• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARI TENTANG TELAAH KURIKULUM

N/A
N/A
Zahid Haqqani

Academic year: 2023

Membagikan "PELAJARI TENTANG TELAAH KURIKULUM "

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Pengantar Kurikulum Mata Kuliah Kajian pada Perguruan Tinggi Islam yang mengacu pada KKNI). Pengantar Kurikulum Mata Kuliah Kajian pada Perguruan Tinggi Islam yang mengacu pada KKNI). Penulisan buku ini dimaksudkan untuk menambah ilmu pengetahuan terkait kajian kurikulum yang menjadi pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Penulis menyadari bahwa penulisan buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyempurnaan buku: TINJAUAN KURIKULUM (Pengenalan Mata Kuliah Kurikulum di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Merujuk pada KKNI) akan dilakukan sejalan dengan perkembangan dan tanggapan dari para pembaca. .

Perubahan konsep pendidikan ini berimplikasi pada perubahan proses pendidikan untuk beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan dan pola hidup suatu negara sangat ditentukan oleh sistem kurikulum yang digunakan, mulai dari kurikulum taman kanak-kanak hingga kurikulum universitas. Apabila terjadi perubahan sistem ketatanegaraan maka dapat berakibat pada perubahan sistem pemerintahan dan sistem pendidikan, bahkan sistem kurikulum yang sesuai.

Kurikulum yang dikembangkan di pusat ini memuat beberapa mata pelajaran inti dengan harapan siswa di seluruh Indonesia memiliki standar keterampilan yang sama.

Pengertian Kurikulum

Franklin Bobbitt 1924 ..the set of things that children and young people need to do and experience in order to develop the capacity to do well the things that make up the affairs of adult life;. 1940 ..those experiences of the child that the school exploits or tries to influence in any way. Thomas Hopkins 1941 Curriculum [is the design] of all those most intimately involved in the activities of children's lives while they are at school.

1942 ..curriculum is..the general experiences with which the school engages in the education of the young Harold Rugg 1947 [curriculum is] the stream of.. Harold Alberty 1953 All the activities offered to pupils by the school constitute its curriculum George Beauchamp 1956 .. designing a social group for. their children's educational experiences at school. Phenix 1962 The curriculum must consist entirely of the knowledge that comes from the [while] disciplines. education should be conceived of as the guided summation of research processes that produced fruitful bodies of organized knowledge spanning established disciplines.

A curriculum is a plan for learning; What is known about the learning process and the development of the individual is therefore relevant to the formation of a curriculum. 1964 ..modes and instruction are not, strictly speaking, a part of the curriculum [which] consists mainly of certain kinds. 11 | Page content organized into categories of instruction. the curriculum is]..all learning opportunities provided by the school..a plan for providing sets of learning opportunities to achieve broad educational goals and related specific goals for an identifiable population served by a single school center.

1975 ..the planned and guided learning experiences and intended learning outcomes, formulated through the systematic reconstruction of knowledge and experiences under the auspices of the school, for the student's continued and complete growth in personal-social competence. 1978 The curriculum is the content of the school program, it is the content that students are expected to learn. Oliva 1982 Curriculum [is] the plan or program for all experiences. that the student encounters under the guidance of the school.

Dimensi Kurikulum

  • Kurikulum sebagai Suatu Ide
  • Kurikulum sebagai Suatu Rencana Tertulis
  • Kurikulum sebagai Suatu Kegiatan
  • Kurikulum sebagai Hasil Belajar
  • Kurikulum sebagai Suatu Sistem

Ibrahim (dalam Toto Ruhimat, dkk. mengelompokkan kurikulum menjadi tiga dimensi, yaitu kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai sistem, dan kurikulum sebagai bidang kajian. Dimensi pertama, kurikulum sebagai substansi, memandang kurikulum sebagai rencana kegiatan pembelajaran bagi peserta didik pada sekolah atau sebagai seperangkat tujuan yang ingin dicapai. Dimensi kedua, kurikulum sebagai suatu sistem, menganggap kurikulum sebagai bagian dari sistem sekolah, sistem pendidikan bahkan sistem masyarakat.

Ketika memikirkan tentang tujuan sekolah, materi yang akan disampaikan kepada siswa, kegiatan yang harus dilakukan oleh guru, orang tua dan siswa, mata pelajaran evaluasi, maka inilah dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan atau desain. . Pengertian kurikulum sebagai suatu dimensi yang berkaitan dengan gagasan pada hakekatnya berarti bahwa kurikulum adalah seperangkat gagasan yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan biasanya dijadikan sebagai langkah awal dalam pengembangan kurikulum, yaitu pada saat melakukan kajian opini.

Selain itu, gagasan Mendiknas dituangkan dalam kebijakan umum hingga menjadi dimensi kurikulum sebagai suatu rencana (Zainal Arifin, 2011: 9). Pengertian kurikulum sebagai dimensi aktivitas menganggap kurikulum sebagai segala kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Padahal, apa yang diperoleh siswa di dalam dan di luar sekolah merupakan cerminan dan realisasi dari dimensi kurikulum sebagai suatu rencana tertulis.

Artinya kurikulum sebagai suatu gagasan dan kurikulum sebagai suatu kegiatan (proses) membentuk suatu rangkaian yang berkesinambungan, suatu kesatuan yang utuh. Kurikulum sebagai hasil pembelajaran merupakan kelanjutan dan dipengaruhi oleh kurikulum sebagai kegiatan dan kurikulum sebagai gagasan (Zainal Arifin, 2011: 11). Tujuan kurikulum sebagai suatu disiplin ilmu adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang kurikulum dan sistem kurikulum (Zainal Arifin.

Karakteristik atau Konsep Kurikulum

Sistem kurikulum di suatu sekolah merupakan suatu sistem tentang kurikulum apa yang harus disusun dan bagaimana kurikulum itu dilaksanakan. Kurikulum dan pembelajaran (curriculum and teaching) merupakan dua istilah yang berbeda, namun tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kurikulum sebagai program pendidikan yang direncanakan dan akan direncanakan mempunyai komponen utama tujuan, isi, organisasi dan strategi (Winarno Surahmad: 9 dalam Burhan Nurgiyantoro.

Setiap kurikulum sekolah harus memuat tujuan pendidikan yang ingin atau harus dicapai oleh sekolah yang bersangkutan. Tujuan tersebut merupakan penjabaran dari tujuan kelembagaan di atas, termasuk tujuan kurikulum dan instruksional yang terdapat dalam setiap GBPP (Garis Besar Program Pengajaran) untuk setiap bidang studi. Baik kurikulum maupun tujuan pendidikan juga mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diharapkan dimiliki anak setelah mempelajari setiap mata pelajaran dan mata pelajaran dalam proses pendidikan.

Berdasarkan kriteria tersebut maka jenis pembelajaran yang ditawarkan di suatu sekolah, misalnya SMA, akan berbeda dengan sekolah lain, misalnya SMK. Isi program suatu mata kuliah yang diajarkan sebenarnya adalah isi kurikulum itu sendiri, atau ada yang mengatakan silabus. Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka program pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

Struktur horizontal berkaitan dengan masalah pengorganisasian kurikulum dalam rangka mempersiapkan bahan ajar yang akan disampaikan. Termasuk juga soal pembagian waktu masing-masing bidang studi untuk setiap jenjang. Misalnya pada pembelajaran bahasa Indonesia, ditunjukkan berapa jam per minggu pada kelas I SMP/SMA.

Fungsi Kurikulum

  • Fungsi Kurikulum Dalam Rangka Pencapaian Tujuan Pendidikan
  • Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah Yang Bersangkutan Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan ini
  • Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah Tingkat Di Atasnya
  • Fungsi Kurikulum Bagi Setiap Jenjang Pendidikan
  • Fungsi Kurikulum Bagi Guru
  • Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (Supervisor)
  • Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua
  • Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat
  • Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan
  • Fungsi Kurikulum Bagi Siswa Sebagai Subjek Didik Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai

Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan Fungsi kurikulum bagi sekolah yang dimaksud Setidaknya ada dua jenis fungsi kurikulum bagi sekolah yang dimaksud. Oleh karena itu, fungsi kurikulum pada setiap jenjang pendidikan adalah (a) fungsi kontinuitas, yaitu sekolah pada jenjang yang lebih tinggi harus mengetahui dan memahami kurikulum sekolah di bawahnya, sehingga dapat dilakukan penyesuaian kurikulum, (b) ) fungsi penyiapan tenaga terampil, yaitu apabila sekolah tertentu diberi wewenang untuk menyiapkan tenaga terampil, maka sekolah harus mempelajari apa saja yang diperlukan oleh tenaga terampil, baik dari segi kemampuan akademik, kesanggupan atau ketrampilan, kepribadian, dan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial sehubungan dengan itu. dengan. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah sebagai pedoman dalam mengatur dan mengarahkan kegiatan sehari-hari di sekolah, baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun kokurikuler.

Bagi pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan pedoman, tolok ukur atau tolok ukur dalam membimbing aktivitas guru di sekolah. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, orang tua dituntut untuk ikut serta memberikan masukan terhadap pengembangan kurikulum. Kurikulum bagi orang tua merupakan salah satu bentuk peran serta orang tua di sekolah untuk membentuk dan mengembangkan karakter siswa (anaknya).

Fungsi adaptasi (fungsi adaptasi atau adaptasi) Fungsi adaptasi mempunyai arti bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membimbing peserta didik agar mempunyai sifat-sifat yang menyesuaikan diri dengan baik, yaitu menyesuaikan diri terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. . Fungsi integrasi mempunyai arti bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan individu yang utuh. Fungsi diferensiasi mengandung arti bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu peserta didik.

31 | Fungsi persiapan mempunyai arti bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Fungsi seleksi mengandung arti bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih program pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi diagnostik artinya kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan membimbing peserta didik untuk memahami dan menerima kelebihan (potensi) dan kelemahannya.

Peranan Kurikulum

Peranan Konservatif

Peran konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana transmisi nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan hingga saat ini kepada generasi muda, dalam hal ini pelajar. Peran ini sifatnya sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah proses sosial. Salah satu tugas pendidikan adalah mempengaruhi dan mengembangkan perilaku peserta didik sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup di masyarakatnya.

Peranan Kreatif

Peranan Kritis/Evaluatif

Nilai-nilai sosial yang tidak lagi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat ini dihilangkan dan dilakukan perubahan atau perbaikan. Ketiga peran di atas dalam kurikulum tentunya harus berlangsung secara seimbang dan selaras untuk memenuhi tuntutan situasi. Penyelarasan ketiga peran kurikulum tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, antara lain guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat.

Oleh karena itu, pihak-pihak yang terlibat idealnya mempunyai pemahaman yang nyata mengenai tujuan dan isi kurikulum yang dilaksanakan sesuai dengan bidang tugasnya. Selain itu, perkembangan yang terjadi saat ini dan masa depan mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan mutlak. Oleh karena itu, peran kurikulum tidak hanya sekedar mewarisi nilai-nilai dan budaya yang sudah ada atau memanfaatkan hasil-hasil perkembangan baru yang muncul, namun juga mengevaluasi dan menyeleksi nilai-nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan.

Nilai-nilai sosial yang tidak lagi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat ini dihilangkan dan dilakukan perubahan atau perbaikan. Mengkoordinasikan ketiga peran tersebut dalam kurikulum merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, antara lain guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat. Idris, S., Kurikulum dan Perubahan Sosial: Analisis Konseptual-Sintesis Pemikiran Ibnu Khaldun dan John Dewey, Banda Aceh: Aceh Manuscript Institute dan Ar-Raniry Press, 2013.

Suti'ah, Analisis Kurikulum PAI SD-SMP-SMA, Materi Workshop KTSP Kanwil Departemen Agama Provinsi.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan dari penelitian ini ialah manfaat flavonoid pada tumbuhan obat sebagai antioksidan berupa mencegah kerusakan jaringan, meningkatkan aktivitas antioksidan