Salah satu harapan yang diwujudkan pada Kongres Bahasa Jawa tahun 1991 adalah agar Kongres Bahasa Jawa tahun 1996 menyusun dan membakukan pedoman ejaan bahasa Jawa dengan menggunakan huruf lawa. Kami berharap buku pendontan ini dapat dijadikan panduan dalam menulis bahasa jawa berhuruf jawa bagi masyarakat pengguna bahasa J::awa, bail<: dan berdomisili di daerah istimewa Yogyakarta. Pendidikan dan Kebudayaan, pernah menerbitkan buku tata bahasa Jawa berjudul Karti Basa, Djakarta, 1946.
Dalam kitab-kitab tata bahasa jawa lainnya terkadang terdapat uraian cara penulisan bahasa jawa dengan menggunakan aksara jawa, baik dalam kitab tata bahasa jawa karya ulama bangsa sendiri maupun dari bangsa lain. Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang menjadi bagian dari kebudayaan nasional Indonesia, hidup dan digunakan dalam satu komunitas bahasa. Kegiatan ini merupakan tambahan pelaksanaan Program Pemerintah dalam upaya pemajuan dan pengembangan bahasa Jawa. Hal ini juga untuk menepati janji Kongres Bahasa Jawa tahun 1991.
Permasalahan yang dihadapi antara lain: mengadaptasi aksara jawa menjadi ahara jawa dan aksara latin. Tim yang dibentuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bersama instansi terkait telah menyusun rancangan Pedoman Penulisan Aksara Jawa dengan isi pembahasan pokok mengenai: penggunaan aksara, penggunaan kata, penanda gugus konsonan, tulisan. waktu.
PEMAKAIAN AKSARA
Bahkan karakter yang tidak disebutkan irn- ditulis di bawah huruf konsonan terakhir dengan: suku kata sebelumnya.
TIJ·
PEMAKAIAN SANDANGAN
Dj dalam aksara Jawa, aksara tanpa aksen disebut sebagai gabungan konsonan dan vokal o. Apabila terdapat penyelamat skrin sebagai tambahan kepada haiwan peliharaan,. penimbal lada dialihkan sedikit ke kiri dan penimbal /adjust. ditulis di sebelah kanan kertas. I ) digunakan untuk melambangkan vokal u yang digabungkan dengan konsonan dalam suku kata, atau vokal u yang tidak ditulis dengan vokal.
Sokongan puak ditulis dalam satu siri di bawah penghujung watak yang menerima sokongan. ditulis bersiri dengan watak Apabila yang diberi watak Juku ilu pasangan ka. UI.), (a (I\R,), dan fa ( If.), aksara Benluk pasangan itu mula-mula ditukar menjadi aksara keseluruhan seperti aksara akar masing-masing, kemudian istilah baharu dicantumkan di bawah penghujung ahara pasangan Sandangan taling (II) .. ) digunakan untuk mewakili bunyi vokal atau ~ yang tidak diikuti oleh huruf suora e.. yang digabungkan dengan bunyi konsonan dalam sesuatu suku kata.
Dongeng Sandangan ditulis dihadapan tokoh-tokoh yang naik ke dalam dongeng tersebut. a) Kalimat taling tarulIg digunakan untuk menyatakan bunyi vokal 0 yang tidak ditulis dengan aksara SUilra 2. Aksara wigl/yall diletakkan di be· . Aksara kalak yang ditambah sandangan adalah s.'l.ildangan yang melambangkan konsonan r yang menutup suatu suku kata. S(:subordinasi mempunyai bentuk sebagai berikut ~.~ jika singkatan yang ditambahkan pada cicak adalah suku kata yang mengandung vokal i,.
Contoh: bel/gkah alW1~ 'santai, jeda'. j) digunakan sebagai tanda bahwa aksa.ra yang diterapkan pada pongkoll ilu sandangan adalah aksara Mali. aksara konsonan penulUp suku kata atau aksara penulUp-ing suku kata.
PENANDA GUGUS KONSONAN
Cakra «(;.;.)
Tanda aksen ('d) digunakan untuk menandakan konsonan y yang bergabung dengan konsonan lain dalam suku kata. Panjillgan wa (b) digunakan untuk melambangkan konsonan w yang bergabung dengan konsonan lain dalam sesuatu suku kata.
- PENULISAN KATA
- El&t
- PEMAKAIAN TANDA BACA
Penggunaan aksara II-Ct (na) dalam hal ini adalah menyesuaikan ejaan bahasa Jawa dengan huruf latin. K2.ta Dasar, yang suku kata pertamanya mengandung unsur bunyi I: > terbuka I, suku kata kedua (terakhir) mengandung unsur bunyi 13 tertutup I, kedua suku kata tersebut ditulis dengan pengucapan IO/"llng ( , .. 2. Kata turunan yang bentuk dasarnya berakhiran konsonan, jika diperoleh sufiks yang berupa vokal atau sufiks yang diawali dengan vokal, maka konsonan terakhir dari bentuk dasar tersebut ditulis rangkap dua.
Konsonan n pada kata dasar yang bentuk dasarnya diakhiri dengan vokal ditulis dengan karakter ganda na ( ~ ) dan konsonan n pada kata dasar yang bentuk dasarnya diakhiri dengan konsonan 1/ ditulis dengan karakter berpasangan nr ( · 0) digandakan dengan karakter na yang mengakhiri suku kata terakhir dasar dari. Kata turunan yang bentuk dasarnya berakhiran vokal 1, jika bentuk dasar tersebut terdapat akhiran -/ di antara bentuk dasar dan akhiran ilu, maka akan muncul konsonan n. Kata turunan yang bentuk dasarnya diakhiri dengan huruf vokal, apabila bentuk dasar tersebut mempunyai akhiran selain .j dan ·ana, maka kata turunan tersebut ditulis menurut pengucapannya.
7, Kata turunan yang dibentuk melalui proses prareduksi, ikasi atau dwipwwa, dimana pengulangan suku kata awal dituliskan sesuai dengan pengucapannya. penyakit' 'pengobatan' 'melahirkan' 'hadiah' 'lima' 'pengganti' 'kelaparan'. 8. Kata turunan yang dibentuk melalui proses penggandaan ulang lengkap atau lingga ganda. Jika bentuk dasar diawali dengan huruf vokal dan diakhiri dengan konsonan, maka vokal awal bentuk dasar tersebut tidak berubah. tidak berubah menjadi konsonan-konsonan-langkah-akhir yang berulang dari bentuk dasar). Turunan K:!ta terbentuk melalui proses pemajemukan (compoundization), ketika bentuk dasar unsur depannya diakhiri dengan konsonan dan unsur berikutnya diawali dengan vokal.
Bahasa Latin dapat dicatat secara keseluruhan dalam teks yang menggunakan aksara kuno, kecuali singkatan atau akronim yang lazim ditulis dalam aksara kuno. Akronim yang dapat dituliskan dalam aksara lawa adalah akronim yang tampilan dan bunyinya seperti waktu lawa pada umumnya. Pada zaman dahulu, guru dan palcak biasa digunakan sebagai kalimat pembuka dan penutup dalam surat menyurat maupun dalam buku sipil yang memuat pasal-pasal hukum.
Pado luhur (~) digunakan dalam pesanan atau karangan berbentuk syair atau syair yang ditulis oleh orang yang berjawatan tinggi atau berpangkat dan ditujukan kepada orang bawahannya, atau oleh orang tua yang ditujukan kepada orang yang lebih muda. Pada madya digunakan dalam mesej aInu, lagu yang ditulis oleh seseorang yang ditujukan kepada orang lain yang berada pada tahap dan umur yang sama. Dalam alldhap ia digunakan dalam surat atau surat yang ditulis oleh orang yang lebih rendah kedudukannya ditujukan kepada orang yang lebih tinggi kedudukannya dan orang yang lebih muda.
Perbezaannya ialah loghat bergaya yang dikaitkan dengan mal/gajapa dalam madyapada mewakili perkataan Mandraw tebal 'jauh'. Pllrll'apada terdap:.lI dalam pupuh I, madyapada terdapat dalam pupuh!l, dall wasallupa.:/dan pada akhir rangkap terakhir pupuh Ill ialah pacta.
Pupuh III Dh andhangg ula
V I. PENU LISA N UNSU R SERA P AN
DAFTAR PUSTAKA