• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Tesis Alwan Mpw4616102019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Tesis Alwan Mpw4616102019"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

Hormat kami kepada kedua orang tuaku tercinta, Romo La Wali dan Ibu Waisy yang telah memberikan kasih sayang, doa, perhatian dan bimbingannya, baik materil maupun moril. Syafri, M.Sc selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota pada Program Pascasarjana Universitas Bosowa Makassar dan sebagai Pembimbing II yang memberikan waktu. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Kota Kendari yang banyak membantu dalam mendapatkan data-data yang saya perlukan.

Istimewa untuk istri dan anak saya (Siti Suciati, adam al Faruq) yang telah banyak membantu, mendampingi, saling berbagi hati dan pikiran, 9. Sahabat Sanggar Cinta Istimewa (Akbar yahya, Daeng Ical, Sudarman, Wawan yang telah membantu seorang banyak, dan sahabat, memberikan waktu untuk berbagi pikiran, baik moril maupun materil. Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.

Tabel 17  Matriks keselarasan pola ruang RTRW Kota Kendari Tahun  2010-2030 dengan Penggunaan Lahan  Aktual Tahun 2019
Tabel 17 Matriks keselarasan pola ruang RTRW Kota Kendari Tahun 2010-2030 dengan Penggunaan Lahan Aktual Tahun 2019

Latar Belakang

Pertumbuhan tersebut menyebabkan kebutuhan lahan untuk kegiatan perekonomian semakin meningkat, sedangkan ketersediaan lahan di Kota Kendari semakin terbatas. Hasil tinjauan awal overlay peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dengan peta pola tata ruang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2010 menunjukkan adanya kesenjangan antara penggunaan lahan yang ada dengan RTRW dari beberapa penggunaan lahan garapan yang berada di kawasan lindung. daerah. daerah. Penggunaan lahan tersebut merupakan pemukiman yang berada pada kawasan hutan kota seluas 29,90 Ha, kawasan jalur hijau seluas 28,40 Ha dan kawasan Kebun Raya dan Taman Margasatwa seluas 223,33 Ha.

Kesenjangan antara tren penggunaan lahan dan pola tata ruang merupakan tantangan dalam kebijakan pengendalian penggunaan lahan. Gambaran permasalahan penggunaan lahan dan permasalahan dinamika yang sangat cepat di Kota Kendar menunjukkan adanya ketidaksesuaian penggunaan lahan yang ada dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendar (RTRW) tahun 2010-2030. Oleh karena itu, penginderaan jauh dengan pendekatan sistem informasi geografis dan pemodelan Cellular Automata-Markov (CA-Markov) dapat membantu untuk mengidentifikasi, mengukur, menganalisis dan memprediksi perubahan penggunaan lahan, sehingga dapat membantu dalam pengendalian penggunaan lahan dengan pola spasial sehingga dapat membantu dalam mengendalikan penggunaan lahan. tidak sesuai dengan RTRW di suatu daerah dapat dihindari.

Rumusan Masalah

Kesamaan acuan peta, kelengkapan data, informasi, analisis dan rencana terkait merupakan faktor penentu kualitas perencanaan suatu daerah.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hal ini juga dapat digunakan sebagai masukan atau bahan referensi bagi para peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perubahan penggunaan lahan versus rencana tata ruang. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi sesama mahasiswa agar dapat memahami perubahan penggunaan lahan pada RTRW dengan metode Cellular Automata. Bagi pemerintah dan masyarakat, hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi dalam melaksanakan penataan ruang.

Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dijadikan acuan dasar untuk mendiagnosis perubahan penggunaan secara cepat, obyektif, tepat dan rasional. Selain itu, hasil penelitian ini dapat membantu pihak-pihak terkait yang menangani perbedaan pembangunan di Kota Kendari.

Ruang Lingkup Pembahasan dan Penelitian

Sistematika Penulisan

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor-Faktor Penyebab

Tingkat pendidikan dan keahlian atau keterampilan akan menentukan jenis penghidupan, sedangkan pertumbuhan dan kepadatan penduduk akan mendorong perubahan penggunaan lahan sesuai kebutuhan. Semua faktor ini mempengaruhi perubahan penggunaan lahan dengan cara yang berbeda-beda (Verburg dkk. 2002). Pernyataan tersebut diperkuat oleh Munibah et al., (2010) yang melakukan penelitian di DAS Cidanau Banten mengenai erosi akibat perubahan penggunaan lahan di sekitar wilayah DAS.

Perubahan penggunaan lahan yang diprediksi dengan Cellular Automata (CA) dapat menunjukkan erosi yang akan terjadi di masa depan. Perubahan penggunaan lahan yang tidak terkendali juga dapat menjadi penyebab terjadinya bahaya lingkungan seperti banjir, tanah longsor, erosi. 13 menggunakan pendekatan pertama, karena tujuan utama kegiatan ini adalah mempelajari dan memodelkan perubahan penggunaan lahan (Land Use Modelling).

Sistem Informasi Geografis

Penginderaan jauh mencakup perangkat teknologi yang penerapannya sangat luas, dengan perangkat teknologi yang berbeda-beda. Empat komponen dasar sistem penginderaan jauh adalah target, sumber energi, saluran transmisi dan sensor (Baja 2012). 14 format spasial baru yang dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu disimpan dalam format raster dan dicetak dalam bentuk hardcopy untuk keperluan operasional (Prahasta 2002) Struktur data spasial pada sistem informasi geografis (SIG) dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu data vektor dan raster struktur.

Struktur data representasi spasial vektor akan dihasilkan dalam bentuk titik dan garis yang membentuk suatu gambar tertentu, sedangkan struktur data representasi spasial raster akan direpresentasikan dalam bentuk konfigurasi sel-sel yang membentuk suatu gambar (Prahasta 2002). Dalam konteks basis data (database-based), Aronoff (1989) menyatakan bahwa sistem informasi geografis (GIS) adalah suatu sistem berbasis komputer yang mempunyai kemampuan untuk menangani data yang bereferensi geografis, yaitu input data, pengelolaan data ( penyimpanan dan penarikan kembali). ), manipulasi dan analisis serta hasil, sedangkan dalam konteks organisasi (berbasis organisasi), Sistem Informasi Geografis (GIS) diartikan sebagai sekumpulan fungsi otomatis profesional dengan kemampuan lebih baik dalam hal penyimpanan, pemanggilan kembali, manipulasi dan tampilan geografis. data. lokasi. .

Cellular Automata

Penggunaan model CA untuk kajian perubahan penggunaan lahan dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan aspek deterministik dan stokastisitas pemodelannya. Kategori pertama adalah model CA deterministik yang ditandai dengan penggunaan metode deterministik dalam menentukan variabel dalam pemodelan. Automata seluler adalah sistem dinamis diskrit di mana ruang dibagi menjadi sel-sel yang tertata secara spasial dan proses waktu dalam tahapan yang berbeda.

Setiap sel dalam sistem ini mempunyai sebuah state, dimana state ini akan selalu diupdate sesuai aturan lokal, waktu tertentu, state-nya dan state tetangganya pada waktu sebelumnya. -sel akan hidup jika tiga atau lebih tetangganya hidup dan akan mati atau berubah jika tiga atau lebih tetangganya juga mati/berubah. 2000) dalam Wassahua (2010) menjelaskan bahwa terdapat 5 karakteristik model Cellular Automata yaitu. Jarak ke sel tetangga terdekat (d), dimana dj adalah jarak tetangga terdekat sepanjang sisi j komposisi sel j untuk setiap keadaan sel Cellular Automata.

Rencana Tata Ruang

Rahmi Fajarini (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Dinamika Perubahan Penggunaan Lahan dan Penataan Ruang di Kabupaten Bogor menyimpulkan bahwa antara tahun 1989 hingga tahun 2013 telah terjadi perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Bogor dengan perubahan penggunaan lahan yang dinamis. Penyelarasan RTRW 2005-2025 dengan realisasi penggunaan lahan tahun 2013 menunjukkan adanya inkonsistensi yang dapat menimbulkan permasalahan penataan ruang di Kabupaten Bogor. Hasil peramalan dengan menggunakan tiga skenario menunjukkan bahwa skenario 2 secara umum dapat meminimalkan laju perubahan penggunaan lahan dibandingkan skenario 1 dan skenario 3.

Toga Pandapotan Sinurat, (2015) “Pola Perubahan dan Arah Penggunaan Lahan di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara”, menyimpulkan telah terjadi perubahan penggunaan lahan pada kurun waktu tahun 2003. Proyeksi perubahan penggunaan lahan pada tahun 2033 didasarkan pada Skenario 0 (tidak ada intervensi) dan skenario 1 (pertumbuhan lambat) menunjukkan persentase kawasan hutan tidak bisa mencapai 30% sesuai dengan ketentuan dalam pengaturan model tata ruang, sedangkan skenario 2 (terbatasnya luasan untuk rehabilitasi hutan primer dan hutan primer) lahan hutan) mampu mempertahankan luas hutan sebesar 31,5. Model perubahan dan arah penggunaan lahan dapat dijadikan sebagai pendekatan dalam menyusun model pemanfaatan ruang sesuai kebutuhan yang direncanakan.

Dari berbagai penelitian di atas, ada yang menemukan bahwa perubahan penggunaan lahan disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk. Berbagai permasalahan yang muncul yaitu pemanfaatan lahan yang ada tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Beberapa persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada teknik analisisnya, namun penelitian ini lebih fokus pada arah penggunaan lahan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Kerangka pemikiran yang melandasi penelitian ini adalah permasalahan perubahan penggunaan lahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat sehingga menyebabkan kebutuhan terhadap lahan semakin besar. Oleh karena itu dilakukan analisis penggunaan lahan, tahapan dalam analisis ini akan berujung pada arahan RTRW Kota Kendari. Kegiatan yang dilakukan adalah identifikasi kondisi eksisting, penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Berbagai data diperoleh untuk dianalisis guna memberikan gambaran mengenai dinamika perubahan penggunaan lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan Kota Kendari.

Gambar 2: Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 2: Kerangka Pikir Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan tujuan mengumpulkan data secara sistematis, cermat dan akurat sehubungan dengan fenomena tertentu berupa fakta, keadaan, karakteristik individu atau kelompok, serta hubungan antar fenomena tersebut. yang diteliti, untuk dideskripsikan (Singarimbun dan Effendi, 1989). Desain penelitian dilakukan dengan menggunakan metode matematis, dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi yang lebih akurat. 26 Waktu penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan Oktober – Desember 2019, dengan harapan data yang diperoleh pada saat penelitian sudah lengkap, sehingga dapat dianalisis untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. perumusan masalah.

Penentuan Informan

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka pemilihan informan kunci dipilih oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perencanaan Fisik Kota Kendari, Kepala Seksi Perencanaan Fisik Kota Kendari, pengembang dan tokoh masyarakat.

Variabel Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Tahap analisis ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan di wilayah Kota Kendari pada tahun 2008 dan 2019. Untuk menjawab pertanyaan kedua yaitu bagaimana proyeksi perubahan penggunaan lahan di Kota Kendari tahun 2030 dengan rencana tata ruang Kota Kendari dilakukan dengan menggunakan metode analisis Cellular Automata dan Ovelay. Prediksi perubahan luas penggunaan lahan dilakukan dengan menggunakan metode Markov Chain dan metode Cellular Automata (CA)-Markov Chain.

Analisis peramalan perubahan penggunaan lahan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan luas penggunaan lahan dalam 11 tahun ke depan. Prediksi perubahan luas penggunaan lahan dilakukan dengan menggunakan metode Markov Chain dan metode Cellular Automata (CA)-Markov Chain. Analisis ini memberikan peta prakiraan dan matriks prakiraan perubahan penggunaan lahan 11 (sebelas) tahun mendatang pada tahun 2030.

Force Field Analysis (FFA) dilakukan untuk menjawab pertanyaan ketiga, bagaimana mengarahkan penggunaan lahan untuk penyempurnaan Rencana Tata Ruang Kota Kendari 2010-2030. Pola perubahan penggunaan lahan pada tahun 2008-2019 di Kota Kendari ditunjukkan oleh matriks perubahan penggunaan lahan hasil analisis yang disajikan pada Tabel 11. Pola perubahan penggunaan lahan hutan menjadi kebun campuran tampak hampir di seluruh kecamatan pada tahun 2019. Kota Kendari.

Pola perubahan peruntukan lahan non-terbangun menjadi lahan terbangun terutama disebabkan oleh penggunaan hampir seluruh penggunaan lahan. Prediksi Perubahan Tata Guna Lahan Kota Kendari Tahun 2030 Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari. 57 Gambar 8 merupakan hasil simulasi prakiraan perubahan penggunaan lahan tahun 2019 menggunakan peta dasar tahun 2008 dengan 11 iterasi.

Simulasi perubahan penggunaan lahan dilakukan untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan pada tahun 2030 berdasarkan tren perubahan penggunaan lahan pada tahun 2008–2019. Matriks probabilitas dan matriks transisi kawasan perubahan penggunaan lahan pada tahun 2030 disajikan pada Tabel 12 dan Tabel 13. Berdasarkan hasil analisis tumpang tindih peta penggunaan tahun 2019 dengan peta RTRW, diketahui luas 783,89 ha ( 2,89%) penggunaan lahan di Kota Kendari tidak selaras (tidak patuh) dengan arahan RTRW.

Faktor penghambat dan faktor pendukung peraturan tata guna lahan Kota Kendari dapat dilihat pada Tabel 19. Perubahan penggunaan lahan di Kota Kendari periode 2008-2019 didominasi oleh peningkatan lahan terbangun, bendungan, dan sawah.

Tabel 3 : Klasifikasi Penutupan Lahan
Tabel 3 : Klasifikasi Penutupan Lahan

Gambar

Tabel 17  Matriks keselarasan pola ruang RTRW Kota Kendari Tahun  2010-2030 dengan Penggunaan Lahan  Aktual Tahun 2019
Gambar 1 : Tetangga terdekat dari sel (i,j) dan 8 sel tetangganya  F.  Rencana Tata Ruang
Gambar 2: Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 3 : Administrasi Kota Kendari
+7

Referensi

Dokumen terkait

To test whether there are a direct influence and indirect influence given by independent variables learning environment, inquiry, and learning interest through intervening variables