• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajari tentang Indonesia

N/A
N/A
rohmadi rohmadi (agricultural science)

Academic year: 2023

Membagikan "Pelajari tentang Indonesia"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Sebelum melakukan kajian terhadap naskah, langkah awal dalam penelitian filologi adalah menginventarisasi naskah PDUPM melalui penelusuran di berbagai katalog. Walaupun sudah ditemukan hasil transliterasi teks PDUPM, namun dapat disimpulkan bahwa teks PDUPM merupakan teks tunggal. Kondisi naskah PDUPM secara umum cukup baik, namun kondisi penjilidan naskah dapat dikategorikan kurang baik.

Irah-irahan Naskah ing PDUPM Cover Swara: Naskah PDUPM, Cover njaba Naskah Patamanan Dalêm ing Ujung Puri, Sêratan Jawi. Irah-irahan naskah ing wingking naskah PDUPM Sumber: naskah PDUPM, wingking naskah Patamanan ing Ujung Puri. Adhedhasar foto-foto ing nginggil, dipuntemtokaken irah-irahan naskah, inggih punika Patamanan Dalêm ing Ujung Puri Mangkunêgaran.

Naskah PDUPM anggitanipun Iman Tapsir, punggawa ingkang pangkat kêtip ing Mangkunegaran Surakarta. Naskah PDUPM mujudake naskah tunggal kang disajikake kanthi rong wujud tulisan, yaiku gancaran (prosa) lan têmbang (puisi). Naskah PDUPM kang awujud tembang nduweni sipat kang mirunggan dhewe amarga ora ana tandha penum madyapada saben owah-owahan penum.

Naskah prosa (prosa) PDUPM cacahe 13 kaca, dene naskah têmbang (puisi) cacahé 115 kaca, kang katulis 8 têmbang macapat.

Lakuna (lacuna)

Terdapat perubahan dalam ejaan perkataan "tripe", yang atas sebab linguistik telah diperbetulkan kepada "babad", yang bermaksud cerita. Terdapat perubahan dalam ejaan perkataan 'minggok', yang atas alasan bahasa telah diperbetulkan kepada 'menggok', yang bermaksud songsang. Terdapat perubahan ejaan dalam perkataan "pagrê", yang telah diperbetulkan atas sebab linguistik kepada "pagêr", yang bermaksud pagar.

Ketidakkonsistenan penulisan

Tujuwan nggawe kolom ing kasus iki yaiku kanggo nerangake marang pamaca bab-bab kang kudu diweruhi dening pamaca naskah. Etang saka kaca, lan uga ngetung saka bait 297 ing ngisor katrangan kasebut, tujuane dituduhake kanggo wong sing ora ngerti, supaya bisa dideleng kanthi cetha, kaya sing diarani kolom, nomer siji nganti pungkasan lan banjur disambung karo geguritan. Ing naskah PDUPM wonten kolom nama saha panggenan saha tegesipun, antawisipun balowarti, ucap pagêr banon, pradangga gamelan, suyasa nama bangsal wastra, puyuh rêta, laren alit, pot iggil, griya griya landhak merak, digawe warih, suyasa. kambang, sana palwaga srêngkara, palataran, sana kukila, suyasa griya (madusita), keng agêng nami keng salam, bangsal Kusuma suyasa, bangsal pengrawit suyasa lan witana karang.

Sasampunipun makatên, paraga ingkang kasêbut ing cariyos punika, inggih punika: Uta Dalêm Kanjêng Gusti, Tuwan Mudhi (pangucap), Gusti Kanjêng Pangeran Arya Dayaningrat, Gusti Kanjêng Pangeran Arya. Kajawi punika ugi dipunandharaken dhateng para abdi dalem ingkang dados paraga ing cariyos, antawisipun abdi dalem ingkang pangkat kaliwon, panewu, mantri, punggawa, demang, rangga, rangga marta baskara, tukang nongsong saha rangga jayeng bojana. Kekarone padha tanggung jawab kanggo ngancani tamu saka Ngayogyakarta, yaiku wanita lima jenenge Rara Widasari, Angronsari, Angronresmi, Angronarsih lan Sularsih.

Teks PDUPM berbentuk lagu berisi penjelasan bahwa dibalik ruas Ujung Puri terdapat tanah kotor yang kemudian dibersihkan dan dijadikan taman yang indah. Itu adalah karya Jêng Gusti Pangeran Dipati, Arya Prabu Prangwadana, penguasa kelima, panglima tertinggi, prajurit kerajaan indah. Dalam naskah ini juga terdapat cerita menarik yaitu kisah kedatangan lima tamu wanita asal Yogyakarta bernama Widasari, Angronsari, Angronresmi, Angronarsih dan Sularsih yang tertuang dalam pupuh Dhandhanggula hingga bagian akhir naskah.

Hanya saja tidak ada yang menceritakan kepada mereka informasi berupa nama dan penjelasan bangunan di dalamnya secara detail (satu per satu), seperti yang terdapat pada kutipan di bawah ini. Rara Angronsari, Angronresmi, Angronarsih, Sularsih di belakang tampak semakin terkejut, “Oh Bu Ayu Widasari, sudah lama sekali aku tidak melihat, seperti di ujung kastil, pemandangan terbaik, kekurangannya hanya di sana Tidak ada seorang pun yang menceritakan satu per satu bangunan, nama dan penjelasannya.” Dalam naskah PDUPM juga terdapat unsur cerita sejarah, setelah pembangunan taman selesai barulah masyarakat berdatangan.

Keindahan taman pada masa itu (zaman Mangkunegara V) menjadikan teks PDUPM menarik untuk diteliti. Penelitian terhadap naskah kronik penting dilakukan karena selain bercerita, juga dapat mengungkap hal-hal yang bersifat simbolis dan filosofis. Berdasarkan hal di atas, serta informasi yang terkandung dalam teks, maka naskah ini dipandang penting untuk dikaji baik secara filologis maupun substantif.

Batasan Masalah

Penelitian dilakukan terhadap struktur, makna, isi dan filosofi agar isi dapat lebih dipahami dan bermanfaat bagi pembaca. Secara filologis, naskah yang disunting hendaknya merupakan naskah yang bebas dari kesalahan dan isinya memuat informasi tentang narasi sejarah (kronik) yang dapat diungkapkan sebagai salah satu warisan budaya masa lalu.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoretis

Manfaat Praktis

Landasan Teori

Pengertian Filologi

Memberikan gambaran mengenai denah dan lingkungan sekitar taman Ujung Puri yang dibangun pada masa pemerintahan Mangkunegara V. Dalam penelitian ini teori yang dimaksud adalah teori filologi yang pada dasarnya merupakan teori yang mempelajari tentang catatan dan data naskah. Penelitian ini secara khusus didasarkan pada pemahaman filologi di Indonesia untuk menemukan makna teks dalam kaitannya dengan budaya.

Menemukan fungsi warisan tertulis dalam masyarakat tuan rumah, baik dulu maupun sekarang. Siti Baroroh Barried, dkk (1977:16) menyatakan bahwa filologi adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan spiritual suatu bangsa, khususnya dengan menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan karya sastranya. Sedangkan menurut Edwar Djamaris, filologi adalah ilmu yang objek penelitiannya adalah naskah-naskah tua (naskah antik).

Filologi dalam arti luas adalah ilmu yang mempelajari segala aspek kehidupan pada masa lampau yang terdapat dalam tulisan, yang meliputi bahasa, sastra, adat istiadat, hukum dan lain sebagainya.

Objek Kajian Filologi

Langkah Kerja Penelitian Filologi

Dengan kata lain, edisi yang menyajikan hasil terjemahan teks yang telah melalui edisi kritis. Langkah kerja dalam penelitian ini yang berbentuk naskah tunggal tetap mengacu pada teori filologi dan langkah kerja filologis. Mengingat naskah PDUPM merupakan naskah tunggal, maka dalam prosesnya tidak diperlukan tahapan kerja review dan penghapusan naskah (recentio dan eliminasi), penentuan naskah asli (tanda tangan), atau kepengarangan.

Inventarisasi naskah dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan mengumpulkan naskah-naskah dengan judul yang sama dan naskah-naskah serupa melalui membaca katalog naskah umum. Edwar Djamaris (1977:24) berpendapat bahwa katalog memuat informasi tentang nomor, ukuran, naskah, tempat dan waktu penyalinan naskah. Yang dilakukan setelah memperoleh objek penelitian adalah dengan mengecek langsung data di tempat pengumpulan naskah sesuai informasi yang ada di katalog.

Dalam proses transliterasi, peneliti hendaknya menjaga kemurnian bahasa dalam naskah, khususnya font kata (Edwar Djamaris, 2006:19). Kritik tekstual juga mengacu pada konvensi tertentu penelitian ini memberikan kritik tekstual yang mengacu pada konvensi linguistik dan konteks kalimat dalam sebuah teks. Penyuntingan teks adalah kegiatan menyajikan teks dalam bentuk aslinya, bebas kesalahan berdasarkan bukti-bukti dalam naskah yang dikritik.

Aparat kritis adalah yang bertugas meneliti naskah yang menyertai penyuntingan teks dan merupakan penyempurnaan kritik tekstual. Pada aparatus kritis, penyimpangan bacaan tampak berupa kata-kata atau kesalahan membaca pada teks (Edwar Djamaris, 2006: 8). Pada hakikatnya karya sastra merupakan refleksi, imajinasi atau peniruan terhadap kenyataan, dan karya sastra juga dapat dipahami sebagai dokumen sosial (Teeuw, 1984: 224).

Babad adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut suatu jenis karya sastra yang berkembang di Jawa, Bali, dan Lombok yang banyak memuat peristiwa sejarah (Darusuprapta dalam Luwiyanto, 2010: 89). Akibat karya sastra, dapat diasumsikan bahwa kronik disusun dalam kerangka kehidupan dan pemikiran masyarakat yang bersangkutan. Namun Ekadjati (dalam Entoh Toharudin, 2015:54) menyatakan, jika ditinjau dari segi sejarah dan sastra, kronik tetaplah karya sastra.

Walaupun merupakan karya sastra sejarah dan menggunakan unsur-unsur sejarah sebagai bahan tertulisnya, namun tujuan sastra kronik bukan untuk menuliskan sejarah, melainkan sebagai pedoman moral bagi masyarakat pendukungnya. Hagiografi adalah gambaran atau lukisan mukjizat seseorang, sering kali digambarkan dengan tokoh suci dalam sebuah karya sastra.

Sumber Data dan Data

Menurut Ibrahim, data adalah segala bentuk informasi, fakta, dan kenyataan yang berkaitan atau relevan dengan apa yang diselidiki/diteliti. Data dapat berupa kata-kata, lambang, lambang atau situasi dan kondisi nyata yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Metode dan Teknik Penelitian

Bentuk dan Jenis Penelitian

Data dalam penelitian ini berupa naskah, teks naskah PDUPM yang telah diedit dan bebas dari kesalahan, serta isi cerita sejarah (kronik) yang terkandung di dalamnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis isi atau telaah terhadap dokumen dan arsip. Metode pengumpulan datanya adalah metode perpustakaan, yaitu dengan menelusuri data dari sumber data berupa buku (katalog naskah) (Edwar Djamaris, 2002:1).

Sedangkan teknik perolehan datanya adalah dengan membaca dan mencatat, atau yang disebut inventarisasi naskah. Setelah melakukan inventarisasi naskah PDUPM, langkah selanjutnya adalah melakukan verifikasi data guna menentukan lokasi objek penelitian dengan teknik observasi lapangan dengan mengunjungi perpustakaan Reksa Pustaka Mangkunegaran Surakarta tempat penyimpanan naskah PDUPM. Setelah semua informasi ditemukan, informasi tersebut disimpan dalam file digital dengan menggunakan teknik dokumentasi digital, yaitu dengan memotret naskah dengan kamera digital.

Kemudian dilakukan proses untuk mentransfer hasil fotografinya ke komputer, yang kemudian ditransfer dari format (.jpg) ke program Windows Photo Viewer agar dapat ditampilkan dan diproses untuk keperluan transliterasi.

Metode dan Teknik Analisis Data

Kesimpulan diambil berdasarkan analisis data, penyajian hasil yang teratur tanpa kesalahan dan telaah isi teks PDUPM.

Sistematika Penulisan

Pendahuluan

Tinjauan Filologis

Kajian Isi

Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Those are (1) planning various program for the school; (2) developing the school organization as necessary; (3) leading the school in empowering the resources;

RESULT AND DISCUSSION Based on Bruner’s theory above we make the scenario of learning for the material in order to calculate the area of triangle as the following this can be