• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAPORAN HASIL PENILAIAN BELAJAR DALAM KURIKULUM MERDEKA SISWA SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
ini seni biasa

Academic year: 2023

Membagikan "PELAPORAN HASIL PENILAIAN BELAJAR DALAM KURIKULUM MERDEKA SISWA SEKOLAH DASAR "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PELAPORAN HASIL PENILAIAN BELAJAR DALAM KURIKULUM MERDEKA SISWA SEKOLAH DASAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Pembelajaran Sekolah Dasar Dosen Pengampu :

Dr. Herwin S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Hardiyanti Purna Pratiwi (22103244009)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2023

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...i

BAB 1 PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Perumusan Masalah...1

C. Tujuan...1

BAB 2 PEMBAHASAN...... 3

A. Pendekatan Hasil Penilaian pada Kurikulum Merdeka ...3

B. Pelaporan Hasil Penilaian pada Kurikulum Merdeka ...4

C. Pemanfaatan Hasil Penilaian pada Kurikulum Merdeka...6

BAB 3 PENUTUP...9

A. Kesimpulan...9

DAFTAR PUSTAKA...10

i

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Adanya penilaian bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar dari siswa dan hasil mengajar dari guru. Hasil mengajar berupa tujuan pembelajaran yang dikuasi dan yang belum dikuasi oleh siswa. Hasil belajar digunakan untuk memotivasi siswa, selain itu hasil belajar juga digunakan sebagai perbaikan serta peningkatan kualitas pembelajaran oleh guru.

Pemanfaatan laporan penilaian hasil belajar siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran didukung oleh siswa, orang tua atau wali siswa, kepala sekolah, guru dan civitas sekolah lainnya. Pada dasarnya laporan penilaian hasil belajar adalah mengkomunikasikan hasil penilaian dari guru tentang perkembangan anak.

Laporan penilaian hasil belajar siswa terdiri dari ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Ranah kognitif dan psikomotor didapat berdasarkan dari sistem penilaian yang digunakan dalam mata pelajaran yang sesuai dengan tuntutan tujuan pembelajaran.

Sedangkan ranah afektif diperoleh melalui kuesioner/angket, observasi, sosiometri, checklist, concept map, portfolio, student journal, pertanyaan-pertanyaan, dan sebagainya.

Dengan adanya pelaporan penilaian hasil belajar ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang memerlukan data hasil penilaian, seperti sekolah dan orang tua atau wali siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan pelaporan penilaian hasil belajar merupakan hal yang dilakukan dari sebuah evaluasi pendidikan.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagimana pendekatan hasil penilaian pada kurikulum merdeka dalam proses belajar mengajar?

2. Bagimana pelaporan hasil penilaian pada kurikulum merdeka dalam proses belajar mengajar?

3. Bagimana pemanfaatan hasil penilaian pada kurikulum merdeka dalam proses belajar mengajar?

C. Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah yang ada, maka penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1

(4)

1. Mengidentifikasi pendekatan hasil penilaian pada kurikulum merdeka dalam proses belajar mengajar

2. Mengidentifikasi pelaporan hasil penilaian pada kurikulum merdeka dalam proses belajar mengajar

3. Mengidentifikasi pemanfaatan hasil penilaian pada kurikulum merdeka dalam proses belajar mengajar

4. Memenuhi tugas salah satu mata kuliah ”Penilaian Pembelajaran Sekolah Dasar”

2

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Pendekatan Hasil Penilaian pada Kurikulum Merdeka

Program Merdeka Belajar adalah salah satu program baru Republik Indonesia untuk Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI). Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang menerapkan pembelajaran intrakurikuler yang bermacam-macam pada setiap pembelajarannya. Setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda merupakan esensi pada kurikulum merdeka ini. Penilaian pada kurikulum merdeka lebih memfokuskan pada pembelajaran project untuk pengembangan soft skills.

Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi terkait pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada Kurikulum Merdeka dilakukan sesuai dengan tujuan penilaian secara berkeadilan, objektif, dan edukatif. Penilaian hasil belajar secara berkeadilan merupakan penilaian yang tidak bias oleh latar belakang, identitas, atau kebutuhan khusus peserta didik. Penilaian hasil belajar secara objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada informasi faktual atas pencapaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar secara edukatif merupakan penilaian yang hasilnya digunakan sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar.

Pada Kurikulum Merdeka, pendidik lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan dengan asesmen sumatif dan menggunakan hasil dari asesmen formatif sebagai perbandingan proses pembelajaran yang berkelanjutan.

Gambar 1. Pelaksanaan Asesmen Sebelumnya dan Pekaksanaan Asesmen yang Diharapkan.

3

(6)

Penilaian tidak hanya mengukur hasil belajar peserta didik, tetapi juga meningkatkan kompetensi peserta didik dalam proses pembelajaran. Terdapat tiga pendekatan penilaian yang dilakukan, yaitu penilaian atas pembelajaran (assessment of learning), penilaian yang bertujuan untuk mengukur capaian peserta didik atas kompetensi yang telah ditetapkan dilakukan setelah proses pembelajaran selesai; penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning), penggunaan informasi dari hasil penilaian oleh pendidik untuk memperbaiki pembelajaran dan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung; dan penilaian sebagai pembalajaran (assessment as learning), peserta didik mampu melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar, seperti penilaian diri dan penilaian anatar teman.

B. Pelaporan Hasil Penilaian pada Kurikulum Merdeka

Pelaporan hasil penilaian merupakan salah satu aspek penting pada Kurikulum Merdeka. Satuan pendidikan perlu melaporkan hasil belajar dalam bentuk rapor.

Pelaporan hasil belajar disampaikan pada setiap akhir semester dan satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik secara berkala melalui e-rapor atau dapodik.

1. Rapor

Susunan ini menjadi bukti kemampuan peserta didik. Guru harus memahami tujuan penilaian atau asesmen dari tiga macam asesmen yang ada. Asesmen diagnostik dan asesmen formatif (Assessment for Learning dan Assessment as Learning) bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan ini nantinya menjadi deskripsi pada rapor. Sedangkan penilaian sumatif (Assessment of Learning) adalah menentukan angka di rapor.

Dalam penyusunan deskripsi capaian kompetensi, Pendidik harus mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi dan terendah. Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor:

a. penyusunan deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran b. penyusunan deskripsi berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran

c. penyusunan deskripsi mengambil dari poin-poin penting dari materi yang sudah diberikan

2. Portofolio

Portofolio bertujuan untuk melihat perkembangan belajar peserta didik melalui dokumentasi hasil karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya yang dipilih oleh peserta didik berdasarkan hasil diskusi dengan pendidik.

4

(7)

Portofolio juga perlu dilengkapi refleksi pendidik dan peserta didik terhadap pencapaian pembelajaran selama ini. Portofolio dijadikan salah satu bentuk pelaporan maka perlu memperhatikan langkah-langkah berikut:

a) tentukan tujuan portofolio

b) identifikasi hasil pembelajaran yang akan ditangani oleh portofolio c) putuskan apa yang akan dimasukkan siswa dalam portofolio mereka

d) identifikasi atau kembangkan kriteria penilaian (misalnya, rubrik) untuk menilai kualitas portofolio

e) tetapkan standar kinerja dan berikan contoh

f) buat instruksi siswa yang menentukan bagaimana siswa mengumpulkan, memilih, merefleksikan, memformat, dan menyerahkan

3. Diskusi/Konferensi

Diskusi/Konferensi ini bertujuan untuk membagikan informasi terkait capaian hasil belajar antara pendidik, peserta didik, dan orang tua. Pada akhir Semester Satu diadakan Konferensi Tiga Arah yang melibatkan guru, siswa dan orang tua untuk membahas kemajuan siswa dan rencana pembelajaran lebih lanjut. Di akhir Semester 2, Orang Tua diundang untuk menghadiri konferensi yang dipimpin peserta didik. Orang tua dapat meminta wawancara rahasia dengan guru kapan saja, jika mereka memiliki kekhawatiran tentang kesejahteraan, kurikulum, atau kemajuan anak mereka. Konferensi atau Wawancara Orang tua dan Guru adalah pertemuan formal antara guru dan orang tua atau wali kelas. Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk terus membangun hubungan yang positif, berbagi informasi tentang minat dan pembelajaran siswa serta membahas rapor siswa secara lebih mendalam.

4. Pameran Karya

Pameran dirancang untuk mendorong peserta didik berpikir kritis, memecahkan masalah yang menantang dan mengembangkan keterampilan komunikasi lisan, berbicara di depan umum, penelitian, kerja sama tim, perencanaan, kemandirian dan lain sebagainya. Pameran juga dapat mendorong siswa untuk menghubungkan proyek mereka dengan masalah atau masalah masyarakat (lihat juga pembelajaran berbasis masyarakat), atau untuk mengintegrasikan pengalaman belajar di luar sekolah, termasuk kegiatan seperti wawancara, pengamatan ilmiah, atau magang.

Laporan kemajuan peserta didik dibedakan menjadi dua jenis:

(8)

a. Laporan prestasi akademik

Laporan ini berisi pencapaian dari kemampuan dasar yang diidentifikasi dalam kurikulum. Prestasi akademik peserta didik dalam mata pelajaran tertentu dapat dilaporkan dalam bentuk angka. Laporan juga dapat berisi catatan pendidik tentang pencapaian kemampuan tertentu sebagai masukan kepada peserta didik dan orang tua untuk membantu mereka meningkatkan prestasi.

b. Laporan pencapaian

Merupakan laporan yang menggambarkan internalisasi dan kristalisasi kualitas pribadi peserta didik setelah belajar melalui berbagai kegiatan (baik internal, ekstrakurikuler dan kursus) dalam kurun waktu tertentu. Tingkat pencapaian peserta didik pada setiap mata pelajaran tidak selalu sama dengan peserta didik lainnya.

1) Tindak lanjut hasil evaluasi

Tahap terakhir dari proses evaluasi adalah penggunaan atau pemanfaatan hasil evaluasi yang berupa laporan. Laporan tersebut bertujuan untuk memberikan umpan balik secara langsung atau tidak langsung kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran.

C. Pemanfaatan Hasil Penilaian pada Kurikulum Merdeka

Sebagai seorang guru harus memanfaatkan hasil penilaiannya untuk meningkatkan kulaitas pendidikan pada kelasnya atau pada lembaga tempat guru tersebut bekerja. Hasil penilaian harus dimanfaatkan untuk semua pihak yang berkepentingan.

Pemanfaatan hasil penilaian dalam Kurikulum Merdeka, sebagai berikut:

a) feedback kepada siswa: Hasil penilaian dapat memberikan umpan balik kepada peserta didik mengenai kemampuan dan prestasi belajarnya, sehingga peserta didik dapat memperbaiki dan mengembangkan diri.

b) evaluasi program pembelajaran: Hasil penilaian dapat digunakan sebagai evaluasi pada origram pembelajaran yang telah terselenggara, apakah pembelajaran sudan mencapai tujuan atau belum, dengan tujuan program pembelajaran selanjutnya dapat diperbaiki dan dikembangkan.

c) evauasi guru: Hasil penilaian dapat digunakan untuk evaluasi terhadap kinerja guru, apakah sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik, sehingga dapat memberbaiki dan mengembangkan diri.

5

(9)

d) evaluasi sekolah: Hasil penilaian dapat digunakan sebagai evaluasi kinerja sekolah, apakah sekolah telah melaksanakan pembelajaran dengan baik atau belum.

e) penentuan kelulusan siswa: Hasil penilaian dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kelulusan peserta didik, sehingga peserta didik yang telah mencapai kriteria kelulusan dapat melanjutkan kejenjang berikutnya.

Berdasarkan Kurikulum Merdeka terdapat beberapa jenis pemanfaatan hasil penilaian yang dapat dilakukan, yaitu:

a) pemanfaatan hasil penilaian dalam peningkatan kualitas pembelajaran: Data hasil penilaian dapat digunakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang tekah dilaksanakan sebelumnya. Dilakukan untuk menganalisis pada kelemahan dan kekurangan dalam pembelajaran, mengembangkan strategi, dan tindakan perbaikan untuk mengatasi masalah yang ada.

b) pemanfaatan hasil penilaian untuk pengambilan keputusan: Data hasil penilaian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, seperti menentukan kelulusan siswa, menentukan program remedi atau pengayaan, dan mengevaluasi kinerja guru.

c) pemanfaatan hasil penilaian untuk memberikan umpan balik kepada siswa:

Data hasil penilaian dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan umpan balik kepada siswa tentang prestasi dan kemampuan belajarnya, sehingga siswa dapat memperbaiki dan mengembangkan diri.

d) pemanfaatan hasil penilaian untuk memotivasi siswa: Data hasil penilaian dapat digunakan untuk memotivasi siswa dengan memberikan penghargaan atau apresiasi terhadap prestasi yang telah dicapainya.

e) pemanfaatan hasil penilaian untuk akuntabilitas: Data hasil penilaian dapat digunakan sebagai alat untuk akuntabilitas, baik oleh guru maupun oleh institusi pendidikan, untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan pelaporan dan akreditasi.

Pemanfaatan hasil belajar dibagai dua berdasarkan hasil belajarnya:

1. manfaat penilaian hasil belajar formatif

Tes formatif dilaksanakan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, khususnya pada akhir pembelajaran. Hasil tes ini menggambarkan penguasaan tujuan instruksional para siswa dan memberikan petunjuk kepada guru tentang

6

(10)

keberhasilan dirinya dalam mengajar. Oleh sebab itu, data ini sangat bermanfaat bagi guru dalam upaya memperbaiki tindakan mengajar selanjutnya.

2. manfaat penilaian hasil belajar sumatif

Tes sumatif dilaksanakan pada akhir suatu satuan program, misalnya pada akhir semester, dan sejenisnya yang bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan hasil belajar siswa.

Data-data hasil penilaian proses belajar mengajar sangat bermanfaat bagi guru, siswa, dan kepala sekolah. Guru dapat mengetahui kemampuan dirinya sebagai pengajar.

Selain itu, guru juga dapat mengetahui pendapat dan aspirasi para siswanya dalam berbagai hal yang berkenaan dengan proses belajar-mengajar. Berdasarkan informasi ini guru dapat memperbaiki dan menyempurnakan kekurangannya dan mempertahankan atau meningkatkan kelebihannya.

Dengan penilaian proses belajar mengajar kepala sekolah juga dapat memikirkan upaya pembinaan yang diberikan kepada para guru dan siswa berdasarkan pendapat, saran, maupun aspirasi dari berbagai pihak seperti guru, siswa, dan orang tua, yaitu melengkapi sarana belajar, meningkatkan kemampuan professional tenaga pendidik, pelayanan sekolah, perpustakaan sekolah, tata tertib sekolah, disiplin kerja, pengawasan, dan sebagainya.

7

(11)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaporan hasil penilaian pada Kurikulum Merdeka memiliki bentuk laporan berupa portofolio, diskusi/konferensi, dan pameran. Pelaporan hasil penilaian atau asesmen dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar, yang berupa laporan hasil belajar, yang disusun berdasarkan pengolahan hasil penilaian. Laporan hasil belajar paling sedikit memberikan informasi mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik.

8

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, D. R., dkk. (2021). Implementasi Pelaporan Hasil Asesmen Berbasis E-Rapor. Jurnal Pendidikan, 6(1), 37-42.

Anizar dan Sardin. (2023). Evaluasi pada Kurikulum Merdeka dan Pemanfaatan Hasil Penilaiannya. Majalengka: Edupedia Publisher.

9

10

Referensi

Dokumen terkait