• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PENYELESAIAN SENGKETA TANAH MELALUI MEDIASI DI KANTOR PERTANAHAN KOTA PEKANBARU

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "PELAKSANAAN PENYELESAIAN SENGKETA TANAH MELALUI MEDIASI DI KANTOR PERTANAHAN KOTA PEKANBARU"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam upaya penyelesaian sengketa pertanahan di luar pengadilan tersebut, maka keluarlah peraturan pelaksanaannya yaitu “Peraturan Presiden No. Dalam proses penyelesaian sengketa melalui mediasi diharapkan pihak Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru sangat berhati-hati.

Rumusan Masalah

11 mengakibatkan penurunan kualitas sumber daya lahan yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat dan tidak tercapainya manfaat dasar tanah (Harsono, 1999, p. 5).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat pelaksanaan penyelesaian sengketa pertanahan melalui mediasi pada Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan perbandingan serta dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terlibat, serta pengalaman bagi penulis dalam memecahkan suatu masalah yang telah dirumuskan.

Tinjauan Pustaka

Tanah yang sudah berstatus hak milik atau tanah yang belum ada hak milik dapat ditetapkan mempunyai hak atas tanah yang sah, itu soal prioritas. Sebagaimana disampaikan Kepala BPN RI pada Pasal 1, untuk mendapatkan penanganan dan penyelesaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan/atau kebijakan pertanahan nasional.

Konsep Operasional

22 mencari jalan keluar yang terbaik untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara kedua belah pihak (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010, hlm. 137). 05/juknis/d.v/2007” yang menyatakan bahwa mediasi pada dasarnya adalah salah satu cara terbaik untuk menyelesaikan suatu perselisihan dengan menggunakan bantuan pihak ketiga atau biasa disebut “Mediator” dan tata cara atau proses yang dianjurkan oleh mediator tersebut harus ada. pertama merupakan kesepakatan para pihak yang bersengketa, dimana mediator adalah pihak yang memfasilitasi, guna tercapainya perdamaian yang saling menguntungkan antara kedua pihak yang bersengketa.Sengketa merupakan lanjutan dari konflik, yang = dimana suatu konflik akan berubah menjadi perselisihan jika itu tidak dapat diselesaikan.

Konflik berarti konflik antar pihak untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang apabila tidak dapat diselesaikan dengan baik maka akan mengganggu hubungan kedua belah pihak (Usman, 2003, p. 3).

Metode Penelitian

Sedangkan penelitian ini berjenis deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang memberikan gambaran atau penjelasan secara jelas mengenai fenomena mengenai pelaksanaan penyelesaian sengketa pertanahan melalui mediasi pada Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru. 24 sehingga responden dalam penelitian ini terdiri dari 2 orang yang terlibat sengketa, 1 orang sebagai kepala Departemen Pertanahan dan 1 orang sebagai mediator. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah masyarakat menggunakan metode sensus, Kepala Dinas Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru menggunakan metode sensus, dan mediator sendiri juga menggunakan metode sensus.

Jenis dan sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada saat melakukan penelitian, data yang diperoleh dari individu atau responden yang telah ditentukan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian. Wawancara yaitu data yang diperoleh dengan melakukan sesi tanya jawab dengan responden yang dijadikan sumber data.

TINJAUAN UMUM

Sejarah Ringkas

UU No. 22 Tahun 1948 Kabupaten Pekanbaru diganti dengan Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru diberi status Kota Kecil. “Mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai pusat perdagangan dan jasa, pendidikan serta pusat kebudayaan Melayu, menuju masyarakat sejahtera berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.” 31 Kota Pekanbaru juga mempunyai lembaga pemerintah yang mengatur pertanahan di setiap lingkungan masyarakat.

Peraturan Daerah Kota Pekanbaru No. 9 Tahun 2016 tentang Penetapan Susunan Organisasi Tata Kerja dan Tugas Pokok Departemen di Lingkungan Pemerintahan Kota Pekanbaru serta Fungsi Dinas Pertanahan Kota Pekanbaru berdasarkan “Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 dan Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor 12 Tahun Tahun 2016” adalah sebagai berikut, yang berarti bahwa kebijakan teknis di bidang pertanahan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertanahan, mulai dari penyelenggaraan urusan pemerintahan sampai dengan pelayanan umum, mempunyai rumusan. Tugas pokok dan fungsi dinas pertanahan adalah membantu Walikota. dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanahan, sesuai dengan tugas dan fungsi yang diberikan Walikota kepada dinas pertanahan dalam menyelenggarakan segala kegiatan di bidang pertanahan.

Tinjauan Umum Tentang Tanah

Meletakkan landasan untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak atas tanah bagi seluruh bangsa. Hak umum adalah hak atas tanah yang mempunyai kewenangan untuk menggunakan tanah tersebut, termasuk badan bumi dan. -Jenis-jenis hak atas tanah yang tercantum dalam “Pasal 16 juncto Pasal 53 UUPA” yang dikelompokkan menjadi 3 bidang, yaitu :.

Artinya, hak atas tanah tersebut akan tetap ada selama UUPA tersebut masih berlaku atau tidak dicabut oleh undang-undang yang baru. Macam-macam hak atas tanah adalah hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan atas tanah negara, hak pakai tanah negara. Macam-macam hak atas tanah adalah hak guna bangunan atas tanah milik pengelola, hak guna bangunan atas tanah hak milik, hak pakai.

Tinjauan Umum Tentang Penyelesaian Sengketa Pertanahan

Kepala Badan Pertanahan Negara bertugas memperbaiki keputusan tata usaha negara di bidang pertanahan (sertifikat/surat keputusan pemberian hak atas tanah). Apabila informasi yang disampaikan langsung kepada Badan Pertanahan Negara masih belum jelas atau belum lengkap, maka Badan Pertanahan Negara akan meminta klarifikasi kepada kepala kantor pertanahan setempat/kantor pertanahan kota dimana tanah sengketa tersebut berada, disertai data dan sarannya. “Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 14 Januari 1992 Nomor 110 s/d 150, sehubungan dengan pencabutan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 1984.”

Terhadap permasalahan pertanahan yang sudah sampai di Badan Pertanahan Nasional wajib melakukan penyelesaian yang apabila kedua pihak yang bersengketa bersedia bertemu sebaiknya diselesaikan melalui musyawarah. Dalam hal ini, Badan Pertanahan seringkali diminta untuk bertindak sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa hak atas tanah secara damai dan saling menghormati para pihak yang bersengketa. 50 Dalam administrasi penegakan hukum, karena cacat hukum, pembatalan keputusan TUN di bidang pertanahan dilakukan oleh pemegang Badan Pertanahan Nasional.

Mediasi Sebagai Solusi Alternatif Penyelesaian Sengketa Pertanahan

Pasal 3 menjelaskan biaya pemanggilan para pihak menjadi tanggungan penggugat, dan apabila berhasil mencapai kesepakatan maka biaya tersebut ditanggung bersama atau atas kesepakatan para pihak. Pasal 0 menjelaskan, pengadilan memberikan paling sedikit 5 daftar nama mediator kepada para pihak yang bersengketa. Dalam Pasal 10 dijelaskan tentang honor mediator dimana apabila mediator adalah hakim tidak dipungut biaya, namun biaya mediator tidak dibagi atau disepakati oleh para pihak.

Pasal 16 menyatakan bahwa mediator dalam keadaan tertentu dapat mengundang seorang atau lebih ahli dalam bidang tertentu. Pada Bab V, perdamaian pada tingkat banding, kasasi, dan pengadilan dijelaskan pada Pasal 21 dan 22. VII. bab tersebut menjelaskan tentang pedoman mediator dan perawatan intensif yang dijelaskan pada pasal 24 dan 25.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penyelesaian Sengketa Tanah Melalui Mediasi di Kantor Pertanahan Kota

Berikut hasil wawancara dengan mediator yang memberikan analisa mengenai klien siapa yang menjadi mediator dan tujuan dari mediator. Berikut hasil wawancara dengan pihak-pihak yang berkonflik, yang memberikan analisis berupa sudah berapa lama mereka memiliki tanah tersebut. Berikut hasil wawancara dengan pihak-pihak yang berkonflik dengan analisis kepemilikan sertifikat.

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan pihak-pihak yang bersengketa, yang memberikan analisis mengenai permasalahan yang sedang disengketakan dan apakah BPN telah mengkaji hal-hal tersebut. Berikut hasil wawancara dengan para pihak yang bersengketa, yang memberikan analisis mengenai kendala yang mereka hadapi. Berikut hasil wawancara dengan pihak-pihak yang berkonflik dengan analisis cara penyelesaiannya.

Faktor Penghambat Yang Ditemui Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru

Namun pada tahap awal mediasi dengan Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, pihak pertama kurang kooperatif/kooperatif sehingga permasalahan masih berlanjut hingga saat ini. 69 Memang tidak mudah ketika menyelesaikan sengketa pertanahan melalui mediasi di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, berbagai hal menghambat atau menjadi kendala dalam proses mediasi. Penyelesaian sengketa pertanahan yang dilakukan di kantor pertanahan kota Pekanbaru dilakukan melalui mediasi, dimana penyelesaiannya berpedoman pada keputusan kepala BPN RI no.

Hal tersebut juga dialami oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru ketika mencoba menyelesaikan permasalahan sengketa pertanahan melalui mediasi. Kendala yang dihadapi Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru membuat pelaksanaan penyelesaian sengketa pertanahan melalui mediasi gagal. Bagi masyarakat harus beritikad baik saat melakukan mediasi oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis serta pembahasan yang telah penulis lakukan pada setiap bab sebelumnya, maka disajikan kesimpulan sebagai berikut yang merupakan jawaban dari seluruh permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru pada tahun 2018, jumlah sengketa pertanahan yang masuk sebanyak 20 laporan, terdiri dari 18 sengketa perseorangan antar perorangan, 0 sengketa antara perorangan dengan badan hukum, dan 2 sengketa antara perorangan dengan pemerintah. Hasil mediasi yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru gagal karena salah satu pihak yang bersengketa tidak hadir pada saat mediasi berlangsung dan tidak ada itikad baik dari kedua belah pihak yang bersengketa.

Salah satunya adalah undangan sidang mediasi yang dikirimkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru tidak sampai ke alamat yang ditentukan dan ketika tergugat menerima undangan tersebut, ia tidak mau melanjutkan sidang mediasi di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru namun malah memilih jalur konsiliasi.

Saran

Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru sebaiknya lebih selektif dalam meneruskan undangan yang ada kepada pihak-pihak terkait untuk menghadiri pertemuan mediasi yang telah disepakati. Dengan demikian, masyarakat akan lebih tertarik pada alternatif penyelesaian sengketa pertanahan, sehingga mediasi menjadi salah satu solusi terbaik bagi masyarakat dalam proses pelaksanaan penyelesaian sengketa pertanahan sekaligus mengurangi timbulnya perselisihan. penyelesaian dalam proses pengadilan. As'Adi, Edi, Hukum Acara Perdata Dalam Perspektif Mediasi (ADR) di Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2012. Harsono, Boedi, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Terbentuknya Hukum Pokok Agraria, Isi dan Penerapannya, Dijjamtan, Jakarta, 1999.

Santoso, Urip, Agrarian Law Comprehensive Study, Kencana, Jakarta, 2012 Sodiki, Achmad, Politics of Agrarian Law, Constitution Press, Jakarta, 2013.

Referensi