• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH PEMINATAN KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN Efendi Sugito, Liza Husnita,Juliandry Kurniawan Junaidi Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH PEMINATAN KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN Efendi Sugito, Liza Husnita,Juliandry Kurniawan Junaidi Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH PEMINATAN KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

Efendi Sugito, Liza Husnita,Juliandry Kurniawan Junaidi Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.

efendisugito@yahoo.com

ABSTRACT

This research is based on the implementation of learning history of MIPA class X in SMA N 1 Panti. Obstacles experienced by the history teacher is in doing the learning is only focused on three hours of learning alone so that within three hours of the teacher should be able to summarize the preliminary activities, explanation. The purpose of the study is to describe the implementation of learning history of the class X MIPA in SMA Negeri 1 Panti Pasaman. The type of research is qualitative. This research was conducted at SMA N 1 Panti in the even semester of academic year 2017/2018. Informant of the research is a subject history teacher interested as much as 1 person. The result of the research shows that: 1) Learning tools in learning history in MIPA X class consists of syllabus and RPP based on curriculum 2013, 2) teaching and learning process consists of preliminary activities, 1) to say hello and pray, (2) check the presence of the student (3) conveys the learning objectives, (4) explains the expected competence, the core activity is observing, the teacher asks the students to observe the presented picture. Questioning activities are done by the students, after the teacher displays the image of the material being studied. Information gathering activities are conducted with groups. Reasoning activities by having students to distribute or share data and connect with learning materials. Communicating activities are done by the teacher instructing the students to explain the results of the discussion about the learning materials.

Keywords: Implementation, of Learning, Specialization, of History

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu bidang yang diperioritaskan dalam pembangunan nasional, karena pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa. Hal ini sesuai dengan tujuannya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, juga dalam terdapat dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat,

(2)

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

” (Depdiknas, 2003:5)

Kurikulum 2013 merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu ciri yang mendasar dalam kurikulum 2013 ialah menuntut kemampuan guru untuk memiliki wawasan yang luas serta mencari pengetahuan sebanyak- banyaknya, hal ini dikarenakan kebanyakan dari peserta didik saat ini lebih mudah dalam mencari informasi karena ditunjang oleh kemajuan teknologi yang begitu pesat. Sedangkan peserta didik lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal maupun kemampuan berfikir kritis. Pendidikan nasional tersebut akan terealisasi dengan baik apabila dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dengan terbitnya peraturan Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan, penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Upaya tersebut, antara lain dengan dikeluarkannya Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional pada Tahun 2003, dan peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang telah dilakukan penataan kembali dalam peraturan pemerintah No. 32 Tahun 2013.

Standar nasional pendidikan visi, misi, dan strategi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota harus dapat mempertimbangkan dengan bijaksana kondisi nyata organisasi maupun lingkungannya, dan harus mendukung visi dan misi pendidikan nasional, serta harus mampu memelihara garis kebijaksanaan dari birokrasi yang lebih tinggi. Selain itu tujuan harus jelas, layak, dan dapat dicapai

(3)

dengan kemampuan yang ada serta memiliki wawasan tentang gambaran-gambaran ideal kondisi pendidikan yang diharapkan dimasa depan.

Pengembangan kurikulum dilakukan untuk mempersiapkan lulusan pendidikan memasuki era globlisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian, diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata dilapangan. Untuk kepentingan tersebut pemerintah melakukan penataan kurikulum. Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK atau (Competency Based Curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan khususnya pada jalur pendidikan sekolah (Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, 2015:66)

Implementasi kurikulum 2013 pendidikan karakter dapat

diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat pada kurikulum.

Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma dan nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah atau madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbol-simbol yang dipraktikkan dengan semua warga sekolah atau madrasah dan masyarakat sekitarnya (Muhammad, 2013, 2015:7).

Kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah terbagi atas dua yaitu sejarah wajib dan sejarah peminatan. Sejarah wajib dan sejarah peminatan mempunyai perbedaan tujuan yang signifikan. Sejarah peminatan dipelajari secara kontekstual dan kritis. Sehingga peserta didik dituntut untuk mampu mengembangkan sikap kritis dan kontekstual. Dalam konteks itu siswa ditugasi menangani sumber sejarah,

(4)

menganalisis peristiwa, menetapkan fakta, dan mengiterpretasikan, serta merekonstruksi peristiwa sejarah.

Karena pada dasarnya kurikulum 2013 tentang peminatan dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik berdasarkan minat mereka. Sementara dalam sejarah wajib lebih mengutamakan pada penumbuhan ranah efektif.

Dalam sejarah wajib ruang lingkup sejarah digunakan sebagai pembelajaran untuk menumbuhkan sikap rasa cinta tanah air dan mengemabangkan karakteristik peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan bangsa.

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan melalui wawancara dengan guru sejarah tentang pelaksanaan pembelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMA N 1 Panti. Penulis menemukan pelaksanaan pembelajaran sejarah peminatan mempunyai kendala yang ditemukan oleh guru sejarah dalam proses pembelajaran. Kendala yang dijelaskan oleh guru sejarah yaitu guru sejarah dalam melakukan pembelajaran hanya terfokus pada tiga jam pembelajaran saja sehingga dalam waktu yang tiga jam tersebut

guru harus bisa merangkum dari kegiatan pendahuluan, penjelasan, serta yang terakhir penilaian sehingga waktu tiga jam tersebut guru harus bisa menyampaikan sesuai dengan apa yang dibuat di RPP.

Kendala bagi siswa yaitu karena dalam sehari mereka akan belajar pelajaran sejarah peminatan tiga jam, kemudian ditambah lagi dengan pembelajaran sejarah wajib dua jam sehingga mereka merasa bosan dengan pelajaran sejarah.

Akan tetapi itu dikembalikan lagi dengan kondisi siswa dan keadaan kelas, contoh antara jam belajar pagi akan berbeda dengan jam belajar siang dan berbeda pula dengan minat siswa dalam pelajaran sejarah. Selain itu, pelajaran sejarah peminatan dengan wajib mempunyai materi yang sama sehingga siswa sulit membedakan antara belajar sejarah wajib ataupun peminatan. Kendala lainnya yaitu keterbatasan bahan- bahan pelajaran seperti buku-buku pelajaran sejarah.

Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Peminatan Kelas X MIPA di

(5)

SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman”

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh berhubungan dengan objek yang diteliti bagi menjawab permasalahan untuk mendapat data-data kemudian dianalisis dan mendapat kesimpulan penelitian dalam situasi dan kondisi yang tertentu. (Iskandar, 2009:17).

Pada penelitian ini penulis mengambil lokasi sebagai objek penelitian yakninya di daerah Panti Kabupaten Pasaman, tepatnya di sekolah SMA N 1 Panti. Sesuai dengan judul yang ditulis dalam rancangan ini maka lokasi penelitian ini adalah di SMA N 1 Panti. Waktu penelitian ini penulis lakukan pada semester Genap tahun ajaran 2017/2018. Informan penelitina yaitu guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Agar data dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya maka digunakan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan guru dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sejarah Peminatan Kelas X MIPA di SMAN 1 Panti sebagai berikut:

Perangkat pembelajaran dalam pembelajaaran sejarah peminatan di kelas X MIPA terdiri dari silabus dan RPP. Penyususan perangkat berupa RPP, silabus dan program tahunan, dilakukan sesuai dengan petunjuk pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.

Kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru Sejarah Peminatan kelas X MIPA SMAN 1 Panti, melakukan kegiatan: (1) mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam kelas dan berdo’a, (2)

(6)

memeriksa kehadiran siswa (3) guru menyampaikan tujuan pembelajaran, (4) menjelaskan kompetensi yang diharapkan setelah pembelajaran selesai.

Kegiatan inti mengamati, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti menyediakan gambar atau menayangkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran (2) guru menyuruh masing-masing kelompok atau siswa untuk mengamati gambar yang disajikan dan mereka menulis ke dalam kertas tentang hal-hal yang ditemukan terhadap objek yang diamati serta menghubungkan dengan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti bertanya dalam proses, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti meminta siswa bertanya tentang gambar yang ditampilkan oleh guru. Melalui kegiatan bertanya ini diharapkan siswa lebih memahami tentang materi yang dipelajari.

Kegiatan inti mengumpulkan informasi, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti membagi siswa dalam kelompok. Kegiatan

mengumpulkan informasi ini dilakukan bersama kelompok.

Kegiatan inti menalar, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti menyuruh siswa untuk menalarkan atau menceritakan data dan menghubungkan dengan materi pembelajaran dan guru membimbing mereka untuk melakukan kegiatan tersebut jika terdapat kesulitan.

Kegiatan inti mengkomunikasikan, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti menyuruh siswa untuk memaparkan hasil diskusi tentang materi pembelajaran, baik dilakukan secara berkelompok atau perorangan.

Kegiatan penutup, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti membuat rangkuman tentang materi yang diajarkan, melakukan penilaian, memberikan umpan balik tentang materi serta menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA SMAN 1 Panti yaitu dalam bentuk tes lisan dan penilaian sikap. Proses penilaian disiapkan oleh guru dalam

(7)

RPP yang dikembangkan, namun tidak selalu dilaksanakan dalam setiap proses pembelajaran.

Kegiatan guru dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sejarah Peminatan Kelas X MIPA di SMAN 1 Panti sebagai berikut:

Perangkat pembelajaran dalam pembelajaaran sejarah peminatan di kelas X MIPA terdiri dari silabus dan RPP. Penyususan perangkat berupa RPP, silabus dan program tahunan, dilakukan sesuai dengan petunjuk pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.

Kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru Sejarah Peminatan kelas X MIPA SMAN 1 Panti, melakukan kegiatan: (1) mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam kelas dan berdo’a, (2) memeriksa kehadiran siswa (3) guru menyampaikan tujuan pembelajaran, (4) menjelaskan kompetensi yang diharapkan setelah pembelajaran selesai.

Kegiatan inti mengamati, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti menyediakan gambar atau

menayangkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran (2) guru menyuruh masing-masing kelompok atau siswa untuk mengamati gambar yang disajikan dan mereka menulis ke dalam kertas tentang hal-hal yang ditemukan terhadap objek yang diamati serta menghubungkan dengan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti bertanya dalam proses, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti meminta siswa bertanya tentang gambar yang ditampilkan oleh guru. Melalui kegiatan bertanya ini diharapkan siswa lebih memahami tentang materi yang dipelajari.

Kegiatan inti mengumpulkan informasi, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti membagi siswa dalam kelompok. Kegiatan mengumpulkan informasi ini dilakukan bersama kelompok.

Kegiatan inti menalar, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti menyuruh siswa untuk menalarkan atau menceritakan data dan menghubungkan dengan materi pembelajaran dan guru membimbing

(8)

mereka untuk melakukan kegiatan tersebut jika terdapat kesulitan.

Kegiatan inti mengkomunikasikan, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti menyuruh siswa untuk memaparkan hasil diskusi tentang materi pembelajaran, baik dilakukan secara berkelompok atau perorangan.

Kegiatan penutup, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti membuat rangkuman tentang materi yang diajarkan, melakukan penilaian, memberikan umpan balik tentang materi serta menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA SMAN 1 Panti yaitu dalam bentuk tes lisan dan penilaian sikap. Proses penilaian disiapkan oleh guru dalam RPP yang dikembangkan, namun tidak selalu dilaksanakan dalam setiap proses pembelajaran.

KESIMPULAN

Adapun pelaksanaan

pembelajaran sejarah peminatan Kelas X MIPA di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman sebagai berikut:

Perangkat pembelajaran dalam pembelajaaran sejarah peminatan di kelas X MIPA terdiri dari RPP, silabus dan program tahunan yang disusun sesuai dengan petunjuk pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru Sejarah Peminatan kelas X MIPA SMAN 1 Panti, melakukan kegiatan:

mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam kelas dan berdo’a, (2) memeriksa kehadiran siswa (3) guru menyampaikan tujuan pembelajaran, (4) menjelaskan kompetensi yang diharapkan setelah pembelajaran selesai.

Kegiatan inti mengamati, guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA di SMAN 1 Panti menyediakan gambar atau menayangkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran (2) menyuruh masing-masing kelompok atau siswa untuk mengamati gambar yang disajikan. Kegiatan inti bertanya dalam proses, guru meminta siswa bertanya tentang gambar yang ditampilkan oleh guru. Kegiatan inti mengumpulkan informasi, guru membagi siswa dalam kelompok.

(9)

Kegiatan inti menalar, guru menyuruh siswa untuk menalarkan atau menceritakan data dan menghubungkan dengan materi pembelajaran dan guru membimbing mereka untuk melakukan kegiatan tersebut jika terdapat kesulitan.

Kegiatan inti mengkomunikasikan, guru menyuruh siswa untuk memaparkan hasil diskusi tentang materi pembelajaran, dilakukan secara berkelompok atau perorangan.

Kegiatan penutup, guru membuat rangkuman tentang materi yang diajarkan, melakukan penilaian, memberikan umpan balik tentang materi serta menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran sejarah peminatan kelas X MIPA SMAN 1 Panti yaitu dalam bentuk tes lisan dan penilaian sikap. Proses penilaian disiapkan oleh guru dalam RPP yang dikembangkan, namun tidak selalu dilaksanakan dalam setiap proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Rudi. (2013). Pendidikan IPS-Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin.

2016. Revisi Kurikulum 2013 Implementasi konsep dan penerapan. Kata Pena.

Majid, Abdul. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Badung:

Interes Media.

Nuh, Muhammad. 2015.

Pengembangan dan

Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung: PT Remaja RosdaKarya.

9

Referensi

Dokumen terkait

Excellent, accept the submission 5 x Good, accept the submission with minor revisions required 4 Acceptable, revisions required 3 Resubmit for review, major revisions required 2

21/6 4.0 L/ha Spray.Seed for marshmallow on DD treatments especially the burnt treatment 30/7 1.5 L/ha Hoegrass + wetter Cultivation treatment Wheat grain yield kg/ha Burnt Unbumt