• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelaksanaan kurikulum 2013 di smpn 01 bermani ilir

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pelaksanaan kurikulum 2013 di smpn 01 bermani ilir"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Hasil penelitian dengan topik “Efektivitas Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Meningkatkan Nilai Afektif Siswa Di SMPN 01 Bermani Ilir”. 28 Kurikulum 2013 menganjurkan penggunaan penilaian autentik dimana peserta didik dinilai kesiapan, proses dan hasil belajarnya secara keseluruhan. Sejalan dengan tujuan tersebut, penilaian autentik dalam kurikulum 2013 meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap, dan kompetensi keterampilan.

Guru di SMP Negeri 01 Bermani Ilir masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan instrumen penilaian berdasarkan kurikulum 2013. Dalam penelitian ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian terkait implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 01 Bermani. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 01 Bermani Ilir berada pada kategori sedang dalam penyusunan instrumen penilaian.

Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis dapat diketahui bahwa kualitas implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 01 Bermani Ilir yang menitikberatkan pada penyusunan instrumen penilaian termasuk dalam kategori sedang.

Rumusan Maslah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

24 Penilaian kelas dalam kurikulum 2013 memiliki ciri yang komprehensif, otentik, berkesinambungan, menggunakan teknik penilaian yang berbeda dan berdasarkan tolok ukur. 42 Resmaningrum Yuni Haryono, Implementasi Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia 2013 di SMPN 4 Kalasan, Skripsi, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2015). 43 Susda Heleni dan Zulkarnain, Implementasi Kurikulum 2013 Bidang Studi Matematika di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Kota Pekanbaru Jurnal Tahun Akademik, (Pekanbaru: Universitas Riau, 2017).

44 Otang Kurniaman dan Eddy Noviana, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Meningkatkan Keterampilan, Sikap dan Pengetahuan, Jurnal, (Pekanbaru: Universitas Riau, 2017). Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 01 Bermani Ilir, peneliti melakukan survei terhadap guru-guru di SMP Negeri 01 Bermani Ilir dengan cara membagikan kuesioner kepada guru yang datang ke piket setiap hari. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan implementasi kurikulum 2013 yang lebih menitikberatkan pada kompleksitas penyusunan instrumen evaluasi sistem evaluasi di SMP Negeri 01 Bermani Ilir dapat disimpulkan bahwa kualitas implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 01 Bermani Ilir dalam penyusunan instrumen penilaian termasuk dalam kategori sedang.

Implementasi Kurikulum 2013 Bidang Studi Matematika di Sekolah Menengah Pertama (SMPN) Kota Pekanbaru tahun ajaran 2016/2017.

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Kurikulum

Di sini digunakan “kurikulum” khusus dalam pendidikan dan pengajaran, yaitu sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi, yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar atau jenjang. Berdasarkan definisi para ahli tersebut menunjukkan bahwa kurikulum tidak diartikan secara sempit atau terbatas pada mata pelajaran, tetapi lebih luas dari itu. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekolah untuk mempengaruhi anak dalam belajar mencapai suatu tujuan dapat disebut dengan kegiatan kurikulum inklusif.

Kurikulum 2013

Menurut peneliti, berdasarkan pendapat ahli kurikulum 2013 yaitu kurikulum berbasis karakter dan berkompeten, dimana kurikulum 2013 lebih menekankan aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai individu dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat, bangsa, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai individu dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter, menggunakan pendekatan tematik dan kontekstual serta pengorganisasian pembelajaran. 17 Irwan Sahaja, artikel “Tujuan dan Ciri Kurikulum 2013” ​​diakses pada 07 Mei 2020 dari http://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/purpose-dan-characteristics-kurikulum-2013.html. Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam semua kegiatan pembelajaran di setiap bidang studi yang tercakup dalam kurikulum.

Sumber belajar yang berkaitan dengan norma atau nilai dalam bidang masing-masing harus dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Penilaian dalam Kurikulum 2013

Dalam Permendikbud RI no. 66 Tahun 2013 menyebutkan bahwa penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara menyeluruh mulai dari menilai masukan, proses, dan hasil pembelajaran. Hasil penilaian autentik dapat digunakan guru untuk merencanakan program perbaikan, pengayaan atau layanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan standar penilaian pendidikan.

Dalam penilaian tradisional, siswa cenderung memilih jawaban yang tersedia, sedangkan dalam penilaian autentik, siswa cenderung memilih. Dalam penilaian kemampuan berpikir otentik yang dinilai adalah tingkat konstruksi dan aplikasinya serta fokusnya pada siswa. Yang termasuk dalam jenis penilaian autentik antara lain penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian portofolio dan penilaian tertulis.

Menurut Masnur Muslich, penilaian autentik ditunjukkan melalui proses penilaian yang memuat seperangkat bukti yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa telah tercapai. Penilaian autentik dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengumpulkan karya siswa (portofolio), karya (produk), tugas (project), prestasi (achievement), dan tes tertulis (paper and pencil). Artinya dalam melakukan tes autentik, sebaiknya guru menggunakan alat yang berbeda (tidak hanya satu alat) yang disesuaikan dengan karakteristik atau persyaratan kompetensi dalam kurikulum. 2) Keaslian aspek yang diukur.

Artinya dalam melakukan penilaian autentik, guru harus menilai input (kondisi awal) siswa, proses (kinerja dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar) dan output (hasil pencapaian kompetensi). dalam hal sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai atau didemonstrasikan oleh siswa setelah memantau proses belajar mengajar). Penilaian autentik disebut penilaian karena memberikan bukti yang lebih langsung tentang penerapan pengetahuan dan keterampilan yang bermakna dalam konteks dunia nyata. Asesmen autentik diterapkan dalam semua kegiatan pembelajaran, termasuk pendidikan karakter yang disematkan dalam berbagai topik.

Penilaian autentik dilakukan sejak awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran, sehingga tahapan perkembangan kemajuan siswa sangat terlihat. Penilaian autentik adalah penilaian yang memadukan kegiatan mengajar guru, kegiatan belajar siswa, motivasi dan keterlibatan siswa, serta keterampilan belajar. Ditegaskan dalam standar proses pendidikan dasar dan menengah yang diterbitkan pada tahun 2016 bahwa hasil penilaian autentik digunakan oleh guru untuk merencanakan program peningkatan layanan pembelajaran, pengayaan atau konseling.

Selain itu, hasil penilaian autentik digunakan sebagai bahan perbaikan proses pembelajaran sesuai dengan standar penilaian pendidikan.

Kajian Penelitian Terdahulu

Kerangka Berfikir

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi, dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Angket (Kuesioner)
    • Wawancara
    • Dokumentasi
    • Observasi
  • Instrumen Penelitian
    • Definisi operasional
    • Kisi-kisi instrumen
  • Teknik Analisis Data
    • Analisis Unit
    • Uji Prasyarat

Dalam penelitian ini jumlah guru di SMP Negeri 01 Bermani Ilir adalah 22 orang, maka seluruh populasi akan dijadikan sampel karena jumlahnya kurang dari 100, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak hanya berasal dari kuesioner yang diisi oleh responden, tetapi juga dilengkapi dengan hasil wawancara dengan beberapa responden tahap evaluasi. Dari pengakuan guru tersebut, banyak hal yang tidak dipahami dari kurikulum 2013, namun mereka harus mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan segala keterbatasannya.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data penelitian berupa data umum tentang keadaan SMP Negeri 01 Bermani Ilir dan data khusus tentang hasil angket. SMP Negeri 01 Bermani Ilir merupakan sekolah negeri di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah lama mengembangkan sayapnya di dunia pendidikan. SMP Negeri 01 Bermani Ilir memiliki halaman sekolah yang cukup memadai, halaman sekolah ini biasanya digunakan untuk upacara, senam, olah raga dan kegiatan lainnya.

Berikut hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap sampel penelitian yaitu guru SMP Negeri 01 Bermani Ilir. Irwan Sahaja, Artikel “Tujuan dan Ciri Kurikulum 2013”, diakses 7 Mei 2020 di http://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/purpose-dan-characteristics-kurikulum-2013.html.

Tabel 3.1   Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen

HASIL PENELITIAN

Sejarah singkat sekolah

Sekolah ini berdiri pada tanggal 7 November 1983 dan berlokasi di Jalan Lintas Pagar Alam, Kepahiang, Desa Keban Agung. Asmawi Mangku Alam, M.Pd (2013-sekarang) Status sekolah ini sudah berstatus negeri sejak berdiri dan diperkenalkan akreditasi tipe A mulai tahun 2017, selain fasilitas yang memadai, sekolah ini juga memiliki program pengembangan potensi siswa.

Profil sekolah

Dilihat dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penyusunan instrumen penilaian yang dilakukan oleh guru di SMP Negeri 01 Bermani Ilir berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 68,18% hal ini terlihat dari indikator yang diamati yaitu instrumen otentik yang digunakan dalam Instrumen asesmen yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif, afektif dan psikomotor berbeda-beda, artinya menggunakan teknik asesmen yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur atau dinilai. Penilaian adalah penentuan metode yang berbeda dan penggunaan alat penilaian yang berbeda untuk memperoleh informasi sejauh mana hasil belajar atau pencapaian kompetensi siswa 56. Dalam penerapan penilaian yang dilaksanakan di SMP Negeri 01 Bermani Ilir telah digunakan penilaian autentik, yaitu penilaian ini mencakup semua aspek yang dimiliki oleh individu siswa, meskipun masih banyak kendala dalam penerapannya berupa portofolio yang harus diselesaikan terlalu banyak.

Dalam Permendikbud RI no. 66 Tahun 2013 menyebutkan bahwa penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara menyeluruh mulai dari menilai input, proses, dan output pembelajaran. 57 Andi Prastowo, Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu (TPP), (Jakarta: Prenamedia Group, 2015), hlm. 366 . peserta didik cenderung memilih jawaban yang tersedia, sedangkan dalam penilaian autentik peserta didik melakukan atau mengerjakan suatu tugas atau proyek. Jenis evaluasi otentik meliputi evaluasi kinerja, evaluasi proyek, evaluasi portofolio, dan evaluasi tertulis.58.

Penilaian autentik memuat tiga indikator, yaitu 1) Instrumen otentik yang digunakan guru dalam melaksanakan evaluasi, yaitu instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, artinya penggunaan berbagai teknik penilaian sesuai dengan karakteristik kompetensi yang diukur atau yang akan diukur. dinilai. Sebaiknya kepala sekolah lebih memantau dan mengevaluasi kemampuan guru dalam melakukan penilaian autentik sehingga dapat diketahui penyebab jika guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian autentik sehingga dapat ditentukan tindak lanjutnya.

Tabel Pembantu menghitung nilai T
Tabel Pembantu menghitung nilai T

Deskripi Data Penelitian

Pengujian Prasyarat Analisis Data

Berbagai metode atau teknik penilaian dapat digunakan, seperti ujian tertulis, ujian lisan, penugasan, penilaian kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek, portofolio dan observasi. Berbagai metode atau teknik penilaian dapat digunakan, seperti ujian tertulis, ujian lisan, penugasan, penilaian kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek, portofolio dan observasi. 59 Astina Riyana, artikel “Taksonomi Bloom (Kognitif, Afektif, Psikomotor)”, diakses 10 Maret 2020 dari http://wordpress.com taxonomy-bloom-domain-cognitive-affective-dan-psychomotor/.

Gambar

Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1   Kisi-kisi Instrumen
Tabel 4.1  Identitas Sekolah
Tabel Pembantu menghitung nilai T

Referensi

Dokumen terkait

Analisis strategi pengelolaan hutan mangrove (kasus di Desa Tongke-Tongke Kabupaten Sinjai).. Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan di Kabupaten Seram