaitu : 1

Bagian Kapsula Interna Asal Tujuan

Krus Anterior

1 Radiasio Thalamika Anterior

Korteks Area

Prefrontal Nukleus Medio Dorsalis Thalami Nukleus Medio

Dorsalis Thalami

Korteks Area Prefrontal Nukleus Anterior

Thalami Girus Singuli

Girus Singuli Nukleus Anterior Thalami

2 Traktus Frontopontin Korteks Lobus

Frontalis Nukleus Ponti

Genu

(12)

12 1 Traktus Kortikonuklear

Daerah Muka (Facies) Korteks Area Motorik

• Nukleus Nervus Kranialis yang mempunyai

komponen motorik Krus Posterior

1 Pars Thalamolentikularis

A. Traktus Kortikospinal Korteks Area Motorik

Neuron-Neuron Motorik Pada Segmenta Intumescensia B. Traktus Kortikorubra Korteks Area

Brodmann 6

Nukleus Ruber (Homolateral)

C. Radiasio Thalamika Posterior

Nukleus Ventralis Posterior

Korteks Area Brodmann 3,2,1 Korteks Area

Brodmann 3,2,1

Nukleus Ventralis Posterior

Nukleus Thalami Ventralis Anterior (VA) Dan Ventralis Lateralis (VL)

Korteks Area Brodmann 6 Dan 4

2 Pars Sublentikular

A. Radiasio Akustika

Korpus Genikulatum Medial

Korteks Area

Brodmann 41 Dan 42 Korteks Area

Brodmann 41 Dan 42

Korpus Genikulatum Medial

B. Traktus Kortikotektalis Korteks Area

Brodmann 20 Kolikulus Kranialis

(13)

13 C.

Traktus

Temporoparietooksipito Pontin

Korteks Lobus Temporalis, Parietal Dan Oksipital

Nukleus Pontin

D. Radiasio Optika Korpus Genikulatum Lateral

Korteks Area Brodmann 17 3 Pars Retrolentikular

A. Traktus Kortikotektales

Korteks Area Brodmann 18 Dan 19

• Pulvinar Thalami

• Nukleus Pretektalis

• Kolikulus Kranialis

B. Traktus

Kortikotegmentalis

Korteks Area Brodmann 18 Dan 19

Nukleus Abducens (Kontralateral)

C. Traktus Kortikorubra Korteks Area 19 Nukleus Ruber (Homolateral) D. Traktus Kortikonigralis Korteks Area

Brodmann 19

Substansia Nigra (Homolateral) Tabel 2.1. Interkoneksi Kapsula Interna

Krus anterior kapsula interna memiliki interkoneksi dengan korteks serebri prefrontal dan thalamus medialis dorsalis melalui serat asenden dan desenden.

Sedangkan interkoneksi kapsula interna dengan korteks lobus frontal dan nukleus pontis berupa serat desenden. Kapsula interna terutama terdiri dari serat-serat saraf aferen dan eferen yang menghubungkannya dengan korteks serebri. Sebagian besar serat-serat di kapsula interna terdiri dari radiasio thalamika, sisanya terdiri dari serat eferen yang menuju ke struktur yang lebih rendah. Pada thalamus bagian bawah, kapsula interna melanjutkan diri menjadi pedunkel serebri dari medula oblongata.11

(14)

14

Serat dari traktus frontopontin bermula dari regio motor dan premotor di korteks frontalis. Serat ini berjalan turun pada bagian medial dari pedunkel serebri menuju nukleus pontin ipsilateral. Setelah bersinap, impuls di transmisikan ke bagian medial pedunkel serebellum pada hemisfer serebelar kontralateral. Serat traktus frontopontin ini juga berhubungan dengan area kortikal yang lain yaitu traktus parietotemporopontin dan traktus occipitopontin yang berjalan di bagian retrolentiformis dari kapsula interna, kemudian berjalan turun melalui lateral pedunkel serebri. Krus anterior juga terdiri dari serat proyeksi kortikostriatal. 5,6

Pada umumnya area korteks serebri menerima serat aferen dari thalamus kemudian mengirim balik serat eferen ke nukleus thalamik yang sama dan serat ini berjalan pada radiatio thalamik. Radiasio thalamik anterior (pedunkel thalamik anterior) terdiri dari serat-serat yang menghubungkan nukleus thalamus dorsomedial dengan area korteks prefrontal. Radiasio thalamik anterior juga menghubungkan lobus frontal dan nukleus thalamik anterior, hipothalamus dan struktur limbik. 5

(15)

15

Gambar 2.5. Traktus Thalamocingulate (Radiatio Thalamika Anterior) 13

Genu memiliki interkoneksi dengan korteks area motorik dan nukleus okulomotorius, nukleus trochlearis dan nukleus abduscens melalui serat desenden.

Genu kapsula interna terdapat traktus kortikonuklear yang berasal dari daerah optokonetik frontal daerah muka (facies) pada korteks area motorik menuju nukleus okulomotorius secara bilateral, nukleus trokhlearis secara homolateral dan nukleus abduscen terutama secara kontralateral. 1,12

(16)

16

Krus posterior kapsula interna umumnya memiliki interkoneksi dengan berbagai area korteks serebri melalui serat desenden yang menuju ke berbagai area dibawahnya seperti neuron motorik, nukleus ruber, nukleus ventralis posterior thalami, korpus genikulatum lateral, kolikulus kranial, nukleus pontin, pulvinar thalami, nukleus pretektalis, nukleus abduscen serta substansia nigra. Sedangkan interkoneksi kapsula interna dengan korteks serebri dan korpus genikulatum medial melalui serat asenden dan desenden. Begitu pula interkoneksi kapsula interna dengan korteks serebri dan nukleus thalami ventralis anterior dan ventralis posterior melalui serat asenden dan desenden. 6

Krus posterior kapsula interna dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu pars lentikulothalamik, pars sublentikularis dan pars retrolentikularis (postlentikularis).

Pada pars lentikulothalamik terdapat tiga serabut saraf yaitu traktus kortikospinal, traktus kortikorubra dan radiasio thalamika posterior (radiasio sensibilis). Krus posterior kapsula interna mempunyai banyak komponen penting terutama traktus kortikospinal. Menurut penelitian Charcot, Dejerin dan Dejerin- Klumpe dikutip oleh Sukardi, serat kortikospinal berjalan pada 2/3 anterior dari krus posterior kapsula interna. Namun sekarang serat dari traktus kortikospinal ini berjalan lebih ke bagian posterior. Traktus kortikospinal awalnya terlihat lebih ke arah anterior dari krus posterior rostral kapsula interna. Kemudian terjadi pergeseran ke arah posterior pada krus posterior berdasarkan tingkat penurunan serat. Traktus kortikospinal berasal dari daerah-daerah membrum pada korteks area motorik yaitu girus presentralis . Traktus ini turun melalui korona yang menuju ke neuron-neuron motorik baik secara langsung atau pun tidak pada segmen

(17)

17

intumesensia. Traktus kortikorubra berasal dari area Broadmann 6 menuju ke nukleus ruber pada sisi homolateral.Sedangkan pada radiasio thalamika posterior, serabut saraf yang berasal dari nukleus ventralis posterior menuju ke area Broadmann 3,2,1. Serat dari area Broadmann 3,2,1 menuju ke nukleus ventralis posterior. Serat dari nukleus thalami ventralis anterior dan ventralis lateralis menuju ke area Broadmann 6 dan 4.1,6

Pada pars sublentikularis terdiri dari empat serabut saraf yaitu radiasio akustika, traktus kortikotektalis, traktus temporoparietooccipitopontin dan radiasio optika (beberapa serat berjalan retrolentikular). Pada radiatio akustika, serabut saraf berasal dari korpus genikulatum medial yang berjalan melalui krus posterior kapsula interna menuju area Broadmann 41 dan 42. Radiasio akustika yang berasal dari area Broadmann 41 dan 42 menuju korpus genikulatum medial. Pada traktus kortikotektalis berasal dari area Broadmann 20 berjalan menuju kolikulus kranialis melalui krus posterior kapsula interna. Pada traktus temporoparietooccipitopontin, seratnya berasal dari korteks lobus temporalis, lobus parietalis dan lobus occipitalis berjalan menuju nuklei pontis. Pada radiasio optika seratnya berasal dari korpus genikulatum lateral menuju area Broadmann 17. 9

(18)

18

Gambar 2.6. Radiatio Akustika 13

Pada pars retrolentikularis terdiri dari empat serabut saraf yaitu traktus kortikotektalis, traktus kortikotegmentalis, traktus kortikorubra dan traktus kortikonigralis. Pada traktus kortikotektalis, serat berasal dari area Broadmann 18 dan 19 menuju pulvinar thalami, nukleus pretektalis dan kolikulus kranialis.

Traktus kortikotegmentalis berasal dari area Broadmann 18 dan 19 menuju nukleus abducens kontralateral. Traktus kortikorubra berasal dari area Broadmann 19

(19)

19

berjalan menuju nukleus rubra homolateral. Traktus kortikonigra berasal dari area Broadmann 19 menuju substansia nigra homolateral. 1

(20)

20

Gambar 2.7. Perjalanan traktus kortikospinal, bagian teratas: korona radiata dan kapsula interna. 13

Gambar 2.8. Lokasi traktus piramidalis pada kapsula interna. 13

(21)

21

Gambar 2.9. Perjalanan serat desenden melalui kapsula interna 13

(22)

22 2.4. Vaskularisasi Kapsula Interna

Kapsula interna dilayani oleh percabangan-percabangan pembuluh darah arteri karotis interna yang memasuki otak melalui substansia perforata anterior.

Pembuluh-pembuluh darah ini yaitu arteri komunikan posterior, arteri khoroidalis anterior, percabangan arteri serebri media dan percabangan arteri serebri anterior.

Cabang-cabang ini dikeluarkan dekat dengan tempat bifurkasio arteri karotis interna. Arteri komunikan posterior dan arteri khoroidalis anterior melayani sebagian daerah kapsula interna terutama krus posterior. Arteri serebri anterior melayani krus anterior kapsula interna. 1,4

Gambar 2.10. Vaskularisasi serebri pada permukaan inferior. menunjukkan sirkulus Willisi dan percabangan arteri serebri media. 4

(23)

23

Gambar 2.11. Potongan koronal hemisfer serebri arteri serebri media. 4

Bagian proksimal arteri serebri media secara konsisten juga mengeluarkan arteri striata ketika pembuluh darah ini berjalan di sebelah inferior substansia perforata anterior. Cabang striata ini dibagi dalam dua kelompok yaitu arteri striata medialis dan arteri striata lateralis yang juga melayani kapsula interna terutama krus anterior dan genu. Arteri lentikulo striata anteromedial atau rekuren arteri Heubneur yang mempunyai diameter yang lebih besar dari yang lain melayani area

krus anterior kapsul interna Arteri striata ini merupakan pembuluh darah yang paling mudah mengalami perdarahan (ruptur) dan dikenal sebagai arteri hemoragi serebral Charcot. Krus posterior kapsula interna juga dilayani oleh arteri striata

(24)

24

lateralis yang merupakan struktur-sruktur yang paling sering terlibat dalam suatu proses perdarahan intraserebral, misalnya karena hipertensi. 1,13

Tabel 2.2. Vaskularisasi Kapsula Interna 1,6,14

BAB III

Vaskularisasi Kapsula Interna

Struktur Arteri

Krus Anterior

Cabang striata lateralis dari arteri serebri media

Cabang striata medialis dari arteri serebri anterior

Genu

Cabang striata lateralis dari arteri serebri media

Arteri khoroidalis anterior Krus Posterior

Pars Lentikulothalamik

Cabang striata lateralis dari serebri media

Arteri khoroidal anterior

Pars Sublentikularis Cabang arteri serebri media (cabang temporal, angular)

Pars Retrolentikularis Arteri serebri posterior

Cabang kecil dari arteri khoroidal

(25)

25

RINGKASAN

Kapsula interna adalah area berbentuk boomerang bagian dari substansia alba yang yang dilewati oleh serabut-serabut saraf bermyelin yang memisahkan nukleus lentiformis dengan nukleus kaudatus dan talamus. Kapsula interna merupakan bagian dari serebrum telensefalon.

Kapsula interna terdapat dua buah (kanan dan kiri) terletak diantara nukleus kaudatus, thalamus dan nukleus lentiformis. Pada potongan horisontal, kapsula interna berbentuk huruf V dengan genu menghadap ke medial.

Kapsula interna terbagi menjadi tiga bagian yaitu krus anterior, genu dan krus posterior. Krus anterior berisi serat-serat talamokortikal, jaras-jaras frontopontin dan serat-serat saraf yang menghubungkan nukleus kaudatus dan putamen. Genu terdiri dari traktus kortikonuklearis. Krus posterior terdiri dari tiga bagian yaitu pars thalamolentikular (2/3 depan), bagian retrolentikular (1/3 bagian belakang), dan bagian sublentikular (dibawah nukleus lentikularis).

Kapsula interna memiliki interkoneksi dengan korteks serebri, korona radiata dan batang otak yang dapat dilihat pada perjalanan traktus kortikospinal.

Kapsula interna dilayani oleh percabangan arteri karotis interna yaitu arteri serebri anterior, arteri serebri media, arteri komunikan posterior dan arteri khoroidalis anterior. Arteri serebri media bercabang menjadi arteri striata medialis dan arteri striata lateralis yang terkenal dengan arteri cerebral Charcot yang mudah mengalami ruptur.

DAFTAR PUSTAKA

(26)

26

1. Sukardi, E. Neuroanatomia Medica. 2nd ed. 1985. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. p.258-264.

2. J.K. Klernan. Basic Functional Neuroanatomy.2009. Canada : University of Western Ontario. p. 21

3. Ngoerah, I.G.N.G. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf. 1991.Surabaya:

Airlangga University Press. p.2-3.

4. Snell, R. Clinical Neuroanatomy. 7th ed. 2010. Philadelphia: Lippincott.

pp.155-157.

5. Netter, F. Neuroanatomy & Neurophysiology. Special ed. 2002. USA: Icon Custom Communication. p.4,14,71

6. Campbell, W. De Jong’s The Neurologic Examination. 2005. Philadelphia:

Lippincott. p.52-54.

7. Alexander Gonski. A Beginner’s Guide to Neuroanatomy. Taken from media.amsa.org.au/publications/GonskiNeuroanatomypdf.pdf. Last update:

2006

8. D. Wibowo. Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. 1th ed.

2011.Malang: Banyu Media Publising. p.127-128.

9. Moeller, T. Pocket Atlas of Sectional Anatomy. 3th ed. 2007 .New York:Thieme. p.55-57.

10. P. Sidharta. Neurologi Klinis Dasar. 7th ed. 2010. Jakarta: PT Dian Rakyat.pp.3-5

(27)

27

11. E. Saunders. Clinical Neuroanatomy and Neuroscience. 5th ed. 2007.

Elsevier limited. p 50-55.

12. B. Greenstein. Color Atlas of neuroscience. 2000. New York:

Thieme.p.25,43.

13. P. Duus. Topical Diagnosis in Neurology. Anatomy Physiology Signs Symptoms. 4th ed. 2005.New York: Thieme. p 334-335.

14. Duanne E. Haines. Neuroanatomy An Atlas of Structures, Sections, and Systems. 8th Ed. 2011. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

Gambar

Gambar 2.1. Potongan horizontal serebrum dilihat dari atas, yang menunjukkan  batas antara kapsula interna, nukleus lentifermis, nukleus kaudatus dan thalamus
Gambar 2.2. Potongan sagital serebri hemisfer kanan yang menunjukkan  pembagian kapsula interna dan hubungannya dengan korona radiata
Gambar 2.3. Potongan horisontal serebral hemisfer kanan yang menunjukkan  pembagian kapsula interna
Gambar 2.4. Penampang horisontal hemisfer serebri yang menggambarkan letak  traktus-traktus dalam kapsula interna
+7

Referensi

Dokumen terkait