• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARI PRAKTIK AMALAN BULAN RAMADHAN

N/A
N/A
dadang sulaeman

Academic year: 2024

Membagikan "PELAJARI PRAKTIK AMALAN BULAN RAMADHAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

AMALAN BULAN RAMADHAN

1. Perbanyak i’tikaf

Amalan di bulan Ramadan yang dianjurkan pertama adalah dengan memperbanyak i’tikaf.

Menghabiskan waktu luang selama menjalankan ibadah puasa dengan berdiam diri di Masjid dan memperbanyak doa, ibadah, tak hanya membantu memperteguh keimanan tapi juga menjauhkanmu dari perbuatan-perbuatan yang tak baik.

2. Tarawih

Ibadah salat tarawih berjamaah merupakan sunnah yang juga akan menambah pahala. Untuk itu, jangan malas-malasan untuk menunaikan salah Tarawih sehabis berbuka puasa.

3. Hidupkan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar biasanya berada di 10 malam terakhir di Bulan Ramadan, terutama malam-malam ganjil. Pada malam ini, pahala yang di dapat akan lebih besar dibandingkan malam-malam lainnya di Bulan Ramadan.

Maka dari itu, perbanyaklah ibadah dan amal selama bulan Puasa di malam-malam terakhir bulan Ramadan ini. Toppers bisa melakukan i’tikaf, shalat malam, dan juga perbanyak doa dan berdzikir.

4. Membaca Al-Quran

Amalan Bulan Ramadan yang dianjurkan selanjutnya adalah menunaikan tadarus Al-Quran.

Dengan mengaji selama Bulan Ramadan, kamu tak hanya bisa mendapatkan berkah tetapi juga mampu meningkatkan ketagwaan dan iman untuk menjalani ibadah Puasa di Bulan Ramadan.

5. Perbanyak Sedekah

Sedekah adalah salah satu kewajiban umat Muslim baik di Bulan Ramadan ataupun tidak.

Namun, mengingat berkah bulan Ramadan lebih berlipat ganda, ada baiknya Toppers tak melewatkan momentum Ramadan untuk bersedekah dan menunaikan zakat.Tapi ingat, bersedekah harus didasari dengan niat yang ikhlas dan tulus, ya.

6. Umroh bagi yang Mampu

(2)

Ibadah Umroh adalah salah satu anjuran Rasullulah SAW dan bagi Toppers yang mampu baik dari segi materi dan moril, sangat baik untuk menunaikan ibadah Umroh di Bulan Suci Ramadan.

7. Perbanyak Istigfar

Amalan ibadah puasa selanjutnya adalah dengan memohon pengampunan kepada Allah SWT dengan tulus. Pada bulan Ramasan, Allah SWT memberikan pengampunan bagi dosa-dosa hambanya.

Sehingga sudah seharusnya Toppers menggunakan momen ini untuk mengakui dosa dan memohon ampun. Dan jangan lupa untuk tidak mengulanginya lagi, ya.

8. Taubat

Meneruskan amalan istigfar, pintu pengampunan selama bulan Ramadan selalu terbuka lebar.

Itulah sebabnya banyak orang yang bertubat dan kembali ke fitrah di Bulan Ramadan ini.

9. Dakwah

Berdakwah di Bulan Ramadan memiliki pahala yang besar karena siapapun yang

menunjukkan kebaikan, baginya pahala pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya.

Dan berdakwah disini tak harus melulu berbicara di masjid.

Kamu bisa melakukannya dalam kegiatan sehari-hari dengan memberikan nasihat kepada teman yang membutuhkan, mengingatkan waktu salat, hingga memberikan contoh-contoh dan teladan untuk melakukan kebaikan.

HIKMAH PUASA RAMADHAN

Hikmah puasa dan manfaatnya sangat berhubungan erat dengan amalan puasa yang dijalani oleh umat muslim. Amalan puasa bukan hanya menahan rasa lapar dan dahaga saja,

melainkan juga dalam melaksanakan ibadah Ramadhan lainnya seperti bersedekah, iktikaf, silahturahmi, menjauhi dari perbuatan haram, dan sebagainya.

Agar dapat menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan tahun 2021 ini terdapat beberapa hikmah puasa dan manfaatnya, yang dirangkum berikut ini.

1. Melatih Disiplin Waktu

Hal ini dilakukan agar puasa tetap fit dan kuat di siang hari. Maka tubuh memerlukan

istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup membuat seseorang yang menjalani puasanya lebih teratur dan lancar dalam berpuasa. Selain itu melakukan sahur juga bermanfaat untuk melatih kebiasaan bangun lebih pagi dan mendapatkan rejeki.

(3)

2. Keseimbangan dalam Hidup

Keseimbangan dalam hidup dapat diraih dengan beribadah. Pada bulan puasa ini, manusia dilatih agar kembali mengingat dan melaksanakan semua kewajiban tersebut dengan jaminan pahala yang dilipatgandakan.

3. Mempererat Silahturahmi

Suasana menjalin silahturahmi sangat terasa erat saat Ramadhan. Hal ini terlihat dari masjid/

orang yang memberikan tajil buka puasa gratis. Selain itu juga dapat dilakukan dengan sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam, dan mendengarkan ceramah maupun diskusi

keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.

4. Peduli Terhadap Sesama

Dalam Islam rasa persaudaraan akan lebih terasa saat bulan Ramadhan. Banyak orang yang bersedekah dengan memberikan tajil berbuka puasa secara gratis. Selain itu sholat bersama di masjid dan saling bahu membahu dalam melaksanakan kegiatan keagamaan.

5. Ibadah Memiliki Tujuan

Hikmah puasa dan manfaatnya yang kelima adalah mengetahui bahwa berpuasa memiliki tujuan. Tujuan puasa adalah melatih diri manusia agar dapat menghindari dosa-dosa di hari lain saat di luar bulan Ramadhan. Jika tujuan tersebut tercapai maka puasa dapat berhasil.

Tetapi jika tujuan tersebut gagal maka puasa tersebut tidak memiliki arti apa-apa. Jika beribadah dengan berorientasi pada tujuan maka akan mudah dalam melakukan segala macam ibadah.

6. Tiap Kegiatan Mulia Merupakan Ibadah

Pergi ke Masjid untuk beribadah, menolong orang, berbuat adil kepada manusia, tersenyum kepada saudara, hingga tidurnya orang puasa merupakan ibadah. Segala sesuatu yang dilakukan dengan kebaikan adalah ibadah. Semua kebaikan dapat bernilai ibadah.

7. Berhati-hati dalam Berbuat

Hikmah puasa dan manfaatnya selanjutnya adalah melatih agar berhati-hati dalam berbuat.

Puasa Ramadhan akan menjadi sempurna apabila manusia menjauhi perbuatan haram yang dapat dilihat, didengar, dan diucapkan. Latihan ini dapat menimbulkan kemajuan positif bagi manusia yang menjalaninya saat Ramadhan. Juga dapat berguna diterapkan saat diluar Ramadhan. Dengan itu kita akan terbiasa menghindari dosa seperti bergunjing, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.

8. Melatih Manusia Agar Lebih Tabah

Dalam berpuasa manusia dilatih untuk menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah- marah, suudzon, dan dianjurkan untuk melatih kesabaran atas segala perbuatan orang lain kepada kita.

9. Melatih Hidup Sederhana

(4)

Saat berbuka puasa, manusia dianjurkan untuk sedikit makan dan perbanyak minum. Dengan pola makan hanya memakan tiga butir kurma dan minum air putih dapat bermanfaat untuk kesehatan.

10. Menjadi Banyak Bersyukur

dengan makan yang dilakukan saat berbuka, umat muslim dilatih untuk mensyukuri nikmat yang dimiliki saat tidak berpuasa. Sehingga manusia dapat menjadi pribadi yang lebih baik setelah mensyukuri nikmat Allah SWT.

Penjelasan di atas adalah hikmah puasa dan manfaatnya yang bisa dipetik saat Ramadhan.

Perhatikan baik-baik ya Sahabat Hikmah, agar berpuasa dapat menghasilkan pahala yang baik.

PENERIMA ZAKAT FITRAH

Untuk mengetahui hal itu, dapat disimak firman Allah SWT berikut ini:

ِ ااا ِلْيِبَس ْيِفَو َنْيِمِراَغْلاَو ِباَقّرلا ىِفَو ْمُهُب ْوُلُق ِةَفّلَؤُمْلاَو اَهْيَلَع َنْيِلِماَعْلاَو ِنْيِك اسَمْلاَو ِءۤاَرَقُفْلِل ُتاقَدّصلا اَمّنِا

ًةَضْيِرَف ِۗلْيِبّسلا ِنْباَو - ٌمْيِكَح ٌمْيِلَع ُ اااَوۗ ِ ااا َنّم

٦

٠

"Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana." (QS. At-taubah: 60) Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, berikut 8 golongan orang yang berhak menerima zakat:

1. Fakir

Fakir adalah orang yang penghasilannya tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok sesuai dengan kebiasaan masyarakat dan wilayah tertentu.

Di antara pihak yang dapat menerima zakat dari golongan fakit adalah orang yang memenuhi syarat "membutuhkan".

Maksudnya, tidak mempunyai pemasukan atau harta, atau tidak mempunyai keluarga yang dapat menanggung kebutuhannya.

Misalnya, anak yatim, janda, orang tua renta, jompo, sakit, orang sakit, orang cacat jasmani, orang yang berpenghasilan rendah, para pengangguran,m tahanan dan orang yang kehilangan keluarga.

2. Miskin

Miskin adalah orang-orang yang memerlukan, yang tidak dapat menutupi kebutuhan pokoknya sesuai dengan kebiasaan yang berlaku.

Miskin menurut mayoritas ulama adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai pencarian yang layak untuk memenuhi kebutuhannya.

3. Amil Zakat

(5)

Amil zakat adalah semua pihak yang bertindak mengerjakan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, penjagaan, pencatatan dan penyaluran atau distribusi harta zakat.

Mereka diangkat oleh pemerintah dan memperoleh izin darinya atau dipilih oleh instansi pemerintah yang berwenang, atau oleh masyarakat Islam untuk melaksanakan tugas yang berhubungan dengan zakat.

Para amil zakat berhak mendapat bagian zakat, dengan catatan bagian tersebut tidak melebihi upah yang pantas, walaupun mereka fakir.

4. Muallaf

Di antara kelompok masyarakat yang berhak menerima zakat dari golongan muallaf, di antaranya

a. Orang-orang yang dirayu untuk memeluk Islam, sebagai pendekatan hati orang yang diharapkan akan masuk Islam,

b. Orang-orang yang dirayu untuk membela umat Islam.

c. Orang-orang yang baru masuk Islam kurang satu tahun yang masih memerlukan bantuan dalam beradaptasi dengan kondisi baru mereka.

5. Hamba Sahaya

Mengingat pada zaman sekarang ini perbudakan sudah tidak ada lagi, maka kuota zakat dari golongan ini dialihkan ke golongan mustahiq lain menurut pendapat mayoritas ulama fikih.

Namun, sebagian ulama ada yang berpendapat, bahwa golongan ini masih ada, yaitu para tentara muslim yang menjadi tawanan.

6. Orang yang Berhutang (Gharimin)

Golongan gharimin yang berhak mendapatkan zakat adalah:

- Orang yang berhutang untuk kepentingan pribadi yang benar-benar tidak bisa dihindarkan.

- Orang yang berhutang untuk kepentingan sosial.

- Orang yang berhutang karena menjamin utang orang lain, di mana yang menjamin dan yang dijamin keduanya berada di kondisi kesulitan keluangan.

- Orang yang berhutang untuk membayar denda karena pembunuhan tidak disengaja, yang keluarganya benar-benar tidak mempu untuk membayar.

7. Fisabilillah

Fisabillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah dalam pengertian luas sesuai denagn ditetapkan para ulama fikih.

In tinya adalah melindungi dan memelihara agama serta meninggikan kalimat tauhid, seperti berperang, berdakwah, berusaha menerapkan hukum-hukum Islam.

8. Ibnu Sabil

(6)

Ibnu Sabil adalah orang asing yang tidak memiliki biaya untuk kembali ke tanah airnya.

Golongan ibnu sabil di antaranya:

- Sedang dalam perjalanan di luar lingkungan negeri tempat tinggalnya.

- Perjalanan tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Orang yang Berkewajiban Membayar Zakat Fitrah

Dikutip dari Buku Panduan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah, zakat fitrah wajib ditunaikan oleh:

(1) Setiap muslim karena untuk menutupi kekurangan puasa yang diisi dengan perkara sia-sia dan kata-kata kotor,

(2) Orang yang mampu mengeluarkan zakat fithri.

Menurut mayoritas ulama, batasan mampu di sini adalah mempunyai kelebihan makanan bagi dirinya dan yang diberi nafkah pada malam dan siang hari ‘ied.

Jadi apabila keadaan seseorang seperti ini berarti dia dikatakan mampu dan wajib mengeluarkan zakat fithri.

KAIFIYAT I’TIKAP DI MESJID

Iktikaf adalah salah satu amalan yang dianjurkan dilakukan di bulan ramadan dan hendaknya dikerjakan terutama di sepuluh malam terakhir. Hal ini berkaitan dengan upaya kita menyambut datangnya malam Lailatul Qadar. Diharapkan ketika malam Lailatul Qadar tiba, seorang muslim sedang melakukan I’tikaf sebagai bentuk amalan sholeh dan upaya meraih keutamaan Lailatul Qadar.

Secara terminologi, iktikaf berarti berdiam diri di masjid disertai dengan niat. Tujuannya adalah beribadah kepada Allah SWT, khususnya ibadah yang biasa dilakukan di masjid.

Untuk memaksimalkan i’tikaf, kamu dapat melakukan berbagai kegiatan di masjid seperti, sholat malam, mengaji, dan berdzikir.

Mengerjakannya pada sepuluh malam terakhir di bulan ramadan, lebih diutamakan dibanding pada waktu-waktu yang lain, demi menggapai keutamaan Lailatul Qadar yang waktunya tidak bisa diprediksi secara pasti. Maka dari itulah, siapa pun harus senantiasa mengisi malam-malam ramadan dengan berbagai amalan sehingga memaksimalkan dan menyempurnakan ibadah di bulan ramadan.

Bagi kamu yang ingin melakukan i’tikaf, maka kamu perlu mengetahui tata caranya. Berikut Fimela.com akan membagikan panduan tata cara iktikaf dan keutamaannya di bulan ramadan.

Simak ulasan panduannya berikut ini.

Mengenal I’tikaf

(7)

Sebelum membahas tata caranya, ada baiknya kamu mengenal dan memahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan Iktikaf. Secara bahasa iktikaf berarti mengurung diri,

sedangkan secara istilah ilmu fiqih iktikaf sering diartikan dengan Berdiam diri di masjid dari seseorang yang tertentu dengan disertai niat.

Ibnu Al- Mundzir menjelaskan bahwa hukum dasar iktikaf itu adalah sunnah, bukan wajib, kecuali jika dinadzarkan barulah jadi wajib. Iktikaf sebagai suatu ibadah sunnah dikerjakan dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT sekaligus muhasabah diri atas perbuatan dosan dan khilaf yang pernah dilakukan.

Adapun hadis yang menjelaskan amalan Iktikaf saat bulan ramadan seperti berikut:

“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR.

Bukhari).

Waktu terbaik untuk mengerjakan iktikaf di bulan ramadan ialah dikerjakan pada 10 hari terakhir bulan ramadan, sebagaimana yang diterangkan pada hadis berikut:

َفَكَتْعا ّمُث ، ُ ّا ُهاّفَوَت ىّتَح َناَضَمَر ْنِم َرِخاَوَلا َرْشَعْلا ُفِكَتْعَي َناَك – ملسو هيلع ا ىلص – ّىِبّنلا ّنَأ

ِهِدْعَب ْنِم ُه ُجاَو ْزَأ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.”

Tata Cara Iktikaf

Sebagian besar yang dikerjakan saat Iktikaf adalah berbagai amalan sholeh yang bisa

dilakukan di masjid. Selama berdiam diri, kamu bisa melakukan banyak aktivitas keagamaan yang membuat I’tikaf menjadi lebih berkah. Berikut panduan dan tata cara I’tikaf yang perlu kamu perhatikan:

Rukun i'tikaf:

 Niat.

Adapun niat saat mengerjakan iktikaf adalah seperti berikut:

Nawaitu an i’tikafa fi hadzal masjidi sunnatal lillaahi ta’ala

Artinya: “ Saya niat berdiam diri di dalam masjid, sunah karena Allah ta’ala”

(8)

 Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah shalat.

 Masjid sebagai tempat iktikaf.

 orang yang beriktikaf.

Syarat i'tikaf:

 beragama Islam

 berakal sehat

 bebas dari hadas besar.

Hal-hal yang membatalkan i'tikaf:

 berhubungan suami-istri,

 mengeluarkan sperma,

 mabuk yang disengaja,

 murtad,

 haid, selama waktu i’tikaf cukup dalam masa suci biasanya,

 nifas,

 keluar tanpa alasan,

 keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda,

 keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keingingan sendiri.

Adab saat mengerjakan I’tikaf:

 Berdoa.

 Membaca dzikir.

 bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

 Membaca Al Quran ataupun Hadis.

 Jangan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan tidak bermanfaat.

 Mengharap ridho dari Allah disertai niat yang bersih.

 Sedikit makan, minum, dan tidur agar lebih khusyu’.

 Menjaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat itikaf.

(9)

Referensi

Dokumen terkait