• Tidak ada hasil yang ditemukan

S I S T E M PE N D U K U N G K E PU T U S A N PE N E N T U A N PENERIMA BEASISWA BASIS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "S I S T E M PE N D U K U N G K E PU T U S A N PE N E N T U A N PENERIMA BEASISWA BASIS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

S I S T E M PE N D U K U N G K E PU T U S A N PE N E N T U A N PENERIMA BEASISWA BASIS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PADA SMP MUHAMMADIYAH KASIHAN

Eko Nugroho ([email protected])

SMP Muhammadiyah sebagai salah satu penyelenggara pendidikan di Kecamatan Kasihan. SMP Muhammadiyah Kasihan memberikan beberapa beasiswa kepada murid didiknya, beasiswa basis menjadi salah satu beasiswa yang dapat diperoleh siswa selain beasiswa PIP. Banyaknya pendaftar yang mengajukan membuat petugas kesulitan untuk menseleksi siswa yang layak mendapatkan beasiswa basis. Untuk mendukung proses menseleksian beasiswa dapat dibuat suatu sistem berbasis komputer untuk mengambil keputusan yang di kenal dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem ini dirancang menenggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem pendukung keputusan penentuan penerima beasiswa basis menggunakan metode simple additive weighting(SAW). Sistem Pendukung Keputusan ini menggunakan kriteria, model, serta penilaian yang di isi oleh kepala sekolah. Untuk proses penyaringan beasiswa dilakukan oleh petugas. Berdasarkan pengujian yang dibuat dengan metode simple additive weighting dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam menseleksi siswa yang layak untuk mendapatkan beasiswa basis. Hal ini di buktikan pada nilai kriteria dan bobot tingkat kepentingan yang dibutuhkan pada penelitian kali ini

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Beasiswa Basis, Simple Additive Weighting 1.1 Pendahuluan

SMP Muhammadiyah Kasihan sebagai salah satu penyelenggara pendidikan di kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul. SMP Muhammadiyah Kasihan memberikan keringanan biaya untuk siswa nya dengan memberikan beasiswa. Ada 3 beasiswa yang di berikan untuk siswa seperti beasiswa KIP, beasiswa Anak Yatim dan Beasiswa Basis.

Beasiswa Basis mencari siswa dengan kondisi ekonomi kurang mampu namun tidak mendapakan beasiswa KIP. Banyak siswa SMP Muhammadiyah Kasihan yang tidak mendapatkan beasiswa KIP sehingga banyak siswa yang mengajukan beasiswa Basis.

Penentuan penerima beasiswa basis di SMP Muhammadiyah Kasihan

Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul masih menggunakan perhitungan secara manual. Dengan banyaknya data siswa yang mengajukan beasiswa basis maka diperlukan perhitungan berkali-kali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan perhitungannya memakan waktu yang lama.

Pengelolaan data beasiswa Basis yang belum terakumulasi menggunakan database secara optimal, menyebabkan kesulitan dalam pemrosesan data yang menyebabkan lamanya proses penentuan penerimaan beasiswa basis sehingga Ketidakefisienan dalam menghitung data tersebut mengakibatkan sasaran penerima bantuan beasiswa kurang tepat dan dapat mengganggu proses belajar siswa. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah

(2)

membangun sistem pendukung keputusan penerima beasiswa basis dengan menggunakan metode SAW untuk mempermudah petugas dalam mengambil keputusan siswa mana yang benar-benar berhak mendapatkan beasiswa basis

1.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini yaitu :

1. Observasi

Pengambilan dan pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian atau mengamati secara langsung tentang proses pengolahan data calon penerima beasiswa basis pada SMP Muhammadiyah Kasihan. Berdasarkan observasi tersebut didapatlah proses penseleksian calon penerima beasiswa basis.

2. Wawancara

Informasi yang diperoleh melalui tanya jawab secara langsung dengan pihak- pihak yang berkaitan. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara secara langsung dengan Kepala SMP Muhammadiyah Kasihan. Dari hasil wawancara dengan Kepala SMP Muhammadiyah Kasihan didapatkan informasi dan kriteria-kriteria untuk

menseleksi calon penerima beasiswa basis.

3. Studi Pustaka

Mempelajari sumber-sumber literatur dan referensi penunjang yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan penerima beasiswa basis baik dari buku, jurnal, ataupun dari internet yang dapat dijadikan acuan untuk penulisan laporan skripsi ini.

1.3 Pengembangan Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan penerima beasiswa basis pada SMP Muhammadiyah Kasihan menggunakan metode perhitungan Simple Additive Wight yakni pemberian bobot pada setiap kriteria yang ada dan di hitung dengan normalisasi dan matriks. Kriteria – kriteria nya adalah penghasilan orang tua, Pendidikan Bapak, Luas Tanah, Tanggungan Orang Tua, Aset bergerak dan Jenis dinding.

1.4 Pengembangan Software

Model pengembangan software yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Pada tahapan ini dilakukan proses pengumpulan kebutuhan secara lengkap memastikan kebutuhan

(3)

sistem untuk melengkapi data masukkan serta melakukan analisa berkaitan dengan sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa basis dengan metode SAW pada SMP Muhammadiyah Kasihan.

2. Desain

Tahapan fokus pada pada desain pembuatan program perangkat lunak.

Menggambarkan permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan sistem seperti diagram hubungan entitas (Entity relationship diagram). Pada tahapan ini spesifikasi rancangan sistem pendukung keputusan penerima beasiswa basis dengan metode SAW pada SMP Muhammadiyah Kasihan sehingga memudahkan dalam memrogramnya.

3. Pembuatan Kode Program

Pada tahapan ini dilakukan setelah mendesain. Kode program dibuat untuk menerjemahkan desain yang telah dibuat dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dalam perancangan sistem ini penulis menggunakan pemrograman terstruktur dengan bahasa pemrograman php menggunakan

source code editor Dreamweaver CS6. Sedangkan untuk perancangan databasenya menggunakan database MySql.

4. Pengujian

Pada tahapan ini menguji dan memastikan semua bagian dari program sudah diuji. Pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik black-box testing, pengujian ini untuk menguji seluruh unit dalam program, mulai dari fungsi masukan,dan keluaran dari program.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuia yang diinginkan selain itu pengujian ini

menggunakan white-box

testing,pengujian ini pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program 2. Landasan Teori

2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan merupakan sistem berbasis teknologi komputerisasi yang terdiri dari tiga komponen yang berhubungan erat satu sama lain dan saling berinteraksi, sistem bahasa (sistem yang memberikan informasi dengan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (reporsitori pengetahuan masalah pada sistem pendukung keputusan),

(4)

dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua komponen, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk mengambil keputusan). (Nofriansyah,2014.1)

2.2 Simple Additive Weighting

Metode simple additive weighting bisa disebut juga dengan sebutan metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar simple additive weighting adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.

Metode ini merupakan metode yang sebagian besar digunakan dalam pengambilan keputusan yang memiliki banyak atribut. Metode simple additive weighting membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang didapat diperbandingkan dengan semua rating alternative yang ada. Nofriansyah (2014:11)

Keunggulan dari metode simple additive weighting dibandingkan dengan metode sistem pendukung keputusan lainnya terletak pada kemampuannya dalam melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot tingkat kepentingan yang dibutuhkan.

Dalam metode SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah altrnatif yang

ada kemudian dilakukannya proses perangkingan yang jmlah nilai bobot dari semua kriteria dijumlahkan setelah menentukkan nilai bobot dari setiap kriteria.

2.3 Beasiswa BASIS

Organisasi amal usaha yang menampung amal melalui masjid se kecamatan kasihan yang mengumpulkan dana yang ditujukan kepada siswa siswi Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Swasta Di Kecamatan Kasihan. Beasiswa ini di khususkan pada siswa yang belum mendapatkan beasiswa dari manapun.

3 Analisa dan Rancangan Sistem Berjalan

3.1 Pengumpulan Data

3.1.1 Objek Pendukung Keputusan a. Muhammad Rifa’i.S.Ag

Tempat Bekerja : SMP Muhammadiyah Kasihan Lama Bekerja : 9 tahun Bagian : Kepala SMP Muhammadiyah Kasihan

b. Sri Eni Lestari.S.pd Tempat Bekerja : SMP Muhammadiyah Kasihan

Lama Bekerja : 15 tahun

(5)

Bagian : Kesiswaan SMP Muhammadiyah Kasihan c. Isni Nurozifah.S.pd Tempat Bekerja : SMP Muhammadiyah Kasihan Lama Bekerja : 12 tahun Bagian : Kesiswaan II SMP Muhammadiyah Kasihan

3.1.2 Hasil Wawancara

Beasiswa Basis merupakan beasiswa dari organisasi amal usaha yang menampung amal melalui masjid se kecamatan kasihan yang mengumpulkan dana yang ditujukan kepada siswa siswi Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Swasta Di Kecamatan Kasihan. Beasiswa ini di khususkan pada siswa yang belum mendapatkan beasiswa dari manapun.

SMP Muhammadiyah Kasihan mendapatkan kuota berjumlah 20 siswa untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

Adapun kriteria untuk mendapatkan beasiswa tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel III.1 Tabel Kriteria dan Bobot

Kriteria

Penghasilan Orang Tua

Pendidikan Bapak

Luas Tanah

Tanggungan Orang

Tua Aset Bergerak Jenis

dinding

Bobot 0,35 0,25 0,15 0,20 0,20 0,10

3.2 Basis Pengetahuan

3.2.1 Tabel Pendukung Keputusan

A. Tabel Kriteria

Tabel III.2 Tabel Kriteria Bobot

Kode Nama Kriteria

Attribut Bobot C1 Penghasilan

Orang Tua

Cost 0,20

C2 Pendidikan Bapak

Cost 0,25

C3 Luas Tanah Cost 0,15

C4 Tanggungan Orang Tua

Benefit 0,10

C5 Aset Bergerak

Cost 0,20

C6 Jenis Dinding

Cost 0,10

B. Tabel Penilaian

Tabel III.3 Tabel Penilaian Nama

Kriteria

Crips Nilai Penghasilan

Orang Tua

<1.500.000 50

1.500.000- 2.500.000

30

2.500.000> 20 Pendidikan

Bapak

SD 50

SMP 30

SMA 20

Luas Tanah <50m2 40 50m2 -

100m2

30

100m2 - 250m2

20

> 250 m2 10

Tanggungan 0 10

(6)

Orang Tua

1 20

1-3 30

> 4 40 Aset

Bergerak

Tidak memiliki kendaraan

50

Sepeda 30 Sepeda

Motor

20

Jenis Dinding

Bambu 40

Batako 30 Dinding

Kualitas Rendah

20

Dinding Kualitas Tinggi

10

C. Data Alternatif

Perhitungan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Basis pada

SMP Muhammadiyah Kasihan

menggunakan 5 data Alternatif untuk perhitungan dengan metode Simple Additive Weighting

Tabel III.4 Tabel Alternatif Kode

Alternatif

Nama Alternatif A1 Restu Bagus

S

A2 Bimo Utomo

A3 Dino

Prasetyo

A4 Arga

Setyawan

A5 Indah Rika

D. Data Analisa

Tabel III.5 Tabel Analisa

C1 C2 C3 C4 C5 C6

A1 30 50 10 40 30 20

A2 50 20 40 10 30 30

A3 20 30 20 30 20 30

A4 20 30 10 20 50 10

A5 30 20 30 40 30 40

3.2.2. Rule-Rule Pada Pakar A. Normalisasi

Gambar III.3.

Rumus untuk Normalisasi Matriks (Rij) dengan nilai R ij adalah nilai rating kinerja ternormalisasi dari alternatif A i pada atribute C j ;i = 1,2,3,…m dan j = 1,2,3,…n.

Misal untuk kriteria C1, karena Cost, maka cari min(30,50,20,20,30)= 20. Sehingga untuk :

A1 = 20/30 = 0,667 A2 = 20/50 = 0,400 A3 = 20/20 = 1 A4 = 20/20 = 1 A5 = 20/30 = 0,677

(7)

Misal untuk kriteria C4, karena Benefit, maka cari max(40,10,30,20,40)= 40.

Sehingga untuk : A1 = 40/40 = 1 A2 = 10/40 = 0,25 A3 = 30/40 = 0,75 A4 = 20/40 = 0,5 A5 = 40/40 = 1

Begitu juga untuk kriteria C3, C4, C5 dan C6 sehingga hasilnya adalah:

Tabel III.6 Tabel Normalisasi

C1 C2 C3 C4 C5 C6

A1 0,67

0,40 1 1

0,67 0,5

A2 0,400

1 0,25 0,25

0,67 0,33

A3 1

0,67 0,5 0,75

1 0,33

A4 1

0,67 1 0,5

0,4 1

A5 0,67

1 0,33 1

0,67 0,25

B. Perangkingan

Gambar III.4.

Rumus Menentukan Nilai Perferensi (Vi)

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

W : Bobot (Kriteria)

R : Nilai dari setiap peserta untuk tiap kriteria

Pada tahap perangkingan, kita mengalikan bobot kriteria dengan setiap baris matriks nilai normalisasi. Contoh untuk alternatif A1 A1 = (0.67 * 0,35) + (0,40 * 0,25) + (1 * 0,15) + (1 * 0,2) + (0.67 * 0,20)+(0,5+0,1) = 0,866667

4 Implementasi dan Pengujian Sistem

4.1. Analisis Kebutuhan Software Pada tahap analisis penulis mengumpulkan kebutuhan dari semua perangkat lunak yang akan dibangun.

Selanjutnya penulis menggambarkan use case diagram dan activity diagram berdasarkan tahapan analisis.

4.1.1 Tahapan Analisis

Aplikasi Pendukung Keputusan ini dapat mempermudah pegawai untuk menseleksi calon penerima beasiswa basis agar petugas dapat membandingkan beberapa kriteria untuk mendapatkan target penerima beasiswa basis. Adapun spesifikasi kebutuhan dari sistem pendukung keputusan penerima beasiswa basis, yaitu :

1. Halaman Petugas

(8)

A1. Petugas dapat menambahkan calon penerima

A2. Petugas dapat menambahkan dan menseleksi data calon penerima A.3. Petugas dapat mencetak laporan penerima

2. Halaman Kepala Sekolah

B.1 Kepala Sekolah dapat menambahkan, mengubah dan menghapus kriteria

B.2. Kepala Sekolah dapat menambahkan, mengubah dan menghapus model

B.3 Kepala Sekolah dapat menambahkan, mengubah dan menghapus penilaian

B.4 Kepala Sekolah dapat mencetak laporan

A. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan pada aplikasi sistem pendukung keputusan ini memiliki 2 aktor yaitu petugas dan kepala sekolah yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar IV.1

Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa BASIS B. Activity Diagram

Activity diagram berikut ini menggambarkan aliran kegiatan atau aktivitas ang ada di dalam sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa Basis di SMP Muhammadiyah Kasihan. Calon penerima beasiswa basis membawa dan menyerahkan persyaratan kepada petugas dan petugas menyerahan form kepada calon penerima beasiswa basis untuk diisi. Petugas mencatat kelengkapan data calon penerima beasiswa basis jika masih ada kesalahan penginputan petugas mengembalikan form untuk diperbaiki.

Petugas meninput data calon penerima beasiswa basis. Kepala sekolah dapat mengelola data kriteria, data model, dan data penilaian. Petugas melakukan seleksi calon penerima dengan seleksi berdasarkan data kriteria, data model, dan data penilaian yang sudah di tentukan oleh kepala sekolah.

Kepala sekolah dapat mencetak laporan oenerima beasiswa basis dan kepala sekolah mengesahkan siswa yang mendapatkan beasisa basis. Petugas mengumumkan hasil dan memberikan beasiswa basis kepada siswa penerima beasiswa basis.

(9)

Gambar IV.2

Activity Diagram Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa BASIS 4.1.2 User Interface

A. Halaman Login

Halaman login dibuat untuk memberi fasilitas pada pengguna aplikasi untuk masuk dan menggunakan sistem ini. Berikut adalah tampilan untuk masuk ke sistem.

Gambar IV.12

Halaman Login Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa Basis B. Halaman Home

Halaman ini ditujukan untuk pengguna level administrator yang didalamnya ada link

menu utama yaitu, beranda, input, perhitungan, berikut adalah tampilanya

Gambar IV.13

Halaman Home Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa Basis C. Halaman Seleksi

Halaman hasil seleksi menampilkan calon siswa yang mendapat beasiswa basis sesuai dengan perhitungan yang ditampilkan dalam halaman penilaian. Berikut adalah tampilanya :

Gambar IV.15

Halaman Seleksi Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa Basis D. Halaman Hasil

Halaman hasil menampilkan calon siswa yang mendapat beasiswa basis sesuai dengan pengurutan yang ditampilkan dalam halaman perhitungan. Berikut adalah tampilanya:

(10)

Gambar IV.16

Halaman Hasil Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa Basis

5 Penutup 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan menerapkan aplikasi sistem pendukung keputusan penerimaan beasisiwa basisi pada SMP Muhammadiyah Kasihan dapat mempermudah guru dalam melakukan penseleksian beasiswa basis. Hal ini karena pengelolaan data dapat dilakukan dengan waktu yang singkat dan akurasi yang lebih baik

2. Metode Simple Additiv Weighting(SAW) dapat digunakan dalam mengambil keputusan penerimaan beasiswa basis. Hal ini dibuktikan dengan nilai kriteria dan bobot tingkat kepentingan yang dibutuhkan pada penelitian kali ini.

3. Dengan memberikan keputusan yang objektif dalam menentukan pilihan penerima beasiswa basis karena data siswa yang sudah masuk telah ditentukan nilai dan bobot setiap kriterianya sehingga data yang dihasilkan menjadi lebih objektif.

4. Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan model SAW dapat dijadikan rekomendasi untuk penentuan seleksi calon penerima beasiswa basis dengan kuota yang telah ditentukan oleh kepala sekolah. Sehingga penambahan aplikasi SPK SAW dirasakan menambah nilai validasi dalam menentukan penerima beasiswa basis.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pengamatan yang telah dilakukan penulis, saran yang dapat diberikan diantaranya:

1. Hasil penseleksian beasiswa basis digunakan dan di kembangkan untuk keputusan beasiswa lainnya

2. Selain menggunakan metode SAW, diharapkan dapat mencoba menggunakan dengan metode pendukung keputusan lainnya

(11)

DAFTAR PUSTAKA

AD.Susanti, & S.Hartanti. (2017). Sistem Pendukung Keputusan perankingan calon siswa baru jalur undangan menggunakan metode simple additive weight(Studi : SMK Bumi Nusantara Wonosobo). Semnasteknopedia, 4(2).

Retrieved from

http://ojs.amikom.ac.id/index.php/sem nasteknomedia/article/view/1658

Andriani, A. (2016). Manajemen Basis Data Pemodelan, Perancangan, dan Penerapan. Yogyakarta.Deepublish

Anita, Z., & Sardianrinto. (2015).

Perancangan Sistem E-Library Berbasis Web. Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi, 1(1), 4.

Anita, Dewi Susanti,Sri

Hartati.(2017).Sistem pendukung keputusan perangkingan

calon siswa baru jalur undangan menggunakan SAW.Jakarta.

semnasteknomedia.

AW Pamungkas, D Nugroho.(2016). Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan

Beasiswa Kurang Mampu SMK Harapan Dengan Metode Simple Additive

Weighting (SAW).Jurnal Teknologi Informasi. p3m.sinus.ac.id

Barri,Maria,Arie Lumerta dan Anneke Wowor.2015. E-Journal Teknik

elekro dan

komputer(2015):Prancangan Aplikasi SMS Gateway untuk pembuatan kartu perpustakaan di Fakultas Teknik Unstrat. Diambil dari

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p hp/elekdankom/article/view/6522/6 046.

E Iswandy .(2015) .Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan

Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan

Pelajar Kurang Mampu.Palembang.

Jurnal TeknoIf.

E.Winarno.(2014).Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP, dan JavaScript.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Fandhilah, Pratmanto, D., & Fatakhudin, A.

(2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Paket Pernikahan Dan Preweding Berbasis Web. Indonesian Journal on Software Engineering, 3(2), 68–76. Retrieved from Htt, 3(2), 68–76. Retrieved from https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.

php/ijse/article/view/2837

Faridl, Miftah. (2015). Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Diambil dari

http://lug.stikom.edu/wp- content/media/Fitur-Dahsyat- Sublime-Text-3.pdf(5 Mei 2018)

Humisar Hasugian, Vivi

Salma.(2017).Pemodelan Sistem Informasi Pelayanan Jasa

Repair modem Dan Penjualan model VSAT Pada PT. PARADISE

COMMUNICATIONS BERBASIS OOP Menggunakan

UML.ISSN:1595.Jakarta.Vol 5, No 1

Ilham, M., & Bahri, S. (2017). Pemilihan Karyawan Terbaik DI PT. Sehat Bahagia Keluarga Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW).

Paradigma, 19(2), 108–112.

JM, Asmani .(2015). Buku panduan internalisasi pendidikan karakter di sekolah.Yogyakarta: Diva Press.

(12)

LA Ivanjelita, E Utami, ET Luthfi .(2015).

Data Manajemen dan Teknologi.ISSN Vol 16, No 4.Yogyakarta

Mailasari .(2016).Model Multi Attribut decision making simple additive weighting

dalam penetuan

pinjaman,Jakarta.Jurnal Teknik Komputer

Mustaqbal. M. Sidi. (2015) . Jurnal Ilmiah Teknologi Informsi Terapan Volume I,

No 3: 10 Agustus 2015. Pengujian Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analsysis http://jitter.widyatama.ac.id/index .php/jitter/article/view/70/50(11 Juni 2018)

Nofriansyah,Dicky.(2014).Konsep data mining vs sistem pendukung keputusan.

.Deepublish.Yogyakarta

Nisa, & Supriyanta. (2015). Peningkatan Motivasi Belajar Alislam Melalui Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw SD Muhammadiyah Branjang.

Tajdidukasi, 07(3), 58.

Prayitno, A., & Safitri, Y. (2017). Rancang

Bangun Peminjaman dan

Pengembalian Buku pada Perpustakaan Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 3(1).

Priyanti,Iriani.(2014).Indonesian Journal on Networking and Security,ISSN:

2302-5700:Sistem Informasi Data

Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Diambil dari http://download.portalgaruda.org/

article.php?article=81195&val=4 926

(10 Juni 2018)

Purwati, N., & Hasan, N. (2016). Speed - Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Open Journal Systems Journal Help User Username Password Remember me Notifications View Subscribe Journal Content Search Search Scope Browse By Issue By Author By Title Other Journals Font Size Make font s. Speed, 8(1).

Riksandiryo. (2016). Aplikasi data penjualan dan profit pada traffix distro.

Bianglala Informatika, 4(2), 2.

Retrieved from

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.p hp/Bianglala/article/download/543/435 palembangdigilib.binadarma.ac.id/d ownload.php?id=1213 (10 Juni 2017) Sagita, R. A., & Sugiarto, H. (2016).

Penerapan Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Penjualan Furniture Berbasis Web. Ijns, 5(4).

Sukamta, Rosa A dan M Shalahuddin.

(2014). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur

dan Berorientasi Objek. Bandung:

Informatika Bandung.

Suparwanto, & Pradiatiningtyas, D. (2017).

Sistem informasi E-learning pada SMP Negeri 6 Purworejo, 03(2), 67.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan permasalahan diatas maka dalam penelitian ini dijelaskan penerapan prosedur pengganti bobot (Surrogate Weghting Procedures) dengan peringkat atau

Based on the finding, the researcher found the decription about how the students’ self regulated learning process that devided into three phases: forethought phase,