Sebagai perusahaan yang sensitif terhadap aset, dimana pengelolaan aset memberikan kontribusi yang besar terhadap keberhasilan operasionalnya, maka PLN harus melakukan pengelolaan aset dengan baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. PLN melakukan pengelolaan aset secara komprehensif yang mencakup seluruh tahapan siklus hidup aset, yang meliputi tahap perencanaan, pengembangan, pengoperasian, pemeliharaan, dan peremajaan atau penghentian. Pengelolaan aset memerlukan kebijakan, strategi, peraturan, pedoman, aturan, pendukung dan praktisi yang kompeten dan memiliki integritas.
PLN telah menetapkan beberapa ketentuan mengenai pengelolaan aset, salah satunya adalah pedoman pemeliharaan peralatan distribusi tenaga listrik. Petunjuk pemeliharaan yang terdapat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan petunjuk pemeliharaan peralatan distribusi yang berjumlah 25 buku. Pelaksanaan petunjuk pemeliharaan ini bersifat wajib bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan distribusi PLN, termasuk perencana, pelaksana, dan penilai.
Pedoman pemeliharaan ini juga harus dipatuhi oleh pelanggan non-PLN yang bekerja sama dengan PLN untuk melakukan kegiatan pemeliharaan di PLN. Instalasi PMS dipasang antara sumber listrik dengan PMT (PMSBus) dan antara PMT dengan beban (PMSLine/Kabel), dilengkapi dengan PMS (Earth Switch) yang bersifat grounding.
Pengertian dan Fungsi Pemisah (PMS)
Saklar pemutus atau separator (PMS) merupakan suatu peralatan sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah rangkaian listrik dalam kondisi hidup atau mati dengan arus tanpa beban.
Penempatan Posisi Pemisah
Komponen dan Fungsi Pemisah
- Dielektric
- Primary
- Pisau-pisau/KontakPMS
- Klem
- Drive Mechanism / Mekanik Penggerak
- Secondary
- Lemari Mekanik
- Kontrol dan Auxillary
- Pisau Pentanahan
Subsistem primer merupakan bagian PMS yang bersifat konduktif dan berfungsi menghantarkan/memindahkan arus listrik. Dimana terdapat 2 (dua) buah kontak diam dan 2 (dua) buah kontak bergerak yang dapat berputar pada sumbunya. Untuk keperluan perawatan, PMT ini dapat dilepas dari kabinet/sel 20 KV dengan cara menariknya keluar secara manual (pull-out).
Setelah dilakukan perawatan, PMT dapat dipasang kembali (ditarik) dan pada posisi tertentu kontaktor (PMS yang beroperasi) akan bersentuhan langsung dengan busbar 20 KV. Disconnector ini tidak mempunyai kontak stasioner, hanya terdapat 2 (dua) kontak bergerak yang pergerakannya mempunyai sudut 900. Pada PMT tipe penarikan 20 KV, setelah posisi trip dilepas/dilepas dari kabinet, sambungan busbar bilah kontaktor berfungsi sebagai PMS.
PMS ini mempunyai kontak stasioner pada rel dan kontak bergerak pada ujung lengan pantograf. PMS dioperasikan secara manual (buka/tutup) dengan memutar/menggerakkan lengan PMS melalui alat mekanis.
Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
Suis pembumian atau suis pembumian mempunyai sistem perantaraan dengan suis pemancar di mana jika suis berada pada kedudukan input maka suis pembumian berada pada kedudukan keluaran dan sebaliknya.
In Service/ Visual Inspection
In Service Measurement
Shutdown Measurement
- Pengukuran Tahanan Isolasi
- Pengukuran Tahanan Kontak Pisau - Pisau
- Pengukuran Tahanan Pentanahan
- Pengukuran Tegangan AC/DC
Pengukuran tahanan insulasi separator (PMS) merupakan suatu proses pengukuran dengan alat ukur untuk memperoleh nilai tahanan isolasi PMS antara terminal utama tiap fasa dengan grounded body (pelat bawah). Pengukuran tahanan isolasi bertujuan untuk mengetahui secara dini kondisi isolator isolasi/pemisah dan mengetahui nilai tahanan isolasi. Langkah untuk menetralkan tegangan induksi dan sisa muatan adalah dengan menyambungkan bagian tersebut ke ground beberapa saat agar induksinya hilang.
Untuk melindungi peralatan ukur dari pengaruh tegangan induksi maka peralatan tersebut harus dilindungi dengan sangkar Faraday dan kabel penghubung rangkaian uji harus menggunakan kabel yang dilengkapi proteksi (Shield Wire). Dengan demikian, untuk memperoleh hasil yang valid, benda yang diukur harus benar-benar bebas dari pengaruh induksi. Kebanyakan rangkaian tenaga listrik terdiri dari banyak titik sambungan. Sambungan adalah dua atau lebih permukaan berbagai jenis penghantar yang secara fisik bersatu sehingga arus/energi listrik dapat ditransfer tanpa hambatan berarti.
Bertemunya beberapa penghantar menimbulkan hambatan terhadap arus yang melewatinya sehingga menimbulkan panas dan menimbulkan rugi-rugi teknis. Pengukuran tahanan pentanahan bertujuan untuk mengetahui tahanan antara pelat besi atau tembaga yang tertanam di dalam tanah, yang digunakan untuk melindungi peralatan listrik dari sambaran petir dan gangguan arus pendek. Hubungkan ujung bagian kabel yang bersifat konduktif sebentar pada benda yang baru diuji tahanan isolasinya, sisi kabel yang lain harus di-ground-kan terlebih dahulu.
Untuk menghindari kerusakan pada alat ukur, pastikan titik pengukuran benar-benar bebas dari tegangan induksi atau muatan sisa. Untuk mengetahui tegangan suplai pada MCB/sekring dilakukan pengukuran tegangan dan arus AC dan DC.
Shutdown Function Check
Pengujian Sistem Mekanik Penggerak
- Motor Penggerak
- Transmisi Penggerak
Berputarnya roda transmisi menyebabkan batang penggerak menutup atau membuka sudu pembagi, bila sudu pembagi menutup atau membuka sempurna maka motor penggerak akan berhenti secara otomatis. Untuk mengetahui proses kerja penutupan atau pembukaan pisau pemisah yang dioperasikan secara lokal maupun jarak jauh dengan motor penggerak. Waktu kerja pada saat membuka dan menutup pisau separator untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan proses buka dan tutup pisau separator.
Transmisi pada mobil merupakan bagian pemisah yang berfungsi untuk menggerakkan bilah pemisah dari roda kemudi melalui persneling baik secara manual maupun menggunakan motor. Kesempurnaan proses pembukaan dan penutupan sangat penting untuk mengetahui posisi pisau pada saat pembukaan dan penutupan, karena jika tidak sempurna dalam proses penutupan maka akan terjadi hilangnya kontak pada pisau pemisah.Proses pembukaan dan penutupan. Penutupan tutup juga dilakukan dengan menggunakan mesin bermotor dan secara manual menggunakan dongkrak. .
Pemeriksaan Fungsi Lemari Mekanik
Treatment
Overhaull
Metode Evaluasi Hasil Pemeliharaan Pemisah
Hasil akhir dan rekomendasi pada tahap pertama menjadi masukan untuk melakukan evaluasi tingkat – 2, terkait dengan pelaksanaan pengukuran pelayanan. Fase ini memberikan gambaran lebih lanjut untuk membenarkan kondisi PMS dan untuk menentukan pemeliharaan lebih lanjut. Hasil evaluasi level – 2 ditambah dengan hasil pengukuran shutdown dan pengecekan fungsi shutdown menghasilkan saran tindak lanjut yang definitif berupa Life Extension Program dan Asset Development Plan seperti retrofit (rekondisi), refurbishing (perbaikan) , replacement (penggantian komponen) atau reinvestasi (penggantian baru). ).
Standar Evaluasi Hasil Pemeliharaan Pemisah
- Pengujian Tahanan Isolasi
- Pengujian Tahanan Kontak
- Pengujian Tahanan Pentanahan
- Pengukuran Thermovision
- Pengujian Fungsi Sistem Mekanik Penggerak
- Motor penggerak
Hasil pengujian waktu pengoperasian sudu separator pada saat membuka dan menutup dibandingkan dengan batas yang umumnya tertera pada buku petunjuk pabrikan atau pada papan nama separator. Daya tahan mekanis separator bergantung pada ketahanan mekanis separator yang diwujudkan dalam jumlah operasi penutupan-pembukaan yang dapat dilakukan separator tanpa kerusakan dan dengan demikian menjamin pengoperasian normal. Pengukuran tegangan dan arus ini untuk mengetahui kerja motor penggerak, Batas tegangan yang diperbolehkan adalah 85% dan 110% dari tegangan nominal, SPLN 9c 1978.
Untuk suplai tegangan DC, tegangan riak (yang merupakan nilai puncak komponen AC tegangan suplai pada beban normal/nominal) dibatasi hingga ≤ 5%. Standar IEC 60694 ed Spesifikasi Umum untuk standar switchgear tegangan tinggi dan peralatan kontrol) dalam bab Pengisian Motor: merekomendasikan bahwa batas toleransi relatif untuk suplai tegangan AC dan DC yang diukur pada input peralatan bantu sama dengan tegangan normal/nominal. pada frekuensi nominal (50Hz - untuk suplai tegangan AC). Untuk suplai tegangan DC, tegangan riak (yang merupakan nilai puncak komponen AC tegangan suplai pada beban normal/nominal) dibatasi hingga ≤ 5%.
Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Monitoring
Rekomendasi Hasil In Service Measurement
Rekomendasi Hasil Shutdown Measurement
- Rekomendasi Pengujian Tahanan Isolasi
- Rekomendasi Pengujian Tahanan Kontak
- Rekomendasi Pengujian Tahanan Pentanahan
- Pengukuran Tegangan AC/DC
Apabila hasil pengukuran melebihi batas toleransi yang diperbolehkan maka harus dilakukan pengendalian lebih lanjut terhadap sumber tegangan.
Rekomendasi Hasil Shutdown Function Check
Fungsi Drive Mechanism
Fungsi Lemari Mekanik
- Pengujian Fungsi Status
- Pengujian Fungsi Interlock
Tahapan Overhaull
Sistem pernafasan/ventilasi Pembersihan Sistem pernafasan/ventilasi Tidak aktif Penyedotan debu Terminal Baud untuk kabel dan kabel kontrol. Layang-layang tersebut putus dan menempel pada terminal/konduktor PMS. Ada binatang di terminal utama. Ada hewan yang menempel pada PMS. 1c Pegangan pengunci (dengan gembok) 1d Disk penghubung pemutus 1e Disk penghubung sakelar pembumian 1f Klem putar pemutus 1g Tuas pengoperasian sakelar pembumian 1h Tuas pengoperasian pemutus 1i Ujung kabinet.