Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas izin dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Pelayanan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2020 sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Agam No. Menurut Pasal 11 Tahun 2016, Dinas Kesehatan Kabupaten Agam mempunyai tugas pokok, yaitu Dinas Kesehatan menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan fungsi penunjang di bidang kesehatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Agam menyelenggarakan fungsi : . A. perumusan kebijakan di bidang kesehatan; . B.implementasi kebijakan di bidang kesehatan; ..C. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan; . D.penyelenggaraan Administrasi Pelayanan; . e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya.
Sektor kesehatan masyarakat bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, kesehatan lingkungan, lingkungan kerja, dan olahraga. Pencegahan dan pengendalian penyakit bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional dalam bidang surveilans dan . imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. b. Bidang kesehatan bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional pada pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan, termasuk meningkatkan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional.
Bidang sumber daya kesehatan bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional di bidang farmasi, alat kesehatan dan PKRT serta tenaga kesehatan. Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahi 3 (tiga) bagian yang terdiri atas: 1) Bagian Farmasi; . 2) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan; dan 3) Tenaga Departemen Kesehatan.
Data Sumber Daya
Isu Strategis
Visi merupakan gambaran provokatif suatu negara di masa depan yang memuat cita-cita dan gambaran yang ingin diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah. Visi Kabupaten Agam : Terwujudnya Kabupaten Agam yang berkeadilan, inovatif, sejahtera, religius dan adat, menuju Agam mandiri, berprestasi yang beradab. tidak, dengan jelas menunjukkan pasar mana yang menjadi fokusnya dan bagaimana layanan harus diberikan, dan mengkomunikasikan orientasi atau arah pergerakan organisasi.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi sumber daya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat yang kreatif dan inovatif.
Tujuan dan Sasaran
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
Mewujudkan lingkungan sehat menuju agam madani Indikator : Persentase lingkungan sehat di Kabupaten Agam
Rencana Kinerja Tahunan
3 Meningkatkan status gizi balita. 4 Menurunkan prevalensi gizi buruk pada balita <10,5 tahun. 4 Meningkatkan kesadaran akan pola hidup bersih. Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, dan arah kebijakan yang dituangkan dalam Renstra, upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program prioritas pelayanan kesehatan.
Perjanjian Kinerja Tahun 2020
PEMERINTAH KABUPATEN AGAM
Penganggaran Tahun 2020
Pengukuran kinerja sangat penting untuk mengevaluasi akuntabilitas OPD dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik sehingga terbukti uang rakyat dibelanjakan secara ekonomis, efisien dan efektif. Penyusunan laporan kinerja merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan agar kinerjanya dapat terus ditingkatkan.
Peraturan ini antara lain juga mengatur kriteria yang digunakan dalam menilai kinerja organisasi pemerintah. Bab ini akan menguraikan keberhasilan, kegagalan, kendala/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah proaktif yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Agam untuk lebih meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.
Capaian Kinerja Dinas Kesehatan
- Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja
- Meningkatnya kesehatan ibu dan anak
- Terjangkaunya akses layanan yang bermutu
- Meningkatnya Status Gizi Balita
- Meningkatnya Kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat
- Meningkatnya Jumlah Penduduk yang Memiliki Jaminan Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial
- Meningkatnya Pelayanan Kesehatan pada Penduduk Miskin
- Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana
- Meningkatnya Lingkungan Sehat
- Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
- Terjangkaunya Akses Layanan Kesehatan yang Bermutu
- Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
- Meningkatkan Jumlah Penduduk Yang Memiliki Jaminan Pelayanan Kesehatan
- Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Pada Masyarakat Miskin
- Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Jangka Menengah
- Terjangkaunya Akses Layanan Kesehatan Yang Bermutu
- Meningkatnya Jumlah Penduduk Yang Memiliki Jaminan Pelayanan Kesehatan Adapun persandingan realisasi dengan target Renstra Kemenkes untuk kinerja
- Meiningkatnya Pelayanan Kesehatan Pada Penduduk Miskin
- Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana
- Peluang dan Tantangan Pencapaian Kinerja
- Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
- Analisis Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan
Meningkatnya jumlah penduduk yang mempunyai jaminan pelayanan kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan melalui sistem wajib (compulsory). mekanisme jaminan kesehatan sosial berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang memadai yang diberikan kepada setiap orang yang membayar iuran atau yang iurannya dibayar oleh pemerintah. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk mencegah dan mengembangkan kesehatan, memelihara dan mengobati penyakit serta meningkatkan derajat kesehatan setiap masyarakat. Sedangkan menurut UU No. 23/1992 tentang Kesehatan, “keadaan sejahtera jasmani, rohani, dan sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi.”
Pelayanan kesehatan yang dinikmati masyarakat sebenarnya merupakan cerminan dari karakteristik demografi, sosial dan ekonomi serta karakteristik sistem kesehatan dan lingkungan tempat mereka tinggal. Di Kabupaten Agam terdapat 15 Puskesmas yang terakreditasi diatas/sama dengan tingkat menengah yang artinya semakin baik nilai akreditasi Puskesmas tersebut maka semakin baik pula mutu pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat dan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakat. kepuasan. Perlunya peningkatan kegiatan pemenuhan kebutuhan gizi individu dan masyarakat melalui upaya pencegahan, perbaikan, pengobatan dan pemulihan berbasis masyarakat dan kesehatan untuk mengatasi masalah gizi pada anak dibawah lima tahun.
Perbandingan realisasi dengan target Kementerian Kesehatan untuk peningkatan kinerja kesehatan ibu dan anak no Indikator target. Melaksanakan sosialisasi tentang keberadaan jaminan kehamilan bagi ibu hamil yang belum menjamin pelayanan kesehatan di nagari/kelurahan dan puskesmas secara terus menerus dan berkelanjutan. Perbandingan realisasi dengan target Kementerian Kesehatan untuk akses terjangkau terhadap layanan kesehatan berkualitas Kinerja no. Indikator sasaran.
Perbandingan realisasi dengan tujuan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat No. Indikator sasaran. Perbandingan realisasi dengan tujuan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan jumlah penduduk terjamin kesehatan. Perbandingan realisasi dengan tujuan Kementerian Kesehatan untuk tujuan peningkatan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin No. Indikator sasaran.
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dilakukan beberapa upaya dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang tersedia di masyarakat. Dilihat dari analisis tersebut, fasilitas pelayanan kesehatan swasta pada Dinas Kesehatan Kabupaten Agam merupakan perwujudan peran swasta dalam berkontribusi meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan dapat berkontribusi dalam peningkatan cakupan program kesehatan. Wilayah di Kabupaten Agam cenderung relatif terjangkau dalam hal pelayanan kesehatan, didukung oleh sarana dan prasarana transportasi yang memadai.
Penduduk, masyarakat miskin merupakan kelompok rentan karena kurangnya pengetahuan dan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan. Analisis terhadap jenis tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan (preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif) di masyarakat masih memerlukan perhatian serius.
Akuntabilitas Keuangan
- Meningkatnya kesehatn ibu dan anak
- Meningkatnya Jumlah Penduduk Yang Memiliki Jaminan Kesehatan
- Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Pada Penduduk Miskin
- Meningkatnya pencegahan dan Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana
Analisis program untuk mencapai tujuan pada tahun 2020 Tidak ada tujuan strategis yang didukung Jumlah analisis program 1 Peningkatan kesehatan ibu. Kegiatan yang dilakukan terkait monitoring dan evaluasi program KIA dan kompetisi balita sehat (LBSI) tingkat kabupaten, pengadaan peralatan tangguhan untuk 10 Puskesmas setempat, penyediaan rumah tunggu yang memenuhi syarat kesehatan, pemberian biaya pemeriksaan kehamilan kepada ibu hamil mulai dari keluarga miskin yang tidak memiliki asuransi, memberikan rujukan kasus pada ibu hamil risiko tinggi dan memberikan layanan transportasi rujukan. Kegiatan yang realisasinya rendah adalah rumah tunggu, mobilitas sewa lahan, biaya listrik dan konsumsi air.
Kegiatan yang dilakukan adalah pembangunan puskesmas dan pustu, IPAL, peralatan kesehatan, obat-obatan, BMHP, katarak bagi masyarakat miskin, pengawasan obat dan makanan masyarakat, serta akreditasi masyarakat. Indikator peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat telah teridentifikasi di 15 Puskesmas dengan akreditasi menengah. 3 Peningkatan status gizi anak Kegiatan yang dilakukan antara lain pembelian obat gizi dan pengobatan anak gizi buruk yang dirawat di TFC/RSUD Lubuk Basung/RS rujukan, serta turut serta dalam konsultasi rujukan dengan dokter spesialis terkait.
Kegiatan yang direncanakan adalah pemeriksaan mata dan operasi katarak, namun kegiatan tersebut dibatalkan karena adanya penyesuaian anggaran dan larangan berkumpul di masa pandemi Covid-19. Kegiatan yang direncanakan terdiri dari pelatihan petugas dalam mencegah dan menangani krisis kesehatan akibat bencana, dan pemantauan daerah bencana, dikoordinasikan antara dinas kesehatan dan puskesmas, namun dalam hal pengalihan anggaran untuk menanggulangi Covid-19, anggaran untuk hal tersebut kegiatan berupa penanggulangan bencana Covid-19 bersumber dari dana BTT. Realisasi anggaran pada tujuan strategis Peningkatan lingkungan yang sehat Tidak ada tujuan strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp).
Kegiatan yang dilakukan antara lain pembelian wadah/kemasan penyimpanan limbah B3, label kemasan limbah B3 dan pembelian catriges TCM. Indikator sasaran strategis peningkatan lingkungan sehat adalah persentase rumah memenuhi syarat kesehatan sebesar 90,5%, fasilitas umum memenuhi syarat kesehatan sebesar 87%.
Efisiensi Anggaran Dinas Kesehatan
Meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan berdampak pada efisiensi penggunaan modal jaminan kesehatan dalam penggunaan sisa dana pada tahun 2018 sebesar 4,7%. Meningkatnya lingkungan sehat berdampak pada efisiensi anggaran pengadaan perlengkapan sanitasi Puskesmas yang mengalami kinerja kurang baik dengan penyedia sebesar 62,2%.
PENUTUP
