• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARI BASIC SKILL ECG

N/A
N/A
anin putri

Academic year: 2023

Membagikan "PELAJARI BASIC SKILL ECG"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

BASIC SKILL ECG

DEXTRA MEDICAL COURSE 2022

(2)

ANATOMI DAN ELEKTRO-

FISIOLOGI JANTUNG

0

1

(3)

Sirkulasi

Koronaria Arteria koronaria kanan

⚫ Interventrikularis Posterior

⚫ Arteria koronaria kiri

⚫ Interventrikularis anterior

⚫ Sirkumfleksa

⚫ Sinus koronaria

⚫ Vena kardiaka mayor

⚫ Vena kardiaka medius &

obliqus

⚫ Vene kardiaka minor

⚫ V ena thebesian

(4)

Sirkulasi sistemik

◾ Tersusun paralel 1. Tahanan kecil 2. Konsentrasi nutrisi &

oksigen tiap organ sama

▣ Sirkulasi pulmonal

▣ Sirkulasi koronaria

(5)

The Cardiac Cycle

(6)

EKG, TEKANAN, VOLUME & BUNYI JANTUNG

(7)

SISTEM KONDUKSI

JANTUNG 02

(8)

SISTEM KONDUKSI JANTUNG

1.Nodus SA Daerah kecil khusu di dinding

atrium kanan dekat pintu VCS

2.Nodus AV Berkas kecil sel

otot jantung, dasar atrium kanan didekat

septum

3. Berkas his Jaras sel-sel yang masuk ke

antarventrikel

4. Serabut purkinje Serat halus menjulur dari berkas

his menyebar ke seluruh miokardium

seperti ranting

(9)

HUBUNGAN ANTARA PERISTIWA

LISTRIK

DENGAN EKG

(10)

The “PQRST”

Gelombang P – Depolarisasi Atrial

Gelombang T – Repolarisasi Ventrikel

Kompleks QRS – Depolarisasi Ventrikel

(11)

The PR Interval

Depolarisasi atrial +

Perlambatan di AV junction

(AV node/Bundle of His)

(12)
(13)

LANGKAH

PEMASANGAN

EKG 03

(14)

Langkah

Pemasangan EKG

Bed Pasien

Alat Elektrokardiograf EKG Gel Alcohol swab

Selimut

(15)

Langkah

Pemasangan EKG

1.Lakukan informed consent pada pasien

2.Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG dan nyalakan mesin EKG

3.Pasien diminta melepas barang logam di tubuhnya (kalung, jam, cincin, anting), bagian depan baju

dibuka. Bagian tubuh di bawah dada ditutup dengan selimut.

4.Posisi pasien tidur terlentang, tangan dan kaki tidak saling bersentuhan

(16)

Langkah

Pemasangan EKG

5.Bersihkan dada, pergelangan kaki dan tangan dengan alcohol swab

6.Berikan gel pada keempat elektroda ekstremitas dan pasang pada posisi yang sesuai.

ingat MeKuJoTam (Merah pada tangan kanan, Kuning pada tangan kiri, Hijau pada kaki kiri, Hitam pada kaki kanan) kanan-kiri-kiri-kanan

(17)

Langkah

Pemasangan EKG

7. Dada diberi gel sesuai dengan elektroda V1-V6.

Ingat urutan MeKuJoCokTaU (Merah, Kuning, Hijau, Cokelat, Hitam, Ungu)

(18)

PENEMPATAN ELEKTRODA EKG

(19)

Langkah

Pemasangan EKG

8.Pasang elektroda dada dengan menekan karet penghisap

9.Buat kalibrasi

10.Rekam setiap 3-4 beat (gelombang) kalau perlu lead II panjang (minimal panjang 30 kotak besar) jika ada aritmia, pakai pilihan manual untuk alat baru 11.Semua elektroda dilepas

12.Gel dibersihkan dari tubuh pasien

(20)

Langkah

Pemasangan EKG

13.Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai 14.Matikan mesin EKG

15.Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan, tahun pembuatan, nama masing-masing lead, dan nama orang yang merekam

16.Bersihkan dan rapikan EKG 17.Pembacaan EKG

(21)

LANGKAH PEMBACAAN

EKG 04

(22)

Lembar EKG

(23)
(24)

Langkah

Pembacaan EKG

1.Menentukan irama jantung

2.Menentukan laju denyut jantung 3.Menentukan axis

4.Menilai gelombang P (durasi, morfologi, amplitudo)

5.Menilai interval PR

6.Menilai kompleks QRS (durasi, morfologi, amplitudo)

7.Menilai segmen ST 8.Menilai gelombang T

9.Lain-lain (Gelombang U, interval QT) 10.Kesimpulan

(25)

1

Menentukan Irama Jantung .

Irama Sinus : irama di mana setiap gelombang P diikuti oleh kompleks QRS, gelombang P di sadapan II harus positif dan di aVR harus negatif, interval RR teratur, QRS rate 60- 100x permenit

Irama Bukan Sinus : tidak terdapat gelombang P (irama ventrikular, junctional, atrial)

(26)

2. Menentukan Laju Denyut Jantung

Kompleks QRS teratur apa tidak? Jika teratur, Hitung jumlah interval antara R-R

Apabila jumlah gelombang R-R dihitung antara jumlah kotak sedang maka Heart Rate : 300/jumlah kotak sedang

(27)

Apabila jumlah gelombang R-R dihitung antara jumlah kotak kecil maka Heart Rate : 1500/jumlah kotak kecil

2. Menentukan Laju

Denyut Jantung

(28)

Apabila kompleks QRS tidak teratur,

Hitung jumlah kompleks QRS dalam 6 detik/30 kotak kecil, lalu jumlah tersebut dikali 10

2. Menentukan Laju

Denyut Jantung

(29)

Lead I

+

+

-

aVF

+

-

+

Interpretasi

NAD LAD RAD

3. Menentukan Axis

(30)

4.

Menentukan Gelombang P

Apakah P normal? terdapat P Pulmonal? terdapat P Mitral? Lebar </

0,12 detik atau </ 3 kotak kecil, jika lebih P mitral Tinggi </ 3 mm atau </ 3 kotak kecil, jika lebih P pulmonal Selalu (+) di lead II dan (-) di lead aVR

(31)

Kelainan di Gelombang P

Gelombang P menggambarkan depolariasis atrium kanan yang diikuti dengan depolarisasi atrium kiri secara cepat

Hipertrofi atrial dextra paling baik dilihat di lead II

Hipertrofi atrial sinistra paling baik

dilihat di lead V1

(32)

5.

Menentukan Interval PR

Normal P R interval = 0.12-0.20 detik (3-5 kotak kecil)

(33)

6.

Menilai Kompleks QRS

Normal QRS interval lebar 0,04-0,12 detik (1-3 kotak kecil), jika dalamnya >1/3 tinggi gelombang R disebut q patologis Umumnya, gelombang S terlihat dalam di lead aVR, V1, V2 dan makin menghilang atau berkurang dalamnya di lead V4, V5, V6.

(34)

ABNORMALITAS KOMPLEKS QRS

1. LEFT VENTRICULAR HYPERTROPHY

– V5 & V6 lebih tinggi daripada gelombang R normal

– V1 & V2 menggambarkan sebaliknya

 lebih dalam dibandingkan gelombang S normal

(35)

2. RIGHT VENTRICULAR HYPERTROPHY

• V1 & V2 terekam lebih besar dibanding defleksi normal

• Gelombang R lebih tinggi dibanding Gelombang S pada V1 dan V2

(36)

7.

Menilai Segmen ST

Normalnya, segmen ini berada di garis isoelektris.

Jika segmen ini berada di atas garis isoelektris disebut ST Elevasi Jika segmen ini berada di bawah garis isoelektris disebut ST Depresi

(37)
(38)

8.

Menilai Gelombang T

Normalnya memiliki lebar 0,10-0,25 detik (3-6 kotak kecil), umumnya gelombang T bernilai positif kecuali di gelombang aVR

(39)

9 .

Menilai Gelombang U

Tidak selalu muncul, jika muncul, terjadi defleksi setelah gelombang T sebelum gelombang P

10.

Menilai Interval QT

Normalnya memiliki lebar 0,35 detik

(40)

CONTOH KASUS

EKG 05

(41)

Buatlah Interpretasi dari EKG di Bawah Ini

(42)

1.Menentukan irama jantung : Sinus Rythm

2.Menentukan laju denyut jantung : 1500/20 = 75x/menit 3.Menentukan axis : NAD

4.Menilai gelombang P (durasi, morfologi, amplitudo) : lebar 0,12 detik, tinggi 2 mm

5.Menilai interval PR : 0,20 detik

6.Menilai kompleks QRS (durasi, morfologi, amplitudo) : tidak ada q patologis

7.Menilai segmen ST : tidak ada ST depresi, tidak ada ST elevasi 8.Menilai gelombang T : 0,20 detik

9.Lain-lain (Gelombang U, interval QT) : tidak ada gelombang U, interval QT : 36 detik

10.Kesimpulan : Normo sinus rythm

(43)

EKG PATOLOGIS 06

(44)

ARITMIA

Gangguan Pembentukan Impuls

Gangguan Pembentukan Impuls

Gangguan Penghantaran Impuls

Sinus

Atrial

Junctional

Ventrikular

Sinus Bradikardi Sinus Bradikardi Sinus Takikardi Sinus Takikardi Atrial Fibrilasi Atrial Fibrilasi Atrial Flutter Atrial Flutter Atrial Ektrasistole Atrial Ektrasistole

Supraventrikular Takikardi (SVT) Supraventrikular

Takikardi (SVT) Ventrikel Ekstrasistole Ventrikel Ekstrasistole

Ventrikel Takikardi Ventrikel Takikardi Torsade De Pointes Torsade De Pointes Ventrikel Fibrilasi Ventrikel Fibrilasi

AV BLOCK AV BLOCK

- HR > 100 - QRS Sempit

(<0,10s)

- HR > 100 - QRS Lebar

(>0,10s) HR < 80

HR < 80

(45)

GANGGUAN

PEMBENTUKAN IMPULS

(46)

Gangguan Pembentukan Impuls :

SINUS

(47)

Gangguan Pembentukan Impuls :

SINUS

(48)

Gangguan Pembentukan Impuls :

ATRIAL

(49)

Gangguan Pembentukan Impuls :

ATRIAL

(50)

Gangguan Pembentukan Impuls :

JUNCTIONAL

(51)

Gangguan Pembentukan Impuls :

JUNCTIONAL

(52)

Gangguan Pembentukan Impuls :

VENTRIKULAR

(53)

Gangguan Pembentukan Impuls :

VENTRIKULAR

(54)

Gangguan Pembentukan Impuls :

VENTRIKULAR

(55)

Gangguan Pembentukan Impuls :

VENTRIKULAR

(56)

Gangguan Pembentukan Impuls :

VENTRIKULAR

(57)

Gangguan Pembentukan Impuls :

VENTRIKULAR

(58)

Gangguan Pembentukan Impuls :

VENTRIKULAR

(59)

GANGGUAN

PENGHANTARAN IMPULS

(60)

Gangguan Penghantaran Impuls : AV BLOK

Gangguan Penghantaran Impuls :

AV BLOK

(61)

Gangguan Penghantaran Impuls : AV BLOK

Gangguan Penghantaran Impuls :

AV BLOK

(62)

Gangguan Penghantaran Impuls : AV BLOK

Gangguan Penghantaran Impuls :

AV BLOK

(63)

Gangguan Penghantaran Impuls : AV BLOK

Gangguan Penghantaran Impuls :

AV BLOK

(64)

Gangguan Penghantaran Impuls : BUNDLE BRANCH BLOCK

Gangguan Penghantaran Impuls :

BUNDLE BRANCH BLOCK

(65)

LATIHAN KASUS

EKG 07

(66)
(67)

Referensi

Dokumen terkait