• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Skripsi KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN MASYARAKAT DALAM ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Skripsi KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN MASYARAKAT DALAM ... - Unismuh"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan masalah

Bagaimana bentuk kerjasama pemerintah daerah dengan Masyarakat dalam mencegah illegal fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar? Apa saja faktor yang mempengaruhi kerjasama pencegahan illegal fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar?

Tujuan penelitian

Kegunaan penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pemerintah dan pemerintah daerah

Dalam Bab I UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 1 Ayat (1) menyatakan: “Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Republik Indonesia sebagaimana mestinya. karena dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.” Sedangkan ayat (2) menyatakan: “Pemerintahan daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan asas otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan asas negara kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.” Masih pada Bab I Pasal 1 Ayat (3) UU No. 23 Tahun 2014 menyatakan “Pemerintahan daerah adalah gubernur, bupati. Selain itu dalam kaitannya dengan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota dikatakan pula “gubernur, bupati, dan walikota adalah kepala daerah provinsi, kabupaten, dan kota.” dan pemerintah daerah kota, dengan demikian pemerintah daerah pada tingkat provinsi, gubernur, dan DPRD provinsi, sedangkan pemerintah daerah kabupaten/kota adalah bupati/bupati.

Pemerintah daerah berwenang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan kewajiban bantuan. Pemberian otonomi luas kepada daerah bertujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan partisipasi masyarakat yang lebih luas. Otonomi luas juga mengharapkan daerah untuk meningkatkan kekuasaannya dengan tetap memperhatikan prinsip demokrasi, kesetaraan, keadilan, keistimewaan dan keistimewaan, serta potensi dan keberagaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Aspek hubungan kewenangan memperhatikan kekhususan daerah dan keragaman dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Aspek hubungan keuangan, pelayanan publik, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Dalam rangka menjalankan perannya, daerah diberikan kewenangan seluas-luasnya yang disertai dengan pemberian hak dan kewajiban melaksanakan otonomi daerah dalam asas kesatuan sistem ketatanegaraan. Badan-badan pemerintahan daerah yang bersifat wajib menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah sebagai berikut.

Pengertian illegal fishing

Penangkapan ikan ilegal adalah kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh orang atau kapal asing di perairan yang berada di bawah yurisdiksi suatu Negara, tanpa izin Negara tersebut atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melanggar peraturan nasional atau kewajiban internasional yang berlaku. yang merupakan anggota organisasi pengelolaan perikanan regional tetapi tidak beroperasi sesuai dengan ketentuan konservasi dan pengelolaan yang dilaksanakan oleh organisasi tersebut atau ketentuan hukum internasional yang berlaku. Hal yang mendorong terjadinya illegal fishing di perairan Indonesia secara umum tidak lepas dari lingkungan strategis global, khususnya kondisi penangkapan ikan di negara dan wilayah lain yang memiliki batas dan sistem pengelolaan maritim. Luasnya wilayah maritim yang berada di bawah yurisdiksi Indonesia serta masih sangat terbukanya Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang berbatasan dengan laut lepas menjadi magnet yang menarik datangnya kapal-kapal ikan asing maupun lokal untuk melakukan illegal fishing.

Aktivitas penangkapan ikan secara ilegal di Negara Kesatuan Republik Indonesia telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Indonesia. Penangkapan ikan yang berlebihan, kelebihan kapasitas, ancaman terhadap kelestarian sumber daya perikanan, iklim penangkapan ikan yang tidak mendukung, melemahnya daya saing perusahaan dan marginalisasi nelayan merupakan dampak nyata dari illegal fishing. tidak dapat dinilai. Dalam Pasal 29(1) UU Perikanan Selain faktor regulasi, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan pelaku illegal fishing masih terus beroperasi.

Isyarat berupa rambu-rambu hukum yang ada rupanya tidak menghalangi para pelaku illegal fishing untuk berusaha menghindari jeratan hukum dan segera mengeluarkan peraturan yang dapat menjadi pedoman dalam menyelesaikan permasalahan terkait illegal fishing. Dengan diaturnya penangkapan ikan dan segala tindak pidana bagi yang melanggarnya, maka para pelaku illegal fishing tetap melakukan aksinya. Beberapa kondisi yang menghambat penegakan hukum illegal fishing dapat berfungsi secara optimal adalah kurangnya personel dan dana untuk patroli/pengawasan maritim.

Proses penyidikan dan penyidikan tindak pidana illegal fishing yang dilakukan aparat penegak hukum gagal membuktikan pelaku secara utuh. Kegiatan investigasi dan investigasi penangkapan ikan ilegal memerlukan sumber daya yang relatif besar, terutama untuk investigasi lapangan. Keadaan yang terjadi saat ini, hukuman terhadap terdakwa dalam kasus illegal fishing belum memberikan efek jera sehingga orang lain tidak takut untuk melakukan tindak pidana yang sama.

Maraknya penangkapan ikan ilegal di perairan Indonesia berdampak pada stok ikan nasional dan global. Kerugian yang dialami Negara Republik Indonesia juga menyebabkan terpuruknya perekonomian nasional dan meningkatnya permasalahan sosial pada masyarakat nelayan Indonesia.

Kerangka pikir

Fokus penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan rasa ingin tahu penulis terhadap permasalahan yang ada di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu mengenai illegal fishing dengan menggunakan bahan peledak (bom ikan). Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Masyarakat Cegah Illegal Fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar. Wawancara yaitu tanya jawab yang dilakukan penulis dengan staf Dinas Perikanan dan Kelautan, pihak kepolisian dan beberapa komunitas nelayan di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Bentuk kerjasama pemerintah daerah dengan Masyarakat dalam pencegahan illegal fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar. Aktivitas nelayan yang menggunakan alat penangkapan ikan ilegal di wilayah Kecamatan Pasimarannu bukanlah hal baru di Kecamatan Pasimarannu. Penulis juga melakukan wawancara kepada masyarakat nelayan di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Hampir senada dengan wawancara penulis dengan anggota Polres Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar, ujarnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu warga di Kecamatan Pasimarannu Desa Sambali mengatakan demikian. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Sama Pencegahan Illegal Fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Penulis juga mewawancarai salah satu anggota kepolisian di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar mengenai faktor-faktor yang menyebabkan adanya kerjasama dalam mencegah illegal fishing. Berikut hasil wawancara dengan anggota polisi di Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar. Ia mengatakan bahwa. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas mengenai kerjasama pemerintah daerah dengan masyarakat dalam pencegahan illegal fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

Aparat kepolisian perlu lebih tegas dalam mengambil kebijakan terhadap pelaku illegal fishing yang terjadi di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Deskripsi fokus penelitian

METODE PENELITIAN

Tipe dan jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif ini digunakan untuk memberikan gambaran keterlibatan pemerintah daerah dengan masyarakat dalam pemberantasan illegal fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar. Jenis penelitian yang digunakan adalah fenomenologi yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai permasalahan yang diteliti berdasarkan pengalaman para informan.

Sumber data

Informan penelitian

Teknik pengumpulan data

Teknik analisis data

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukungnya pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun, jika kesimpulan data dikemukakan pada tahap awal, maka kesimpulan tersebut didukung. Dengan mengembalikan bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan pengumpulan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Keabsahan data

Merujuk data pemerintah Kabupaten Pasimarannu tahun 2016, jumlah penduduk di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar tercatat sebanyak 13.926 jiwa. Perusakan terumbu karang secara ilegal sangat banyak terjadi di Kabupaten Pasimarannu. Dalam hal ini banyak menimbulkan kerugian bagi nelayan yang menggunakan alat tangkap manual. Aktivitas penangkapan ikan secara ilegal memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah, baik aparat penegak hukum maupun masyarakat lainnya. Oleh karena itu, Pemkab Kepulauan Selayar membangun kerja sama dengan aparat penegak hukum dan masyarakat di Kecamatan Pasimarannu.

Masyarakat dalam hal pencegahan penangkapan ikan ilegal di Kabupaten Pasimarannu, kerjasama dibangun melalui tanggung jawab, komunikasi dan kontribusi. Liabilitas adalah kemampuan seseorang atau lembaga untuk memenuhi suatu kewajiban. Akuntabilitas merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dengan Dinas Perikanan dan Kelautan dalam pencegahan illegal fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar. Penulis juga melakukan wawancara dengan salah satu anggota Polres Kepulauan Selayar mengenai bentuk kerjasama dalam pencegahan illegal fishing.

Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada anggota Polsek Kecamatan Pasimarannu. Di bawah ini adalah hasil wawancara penulis dengannya. Penulis juga melakukan wawancara dengan salah satu anggota Polres Kepulauan Selayar mengenai bentuk kerjasama dalam pencegahan illegal fishing. Dalam penanggulangan illegal fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar, kami selaku polisi perairan di kabupaten tersebut tidak hanya melakukan patroli bersama di wilayah yang sering terjadi pengeboman di wilayah Kecamatan Pasimarannu saja, namun kami juga melakukan patroli bersama di wilayah Kecamatan Pasimarannu. membangun komunikasi dengan pihak kepolisian dan pemerintah daerah untuk bekerja sama dalam mencegah illegal fishing di kabupaten Pasimarannu...'. hasil wawancara dengan LOE Jumat 10 Oktober 2018).

Dari hasil wawancara penulis dengan petugas perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, penulis dapat menyimpulkan bahwa pencegahan terjadinya illegal fishing di Kecamatan Pasimarannu tidak hanya dilakukan dengan melakukan patroli saja, namun juga dengan menjalin komunikasi langsung dengan pihak kepolisian dan pemerintah daerah di Pasimarannu. Kabupaten untuk mencegah illegal fishing Penulis juga melakukan wawancara dengan salah satu anggota Polsek Kepulauan Selayar mengenai bentuk kerjasama dalam mencegah illegal fishing. Dari hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor utama dalam membangun kerjasama dalam pencegahan illegal fishing adalah kelestarian terumbu karang dari kerusakan akibat illegal fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar. pelaku penangkapan ikan ilegal.

Dari hasil wawancara di atas, penulis menyimpulkan bahwa kerusakan terumbu karang yang terjadi di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar disebabkan oleh pelaku ilegal. Melestarikan ekosistem laut di kawasan yang sering terjadi kerusakan akibat tindakan kriminal. Fakta kerjasama pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam pencegahan illegal fishing di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar Penulis dapat menyimpulkan bahwa kerjasama yang paling penting adalah menjaga keberlangsungan biota laut, menjaga kelestarian terumbu karang dan menjaga ekosistem laut. dari nelayan ilegal. Rusaknya terumbu karang di wilayah pesisir Kabupaten Pasimarannu dapat menghambat perekonomian masyarakat nelayan yang sebagian besar mata pencahariannya dari laut.

Gambar

Tabel 1.1 Informan penelitian

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Jurnal ARISTO Sosial, Politik, Humaniora, merupakan salah satu terbitan jurnal, yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, untuk