• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan Budidaya Tanaman Hidroponik untuk Menambah Keterampilan dan Kreativitas Anak Didik Lapas (ANDIKPAS) Kelas II-A Kota Banda Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pelatihan Budidaya Tanaman Hidroponik untuk Menambah Keterampilan dan Kreativitas Anak Didik Lapas (ANDIKPAS) Kelas II-A Kota Banda Aceh"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

129

Pelatihan Budidaya Tanaman Hidroponik untuk Menambah Keterampilan dan Kreativitas Anak Didik Lapas (ANDIKPAS)

Kelas II-A Kota Banda Aceh

Benny Baihaqi1, Elvrida Rosa2, Dedhi Yustendi3, Sri Fitri4, Daniel5, Rahmiati6, Savitri7, Mulyadi8, Fawwarahly9, Riki Musriandi10

1Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar, 23912, Indonesia

2,3,4,,6,7,8,9,10 Universitas Abulyatama, Aceh Besar, 23372, Indonesia

5Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 23111,Indonesia

*Email Korespondensi : dedhiyustendi_ternak@abulyatama.ac.id ABSTRAK

Program pengabdian kepada masyarakat ini adalah bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama bersama Mitra Balai Pembibitan Tanaman Pangan dan Lembaga Pembinaan Pemasyarakatan Anak Kelas IIA (LP2A) Kota Banda Aceh. Bentuk kegiatan pengabdian ini berupa pelatihan budidaya tanaman hidroponik bagi anak- anak didik lapas. Kegiatan dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan anak kelas II A Kota Banda Aceh yang berada di Meunasah Manyang Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan kreativitas (Hard skill) bagi anak-anak binaan lapas tentang budidaya tanaman hidroponik yang dimulai dari memperkenalkan berbagai macam sistem hidroponik, peralatan dan bahan yang digunakan, metode pembuatan, penyemaian benih, perawatan dan pengaturan nutrisi. Metode pelaksanaan kegiatan dimulai dari pemberian materi didalam kelas dan praktek aplikasi dilapangan. Sebelum pelaksanaan pelatihan, anak-anak didik lapas belum mengetahui 6 sistem budidaya tanaman hidroponik. 6 macam sistem hidroponik yang dapat diterapkan diperkarangan rumah yaitu; 1). hidroponik sistem sumbu (Wick system), 2).

Hidroponik sistem irigasi (Fertigasi), 3). Teknik hidroponik pasang surut (EEB &

Flow), 4). Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT), 5). Hidroponik rakit apung (Water culture), 6). Sistem Aeroponik. Setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, andikpas mulai mengetahui dan memahami budidaya tanaman hidroponik serta menambah ketrampilan dan kreativitas sebagai bekal yang dapat dikembangkan di masyarakat. Tindak lanjut dari kegiatan pelatihan ini, Anak Didik Lapas (ANDIKPAS) dapat membudidayakan tanaman sayuran hidroponik di dalam lapas dan produknya dapat dipasarkan ke masyarakat luar lapas.

Kata kunci : Tanaman hidroponik, Anak didik lapas, Ketrampilan dan kreativitas.

ABSTRACT

This community service program is part of the Tridharma of Higher Education which is carried out by the Faculty of Agriculture, Abulyatama University together with the Partners of the Food Plant Nursery Center and Children's Correctional Development Institution Class 2A (LP2A) in Banda Aceh City. The form of this service activity is in the form of hydroponic plant cultivation training for prison students. The activity was carried out at the Correctional Institution for

(2)

130

Class II A children in Banda Aceh City, which is in Meunasah Manyang, Want Jaya District, Aceh Besar District. This training aims to improve skills and creativity ( hard skills ) for prison-trained children regarding hydroponic plant cultivation starting with introducing various types of hydroponic systems, equipment and materials used, manufacturing methods, seed sowing, care and nutritional arrangements. The method of implementing the activity starts from the provision of material in the classroom and application practice in the field. Prior to the implementation of the training, prison students did not know the 6 hydroponic cultivation systems. 6 types of hydroponic systems that can be applied in the yard, namely; 1). axis hydroponic system ( Wick system ), 2). Hydroponic irrigation system (Fertigation), 3). Tidal hydroponic technique ( EEB & Flow ), 4). Hydroponic Nutrient Film Technique (NFT), 5). Floating raft hydroponics ( Water culture ), 6). Aeroponic System. After participating in this training activity, Andikpas began to know and understand the cultivation of hydroponic plants and added skills and creativity as provisions that could be developed in the community. As a follow-up to this training activity, Lapas Students (ANDIKPAS) can cultivate hydroponic vegetable plants in prisons and their products can be marketed to people outside prisons.

Keywords : hydroponic plants, prison students, skills and creativity.

PENDAHULUAN

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 mengatur tentang perlindungan anak mengenai jaminan negara dan pemerintah atas penyelenggaraan perlindungan anak.

Menurut pasal 1 ayat (1) undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang dimaksud perlindungan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun termasuk anak yang masih didalam kandungan.

Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan, anak yang dibina dan didik di lembaga pemasyarakatan disebut Anak Didik Pemasyarakatan. Anak didik pemasyarakatan yang dibina di LP2A Kota Banda Aceh terdiri atas anak pidana, anak sipil dan anak negara. Anak pidana, yaitu anak yang berdasarkan keputusan pengadilan menjalani pidana di Lembaga pemasyarakatan, paling lama sampai umur 18 (delapan belas) tahun. Anak negara yaitu anak yang berdasarkan keputusan pengadilan diserahkan pada negara dan di didik dan ditempatkan di lembaga pemasyarakatan anak paling lama sampai umur 18 (delapan belas) tahun. Anak sipil yaitu, anak yang atas permintaan orang tua atau walinya memperoleh penetapan pengadilan untuk di didik di lembaga pemasyarakatan anak, paling lama sampai umur 18 (delapan belas) tahun. (Undang - Undang Nomor. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, 2002)

Pada perlindungan anak atas hak pendidikan, pasal 9 ayat (1) menyatakan bahwa “setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Hak atas kependidikan harus diperoleh setiap anak dan pemerintah menjamin serta memberikan hak tersebut dengan latar belakang dan status sosial anak tak terkecuali anak yang sedang menjalani pidana dengan status anak didik lembaga pemasyarakatan (ANDIKPAS) harus mendapatkan pendidikan layak. Sebagai wujud kepedulian, Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan Pembinaan Anak Kelas IIA (LP2A) Kota Banda Aceh dan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar memberikan pelatihan kepada anak didik lapas

(3)

131 tentang pertanian untuk meningkatkan ketrampilan hard dan soft skill serta teknologi tepat guna yang dapat diterapkan setelah selesai masa pidana dan kembali ke masyarakat.

Salah satu bentuk pelatihan seperti pelatihan budidaya tanaman hidroponik.

Tanaman hidroponik adalah suatu model budidaya tanaman sayuran tanpa menggunakan media tanah tetapi media yang digunakan adalah air dan tidak membutuhkan banyak air dan lahan yang luas serta dapat diterapkan pada lahan perkarangan rumah yang sempit dengan Pelatihan budidaya sayuran hidroponik, adalah salah satu pelatihan yang sangat efisien dikembangkan oleh anak-anak didik lapas untuk meningkatkan ketrampilan dan pengembangan hardskill dan diterapkan nantinya setelah selesai menajalani masa hukuman dan kembali berada ditengah masyarakat.

METODE KEGIATAN

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk pelatihan dilaksanakan di rutan Lembaga Pemasyarakatan kelas 2A Kota Banda Aceh di Desa Meunasah Manyang Pagar Air Kabupaten Aceh Besar. bentuk kegiatan dilakukan 2 tahap, tahap pertama diberikan materi di kelas dan tahap ke dua praktek langsung dilapangan.

Bahan dan Peralatan yang Digunakan

Alat yang digunakan yaitu; pompa air, selang, perangkat hidroponik, sprayer, TDS meter, pH meter, timbangan analitik, gelas ukur, alat tulis. Bahan yang digunakan antara lain; benih selada, netpot, sumbu, air, nutrisi hidroponik AB mix yang mengandung senyawa; Ca(NO3)2, KNO3, Fe-EDTA, KH2PO4, (NH4)2SO4, K2SO4, MgSO4, CuSO4, ZnSO4, H3Bo3, MnSO4, dan MoO4, CaCl2.

Pemberian materi di kelas

Pemberian materi di kelas diberikan kepada anak didik lapas bertujuan untuk menjelaskan tentang metode-metode sistem budidaya tanaman hidroponik meliputi;

sistem kerja hidroponik, penyemaian benih, perawatan dan pemberian nutrisi, dan pemanenan.

Praktek di lapangan

Pada kegiatan praktek lapang, anak didik diperkenalkan langsung dengan instalasi hidroponik, peralatan dan bahan-bahan instalasi hidroponik yang digunakan.

Selanjutnya masing-masing anak didik diberikan praktek teknik penyemaian benih beserta bahan dan peralatannya. Dilanjutkan dengan metode perawatan dan pengontrolan nutrisi menggunakan alat TDS, kemudian praktek diakhiri dengan metode pemanenan dan teknik penyimpanan pasca panen agar sayuran tetap segar dan tahan lama.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberian materi di kelas

Pemberian materi kepada peserta anak didik lapas dimulai dari memperkenalkan budidaya sayuran dengan sistem hidroponik. Sistem budidaya sayuran hidroponik adalah suatu sistem budidaya tanaman sayuran tanpa menggunakan media tanah tetapi menggunakan media air sebagai pengganti tanah serta dapat diterapkan pada lahan perkarangan yang sempit. Tanaman sayuran yang dapat

(4)

132

dikembangkan dengan sistem hidroponik seperti; kangkung, pokcoi, bayam, selada dan sawi hijau.

Sistem budidaya tanaman hidroponik

Terdapat 6 macam sistem hidroponik yang dapat diterapkan diperkarangan yaitu; 1). hidroponik sistem sumbu (Wick system), 2). Hidroponik sistem irigasi (Fertigasi), 3). Teknik hidroponik pasang surut (EEB & Flow), 4). Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT), 5). Hidroponik rakit apung (Water culture), 6). Sistem Aeroponik.

Gambar 1. Kebersamaan Pemateri dan Anak Didik Lapas Kelas IIA Kota Banda Aceh Hidroponik System Nutrient Film Technique (NFT)

Sistem hidroponik NFT merupakan salah satu sistem hidroponik yang dianggap sebagai sistem yang tepat untuk skala industri, karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem lain. Sistem ini, merupakan cara budidaya tanaman dengan akar tanaman yang tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersikulasi, sehingga tanaman mendapatkan nutrisi, oksigen dan air yang cukup. Biasanya sistem NFT diterapkan dirumah kaca (green house). (Huda et al., 2019).

Gambar 1. Sistem Hidroponik NFT Hidroponik Sistem Sumbu (Wick Sistem)

Hidroponik sistem sumbu (wicks) adalah salah satu metode hidroponik paling sederhana dengan menggunakan sumbu sebagai penghubung antara nutrisi dan bagian perakaran pada media tanam. Salah satu kelemahan hidroponik sistem sumbu yaitu

(5)

133 larutan nutrisi tidak tersikulasi sehingga rawan ditumbuhi lumut dan pertumbuhan tanaman agak sedikit lambat (Kamalia et al., 2017).

Gambar 2. Metode Hidroponik Sistem Sumbu (Wick system) Hidroponik Sistem Irigasi (Fertigasi)

Hidroponik sistem irigasi (Fertigasi) adalah metode hidroponik dengan memberikan unsur hara melalui sistem irigasi. Fertigasi adalah singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi dengan teknik fertigasi biaya tenaga kerja untuk pemupukan dapat dikurangi, karena pupuk diberikan bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lain adalah peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara karena pupuk yang diberikan dalam jumlah sedikit tapi berkelanjutan serta mengurangi kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen). Fertigasi dapat dilakukan bersamaan dengan irigasi tetes. Irigasi tetes (drip irrigation) adalah sistem pemberian air irigasi yang bertekanan rendah melalui jaringan tabung dalam pola yang telah ditentukan dan memberikan air secara perlahan di dasar setiap tanaman. Aplikasi fertigasi dengan irigasi tetes (drip irrigation) dapat memudahkan dan mengefisiensikan penggunaan air dan pupuk secara tepat serta dapat mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman ketika persediaan unsur hara tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal (Rohmah et al., 2018).

Gambar 3. Hidroponik Sistem Fertigasi Hidroponik Sistem Pasang Surut (EEB & Flow)

Metode teknik EBB and Flow (Pasang surut) merupakan salah satu teknik hidroponik yang banyak digunakan, sistem ini bekerja dengan memenuhi media

(6)

134

pertumbuhan dengan larutan nutrisi dan larutan nutrisi yang tidak terserap kembali ke bak penampung. Waktu pasang surut dapat diatur dengan menggunakan timer, namun penggunaan timer memiliki beberapa kekurangan yaitu dari sisi penggunaan listrik dan pemberian nutrisi yang tidak efisien/boros. (Buti Delya, Ahmad Tusi, Budianto Lanya, 2014)

Gambar 4. Hidroponik Sistem EEB & Flow (Pasang Surut) Hidroponik Sistem Rakit Apung

Hidroponik sistem rakit apung adalah yang sistem paling sederhana dari semua sistem hidroponik aktif, cukup mudah digunakan karena tidak membutuhkan alat yang terlalu banyak, yang dibutuhkan box atau wadah yang dapat terbuat dari bahan plastik, styrofoam dan aerator. Hidroponik rakit apung merupakan pengembangan dari sistem bertanam hidroponik yang dapat digunakan untuk kepentingan komersial dengan skala besar ataupun skala rumah tangga. Sistem rakit apung hampir sama dengan sistem sumbu, yaitu berupa sistem statis dan sistem hidroponik sederhana. Perbedaannya dalam sistem ini tidak menggunakan sumbu sebagai pembantu kapiler air, tetapi media tanam dan akar tanaman langsung menyentuh air nutrisi. Wadah tempat tanaman berada dalam kondisi mengapung dan bersentuhan langsung dengan air nutrisi.

Sehingga, sistem rakit apung penggunaan air lebih banyak dari sistem sumbu.

Gambar 5. Hidroponik sistem rakit apung

(7)

135 Hidroponik Sistem Aeroponik

Sistem Aeroponik merupakan cara bercocok tanam dengan menyemprotkan nutrisi ke akar tanaman. Nutrisi yang disemprotkan mempunyai bentuk seperti kabut.

Aeroponik adalah suatu sistem penanaman sayuran yang paling baik dengan menggunakan udara dan ekosistem air tanpa menggunakan tanah. Teknik ini merupakan metode penanaman hidroponik dengan menggunakan bantuan teknologi.

Desain aeroponik merupakan desain yang paling canggih dari semua sistem hidroponik. Akar tanaman menggantung ke dalam wadah dan hara disemprotkan terus menerus dengan semburan bergantian secara kontinu

Prinsip Kerja Sistem Aeroponik : Penggunaan sprinkler dapat menjamin ketepatan waktu penyiraman, jumlah air dan keseragaman distribusi air di permukaan akar tanaman secara terus-menerus selama pertumbuhan dan perkembangan tanama.

Cara tersebut dapat menciptakan uap air di udara sekeliling tanaman serta memberikan lapisan air pada akar, sehingga menurunkan suhu sekitar daun dan mengurangi evapotranspirasi. Sistem pancaran atau pengabutan dapat diatur secara bergantian nyala-mati (on-off) bergantian menggunakan timer. Pemompaan dilakukan selama 15 sampai 20 menit.

Gambar 6. Hidroponik sistem aeroponik

Tanaman-tanaman yang dapat dibudidayakan dengan sistem hidroponik

Tanaman yang dapat dikembangkan dengan sistem hidroponik adalah jenis tanaman sayuran seperti : selada, kangkung, bayam, sawi, seledri, tomat ceri, pokcoy, timun, melon dan semangka.

(8)

136

Gambar 7. Tanaman yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik

Kegiatan pemberian pelatihan dilapangan berupa; Praktek penyemaaian benih, kebutuhan dasar nutrisi tanaman hidroponik, perawatan dan pemanenan.

Praktek Penyemaian Benih

Pada praktek penyemaian benih, masing-masing anak didik diberikan alat peraga untuk menyemai benih seperti ; bibit, rockwoll (Media tumbuh), dan media air (nampan air). Langkah kerja penyemaian benih sebagai berikut :

1. Potong rockwoll dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm

2. Celupkan rockwoll dalam air, kemudian susun dalam nampan dan beri lubang.

3. Masukan satu benih ke dalam satu lubang (1 benih kangkung = 1 potong rockwoll 2,5 cm x 2,5 cm).

4. Sirami dengan air setiap pagi, taruh ditempat yang terkena sinar matahari langsung.

5. Berikan nutrisi setelah daun tumbuh, biasanya 3/5 hari

6. Bibit siap dipindah ketika daun sudah 4 dan akar muncul, biasanya umur 7-14 hari.

(9)

137 Gambar 7. Praktek penyemaian benih tanaman hidroponik

Ada 2 opsi menyemai hidroponik, yaitu ditutup plastik hitam dan tidak ditutup.

tujuan ditutup plastik hitam adalah untuk menjaga rockwool agar tetap basah atau lembab hingga benih sproud (berkecambah). Jika sudah berkecambah harus segera dibuka dan ditaruh dibawah sinar matahari agar pertumbuhannya tidak kutilang (kurus, tinggi, langsing). Jaga selalu kelembapan rockwool, jangan sampai kering atau terdapat genangan air. Siram dengan air setiap harinya. Nutrisi hanya bisa diserap tanaman melalui akar, Jadi pemberian nutrisi bisa dilakukan saat sudah mempunyai akar dan daun, biasanya saat berumur 4-5 hari dan harus dengan PPM / EC rendah, namun dengan penambahan nutrisi pada saat semai akan menyebabkan rockwool berlumut.

Air yang bagus digunakan untuk menyemai hidroponik adalah air yang ppmnya mendekati 0, semakin mendekati 0 semakin bagus. Pilihan pertama air buangan AC, air sumur, air PDAM (yang sudah diendapkan selama 5 hari, untuk menghilangkan kaporit).

Kebutuhan Nutrisi Tanaman Hidroponik

Kebutuhan unsur hara tanaman hidroponik yang perlu diperhatikan yaitu; Air, Oksigen, Cahaya, Suhu dan Nutrisi Mineral.

a. Air; Kualitas air dengan alkalinitas berlebih atau kadar garam tinggi, mengakibatkan ketidakseimbangan kandungan nutrisi dan gangguan pertumbuhan tanaman. Air dengan kadar garam lebih dari 0,5 juta atau 320 ppm (bagian per juta) tidak boleh digunakan karena menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi. Jika air yang ada di sekitar berkualitas buruk, bisa ditangani terlebih dahulu dengan filterisasi dan aerasi untuk mengkompensasi kadar garam dalam air baku. Ketika media tanam berkurang kadar kelembapannya, maka tanaman kekurangan pasokan air mengakibatkan akar tanaman mengering bahkan bisa mati. walaupun tanaman digenangi air dan kelembapan dinormalkan kembali, butuh waktu lama bagi tanaman untuk pulih kembali kondisi normal. Hal ini akan berakibat produktifitas tanaman tidak bisa maksimal.

b. Oksigen; oksigen dibutuhkan tanaman dalam sistem perakarannya guna melaksanakan fungsi akar dalam menyerap air dan hara. Pada media tanah umumnya kebutuhan oksigen sudah tersedia cukup, namun pada tanaman yang tumbuh dalam air, pasokan oksigen terlarut dalam air akan cepat terkuras dan dapat menjadi berkurang drastis saat suhu air terlalu tinggi. Akar akan menjadi rusak atau

(10)

138

mati ketika kebutuhan oksigen tidak tersedia. Oleh karena itu pada jenis tanaman yang dibudidayakan di air dibutuhkan campur tangan manusia untuk memastikan ketersediaan kebutuhan tanaman akan oksigen. Umumnya metode untuk memasok oksigen pada tanaman hidroponik adalah melalui gelembung udara dalam larutan nutrisi dan untuk beberapa sistem hidroponik seperti NFT system, aeroponik, atau sistem alir kontinu tidak diperlukan.

c. Cahaya; Sebagian besar jenis tanaman sayuran daun, buah dan juga bunga memerlukan sekurangnya 8 sampai 10 jam sinar matahari langsung setiap hari untuk menghasilkan kualitas tanaman yang baik. Tetapi ada juga beberapa jenis tanaman yang justru mengalami masalah dengan terik panas matahari. Untuk mengatasi ini bisa disiasati dengan mengurangi intensitas panas matahari yang terpapar langsung pada tanaman dengan bantuan kain putih atau jaring. Untuk memastikan semua tanaman cukup terpapar sinar matahari, atur jarak yang cukup antar tanaman.

Usahakan jangan terlalu rapat agar pertumbuhan tanaman bisa melebar ke samping.

Sedangkan untuk mensiasati cuaca mendung/musim penghujan sebaiknya ppm / EC larutan nutrisi hidroponik di tingkatkan.

d. Suhu; Tanaman akan dapat tumbuh dengan baik hanya dalam rentang suhu terbatas.

Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu sehingga mengurangi produktivitasnya. Umumnya tanaman sayuran hidroponik membutuhkan suhu ideal antara 23° C – 26° C. Untuk mudah mengontrol suhu dibutuhkan alat pengukur suhu ruangan tanaman hidroponik dikembangkan dalam rumah kaca.

e. Nutrisi Mineral; Nutrisi mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar contohnya adalah nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur. Sedangkan unsur- unsur mikronutrien seperti besi, mangan, boron, seng, tembaga, molibdenum, dan klorin juga dibutuhkan tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. Pemberian unsur hara/nutrisi hidroponik yang teratur sangatlah penting pada tanaman hidroponik, karena media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan larutan atau air yang berlebihan. Larutan nutrisi yang berisi unsur hara tersedia bagi tanaman pada pH 5,5 – 7,5, tetapi yang terbaik adalah 6,5, karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman. Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan relatif tinggi. Termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang rendah, yang meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl.

Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda menurut tingkat pertumbuhannya dan jenis tanaman. Nutrisi hidroponik dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pemilihannya biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut. Larutan hidroponik yang umum dipakai adalah AB mix. “Zarity“ AB mix merupakan larutan hidroponik yang dapat digunakan sebagai suplai hara baik makro maupun mikro untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang optimum. Pupuk hidroponik “Zarity”

terdiri 2 larutan. larutan pertama atau A mix mengandung hara N, K, Ca dan Fe dan B mix mengandung hara p dan hara mikro. Alat untuk mengontrol ketersediaan mineral tanaman hidroponik adalah TDS (Total Disolved Solid). TDS memiliki satuan ukur ppm (Parts per milion) kebutuhan ppm setiap tanaman berbeda-beda.

Contohnya, tanaman kangkung dan pakcoy memiliki kebutuhan nutrisi dengan kisaran 1050-1400 ppm, sedangkan tanaman tomat membutuhkan nutrisi pada rentang 1400-3500 ppm.

(11)

139 KESIMPULAN

Peserta anak didik lapas kelas II Kota Banda Aceh telah mengenal dan mengetahui sistem budidaya tanaman hidroponik melalui pelatihan ini serta meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan (Hard skill) anak-anak didik lapas dalam budidaya tanaman sayuran hidroponik.

DAFTAR PUSTAKA

Undang - Undang Nomor. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Arsyad, Azhar, 1 (2002). https://jdihn.go.id/files/4/2002uu023.pdf

Buti Delya, Ahmad Tusi, Budianto Lanya, I. Z. (2014). Rancang Bangun Sistem Hidroponik Pasang Surut Otomatis Untuk Budidaya Tanaman cabai. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 33(3), 205–212.

Huda, I., Setyawan, H., & Brahma Nugroho, A. (2019). Perancangan Sistem Hidroponik Dengan Metode NFT (Nutrient Film Technique) Pada Tanaman Selada (Laccuta Lativa L.). Hidro, 2(1), 1–26.

Kamalia, S., Dewanti, P., & Soedradjad, R. (2017). Teknologi hidroponik sistem sumbu pada produksi selada lollo rossa (lactuca sativa l.) Dengan penambahan cacl 2 sebagai nutrisi hidroponik Hydroponic Technology of Wick System on Lollo Rossa Production (Lactuca sativa L.) with Addition of Cacl 2 as a Hydr.

Jurnal Agroteknologi, 11(01), 96–10.

Rohmah, L. N., Sunaryo, Y., & Darnawi. (2018). Pengaruh media Tanam dan Sistem Fertigasi Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Cabai Rawit ( Capsicum frustescens L . ) Secara Semi Hidroponik. Agroust, 2(1), 76–88.

http://www.jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/agroust/article/view/4266.

Referensi