• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelaksanaan sistem paroan pada peternak sapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pelaksanaan sistem paroan pada peternak sapi"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Dan bagaimana pelaksanaan bagi hasil bagi peternak dan pemilik sapi di Desa Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma. Tinjauan Hukum Islam Sistem Bagi Hasil Peternakan (Studi Kasus di Desa Sukadana Jaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur).

Penelitihan Terdahulu

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Informan
  • Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Observasi atau observasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini terkait dengan penerapan sistem setengah upah bagi peternak dan pemilik sapi di Desa Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma dalam bentuk konsep Mudharabah.

KAJIAN TEORI

Pengertian Bagi Hasil (Paroan)

Untuk mengetahui tidak disetujuinya prinsip bagi hasil karena terdapat kerugian bagi pemilik dana, maka dapat diterapkan prinsip bagi hasil, yaitu bagi hasil yang dibayarkan kepada pemilik dana didasarkan pada pendapatan dana. pengelola dana tanpa mengurangi biaya operasional untuk menghasilkan pendapatan. Ciri utama pola bagi hasil adalah keuntungan dan kerugian ditanggung bersama oleh pemilik dana dan pengusaha.

Pengertian Mudharabah

Namun karena perjanjian ini tidak tertulis, maka sering kali dilanggar oleh pemilik modal atau pengelola ternak. Lainnya Seperti yang dialami oleh Bapak. Samsurizal, pemilik modal yang mempercayakan modalnya kepada pengelola dan ketika merasa ditipu oleh pengelola ternak. Pemilik modal seharusnya menerima sebagian hasil penjualan sapi tersebut, namun ia tidak mendapat apa-apa akibat penipuan yang dilakukan pengelola ternak.

Dalam kasus lain, Pak Suparman selaku pemilik modal menilai peternak merugikan dirinya. Apabila proyek tersebut merugi sehingga mengakibatkan kerugian modal, maka pemilik modal akan menanggung sedikit atau banyak kerugian tersebut. Dari beberapa pengertian mudharabah di atas dapat disimpulkan bahwa mudharabah adalah suatu akad kerjasama usaha antara dua orang atau lebih yang mana pihak pertama adalah pemilik modal dan pihak kedua adalah pengelola modal atau usaha yang berbasiskan. dengan kesepakatan bahwa jika ada keuntungan, maka keuntungan itu dibagi, karena antara pemilik modal dan pengelola, jika terjadi kerugian, maka pemilik harta menanggung kerugian seluruhnya, jika bukan disebabkan oleh suatu hal. kelalaian. dari pengelola dana.

Hak dan Kewajiban Mudharib dan Shahibul Mal

Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua pihak dalam akad mudharabah, yaitu shahibulmaal dan mudharib. Menurut Al-Qur'an, kedua belah pihak harus memahami betul bagaimana akad mudharabah itu dilakukan, sehingga ditegaskan bahwa keduanya saling memahami, artinya shahibul zaman mudharib mengenal dan memahami jenis usaha apa yang akan dilakukan sejak itu. mudharib kemurahan hati shahibul kali memahami. Keduanya terlibat langsung dalam kontrak kerjasama dimana keduanya saling membutuhkan dan mereka melakukannya sendiri secara sadar serta dapat memprediksi hasil perusahaannya.

Saat mudharib. Jika dihadapkan pada suatu permasalahan yang tidak ada petunjuk khusus, maka mudharibi harus mengikuti praktik yang berlaku. e). Sebagai wali, mudharib terikat untuk bertindak dengan hati-hati atau bijaksana dan beritikad baik serta bertanggung jawab atas kerugian yang diakibatkan oleh kelalaiannya. Paling-paling shahibul mali hanya bisa memberikan beberapa saran kepada mudharib. dalam menjalankan atau mengelola proyek atau bisnis.

Peternakan

  • Pengertian Peternakan
  • Peternakan Dalam Perspektif Islam

Bagi umat Islam, Al-Qur'an merupakan pedoman hidup yang memuat segala urusan dunia dan akhirat. Dan sesungguhnya terhadap ternak, ada pelajaran penting bagimu, Kami beri kamu minum dari susu yang ada di perutnya, dan (juga) pada hewan ternak itu banyak manfaatnya bagimu, dan sebagiannya kamu makan (Q.S. An-Nahl : 66). Makanan pokok seperti daging, susu dan telur merupakan sumber pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi.

Selain itu, hewan ternak juga bisa dimanfaatkan untuk acara keagamaan, misalnya saat melaksanakan ibadah kurban saat Idul Adha. Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an yang menyinggung tentang peternakan, dan tidak sedikit pula nama-nama surat dalam Al-Qur'an, antara lain An-Nahl (lebah), Al-Baqarah (sapi) dan lain-lain. . Selain itu dalam sebuah kisah Rasulullah SAW pernah bercerita kepada para sahabatnya tentang dunia peternakan: “Semua nabi dahulu menggembala kambing”.

Landasan Hukum Mudharabah

  • Berdasarkan Al-Quran
  • As-Sunnah
  • Ijma’ Ulama
  • Qiyas

Diceritakan bahawa Abel menawarkan seekor biri-biri yang sihat dan gemuk, manakala Kabili hanya menawarkan hasil pertanian yang miskin. Korban Habil diterima Allah. Berkorban dengan seekor domba. Terdapat juga hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nesai: "Sesungguhnya Allah terkejut dengan seekor kambing pengembala." Menjadi kambing boleh menjadi pekerjaan biasa di mata kita, bukan pekerjaan istimewa. "Alkisah, seorang gembala, di padang rumput, sunyi, tidak berpenghuni, tidak berpenghuni. Sekali pandang, tidak ada yang istimewa tentang gembala itu, tetapi gembala itu telah mengagumkan Tuhannya. Dia akan berkata: …." Apabila telah ditunaikan solat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah keberkatan kepada Allah.

Selain ayat-ayat al-Quran, Rasulullah juga menggalakkan kita bermudharabah. Antara hadis-hadis yang berkaitan dengan mudharabah seperti hadis riwayat ibn Majah dan Shuhaib bahawa Rasulullah SAW bersabda. Pada masa itu, di antara Ijma' dalam mudharabah, terdapat satu riwayat yang menyatukan bahawa jamaah para sahabat menggunakan harta anak yatim untuk mudharabah.

Rukun dan Syarat Akad Mudharabah

  • Rukun Mudharabah
  • Syarat Mudharabah

Tanpa suntikan modal, berarti pemilik dana tidak memberikan kontribusi apa pun meski pengelola harus bekerja. Ulama Hanafiyah berpendapat, rukun mudharabah adalah Ijab dan Qabul, yaitu kata-kata yang menunjukkan Ijab dan Qabul dengan menggunakan mudharabah, atau kata-kata yang setara dengannya. Para ulama jumhur berpendapat bahwa rukun mudharabah ada tiga, yaitu dua orang yang membuat akad atau perjanjian (al-aqidani), modal (ma'qud alaih) dan highhat (pernyataan kesetujuan qobul kedua belah pihak).

Jelas bahwa rukun-rukun dalam akad mudharabah sama dengan rukun-rukun dalam akad jual beli ditambah satu faktor tambahan yaitu nisbah keuntungan. Nisbah merupakan salah satu pilar khas dalam akad mudharabah, yang tidak termasuk dalam akad jual beli. Rasio keuntungan inilah yang akan mencegah terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai cara bagi hasil.

Jenis-Jenis Mudharabah

  • Mudharabah Muthlaqah
  • Mudharabah Muqayyadah

Pada prinsipnya mudharabah bersifat mutlak, dimana shahibul al mal tidak menetapkan batasan-batasan atau syarat-syarat tertentu terhadap simudharib, hal ini disebabkan oleh ciri-ciri mudharabah pada masa lampau, yaitu dilandasi oleh hubungan langsung dan personal yang disertai rasa amanah (amanah) yang tinggi. Namun jika dipandang perlu, shahib al-mal dapat menetapkan batasan atau syarat tertentu untuk menyelamatkan modalnya dari risiko kerugian. Jika mudharib melanggar batas tersebut, maka ia bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan.

Hal-Hal Yang Dapat Membatalkan Akad Mudharabah

  • Mudharabah dianggap Batal
  • Problem Mudharabah
  • Berakhirnya Akad Mudharabah

Hal ini menghilangkan keahlian kepemilikan harta dengan berdalih bahwa harta orang murtad itu dibagikan kepada ahli warisnya. Demikian pula mudharabah dianggap rusak jika modalnya diberikan kepada orang lain atau dibelanjakan sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Sebelum pekerjaan mudharabah dimulai, akad dianggap sebagai aqd ghayr biasa (akad yang tidak mengikat) dan dengan demikian dapat diakhiri oleh salah satu pihak dengan memberitahukan kepada pihak lainnya.

Akan tetapi, ketika akad mudharabah dimulai, para ulama berbeda pendapat mengenai apakah akad dapat diakhiri oleh salah satu pihak tanpa persetujuan pihak lainnya. Mayoritas ulama berpendapat bahwa akad dapat diakhiri atas dasar bahwa akad tersebut merupakan 'aqd ghayr' yang umum. Di sisi lain, Imam Malik berpendapat bahwa akad hanya dapat diakhiri apabila disertai persetujuan bersama para pihak yang mengadakan perjanjian.

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Sejarah Desa

Pemerintahan Razik berakhir pada tahun 1990 dan digantikan oleh kepala desa yang baru, hasil pemilihan kepala desa tahun 1990, yang terpilih sebagai Amri Amin. Pemerintahan Amri Amin berakhir pada tahun 1999 dan digantikan oleh kepala desa yang baru yaitu Ibran, kepemimpinan Ibrahim berakhir pada tahun 2007, dan diadakan kembali pemilihan desa baru yang dipilih oleh Asmana, pemerintahan Asnana berakhir pada tahun 2013, setelah pemerintahan Asmana memasang akhir kepada kepala desa. pemuda itu terpilih kembali dan dimenangkan kembali oleh Ibrahimi. Pada tahun 1986 terjadi perubahan Dusun Talang Asam menjadi Dusun Baru dan Pemilihan Kepala Desa Langsung yang pertama.

Pada tahun 1998, Kepala Desa Dusun Baru berasal dari anggota TNI dan mengalami musim kemarau panjang selama 6 bulan. Pada tahun 2000 diadakan kembali pemilihan kepala desa dengan 3 calon dan Ibrani menang, terjadi gempa bumi yang merusak 50 rumah dan hancur total. Pada tahun 2013 telah dilaksanakan Rehabilitasi Pasar Harapan, Rehabilitasi Balai Desa dan tembok keliling komune desa, dan pada bulan Desember telah dilaksanakan pemilihan walikota desa dengan 3 calon dan dimenangkan oleh Ibrani.

Demografi

Iklim Desa Dusun Baru sama seperti desa lainnya di Indonesia yang beriklim kering dan hujan, hal ini berdampak langsung pada pola budidaya lahan pertanian di Desa Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo.

Keadaan Sosial

Keadaan Ekonomi

Penerapan sistem Paroan pada peternak dan pemilik sapi di Desa Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Ici pada tanggal 15 Februari pukul 09:20 WIB, selaku peternak sapi di desa Dusun Baru. Bagi hasil yang digunakan masyarakat di desa Dusun Baru berbeda-beda dan saya sendiri menggunakan 50:50.

Dalam penerapan sistem bagi hasil di Desa Dusun Baru, perusahaan peternakan sapi menggunakan sistem bagi hasil dimana perhitungan bagi hasil didasarkan pada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan. 99%: 1%, tapi mungkin tidak terlalu besar. Penerapan sistem Paroan bagi peternak dan pemilik sapi di Desa Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma diulas.

Pelaksanaan Sistem Paroan Pada Peternak dan Pemilik Sapi di Desa

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan pemilik ternak sapi di Desa Dusun Baru ditinjau kembali penerapan sistem paroan sesuai konsep. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam ikut serta dalam pengelolaan ternak sapi di Desa Dusun Baru terlihat dari banyaknya respon anggota pengelola ternak sebanyak 15 orang (100). dari tabel diatas bahwa dengan adanya usaha peternakan sapi di Desa Dusun Baru keadaan perekonomian pengelolanya lebih membaik dibandingkan sebelum mereka melakukan usaha ternak sapi.

Penerapan sistem setengah-setengah bagi peternak dan penggembala di desa Dusun Baru berjalan sesuai kesepakatan yang mereka buat. Mereka menyatakan bahwa perdagangan ternak yang mereka lakukan merupakan peternakan kemitraan dengan setengah sistem. Menurut Konsep Mudharabah, penerapan sistem paroan bagi penggembala dan pemilik di Desa Dusun Baru sesuai dengan akad Mudharabah. Penerapan sistem Paroan pada penggembala di Desa Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma dinilai dari nama konsep Mudharabah : Dina Lorenza.

Table IV. I
Table IV. I

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran-Saran

Bagi pemilik modal dan pengelola hendaknya mempelajari terlebih dahulu akad mudharabah sebelum melakukan kerjasama agar tidak terjadi penipuan dan kesalahpahaman pada saat kerjasama. Identifikasi Faktor Peternakan dan Pemilik Modal yang Menerapkan Sistem Bagi Hasil Tesengsapi Daging Sapi di Desa Batu Pute Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru. Gustina, Yuriza Ahmad Analisis Penerapan Sistem Bagi Hasil Koperasi pada Peternakan Sapi di Desa Lobu Rampah Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Gambar

Tabel I  Jumlah Penduduk
Tabel III
Tabel IV
Tabel II
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]