• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Skripsi Aswar Gastam Nim 4516103077

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Skripsi Aswar Gastam Nim 4516103077"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Muhamed Yunus, M.Pd., selaku pembimbing I, mengarahkan dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran, ketelitian dan ketelitian. Susalti Nur Arsyad, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II yang membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran, ketelitian dan ketelitian. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah di Kelas IV SDN 001 Petoosang Kabupaten Polewali Mandar.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (ACSR) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 001 Petoosang Kabupaten Polewali Mandar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas terkait penerapan model problem based learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 001 Petoosang Kabupaten Polewali Mandar. Dengan demikian dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 001 Petoosang Kabupaten Polewali Mandar.

Improving student learning outcomes in thematic subjects using problem-based learning model for fourth grade students at SDN 001 Petoosang, Polewali Mandar Regency. Thus, by implementing the problem-based learning model, it can improve student learning outcomes for fourth grade students at SDN 001 Petoosang, Polewali Mandar Regency.

Latar Belakang

Guru hendaknya merancang pembelajaran dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga siswa terpacu untuk belajar dan meningkatkan minat terhadap apa yang dipelajarinya. Dari hasil observasi penulis menemukan bahwa hasil belajar di SDN 001 Petoosang guru sering menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar mengajar dan hasil belajar siswa pun rendah. Melihat kondisi tersebut, penulis mencoba melakukan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif yaitu dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL).

Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran atau metode pengajaran yang memusatkan perhatian pada siswa dengan membimbing siswa menjadi pembelajar mandiri yang terlibat aktif dalam pembelajaran kelompok.PBL membantu siswa mengembangkan keterampilannya dalam memberikan pembelajaran. Menurut Rusman, salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Menurut Arends, peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah adalah menyajikan berbagai masalah autentik, memfasilitasi inkuiri siswa, dan mendukung pembelajaran siswa.

Jadi, model pembelajaran berbasis masalah atau model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menyediakan berbagai masalah yang berpusat pada siswa secara autentik dan relevan. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget, izzato, bahwa siswa sekolah dasar (7 sampai 12 tahun) berada pada tahap operasi konkrit, mampu memecahkan masalah nyata dan mampu berpikir logis.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

PerumusanMasalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Teori

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Pengertian Pembelajaran Tematik
  • Pengertian Model Problem Based Learning
  • Karakteristik Problem Based Learning
  • Langkah-langkah Model Problem Based Learning
  • Keunggulan dan kelemahan Model Problem Based Learning

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan konsep-konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan siswa akan belajar lebih baik dan bermakna. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan pemecahan suatu masalah, namun untuk memecahkan masalah tersebut siswa memerlukan pengetahuan baru untuk menyelesaikannya. Rusman menyatakan bahwa model PBL merupakan model pembelajaran yang memungkinkan pengembangan kemampuan berpikir siswa (penalaran, komunikasi dan koneksi) dalam memecahkan masalah. Menurut Sanjaya PBL adalah model pembelajaran yang menggunakan siswa untuk belajar berdasarkan masalah nyata dan harus mencari atau mengekstrak informasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sedangkan menurut Arends (2008:41) model PBL adalah model pembelajaran yang memberikan berbagai masalah otentik dan bermakna bagi siswa, yang dapat berfungsi untuk melatih siswa dalam melakukan penyelidikan atau penyelidikan. Dari pendapat yang dikemukakan para ahli pendidikan di atas, model PBL atau pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah autentik atau nyata yang dilanjutkan dengan pencarian atau penggalian informasi melalui inkuiri atau pertanyaan. Berdasarkan ciri-ciri di atas maka model PBL merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga siswa terlibat langsung secara penuh dalam penyelesaian masalah.

Manfaat tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk digunakan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pembelajaran yang memastikan siswa mengingat informasi dan pengetahuannya dengan lebih baik.

Penelitian yang Relevan

Ketika siswa kurang berminat atau tidak yakin bahwa masalah yang dipelajari sulit dipecahkan, maka mereka akan enggan untuk mencoba. Tanpa memahami mengapa mereka mencoba memecahkan masalah yang sedang dipelajari, mereka tidak akan mempelajari apa yang ingin mereka pelajari. Model pembelajaran yang melibatkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran adalah model berbasis masalah atau problem based learning (PBL).

Selain itu PBL cocok untuk pengembangan siswa sekolah dasar yang berada pada tahap operasional konkrit, karena permasalahan yang disajikan dalam pembelajaran merupakan permasalahan nyata yang ada di lingkungan sekitar siswa. Oleh karena itu penggunaan model PBL dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dibuktikan dengan tahapan pelaksanaan PBL yang meliputi peran aktif siswa dalam bertanya, berdiskusi, memecahkan masalah, membuat laporan, dan mempresentasikan hasil kelompok. diskusi. .

Gambar 1. Kerangka Pikir
Gambar 1. Kerangka Pikir

Hipotesis Tindakan

Metode dan Pendekatan Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Hasil Penelitian

Deskripsi Lokasi Penelitian

Hasil Penelitian

Berdasarkan tes kemampuan pasca tindakan yang dilakukan pada akhir pertemuan dapat diperoleh hasil belajar siswa. Rincian hasil belajar siswa kelas IV SDN 001 Petoosang siklus I disajikan pada tabel berikut. Dari tabel di atas terlihat bahwa pada Siklus 1 hasil belajar siswa kelas IV SDN 001 Petoosang dengan nilai ketuntasan >70 sebanyak 11 siswa dan 11 siswa belum mencapai ketuntasan.

Dari pelaksanaan siklus I yang telah selesai dan dengan pemberian tes kemampuan pasca tindakan di akhir pertemuan diperoleh rata-rata data hasil belajar siswa kelas IV adalah 66,81. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa serta memperoleh data hasil belajar siswa untuk mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik dengan menggunakan model PBL. Refleksi ini didasarkan pada hasil belajar siswa dan berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru selama pembelajaran tematik dengan menggunakan model PBL.

Rencananya diharapkan pada II. siklus selanjutnya meningkatkan hasil belajar siswa IV. kelas di SDN 001 Petoosang dan seluruh siswa akan mencapai hasil belajar melebihi hasil KKM yang telah ditentukan. Hasil pembelajaran dapat diperoleh dari tes kemahiran pasca tindakan yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Hasil belajar tematik bagi siswa IV. kelas di SDN 001 Petoosang II. siklus disajikan pada tabel berikut.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada siklus 11 hasil belajar siswa kelas IV SDN 001 Petoosang dengan nilai ketuntasan >70 sebanyak 18 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa. Dari pelaksanaan siklus I yang dilaksanakan dan pemberian tes keterampilan setelah tindakan di akhir pertemuan diperoleh rata-rata data hasil belajar siswa kelas IV adalah 80,22. Secara rinci hasil tes hasil belajar siswa kelas IV siklus II disajikan pada tabel di bawah ini.

Rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan cukup baik dan melebihi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu memperoleh skor rata-rata ≥70. Refleksi didasarkan pada hasil belajar siswa dan berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru selama pembelajaran tematik dengan model PBL. Pada siklus II diperoleh hasil belajar dengan rata-rata 80,22 poin dan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 18 siswa atau persentase 81,81%.

Tabel 4.2 Pencapaian Hasil BelajarSiswa Kelas IV siklus 1
Tabel 4.2 Pencapaian Hasil BelajarSiswa Kelas IV siklus 1

Pembahasan

Penelitian yang dilakukan di SDN 001 Petoosang menyatakan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik siklus I lebih rendah dibandingkan hasil belajar siklus II. Model pembelajaran PBL mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagaimana telah dijelaskan pada kajian teori sebelumnya.

Keunggulan model PBL dalam penelitian ini adalah siswa lebih aktif menjawab pertanyaan dan berani mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Kekurangan penggunaan model PBL dalam penelitian ini adalah waktu diskusi yang sangat lama sehingga menyebabkan terganggunya pembelajaran pada hari itu. Jika dikaitkan dengan penelitian yang relevan dari Yuni Lestari (2016) bahwa terdapat peningkatan keterampilan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada IPS.

Kesimpulan

Saran

  • Nama Sekolah SDN 001 PETOOSANG
  • Status dalam Gugus Imbas/ Inti
  • Kabupaten Polewali Mandar
  • Nilai Akreditasi A 11. Jmulah Ruang Kelas 6

Hal ini bertujuan agar guru dapat mengidentifikasi siswa mana yang kesulitan atau siswa yang tidak mengikuti kelompok. Pembagian kelompok hendaknya dilakukan secara merata sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga siswa yang berkemampuan kurang atau lebih tidak berkumpul dalam satu kelompok. Siswa hendaknya dimotivasi untuk secara aktif dan percaya diri mengemukakan pendapatnya dengan menjawab pertanyaan lisan guru dan ikut serta dalam mengemukakan pendapat selama kegiatan penelitian bersama kelompok.

Kompetensi Dasar

Tujuan Pembelajarn

Kegiatan Pembelajaran

Sumber Dan Media Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Topik Panduan Guru: Selalu Hemat Energi Kelas 4 (Topik Terpadu Kurikulum 2013 Rev. 2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev. 2017). Topik Buku Siswa: Selalu Hemat Energi kelas 4 (Kurikulum Tematik Terpadu 2013 Rev. 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 2013 Rev. 2017).

Metode Pembelajaran

Hewan dan tumbuhan a. Sumber makanan

Emas

Tuliskan kelebihan sumber asli yang boleh diperbaharui dan sumber asli yang tidak boleh diperbaharui.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir
Gambar 2.Model dasar penelitian model kemmis dan mc taggart.
Tabel 4.1 Nama Siswa
Tabel 4.2 Pencapaian Hasil BelajarSiswa Kelas IV siklus 1
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNTYERSITAS BRAWIJAYA I'AIULTAS ILMU ADMINISTRASI Jl.. Kemah swaan dan Alumni ST