• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Repository UNISBA"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Atribut Produk Pada PT. Ateja Tritunggal 1. Kualitas produk

Dalam menjaga dan meningkatkan standar kualitas produknya PT. Ateja tritunggal melakukan upaya sebagai berikut:

a. Melakukan quality control dengan cukup ketat dari awal hingga akhir proses produksi.

Gambar 4.1 Gambar quality control

Aspek quality control yang dilakukan pada proses produksi di PT. Ateja diantaranya :Memilih bahan baku kain terbaik yaitu benang dan kapas dengan kualitas (A/standar ekspor), mengevaluasi adanya fabric defect/ cacat kain, Melakukan pemeriksaan terhadap kontruksi kain, warna kain, design kain, bagian luar dalam kain, dan bagian centre line kain. Juga melakukan pemeriksaan terhadap kualitas kain. Melakukan pemeriksaan terhadap metode cutting, Melakukan pemeriksaan terhadaptotal jumlah percarton, dan methodepacking.

(2)

2. Fitur

PT. Ateja tritunggal memilki keunggulan pada fitur produknya diantaranya memiliki model yang bervariasi yang tidak dimiliki oleh produk lain, bahan kain produk PT. Ateja berjenis polietilena yang digunakan sebagai kain pelapis di furniture/tempat duduk mobil yang memiliki kelebihan sebagai kain penyaring untuk penyaringan dengan suhu rendah, dan efek kain yang empuk.

Gambar 4.2 Fitur Produk PT. Ateja Tritunggal.

3. Gaya dan desain produk

Gaya dan desain produk merupakan keunggulan PT. Ateja Tritunggal dalam rangka meraih pasar di industry tekstil, Adapun upaya yang dilakukan yaitu untuk mendapatkan suatu produk tekstil yang baik melalui perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada produk tersebut. keunggulan gaya dan desain produk PT. Ateja berjenis

(3)

Gambar 4.3 gaya dan desain Produk PT. Ateja Tritunggal.

4. Merek

Merek ateja merupakan merek yang sudah dikenal oleh banyak orang sebagai produsen penghasil kain. Kain interior merek ateja bahkan mengalahkan banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang sama. Selain itu, kain interior merek ateja sudah di ekspor ke berbagai Negara di asia karena mempunyai kualitas yang bagus. Karena kualitas yang bagus, kini kain interior merek ateja sangat melekat di benak konsumen.Selain namanya yang mudah diingat, merek ateja juga mempunyai kata yang singkat sehingga mudah di ucapkan oleh konsumen.

(4)

Gambar 4.4 merek PT. Ateja Tritunggal.

5. Kemasan

Upaya yang dilakukan oleh PT. Ateja tritunggal untuk mengemas produknya yaitu dengan menggunakan bahan plastik untuk melindungi kain dari kotoran seperti debu agar kain tetap bersih.Kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk ini disebut primary packaging.

Gambar 4.5 kemasan produk PT. Ateja tritunggal

Adapun kemasan lainnya yang dibuat PT. ateja untuk melindungi produk kainnya yaitu dengan menggunakan kardus berukuran besar.Kardus berukuran besar ini digunakan untuk melakukan pengiriman dalam jumlah yang banyak atau

(5)

pun untuk penyimpanan digudang agar produk kain tetap aman dan tidak rusak.Kemasan ini disebutsecondary packaging, karena produk tidak bersentuhan langsung dengan kardus tersebut.

Gambar 4.6 kemasan produk PT. Ateja tritunggal

6. Label

Label atau penanda informasi pada kain merek PT. Ateja sebagai penanda yang di tempelkan pada kain dengan rangkaian huruf dan angka. Label tersebut menunjukan jenis kain, ukuran kain, kualitas kain, dan nomor seri kain tersebut.

(6)

Gambar 4.7 label produk PT. Ateja tritunggal

7. Layanan pelengkap (garansi)

Upaya yang dilakukan oleh PT. Ateja tritunggal dari garansi adalah untuk meyakinkan konsumen bahwa produk benar-benar memiliki kualitas yang baik, dan merupakan pertanggungjawabanperusahaan terhadap produk yang di produksinya. Dengan adanya garansi terhadap suatu produk maka konsumen akan lebih mempercayai produk untuk melakukan pembelian. PT.

Ateja memberikan garansi kepada konsumen sebagai berikut :

- Menjamin penggantian produk kepada konsumen apabila ditemukan kerusakan, kecacatan, dan kesalahan yang disebabkan oleh perusahaan.

- Menjamin pengiriman barang kepada konsumen secara tepat waktu, apabila melebihi batas waktu sesuai perjanjian, perusahaan

(7)

memberikan jaminan untuk mengurangi harga produk yang akan di beli konsumen.

4.2 Tanggapan Konsumen Tentang Pelaksanaan Atribut Produk Pada PT.

Ateja Tritunggal

4.2.1 Instrumen Penelitian (pedoman kuisioner)

Syarat intrumen penelitian (pedoman intrumen yang baik) perlu memerhatikan beberapa aspek sebagai berikut :

a) Di try outkan kepada 30 orang

Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui kuesioner awal.Kuesioner awal ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor mana saja yang dianggap penting oleh konsumen dalam menilai atribut produk PT. Ateja tritunggal.Untuk mengetahui hal tersebut, maka dilakukan penyebaran kuesiner sebanyak 30 buah kepada konsumen PT. Ateja tritunggal. Dimana penilaian yang menurut konsumen tidak penting tidak akan digunakan untuk kuesioner penelitian. Sebelum menyebarkan seluruh kuesioner penelitian diperlukan pengujian validitas dan reliabilitasnya.Maka kuesioner penelitian disebar sebanyak 30 buah untuk dapat melakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

Setelah dilakukan pengujian maka dilanjutkan dengan menyebarkan seluruh kuesioner sebanyak 100 buah untuk mendapatkan data penelitian.

b) Memenuhi Persyaratan Validitas

Instrumen penelitian yang baik harus memenuhi persyaratan penting yaitu valid.Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

(8)

sahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Suharsimi Arikunto, 148:1998).

Menurut Sugiono (2009:172) Perhitungan validitas menggunakan SPSS versi 17.0 dengan melihat correted item total correlation, keputusannya apabila r hitung > r kritis maka pertanyaan tersebut valid. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,30.

Adapun rumusnya sebagai berikut :

Keterangan : r = Korelasi produk moment X = Skor butir (pertanyaan) Y = Skor faktor (variabel) n = Jumlah sampel

Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing- masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Jika nilai signifikansi (P Value) > 0,05 maka tidak terjadi hubungan yang signifikan.

Sedangkan apabila nilai signifikansi (P Value) < 0,05 maka terjadi hubungan yang signifikan.

(9)

4.2.2 Identitas Responden

Di dalam penelitian ini dikumpulkan data primer untuk mengetahui pengaruh antara atribut produk (X) dengan keputusan pembelian konsumen (Y) pada produk tekstil melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang menjadi sampel penelitian.Data responden dijelaskan melalui tabel tunggal.Data responden dalam penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang responden yang dapat dijadikan masukan untuk menjelaskan hasil yang diperoleh dari penelitian. Analisis deskriptif data responden ini terdiri atas 4 tabel tunggal berisi data mengenai jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendapatan dengan data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase

Pria 62 62%

Wanita 38 38%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa jenis kelamin responden mayoritas berjenis kelamin pria.Hal ini terjadi karena sebagian besar kain hasil produksi PT.

Ateja tritunggal paling banyak kain untuk jok kendaraan. Karena mayoritas responden yang mengganti jok kendaraannya adalah kaum pria.

Tabel 4.2

Gambaran Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Prosentase

<20 Tahun 0 0%

21-30 Tahun 48 48%

31-40 Tahun 35 35%

>40Tahun 17 17%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

(10)

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas usia responden adalah berusia antara 21-30 Tahun. Hal ini dikarenakan usia tersebut telah mencapai kategori usia dewasa. Dimana pada usia tersebut sebagian besar responden sudah mempunyai pekerjaan serta pendapatan.

Tabel 4.3

Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Responden Prosentase

Wiraswasta 8 8%

Pegawai Swasta 42 42%

Pegawai negeri 6 6%

Pengusaha 20 20%

Pelajar/Mahasiswa 24 24%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas responden bekerja sebagai pegawai swasta.Hal ini dikarenakan sebagian besar responden membeli produk kain interior PT. Ateja untuk dikonsumsi sendiri.Pegawai swasta memilih produk kain interior karena beragamnya produk dengan model dan desain yang elegan dan eksklusif sangat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pegawai swasta.

Tabel 4.4

Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan Jumlah Responden Prosentase

Rp.1.000.000-Rp.2.000.000 20 20%

Rp.2.000.000-Rp.3.000.000 9 9%

Rp.3.000.000-Rp.4.000.000 47 47%

Rp.4.000.000-Rp.5.000.000 13 13%

>Rp.5.000.000 11 11%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai pendapatan RP. 3.000.000 sampai RP. 4.000.000 Hal ini dikarenakan

(11)

sebagian besar pendapatan responden dipengaruhi oleh pekerjaan yang mereka lakukan.

4.2.3 Tanggapan Responden Tentang Atribut Produk di PT. Ateja Tritunggal

Untuk memudahkan penilaian item pertanyaan tanggapan responden tentang variabel atribut produk , penulis mencari rata-rata dari setiap jawaban responden. Dan untuk memudahkan penilaian rata-rata tersebut. Peneliti membaginya ke dalam kategori berdasarkan interval nilai skor jawaban responden dari seluruh item pertanyaan varaibel atribut produk , dimana perhitungannya dapat dilihat dari rumus dan tabel dibawah ini.

Rentang skor diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Dalam menggolongkan dari hasil tanggapan responden yang berupa variabel atribut produk (bebas) dan keputusan pembelian konsumen (terikat) yang digunakan untuk mengetahui kategori responden tersebut, Dengan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Menentukan data terbesar dan data terkecil Data terbesar = 100 x 5 (nilai ter tinggi) = 500 Data Terkecil = 100 x 1 (nulai terendah) = 100 2) Menentukan jangkauan (R)

R = data terbesar – data terkecil R = 500 – 100 = 400

(12)

3) Menentukan banyaknya kelas (k)

Pada penelitian ini menggunakan skala likert, sehingga kelas yang digunakannyapun berdasarkan skala tersebut, yang terdiri dari 5 (lima) jawaban, sehingga dalam menentukan kelas juga akan mengikuti dari banyaknya jawaban dan dalam hal ini maka kelasnya menjadi 5 (lima) 4) Membuat pan jang interval kelas (int)

5) Membuat rentang klasifikasi

Tabel 4.5

Rentang Klasifikasi Variabel

No Lebar Interval Kategori

Atribut Produk Keputusan Pembelian 1 100 – 180 Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Baik

2 181 – 260 Buruk Buruk

3 261 – 340 Cukup Baik Cukup Baik

4 341 – 420 Baik Baik

5 421 – 500 Sangat Baik Sangat Baik

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2015

Pada setiap rentang skor memiliki penilaian kategori berbeda-beda pada setiap rentangnya yaitu:

(100 – 180) rentang ini pada hasil hitung dianggap tidak baik pada indikator yang dibahas, rentang ini paling rendah pada rentang klasifikasi variabel.(181-260) rentang dengan angka tersebut dinilai kurang baik sebab indikator pembahasan masih dinilai memiliki kelemahan.Selanjutnya (261-340) rentang pada antara angka tersebut dinilai cukup maksudnya ialah pada penilaian hasil responden angka hasil kuisoner pada indikator yamg ditanyakan dinilai cukup.(341-420) rentang nilai klasifikasi ini dianggap baik, dengan arti penilaian hasil responden

(13)

pada indikator yamg ditanyakan dinilai baik.(421-500) rentang dengan nilai ini memliki pembobotan dengan nilai sangat baik, maksudnya indikator yang ditanyakan pada kuisoner oleh responden dinilai sangat baik.

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Mengenai kualitas produk PT. Ateja Tritunggal Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 23 23% 23

Tidak Setuju 2 24 24% 48

Ragu-Ragu 3 36 36% 108

Setuju 4 17 17% 68

Sangat Setuju 5 0 0% 0

Jumlah 100 100% 247

Sumber : Data Primer yang Diolah,2015

Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas responden ragu-ragu bahwa tekstil PT. Ateja tritunggal memiliki kualitas yang bagussebanyak 36 orang (36%), hal ini dikarenakan responden merasa kurang puas terhadap kualitas produk yang dimiliki PT. Ateja Tritunggal. responden menganggap munculnya beberapa kompetitor memiliki kualitas lebih baik dan mampu memuaskan konsumen sehingga responden saat ini kurang merasa puas terhadap kualitas produk dari PT.

Ateja. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.6 skor total untuk pernyataan PT. Ateja tritunggal memiliki kualitas yang bagusadalah 247 (kategori kurang baik).

Hal ini dirasa belum baik karena tidak sesuai dengan teori menurut Kotler dan Amstrong (2008;272) bahwa Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang tergantung pada kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas merupakan bagian penting dari atribut produk yang dapat mempengaruhi kepuasan.

(14)

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Mengenai fitur produk PT. Ateja tritunggal Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 17 17% 17

Tidak Setuju 2 11 11% 22

Ragu-Ragu 3 16 16% 48

Setuju 4 43 43% 172

Sangat Setuju 5 13 13% 65

Jumlah 100 100% 323

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas responden menyatakan setuju bahwa produk tekstil PT. Ateja tritunggal pada fitur memiliki model internal yang lengkap sebagai pembeda dengan produk lain sebanyak 43 orang (43%), hal ini dikarenakan responden sudah merasakan fitur produk PT. Ateja tritunggal karena model, serta variasinya yang menarik. Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.7 skor total untuk pernyataan produk tekstil PT. Ateja tritunggal pada fitur memiliki model internal yang lengkap sebagai pembeda dengan produk lainadalah 323 (kategori cukup). Hal ini dirasa cukup sesuai dengan teori menurut Kotler & Armstrong (2008:272), bahwa Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendeferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fiturbaru yang bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing.

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Mengenai Gaya Dan Desain Produk PT. Ateja Tritunggal

Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 14 14% 14

Tidak Setuju 2 15 15% 30

Ragu-Ragu 3 11 11% 33

Setuju 4 40 40% 160

Sangat Setuju 5 20 20% 100

Jumlah 100 100% 337

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

(15)

Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas responden menyatakan setuju untuk pernyataan bahwa gaya dan desain produkPT. Ateja tritunggal memiliki gaya dan desain yang menarikyaitu sebanyak 40 orang (40%), hal ini dikarenakan responden merasa gaya dan desain produk PT. Ateja tritunggal menarik sehingga banyak diminati oleh konsumen. Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.8 skor total untuk pernyataan Tekstil PT. Ateja tritunggal memiliki produk sesuai dengan fungsinyaadalah 337 (kategori cukup). Hal ini cukup sesuai dengan teori menurut Kotler dan Amstrong (2008;272) bahwa Desain adalah konsep yang lebih besar daripada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk.

Tabel 4.9

Tanggapan Responden Mengenai Merek PT. Ateja Tritunggal

Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 18 18% 18

Tidak Setuju 2 15 15% 30

Ragu-Ragu 3 14 14% 42

Setuju 4 40 40% 160

Sangat Setuju 5 13 13% 65

Jumlah 100 100% 315

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas responden menyatakan setuju bahwa untuk pernyataan produk PT. Ateja tritunggal memiliki lambang atau logo sebagai identitas merekyaitu sebanyak 40 orang (40%), hal ini dikarenakan konsumen memandang merek PT. Ateja tritunggal sudahunggul dibandingkan dengan merek lainnya, hal tersebut dilihat dari pandangan konsumen yang baik mengenai merek PT. Ateja tritunggal sehingga dapat meyakinkan responden untuk memilih merek PT. Ateja tritunggal. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.9 skor total untuk pernyataan Tekstil PT. Ateja tritunggal memiliki lambang

(16)

atau logo sebagai identitas merek adalah 315( kategori cukup). Hal ini cukup sesuai dengan teori menurut Tjiptono (2008:104) bahwa Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau lambang, warna, desain, gerak, atau kombinasi- kombinasi atribut produk lainya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.

Tabel 4.10

Tanggapan Responden Mengenai kemasan PT. Ateja tritunggal

Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 13 13% 13

Tidak Setuju 2 18 18% 36

Ragu-Ragu 3 11 11% 33

Setuju 4 43 43% 172

Sangat Setuju 5 15 15% 75

Jumlah 100 100% 329

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas responden menyatakan setuju bahwa untuk pernyataan produkTekstil PT. Ateja tritunggal memiliki bentuk kemasan yang baik yaitu sebanyak 43 orang (43%), hal ini dikarenakan responden merasa kamasan yang digunakan oleh PT. Ateja tritunggal cukup manarik. Jenis-jenis kemasan yang digunakan dirasa sudah memenuhi harapan konsumen, sehingga konsumen cenderung memilih kemasan yang digunakan oleh PT. Ateja tritunggal.Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.10 skor total untuk pernyataanTekstil PT. Ateja tritunggal memiliki bentuk kemasan yang baik adalah 329 (kategori cukup). Hal ini sudah cukup sesuai dengan teori Tjiptono (2008:104), bahwa Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk.

(17)

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Mengenai Label PT. Ateja tritunggal

Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 10 10% 10

Tidak Setuju 2 13 13% 26

Ragu-Ragu 3 21 21% 63

Setuju 4 47 47% 188

Sangat Setuju 5 9 9% 45

Jumlah 100 100% 332

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas responden menyatakan setuju bahwa untuk pernyataan produk PT. Ateja tritunggal memiliki tanda informasi produksi yaitu sebanyak 47 orang (47%), hal ini dikarenakan konsumen merasa bahwa produk PT. Ateja tritunggal memiliki tanda informasi produksi yang jelas.

Sehingga konsumen yakin untuk membeli produk dari PT. Ateja tritunggal.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.11 skor total untuk pernyataanTekstil PT. Ateja tritunggal memiliki tanda informasi produksi adalah 332 (kategori cukup). Hal ini cukup sesuai dengan teori menurut Tjiptono (2008:104) bahwa Labelingberkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakaan bagian dari suatu produk yang memberikan informasi mengenai produk dan penjual. Secara garis besar terdapat tiga macam label.

Tabel 4.12

Tanggapan Responden Mengenai garansi produk PT. Ateja tritunggal Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 13 13% 13

Tidak Setuju 2 19 19% 38

Ragu-Ragu 3 13 13% 39

Setuju 4 43 43% 172

Sangat Setuju 5 12 12% 60

Jumlah 100 100% 322

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

(18)

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa untuk pernyataan produkTekstil PT. Ateja tritunggal memiliki layanan garansi terhadap setiap produknya yaitu sebanyak 43 orang (43%), hal ini dikarenakan konsumen merasa puas dengan adanya garansi yang diberikan oleh PT. Ateja tritunggal pada setiap produknya sehingga konsumen yakin untuk memilih produk tekstil PT. Ateja tritunggal karena adanya garansi. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.12 skor total untuk pernyataan Tekstil PT. Ateja tritunggal memiliki layanan garansi terhadap setiap produknyaadalah 322 (kategori cukup). Hal ini cukup sesuai dengan teori menurut Tjiptono (2008:104) bahwaGaransi adalah janji yang merupakaan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, para konsumen akan diberi ganti rugi bila ternyata produk tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 4.13

Total Pembobotan Variabel Atribut Produk

No Indikator Item Pembobotan Prosntase

(%) Kategori 1 Tekstil PT. Ateja tritunggal

memiliki kemampuan memuaskan kebutuhan pelanggan

X1 247 49,40% Buruk

2 Tekstil PT. Ateja tritunggal memiliki model internal yang lengkap sebagai pembeda dengan produk lain.

X2 323 64,60% Cukup

3 Tekstil PT. Ateja tritunggal memiliki produk sesuai dengan

fungsinya. X3 337 67,40% Cukup

4 Tekstil PT. Ateja tritunggal memiliki lambang atau logo

sebagai identitas merek. X4 315 63,00% Cukup

5 Tekstil PT. Ateja tritunggal memiliki bentuk kemasan yang

baik. X5 329 65,80% Cukup

6 Tekstil PT. Ateja tritunggal X6 332 66,40% Cukup

(19)

memiliki tanda informasi produksi.

7 Tekstil PT. Ateja tritunggal memiliki layanan garansi

terhadap setiap produknya X7 322 64,40% Cukup

Total 2205

Rata-rata 315 63,00%

Berdasarkan uraian tabel 4.13 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan responden tentang variabelatribut produk PT. Ateja tritunggal, menghasilkan rata-rata total skor sebesar 2205. Untuk mencari bagaimana tanggapan responden terhadap variabel atribut produk,maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :

% skor tanggapan responden =

% skor tanggapan responden =

% skor tanggapan responden = 63,00%

Nilai tanggapan responden sebesar 63%, bila merujuk pada perhitungan kategori masuk kedalam kategori cukup (interval 52,01% - 68,00%).

63%

Sangat tidak

Baik Buruk Cukup

Baik Baik Sangat

Baik

20.0% 36.0% 52.0% 68.0% 84.0% 100%

Garis Kontinum Variabel atribut produk

Berdasarkan garis kontinum diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan responden tentang variabelatribut produk PT. Ateja tritunggal

(20)

menghasilkan total skor dari keseluruhan indikator atribut produk sebesar 2205 yang berada dalam kategori “Cukup” karena berada dalam interval 52.0%-68.0%, Dilihat dari hasil dari tujuh pernyataan variabel atribut produktersebut masih ada hal yang harus diperhatikan untuk diperbaiki. Aspek-aspek yang mendapat tanggapan cukup yaitu aspek fitur, gaya dan desain produk, merek, kemasan label dan garansi memenuhi harapan konsumen. Sedangkan aspek yang mendapat tanggapan kurang baik yaitu aspek kualitas produk.

Berdasarkan data diatas, penulis membuat rentang klasifikasi responden menurut variabel atribut produk sebagai berikut:

Tabel 4.14

Rentang Kriteria Presentase Skor

No Presentase Jumlah Skor Kriteria

1 20.00 - 36.00 Sangat Tidak Baik

2 36.01 – 52.00 Buruk

3 52.01 – 68.00 Cukup Baik

4 68.01 – 84.00 Baik

5 84.00 – 100 Sangat Baik

4.3 Tanggapan Responden Tentang Keputusan Pembelian Di PT. Ateja Tritunggal

Tabel 4.15

Konsumen Memilih Membeli Produk Tekstil PT. Ateja Trtitunggal Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 16 16% 16

Tidak Setuju 2 12 12% 24

Ragu-Ragu 3 26 26% 78

Setuju 4 32 32% 128

Sangat Setuju 5 14 14% 70

Jumlah 100 100% 316

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas responden menyatakan setuju.

Untuk pernyataan konsumen memilih membeli produk tekstil di PT. Ateja

(21)

tritunggal sebanyak 32 orang (32%). hal ini dikarenakan produk tekstil PT. Ateja tritunggal memiliki kualitas yang kurang baik dibandingkan dengan produk lain sehingga konsumen kurang merasa puas memilih produk tekstil PT. Ateja tritunggal. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.15 skor total untuk pernyataan konsumen memilih membeli tekstil di PT. Ateja tritunggal karena sesuai dengan keinginan konsumen adalah 316 (kategori cukup). Hal ini cukup sesuai dengan teori menurut Kolter & Keller (2012:479), bahwa Konsumen menentukan produk mana yang akan dibeli, konsumen akan membeli produk yang memiliki nilai baginya. Perusahaan harus mengetahui produk seperti apa yang diinginkan konsumen.

Tabel 4.16

Konsumen Memilih Membeli Merek Tekstil PT. Ateja Tritunggal Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 4 4% 4

Tidak Setuju 2 22 22% 44

Ragu-Ragu 3 41 41% 123

Setuju 4 28 28% 112

Sangat Setuju 5 5 5% 25

Jumlah 100 100% 308

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas responden menyatakan ragu- ragu bahwa pernyataan konsumen memilih produk tekstil merek PT. Ateja Tritunggal sebanyak 41 orang (41%). hal ini dikarenakan konsumen merasa merek PT. Ateja tritunggal memiliki citra merek yang kurang baik sehingga konsumen tidak memilih merek tekstil PT. Ateja tritunggal.Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.16 skor total untuk pernyataan konsumen memilih tekstil merek PT. Ateja Tritunggal karena memiliki citra yang baik adalah 308 (kategori

(22)

cukup). Hal ini cukup sesuai dengan teori menurut Kotler dan Keller (2012:479), bahwa Konsumen harus menentukan merek mana yang akan dibeli, setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

Tabel 4.17

Konsumen Memilih Membeli Produk Tekstil Di PT. Ateja tritunggal Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 16 16% 16

Tidak Setuju 2 16 16% 32

Ragu-Ragu 3 22 22% 66

Setuju 4 30 30% 120

Sangat Setuju 5 16 16% 80

Jumlah 100 100% 314

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa untuk pernyataan konsumen membeli produk tekstil di PT. Ateja tritunggal yaitu sebanyak 30 orang (30%) hal ini dikarenakan PT. Ateja tritunggal lokasinya terjangkau serta banyak pilihan apabila membeli langsung di PT. Ateja tritunggal. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.17 skor total untuk pernyataan konsumen memilih membeli tekstil di PT. Ateja tritunggal adalah 314 (kategori cukup).Hal ini cukup sesuai dengan teori menurut Kotler dan Keller (2012:479), bahwa Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur, dapat dapat dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, dan keleluasaan tempat.

(23)

Tabel 4.18

Konsumen membeli merek tekstil PT. Ateja tritunggal dalam jumlah banyak Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 3 3% 3

Tidak Setuju 2 17 17% 34

Ragu-Ragu 3 46 46% 138

Setuju 4 24 24% 96

Sangat Setuju 5 10 10% 50

Jumlah 100 100% 321

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan ragu-ragu bahwa untuk pernyataan konsumen membeli produk tekstil merek PT.

Ateja tritunggal dalam jumlah banyak sebanyak 46 orang (46%) hal ini dikarenakan konsumen membeli produk PT. Ateja sesuai dengan kebutuhannya, sehingga konsumen membeli dalam jumlah yang sedikit. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.18 skor total untuk pernyataan konsumen membeli tekstil merek PT. Ateja tritunggal dalam jumlah banyak adalah 321 (kategori cukup).Hal ini sesuai dengan teori menurut Kotler dan Keller (2012:161), bahwa Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu jenis produk, dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak nya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda beda dari para pembeli.

Tabel 4.19

Konsumen membeli merek tekstil PT. Ateja tritunggal setiap bulan atau setiap tahun

Jawaban Responden Skor Jumlah Prosentase (%) Pembobotan

Sangat Tidak Setuju 1 32 32% 32

Tidak Setuju 2 24 24% 48

Ragu-Ragu 3 22 22% 66

Setuju 4 22 22% 88

Sangat Setuju 5 0 0% 0

Jumlah 100 100% 234

Sumber : Data Primer yang Diolah 2015

(24)

Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas responden menyatakan sangat tidak setuju, bahwa untuk pernyataan konsumen membeli produk tekstil PT. Ateja tritunggal setiap bulan atau setiap tahun sebanyak 32 orang (32%). Hal ini dikarenakan responden membeli produk PT. Ateja sesuai dengan kebutuhannya, sehingga konsumen tidak terlalu sering membeli produk tekstil PT. Ateja tritunggal. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.19 skor total untuk pernyataan konsumen membeli tekstil PT. Ateja tritunggal setiap bulan atau setiap tahun adalah 234 (kategori kurang baik). Hal ini belum sesuai dengan teori menurut Kotler dan Keller (2012:161), bahwa keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian dapat berbeda-beda.

Daftar dari total pembobotan untuk variable keputusan pembelian konsumendapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini:

Tabel 4.20

Total Pembobotan Variabel Keputusan Pembelian

No Indikator Item Pembobotan Prosntase

(%)

Kategori 1 Saya memilih membeli

produk tekstil di PT. Ateja tritunggal karena sesuai dengan keinginan konsumen.

X1 316 63,20% Cukup

2 Saya memilih produk tekstil merek PT. Ateja Tritunggal karena memiliki citra yang baik.

X2 308 61,60% Cukup

3 saya memilih membeli produk tekstil di PT. Ateja

tritunggal. X3 314 62,80% Cukup

4 Saya membeli produk tekstil merek PT. Ateja tritunggal dalam jumlah banyak.

X4 321 64,20% Cukup

5 Saya membeli produk X 234 46,80 Buruk

(25)

tekstil PT. Ateja tritunggal setiap bulan atau setiap tahun.

Total 1493 Cukup

Rata-Rata 290 58,00%

Berdasarkan tabel 4.20 menunjukkan bahwa rata-rata item pada variabel keputusan pembelianberada pada kategori “Cukup” yang ditunjukkan pada rata- rata bobot 290dari total bobotnya sebesar 1.493.

4.4 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT.

Ateja Tritunggal

Untuk mencari pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen digunakan rumus regresi sederhana (simple regression), dimana fungsi tersebut untuk mencari hubungan sebab akibat.Sedangkan asumsinya sekurang- kurangnya skala data interval.Mengingat hasil operasionalisasi variabel dimana skala data independen variabel (atribut produk) maupun dependen variabel (keputusan pembelian) adalah ordinal. Maka guna memenuhi asumsi tersebut dilakukan transformasi data dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval) .

Pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen bisnis pada PT.

Ateja Tritunggal tabel4.35dibawah ini :

(26)

Tabel 4.21

Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .640a .410 .404 2.792

a. Predictors: (Constant), X

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui koefisien korelasi Atribut Produk (X) dengan Keputusan pembelian (Y) sebesar r = 0,640, ini berarti terdapat hubungan yang kuat antara atribut produk (X) dengan keputusan pembelian(Y). Jika diinterpretasikan menurut kriteria Sugiono (2013:250), maka eratnya korelasi atribut produk (X) dengan keputusan pembelian (Y)adalah kuat karena berkisar antara 0,80 - 1,00 dan arahnya positif ini berarti apabila atribut produk meningkat, maka keputusan pembelian juga semakin meningkat.

Besarnya sumbangan atau peranan variabel atribut produk terhadap variabel keputusan pembelian dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisiendeterminasi (KD). Koefisien Determinasinya (R Square) menunjukkan nilai sebesar 0,410 atau sebesar 41% diperoleh dari hasil (r2 x 100% = 0,410x 100%= 41%), artinya variabel keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel atribut produk sebesar 41% sedangkan sisanya 59% dipengaruhi faktor lain yang tidakditeliti dalam penelitian ini.

Kontribusi atribut produk (X) dengan keputusan pembelian (Y) dapat di jelaskan sebagai berikut:

(27)

Tabel 4.22 Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.240 1.166 3.637 .000

X .523 .063 .640 8.253 .000

a. Dependent Variable: Y

Model regresi sederhana yang akan dibentuk adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, diperoleh bentuk persamaanregresi linier sederhana sebagai berikut :

Y = 4,240 + 0,523 X

Persamaan diatas dapat diartikan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 4,240 berarti jika untuk variabelatribut produk bernilai nol, maka nilai keputusan pembelian sebesar 4,240 satuan.

2. Variabel atribut produk (X) memiliki nilai positif sebesar 0,523. Misal jika keputusan pembelian naik menjadi 1 x 0,523, jika atribut produk menurun sebanyak 2 maka keputusan pembelian akan turun menjadi 2 x 0,523 = 1,046 Maka 1 akan berpengaruh terhadap meningkatnya keputusan pembelian sebesar 4,240 + 0,523 (1) = 4,763. Artinya jika atribut produk tinggi maka keputusan pembelian akan meningkat, apabila atribut produk rendah maka keputusan pembelian akan menjadi semakin menurun.

(28)

4.5 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah penelitian yang dilakukan akan menolak atau menerima hipotesis. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan uji t. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang yang akan diuji dan dibuktikan kebenarannya. Untuk mengetahui hipotesis maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Ho: ρ = 0, (tidak ada pengaruh atribut produk (X) dengan keputusan pembelian (Y)

2. H1: ρ ≠ 0, (ada pengaruh antara atribut produk (X) dengan keputusan pembelian (Y)

Dengan ketentuan adalah jika : signifikasi <α, maka Ho ditolak dan H1 diterima, dan jika signifikansi >α, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Berikut adalah hasil hipotesis uji t yang diolah dengan SPSS :

Tabel 4.23

Uji t Hitung Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.240 1.166 3.637 .000

X .523 .063 .640 8.253 .000

a. Dependent Variable: Y

t tabel = 1,984

(29)

Gambar 4.8

Kurva Uji t Variabel Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t hitung, diketahui bahwa nilai uji t hitung variabel atribut produk sebesar 8,253. Karena uji t hitung > t tabel atau 8,253> 1,98 maka terdapat pengaruh antara variabel atribut produk terhadap keputusan pembelian.

Daerah Penerimaan H0

Daerah penolakan Ho

Daerah penolakan Ho

- ttabel= -1,98 0 ttabel= 1,98

thitung= 8,253

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Skala Likert dengan penilaian yang diberikan pada masing-masing jawaban favorabel yang mendukung, yang terdiri dari 4 jawaban yaitu: “SS Sangat