• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI - metrouniv.ac.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI - metrouniv.ac.id"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Kajian dengan judul “Implementasi UU Wakaf No. 41 Tahun 2004 di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat” oleh As’ad Husein. Dalam kasus Nazhir juga ditemukan 58 orang (59,18%) belum menjalankan tugas dan fungsinya sesuai amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. 13 As'ad Husein, "Implementasi UU Wakaf No. 41 Tahun 2004 di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat", tesis PhD: IAIN Sumut Medan 2012.

Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang objektif dan valid terkait dengan Legalitas Harta Benda Wakaf menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004. Analisis dalam penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penelitian karena dengan analisis inilah data akan menunjukkan kemanfaatan khususnya dalam penyelesaian penelitian masalah dan mencapai tujuan akhir penelitian. Selanjutnya analisis data diklasifikasikan dan disistematisasikan dengan menggunakan metode, teori, pendekatan konseptual yang sesuai untuk mendapatkan kesimpulan baru.

LANDASAN TEORI

Pengertian Wakaf

Secara terminologis diartikan sebagai menghentikan peralihan hak atas suatu harta dan menggunakan hasilnya untuk kepentingan umum sebagai pendekatan diri kepada Allah. Artinya: “Menjaga harta di jalan Allah, untuk orang miskin dan Ibnu Sabil, yang mengetahui bagi mereka untuk menggunakannya, dan tetap memiliki asal usulnya dengan pemiliknya.” Artinya: “Menahan harta yang dapat dipergunakan serta jenis-jenis harta yang dihibahkan dengan melanggar tirakat untuk dialihkan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.”

Artinya : “Menyimpan harta kekayaan yang telah ditetapkan dan dapat dialihkan serta dapat diperoleh dalam keadaan barang tetap, dan harta kekayaan yang dapat dikelola dalam suatu perjanjian. Artinya : “Menyimpan harta kekayaan yang dapat dipergunakan serta jenis harta kekayaannya yang dihibahkan diatur, melanggar pentashorupan, untuk dimanfaatkan (mubah) dan diarahkan dengan baik”. barang, mengurangi manfaatnya di benua untuk mendekatkan diri kepada Allah".

Wakaf mengeluarkan atau menggunakan harta yang baik untuk urusan ibadah (mendapatkan pahala) atau hal-hal yang mubah.24 Menurut M. Wakaf adalah suatu jenis hibah yang pelaksanaannya dilakukan dengan memiliki (kepemilikan) asalnya (tahbis al-ashli). ), dan kemudian menjadikannya manfaat yang diterima secara umum. . Nur Rianto Al-Arif, “Wakaf Uang dan Dampaknya Terhadap Program Pengentasan Kemiskinan di Indonesia”, di Indo-Islamika, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Vol.

Berdasarkan pengertian wakaf yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa wakaf adalah larangan harta benda wakaf yang digunakan untuk kepentingan orang lain sesuai dengan keinginan si wakaf.

Dasar Hukum Wakaf

Dia berkata: "Wahai Rasulullah, saya telah memperoleh sebidang tanah di Khaibar, yang menurut saya tidak pernah memperoleh tanah yang lebih baik daripada ini." Baginda bersabda, Jika kamu mahu, sedekahkan pokok itu dan sedekahkan buahnya." Ibnu Umar berkata, "Lalu Umar mewakafkannya dengan syarat pokok itu tidak boleh dijual, diwasiatkan atau disedekahkan. Berdasarkan keterangan di atas, kesimpulannya boleh dibuat. ditarik, betapa mulianya orang yang bersedia dan cepat mengeluarkan wakafnya demi fii sabilillah.

1991 Instruksi Presiden No. 1 Tentang Susunan Hukum Islam III Hukum Wakaf. . f.. 11 Mei 2002 Fatwa Dewan Wakaf Uang Indonesia. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan wakaf diatur di Indonesia, baik benda wakaf tidak bergerak, benda wakaf bergerak tidak berupa uang, maupun benda bergerak berupa uang.

Rukun dan Syarat Wakaf

Empat rukun wakaf ialah orang yang berwakaf (al-orang yang berwaqaf), benda yang menjadi wakaf (al-manfuq), orang atau benda yang diwakafkan (al-manfuq alayh), dan jumlah wakaf. 30. Berdasarkan pemikiran di atas, dapat difahami bahawa rukun wakaf ada empat iaitu orang yang mewakafkan hartanya, kewujudan harta wakaf, orang yang menerima wakaf dan tanda wakaf. Wakaf hendaklah dilaksanakan sejurus selepas ia diisytiharkan oleh orang yang berwakaf (wakaf), tanpa digantung oleh berlakunya peristiwa yang akan datang, kerana pengisytiharan wakaf mengakibatkan kehilangan pemilikan serta-merta selepas wakaf diisytiharkan. wakaf tersebut.

Orang yang memberikan wakif harus memiliki kapasitas hukum atau kompetensi hukum untuk menggunakan hartanya. Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti lebih condong pada pendapat para ulama yang mengatakan bahwa syarat orang yang berwakaf adalah berakal sehat dan matang. Para ulama madzhab sepakat bahwa barang yang dihibahkan adalah syarat-syarat yang ada pada barang yang dijual, yaitu barang itu adalah sesuatu yang konkrit milik pemberi hibah.

Malikiyah mengatakan, sebenarnya wakaf adalah perbuatan seorang wakaf yang menyebabkan manfaat dari hartanya digunakan oleh penerima wakaf, sekalipun itu berupa upah atau menjadikan hasilnya dijadikan uang wakaf. Atas dasar itu, benda itu lepas dari kepemilikan wakaf dan menjadi hak Allah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendistribusian wakaf tergantung pada cara pemanfaatan atau pemanfaatan benda wakaf tersebut.

Sekiranya barang wakaf itu rosak dan tidak boleh digunakan lagi, ia boleh digunakan untuk keperluan lain yang serupa, dijual dan diberikan kepada barang lain untuk memberi manfaat kepada pewakaf.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf

  • Sejarah Lahirnya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004

Munculnya gagasan dan pemikiran mengeluarkan sila terkait wakaf adalah adanya praktik wakaf yang dilakukan oleh umat Islam Indonesia yang masih menjalankan adat-istiadat agama seperti praktik membuat perbuatan hukum hibah lisan negara atas dasar saling percaya. orang atau lembaga tertentu, praktik memandang wakaf sebagai perbuatan saleh yang memiliki nilai luhur di hadapan Tuhan tanpa melalui prosedur administratif, dan harta dianggap milik eksklusif Tuhan yang tidak seorang pun berani mengganggunya tanpa izin Tuhan. Salah satu langkah yang dipandang strategis untuk meningkatkan kemaslahatan bersama adalah dengan meningkatkan peran wakaf sebagai lembaga keagamaan yang fungsi utamanya hanya sebagai sarana ibadah dan sosial, menjadi lembaga yang memiliki kekuatan ekonomi yang diyakini memajukan kesejahteraan bersama. Bagus. Salah satu buktinya, harta benda wakaf tidak dipelihara dengan baik, ditinggalkan bahkan dialihkan kepada pihak ketiga dengan cara yang melanggar hukum.

Penelantaran dan pengalihan benda wakaf kepada pihak ketiga terjadi karena: (1) kelalaian atau ketidakmampuan nazhir mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf; (2) sikap masyarakat yang tidak peduli atau tidak memahami status aset. Dijelaskan oleh dua alasan tersebut, penyusun Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf berpendapat bahwa pembentukan undang-undang tentang Wakaf merupakan suatu keniscayaan bagi perkembangan peraturan perundang-undangan nasional yang juga merupakan instrumen atau sarana untuk mencapai kesejahteraan bersama. Peraturan pemerintah tentang wakaf dalam undang-undang nomor 41 tahun 2004 terdiri dari 11 (sebelas) bab dan 71 pasal.

Walau bagaimanapun, artikel kadangkala juga dibahagikan kepada huruf a, b, c, dan seterusnya (tanpa menggunakan ayat). Artikel ini terbahagi kepada bab-bab yang merupakan penjelasan atau definisi semua unsur (rukun) yang terkandung dalam undang-undang. Beberapa peraturan penting sebagai pembaharuan dalam undang-undang Wakaf termasuklah pemilikan wakaf, kriteria pemilikan wakaf, pendaftaran dan pengumuman wakaf, penggunaan harta wakaf, penggunaan harta wakaf, rukun atau unsur wakaf, wakaf dengan wasiat, penukaran dan pertukaran pemilikan wakaf, pemberi wakaf, penerima wakaf, badan wakaf Indonesia dan penyelesaian pertikaian wakaf 49.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa pembahasan tentang wakaf telah diatur dan ditetapkan oleh pemerintah dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf.

Aturan yang Mengatur Tentang Wakaf di Indonesia

  • Wakaf Berdasarkan PP Nomor 28 Tahun 1977
  • Wakaf Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI)
  • Wakaf Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004

Keputusan Menteri Agama setingkat di seluruh Indonesia untuk mengangkat/memberhentikan masing-masing Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai pelaksana tugas pembuat akta hipotek wakaf (PPAIW). Kewajiban dan hak nazir menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 1977 adalah pengurusan dan pengawasan harta benda wakaf dan hasilnya; dan membuat laporan berkala tentang semua hal yang berkaitan dengan harta benda wakaf (pasal 7 ayat 1 dan 2).53. Kepala Bagian Agama Islam oleh kepala KUA dan Kantor Kementerian Agama jika diperlukan perubahan penggunaan tanah wakaf seperti yang dijanjikan oleh wakif atau karena kepentingan umum. f) permohonan perubahan status tanah wakaf kepada Menteri Agama yang diajukan oleh Kepala Kantor Urusan Agama, Kantor Urusan Agama dan Kantor Wilayah Kementerian Agama melalui informasi yang diperlukan tentang penggantian tersebut untuk menyediakan. tanah, jika kepentingan umum menghendaki demikian. g) melaporkan kepada bupati/walikota kepala daerah subdirektorat agraria setempat, jika terjadi perubahan status tanah wakaf atau perubahan peruntukannya untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut. h) melaporkan hasil pendaftaran tanah yang dikelolanya kepada KUA, antara lain:

Nadzir berhak menerima penghasilan dan tunjangan yang jenis dan besarnya ditentukan berdasarkan kelayakan atas usul Majelis Ulama Daerah dan Kantor Urusan Agama Kabupaten setempat. Setelah akta gadai wakaf dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 223(3) dan (4), Kepala Kantor Urusan Agama atas nama Nadzir yang bersangkutan harus mengajukan permohonan pendaftaran kepada Camat. wakaf benda yang bersangkutan agar terjaga keutuhan dan kelestariannya. Pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Nadzir dilakukan bersama oleh Kakanwil Agama, Majelis Ulama Kecamatan dan Pengadilan Agama yang menyelenggarakannya.

Harta hibahan beserta penatausahaannya sebelum ditetapkannya ketentuan ini, wajib dilaporkan dan didaftarkan pada Kantor Urusan Agama setempat untuk memenuhi ketentuan tersebut. Terdiri dari 1 pasal yakni Pasal 1 yang membahas tentang pengertian wakaf, wakif, gadai wakaf, nazhir, harta benda wakaf, pejabat pembuat akta gadai wakaf, lembaga wakaf Indonesia, pemerintah dan menteri. Terdiri dari 2 pasal yaitu Pasal 40 dan Pasal 41 yang membahas tentang perubahan status harta benda wakaf.

Terdiri dari 2 pasal, yakni Pasal 67 dan Pasal 68 yang membahas tentang ketentuan pidana dan sanksi administratif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Legalitas Harta Wakaf Menurut Undang-Undang Nomor 41

Legalitas harta benda wakaf menurut UU No. 41 Tahun 2004 terdiri dari pembuatan akta janji wakaf dan pendaftaran harta benda wakaf. Adapun Akta Sumpah Wakaf diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 17 sampai dengan Pasal 21 sebagai berikut :. Dalam hal wakif tidak dapat menyatakan janji wakaf secara lisan atau tidak dapat hadir pada pelaksanaan janji wakaf karena alasan yang sah secara hukum, wakif dapat menunjuk kuasa hukumnya dengan surat kuasa yang didukung oleh 2 (dua) orang untuk memberikan bukti.

Untuk melaksanakan ikrar wakaf, wakaf atau wakilnya yang sah menyerahkan surat dan/atau bukti kepemilikan harta benda wakaf kepada PPAIW. PPAIW mendaftarkan harta benda wakaf atas nama Nazhir kepada pejabat yang berwenang selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah akta gadai wakaf ditandatangani. Dalam hal terjadi penukaran harta benda wakaf atau peruntukannya diubah, Nazhir melalui PPAIW melakukan pendaftaran ulang kepada otoritas yang berwenang dan Badan Wakaf Indonesia terhadap harta wakaf yang ditukar atau perubahan peruntukannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam tata cara untuk pendaftaran harta wakaf.

Ketentuan tambahan terkait PPAIW, tata cara pendaftaran dan publikasi harta benda wakaf diatur dengan peraturan pemerintah. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dapat disimpulkan bahwa legalitas harta benda wakaf menurut UU No. 41 tahun 2004 terdiri dari 2 bagian yaitu akta ikrar wakaf dan pendaftaran harta benda wakaf. Akta gadai wakaf, kecuali uang, diterbitkan oleh kepala KUA selaku pejabat yang membuat akta gadai wakaf.

Rosyid, “Peran Sertifikat Tanah Wakaf dalam Mengantisipasi Dinamika Zaman: Studi Kasus Madrasah Muawanatul Muslimin di Kudus”, dalam Ziswaf, STAIN Kudus, Vol. Mohammad Sandia, “Analisis Keamanan Hukum Kepemilikan Tanah Wakaf Dalam Persepsi Hukum Agraria dan Hukum Islam”, dalam Jurnal Al-Mashlahah Hukum Islam dan Pranata Sosial. Urip Santoso, "Kepastian Hukum Wakaf Tanah Hak Milik", Dalam Perspektif, Surabaya: Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, Vol.

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

As consequence of the implementation of the uninteresting strategy, there are four problems emerged, they are, 1) students’ reading score in comprehending the text is low,