• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI KEANDALAN RANCANGAN PADA PENENTUAN PARAMETER ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI KEANDALAN RANCANGAN PADA PENENTUAN PARAMETER ... - Unismuh"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Tujuan Penulisan

Manfaat

Batasan Masalah

Sistematika Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

Serat optik

Unsur pertama pada serat optik adalah suatu penghantar yang sebenarnya disebut dengan inti dimana gelombang cahaya yang dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias yang lebih besar dari indeks bias lainnya, bahannya merupakan kristal kelas tinggi yang bebas air. terbuat dari kaca, kaca, silikon dengan diameter 2 – 200 um tergantung jenis serat optiknya. Hal ini memungkinkan sumber cahaya mengalami pantulan total dari sinar cahaya yang merambat di bawah sudut kritis ketika informasi ditransmisikan sepanjang serat optik. Inti dan claddingnya dilapisi oleh lapisan plastik yang berfungsi melindungi serat optik dari tekanan luar.

Perlu penulis informasikan bahwa bagian-bagian sistem disini adalah Multiplexer (MUX), Line Switcher, Line Terminal Equipment (LIE) atau OLTE, Konektor dan Fiber Optik. 1PIN - Penerima FET, unit yang menerima energi optik yang berasal dari transmisi serat optik untuk mengubah daya optik menjadi sinyal listrik. Konektor digunakan untuk menghubungkan kabel ke kabel dan kabel ke peralatan dalam sistem komunikasi serat optik.

Menurut jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi 3 jenis yaitu Step Index Multimode, Graded Index Multimode, Step Index Single Mode. Serat ini mempunyai indeks bias inti lebih besar dari indeks normal selubungnya, sehingga terjadi pemantulan total pada peralihan inti ke selubung dalam sudut tertentu. Terlihat kembali pada Gambar 3.4 bahwa pada peralihan inti ke mantel, c adalah sudut datang mantel.

Ketidaksempurnaan ini disebabkan karena kedua serat dipisahkan dengan jarak (S), seperti terlihat pada Gambar 3.11. Pergeseran sumbu inti (d) dapat dilihat pada Gambar 3.12. Pembentukan sudut celah antar serat () dapat dilihat pada Gambar 3.13. Transmisi serat optik melibatkan perluasan pulsa, termasuk dispersi mode, dispersi material, dan dispersi pandu gelombang. Jadi, pulsa yang dikirim ke serat optik akan berjalan melalui jalur yang berbeda dan tiba di ujung pada waktu yang sedikit berbeda.

Metode ini disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM) yang mampu meningkatkan kapasitas distribusi informasi pada serat optik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adanya dispersi material, dispersi gelombang, dan dispersi mode akan membatasi kapasitas informasi yang dapat ditransmisikan melalui serat optik. Multiplexer optik menggabungkan cahaya dari sumber dengan panjang gelombang berbeda ke dalam serat optik transmisi, seperti yang ditunjukkan pada gambar di stasiun penerima.Demultiplexer optik memisahkan pembawa dengan panjang gelombang berbeda sebelum mendeteksi cahaya dari setiap sinyal.

Sedangkan untuk sistem perambatan cahaya, serat optik mode tunggal indeks langkah sangat baik dalam hal perambatan cahaya karena perambatannya yang datar.

Gambar 2.1. Konfigurasi Jaringan Bintang
Gambar 2.1. Konfigurasi Jaringan Bintang

Komposisi Kabel Serat Optik

Sentral Telepon Otomatis

Sedangkan suatu wilayah penomoran yang dilayani oleh lebih dari satu pusat lokal disebut dengan wilayah pusat berganda, yang biasa disebut dengan sistem multipleks.

Juction

Dispersi material atau dispersi material muncul karena indeks bias inti serat tidak sama untuk cahaya dengan panjang gelombang berbeda, tetapi bervariasi antar spektrum. Roddy dan Coolen (1990) memberikan hubungan antara total dispersi dan lebar pulsa yang diterima dalam bentuk rumus teoritis.

Konfigurasi Jaringan

Traffik

  • Traffik yang ditawarkan
  • Traffik interest

Grade Of Service

Tingkat layanan diberikan sebagai perbandingan lalu lintas yang hilang atau diblokir dengan lalu lintas yang dikirimkan sebagai lalu lintas masuk pusat. Menurut Ramses (1974), Grade of Service (COS) didefinisikan sebagai ukuran layanan suatu sentral telepon dengan mempertimbangkan apakah peralatan yang terpasang di sentral telepon tidak mencukupi. Secara praktis, hal ini dinyatakan sebagai rasio panggilan yang diperbolehkan untuk diinterupsi selama waktu sibuk karena keterbatasan faktor ekonomi, jumlah perangkat switching dan saluran yang terpasang.

Jenis Kode Saluran

  • Modulasi Kode Pulsa (PCM)
    • Sampling
    • Quantizing
    • Coding

Modulasi kode pulsa atau lebih dikenal dengan pulse code modulation (PCM) digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi bentuk digital biner. Dalam proses pembuatan sistem digital dan sinyal analog, batas minimum pengambilan sampel sinyal analog tanpa menimbulkan cacat ditentukan ketika sinyal informasi dikembalikan ke bentuk aslinya. Frekuensi sampling yang ditetapkan oleh CCITT adalah 8000 Hz, sedangkan bandwidth telepon adalah 300 Hz -3400 Hz.

Kemudian sinyal tersebut diambil sampelnya 8000 kali per detik oleh saklar elektronik yang dikontrol oleh frekuensi sampling (8000 Hz) dan membuat sampel setiap 125 sap. Pada sistem PCM, pulsa sampling akan diubah menjadi kode-kode tertentu yang bergantung pada tinggi pulsa (proses kuantisasi). Dalam proses kuantisasi dengan pendekatan langkah demi langkah, tidak dapat dipungkiri akan timbul perbedaan antara sinyal asli dengan nilai kuantisasi yang akan dikirim dan direproduksi pada penerima.

Dalam kuantisasi seragam, interval kuantisasi memiliki langkah yang sama, sehingga distorsi kuantisasi didistribusikan secara merata pada masing-masing interval. Pengkodean adalah proses pengkodean untuk menghasilkan nomor kode biner yang sesuai dengan nomor tingkat kuantisasi yang akan ditransmisikan untuk setiap interval waktu pengambilan sampel.

Gambar 2.3. Contoh suatu sinyal yang di kode dengan CMI
Gambar 2.3. Contoh suatu sinyal yang di kode dengan CMI

Bagian-Bagian Sistem Fiber Optik

  • Multiplekser Orde Pertama (PCM 30)
  • Multiplekser Digital Orde Kedua
  • Multiplekser Digital Orde Ketiga
  • Multiplekser Digital Orde Keempat
  • Line Switcher
  • Line Terminal Equipment
  • Konektor
  • Pengertian Dasar dan Struktur Serat Optik

OLTE ini memiliki perangkat antara lain: Perangkat alarm penerima PIN-FET Pemancar Laser dan konverter dc/dc. Index Guided Laser, yang terbuat dari bahan InGaAsP dan ditujukan untuk panjang gelombang 1250 nm hingga 1600 nm. Inti dan kelongsongnya dilapisi oleh “lapisan plastik” yang berfungsi melindungi serat optik dari tekanan luar.

Gambar 3.1 Multiplekser Orde Pertama
Gambar 3.1 Multiplekser Orde Pertama

Macam-Macam Serat Optik

  • Step Index Multimode
  • Graded Index Multimode
  • Step Index Singlemode

Hal ini terjadi ketika cahaya datang dari bahan optik dengan indeks bias lebih tinggi ke bahan optik dengan indeks bias lebih rendah. Kita melihat bahwa pada peralihan dari udara ke inti, dimana  adalah sudut datang maksimum dan nair = 1 dan menurut Snellius.

Gambar 3.6 Perambatan cahaya pada serat Step Index Muftimode  Pada pembiasan cahaya, sudut batas iaiah sudut datang B1( yang  mempunyai  sudut  bias  02  =  90°
Gambar 3.6 Perambatan cahaya pada serat Step Index Muftimode Pada pembiasan cahaya, sudut batas iaiah sudut datang B1( yang mempunyai sudut bias 02 = 90°

Sifat-Sifat Transmisi Serat Optik

  • Redaman Didalam Serat
  • Penyambungan
  • Pelebaran Pulsa

Namun, untuk tujuan perencanaan, spesifikasi panjang kabel maksimum dapat ditetapkan 1000 meter atau 1 km, dan nilai atenuasi per sambungan biasanya 0,25 dB/sambungan. Pemisahan mode muncul karena total jalur yang ditempuh cahaya pada setiap mode adalah zigzag dan memiliki panjang total yang berbeda dibandingkan cahaya pada mode lainnya.

Gambar 3.11 Kedua serat terpisah oleh jarak (S)
Gambar 3.11 Kedua serat terpisah oleh jarak (S)

Dispersi Total dan Kecepatan Transmisi Maksimum

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu Dan Tempat

Metode penelitian ini dirancang untuk memberikan kepada penulis arahan dan metode yang jelas agar penyusunan tugas akhir ini dapat berjalan dengan lancar. Yaitu memperoleh bahan penulisan tugas akhir ini dari referensi dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Melakukan penelitian dan pengumpulan data di Bursa Telepon Otomatis Makassar, kemudian melakukan diskusi/analisis terhadap hasil observasi dan finalisasi hasil analisis.

Sinar optik dengan panjang gelombang berbeda akan merambat tanpa saling mengganggu. Namun, karena dispersi ini mempengaruhi pembawa dengan panjang gelombang yang sama, maka dengan menggunakan sejumlah pembawa, yang masing-masing mempunyai panjang gelombang berbeda, kapasitas informasi dapat ditingkatkan sesuai dengan jumlah pembawa. Dimungkinkan juga untuk mengganti serat masukan dalam multiplekser dengan sumber optik yang terintegrasi langsung ke dalam perangkat.

Demultiplexer menggunakan serat mode ganda pada terminal keluaran dan memiliki diameter inti yang relatif lebih besar. Pengganda panjang gelombang bersifat reversibel, artinya perangkat yang sama dapat bertindak sebagai multiplexer atau demultiplexer. Yang dimaksud adalah perhitungan parameter yang berlaku sama pada setiap jalur sambungan antar sentral telepon yaitu UP-1 – LIP-3, sambungan antar UP-1 – UP-2, sambungan antar UP-2 – UP-5, sambungan antara UP-3 – UP-4, pertigaan antara UP-3 – UP-5.

F12 adalah faktor kepentingan persimpangan UP1- dengan UP-2 dan berlaku dua arah atau F12 = F21 dan sama untuk yang lainnya. Peningkatan trafik yang ditawarkan sangat ditentukan oleh jumlah sambungan telepon yang terpasang dan tarif panggilan. Dilihat dari keluaran sentral telepon, arus lalu lintas sangat ditentukan oleh Derajat Pelayanan yang diberikan sehingga penyediaan rangkaian juga mempunyai pengaruh.

Gambar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data Sistem Transmisi

  • Subsistem dan Parameter yang Diinginkan
  • Data Serat Optik Dan Konektor
  • Perhitungan Paremeter Yang Berlaku Sama

Total sistem adalah jumlah seluruh sistem, baik sambungan keluar, sambungan masuk maupun cadangan sistem (cadangan) jika terjadi kelebihan arus trafik, untuk itu diberikan cadangan sebesar 10%. Pemindahan ini dilakukan dengan cara membagi jumlah rangkaian dengan atau dengan kata lain sistem yang satu sama dengan rangkaian tersebut.

Gambar 4.1 Kurva selisih indeks bias relatif  b.  Lebar Pulsa yang Diterima dan Diperlebar
Gambar 4.1 Kurva selisih indeks bias relatif b. Lebar Pulsa yang Diterima dan Diperlebar

Analisis Traffik

  • Data
  • Perhitungan Traffik

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 4.1 Traffik Interest Outgoing dan Incoming  ................................
Gambar 2.1. Konfigurasi Jaringan Bintang
Gambar 2.3. Contoh suatu sinyal yang di kode dengan CMI
Gambar 3.1 Multiplekser Orde Pertama
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi