EJAAN DAN TANDA BACA
Materi
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan dengan agama, kitab suci, nama Tuhan, dan kata ganti Tuhan. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan agama yang diikuti nama seseorang. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama seseorang, atau digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada seluruh unsur nama negara, lembaga pemerintahan, tata usaha negara, dan nama dokumen resmi. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dari setiap unsur yang dirumuskan ulang secara lengkap yang muncul pada nama lembaga, lembaga pemerintahan, konstitusi, serta dalam dokumen resmi.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada semua kata (termasuk unsur pengulangan sempurna) pada nama buku, majalah surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, kepada, dari, yang tidak berada pada posisi awal. Kalau tidak salah, dia pergi ke Pekan Baru bulan lalu. 9) Koma tidak digunakan pada kalimat yang menyertai klausa utama.
Rangkuman
Titik diganti dengan titik pada keseluruhan kalimat diikuti dengan kalimat lengkap, dan harus ada titik di akhir rincian. Tanda baca diasosiasikan dengan tanda baca seperti titik (.), tanda kutip (‘), tanda baca perintah (!), atau tanda baca tanya (?). Sedangkan ejaan berkaitan dengan penentuan standar penulisan dan pengucapan suatu kata, misalnya kata kunci, bukan kata kunci, penerapan, bukan penerapan, dan sebagainya.
Misalnya penulisan ejaan dalam bahasa Indonesia berkaitan dengan penggunaan huruf kapital, miring, penulisan ulang kata, penulisan gabungan kata, penulisan kata ganti, penulisan angka dan lambang bilangan, sedangkan penggunaan tanda baca berkaitan dengan penggunaan tanda koma ( , ), titik koma. (;), usus besar.
Refleksi
Ujian Kompetensi
Daftar Pustaka
Ditinjau dari bentuknya, kata dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (1) kata bermorfem tunggal dan (2) kata bermorfem banyak. Beberapa pembentukan kata yang tidak sesuai dengan kaidah pembentukan kata akan dibahas secara berurutan di bawah ini. Pemilihan kata yang digunakan harus mampu mewakili gagasan secara akurat dan mampu membangkitkan gagasan yang sama di benak pembaca dan pendengar.
Oleh karena itu, penggunaan kata-kata atau kata-kata yang mubazir, yang kehadirannya dalam konteks tertentu tidak diperlukan. Dengan memahami kata-kata yang berlebihan, pengguna bahasa dapat menghindari penggunaan kata-kata yang tidak perlu. Keserasian dalam pemilihan kata berkaitan dengan kemampuan menggunakan kata yang sesuai dengan konteks penggunaan yang dimaksudkan, dalam hal ini berkaitan erat dengan faktor kebahasaan dan faktor nonlinguistik.
POLA DASAR KALIMAT DAN PERKEMBANGANNYA A. Kalimat adalah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, perasaan atau pikiran secara relatif lengkap. Pola dasar kalimat yang dimaksud dalam hal ini adalah model atau bentuk kalimat yang mendasari bentuk-bentuk kalimat lain yang lebih luas. Istilah kalimat majemuk yang dimaksud di sini merujuk pada jenis kalimat yang terdiri dari dua atau lebih pola dasar.
Kalimat tunggal adalah jenis kalimat yang hanya terdiri atas satu pola dasar, baik pola tersebut SP, SPO, SPPel, SPOpel. Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengacu pada jenis kalimat yang terdiri dari dua atau lebih pola dasar. Penggunaan bahasa pada umumnya berasumsi bahwa kalimat yang efektif adalah kalimat yang pendek dan ekonomis.
Namun, bukan berarti hukuman yang panjang tidak bisa disebut hukuman yang efektif. Apabila informasi yang diungkapkan jelas, mudah dipahami, dan tersusun sesuai kaidah yang berlaku, berapapun panjang kalimatnya, tetap dapat disebut kalimat efektif. Jika subjek tidak ada maka kalimat tersebut tidak memenuhi kriteria kalimat efektif.
Kalimat yang tidak mempunyai predikat juga kurang tepat disebut kalimat efektif karena unsurnya tidak lengkap. Dengan variasi aktif-pasif seperti itu, kalimat yang digunakan lebih ‘bertenaga’ dan efektif. Tanpa Penjelasan Ya Tanpa Alasan. Penerapan kalimat efektif juga harus mengandung kesejajaran antar gagasan.
Paragraf merupakan suatu kesatuan pemikiran yang membahas suatu gagasan melalui rangkaian kalimat yang saling berhubungan.
BENTUK DAN PEMILIHAN KATA
PILIHAN KATA (DIKSI)
Pendahuluan …
Terdapat gabungan perkataan lain di mana salah satu unsur tidak boleh berdiri sendiri sebagai satu perkataan yang mengandungi makna penuh. Apabila pengguna bahasa telah memahami dengan betul perbezaan makna perkataan sinonim, pengguna dijangka dapat memilih salah satu daripada perkataan sinonim ini untuk digunakan dalam konteks tertentu yang betul. Ketepatan dalam pemilihan perkataan berkaitan dengan kebolehan memilih perkataan yang benar-benar diperlukan untuk menyatakan idea-idea tertentu.
Agar pembaca atau pendengar dapat menerima gagasan dan pemikirannya dengan tepat, maka pemilihan kata yang digunakan harus memungkinkan gagasan tersebut tersampaikan secara akurat. Dalam berbahasa sebenarnya kita tidak menggunakan kata-kata secara terpisah, melainkan kata-kata disusun menurut kaidah sehingga membentuk rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, perasaan, atau pikiran yang relatif lengkap, yang disebut dengan kalimat. Saat menulis surat pribadi, baik ditulis di atas kertas atau dikirim melalui email, pemilihan kata yang digunakan adalah soal pilihan.
Dalam sebuah karya sastra, bahasa yang digunakan berbeda dengan bahasa sehari-hari karena telah dirangkai, digabungkan, dideautomasi, dan didfamiliarisasi; karena adanya kata-kata yang aneh, berbeda atau asing (ostranenie); juga karena itu ada. Hiponim Suatu kata yang maknanya lebih sempit dan termasuk dalam makna kata yang lebih umum. Homograf adalah kata yang mempunyai ejaan yang sama dengan kata lain, namun mempunyai pengucapan dan makna yang berbeda. Homonim Kata yang mempunyai pengucapan dan ejaan yang sama.
KALIMAT EFEKTIF
PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA
WACANA BAHASA INDONESIA
SURAT MENYURAT
LAPORAN KARYA ILMIAH
RAGAM BAHASA SASTRA
Suatu surat dikatakan baik dan efektif apabila penerima surat dapat memahami dengan benar isi surat yang diterimanya sesuai dengan maksud penulis surat. Nomor surat merupakan indikasi nomor urut surat yang dikeluarkan oleh suatu organisasi, instansi atau perusahaan. Kata lampiran diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik dua (:), isi lampiran hanya diawali dengan huruf kapital pada kata pertama dan tidak diakhiri dengan titik.
Kata subjek diawali dengan huruf kapital, diakhiri dengan titik dua (:), isi subjek diawali dengan huruf kapital hanya pada kata pertama, tidak diakhiri titik, dan tidak digarisbawahi. Huruf pertama pada kata pertama salam menggunakan huruf kapital, dan huruf pertama pada kata berikutnya menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan koma. Salam penutup ditulis dengan huruf pertama kata pertama menggunakan huruf besar, kata kedua menggunakan huruf kecil, dan diakhiri dengan koma.
Secara umum bagian-bagian penulisan akademik dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu depan, tengah, dan belakang. Filsuf Horace berpendapat bahwa sebuah karya sastra haruslah dulce, utile, prodesse et delectare (indah, berguna, berguna dan menyenangkan).