109
PROSIDING
HASIL-HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN-DOSEN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
Tahun: 2021 ISBN:
978-623-7583-79-0
Homepage:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/PPKMDU
PELATIHAN K3 DI PERUMAHAN PT. ANGGORO KARYA KOTA BANJARBARU
Sulastini
a*, Muhammad Harlie
aa
Program Studi Magister Manajemen, Pascasarjana, Universitas Islam Kalimantan MAB
*email: [email protected]
ABSTRAK
Pelatihan K3 wajib diperlukan dalam sebuah Proyek Pembangunan Rumah. Di dalam K3 ada Manajemen Resiko ada pengetahuan tentang Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendalian Resiko (HIRACH).
Di dalam UU Ketenagakerjaan ada disebutkan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga mengatur segala sesuatu tentang keselamatan kerja manusia. Dalam hal ini yang menjadi obyek sasaran atau khalayak sasaran adalah tukang atau pekerja Proyek Perumahan PT. Anggoro Karya Kota Banjarbaru. Metode kegiatan berupa ceramah dan praktik di lapangan sehingga hasil akhir dari kemitraan ini akan didapat pengetahuan dasar tentang K3 dan Laporan Akhir PKM pada Proyek Perumahan PT. Anggoro Karya Kota Banjarbaru dengan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin. Luaran kegiatan ini adalah artikel ilmiah terpublikasi Jurnal ber ISSN atau prosiding dari seminar hasil PKM dan adanya peningkatan level keberdayaan mitra (keterampilan, pendapatan, lingkungan yang lebih baik).
Kata kunci : Pelatihan K3, Perumahan PT. Anggoro Karya Kota Banjarbaru
PENDAHULUAN
UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (hukum keselamatan kerja) meletakkan prinsip dasar pelaksanaan keselamatan kerja.Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja memberikan persyaratan khusus untuk tempat kerja. Resiko kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja. Untuk itu, kesadaran mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi sangat diperlukan. Undang-Undang No. 1/1970 dan No. 23/1992 mengatur mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Siapa sih yang mau celaka? Tentunya tidak ada seorang pun yang mau celaka. Tetapi resiko kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja termasuk di lingkungan tempat kerja. Apa Itu Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)?Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan dan kesehatan
kerja juga merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Apa Di Indonesia, Ada Undang-Undang Yang Mengatur Mengenai K3?Undang-Undang yang mengatur K3 adalah sebagai berikut : Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Undang- Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja. Undang- undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan,
Prosiding Hasil – Hasil Pengabdian Dosen-Dosen Uniska (2021)
110 Kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang- undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja. Undang- undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan kerja
Manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan konstruksi. Manajemen Risiko adalah proses manajemen terhadap risiko yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko dan mengendalikan risiko.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor yang paling penting dalampencapaian suatu tujuan proyek. Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umummasih sering terabaikan. Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yangmemiliki resiko kecelakaan kerja. Sering terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksidiakibatkan kurang diperhatikannya Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3). Pada kegiatan PKM ini akan memberikan penyuluhan mengenai manajemen resiko dan hal-hal mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi perumahan. Adapun penyuluhan meliputi sebagai berikut: pertama yang dilakukan yaitu mengidentifikasi resiko K3 apa saja yang mungkin terjadi pada pekerjaan konstruksi perumahan. Setelah didapat resiko – resiko yang mungkin terjadi, dilakukan analisis resiko. Analisis resiko tersebut untuk mengetahui resiko K3 yang paling sering terjadi pada pekerjaan konstruksi perumahan berdasarkan pendapat orang-orang yang bekerja pada pekerjaan konstruksi perumahan melalui penyebaran kuisioner di lapangan.
Besarnya resiko K3 nantinya akan dianalisis dengan menggunakan metode Fine. Selanjutnya
akan dilakukan evaluasi resiko danterakhir yang dilakukan yaitu memberikan pengendalian resiko.
Sehingga rangkaian penyuluhan ini akan mendapatkan pengetahuan pengendalian resiko bahaya dalam proyek pembangunan rumah PT.Anggoro Karya. PT. Anggoro Karya adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor, real estate, pengembang, transportasi dan supplier yang dibentuk atas dasar kepedulian dan komitmen untuk turut berperan aktif dalam laju gerak pembangunan nasional pada umumnya terutama di daerah Kalimantan Selatan, khususnya di bidang pembangunan dan perumahan rakyat.
PT. Anggoro Karya didirikan dengan akte notaris Noor Hasanah, SH nomor : 60 tanggal 07 Pebruari 2007 yang berkedudukan di Banjarbaru, dan sesuai dengan Akte Perubahan nomor : 18 tanggal 11 September 2008 dengan notaris Hj. Tri Titi Titis Wati, SH yang berkedudukan di Martapura PT.
Anggoro Karya berkedudukan di JI. Ir. P.M. Noor Kompek Pesona Permata Indah Blok A/I No.2 Sei.
Ulin Banjarbaru. Dalam menjalankan kegiatannya perusahaan PT. Anggoro Karya berpedoman pada visi dan misi perusahaan.
Proyek Konstruksi.Proyek Konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan (Ervianto, 2005). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K3 merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian sasaran tujuan proyek. Hasil yang maksimal dalam kinerja biaya, mutu dan waktu tiada artinya bila tingkat keselamatan kerja terabaikan. Indikatornya dapat berupa tingkat kecelakaan kerja yang tinggi, seperti banyak tenaga kerja yang meninggal, cacat permanen serta instalasi proyek yang rusak, selain kerugian materi yang besar (Husen , 2009).
Manajemen Resiko Berdasarkan Standar AS/NZS 4360:2004.Manajemen resiko adalah suatu proses yang terdiri dari langkah-langkah yang telah dirumuskan dengan baik, mempunyai urutan (langkah- langkah) dan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dengan melihat resiko dan dampak yang ditimbulkan.
Manajemen Resiko Berbasis ISO 31000:2009.Ruang lingkup proses manajemen risiko terdiri dari: a.Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya b. Identifikasi risiko, c. Analisis risiko, d. Evaluasi risiko,e.
Pengendalian risiko, f. Pemantauan dan telaah ulang, g. Koordinasi dan komunikasi. Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan:
Prosiding Hasil – Hasil Pengabdian Dosen-Dosen Uniska (2021)
111 penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko. Kecelakaan kerja di Indonesiacenderung meningkat dari tahun ketahun. Hal itu terbukti dengan masihbanyaknya kecelakaan kerja. Tahun2013 tercatat setiap hari sembilan orangmeninggal akibat kecelakaan kerja.Jumlah itu meningkat 50% disbandingtahun sebelumnya yang hanya mencatatenam orang meninggal akibatkecelakaan kerja. Direktur PembinaanNorma Kecelakaan Kerja,
KementrianTenaga Kerja dan
Transmigrasimengatakan, tingginya kecelakaan kerja itudisebabkan empat hal. Pertama,penerapan Keselamatan dan KesehatanKerja (K3) di perusahaan danmasyarakat rendah. Kedua, penerapanpemeriksaan uji K3 juga rendah.
Ketiga,kualitas dan kuantitas pegawaipengawas baik pengawasketenagakerjaan maupun pengawas K3rendah dan Keempat tugas dan fungsipegawai pengawas sejak otonomi daerahtidak maksimal, khususnya dalammengawasi K3. Sementara menurut data International Labor Organization (ILO),di Indonesia rata- rata pertahun terdapat 99.000 kasus kecelakaan kerja. Daritotal jumlah itu, sekitar 70 persenberakibat fatal yaitu kematian dan cacatseumur hidup. (www.possore.com,April 2014). Industri jasa konstruksimerupakan salah satu sektor industri yang memiliki resiko kecelakaan kerjayang cukup tinggi. Sering terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Beberapa risiko kecelakaan kerja pada bidang konstruksi meliputi Kemungkinan jatuh dari ketinggian, Kemungkinan terinjak, Kejatuhan barang dari arah atas, Kontak langsung dengan suhu dingin, suhu panas, lingkungan yang beradiasi pengion (radiasi elektromagnetik atau partikel yang mampu menghasilkan ion), serta kebisingan, Jatuh dan terguling, Tertabrak, Terkena barang yang roboh/runtuh, Terbentur barang keras Kecelakaan kerja pada sektor konstruksi yang terjadi secara terus menerus ini menimbulkan pertanyaan apakah kecelakaan ini diakibatkan karena buruknya penerapan dari K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada sektor konstruksi.
METODE
Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan menggunakan ilmu pengetahuan dan kemanfaatan dengan tahapan metode pelaksanaan kegiatan sebagai berikut Kondisi Eksisting (Analisis Situasi) Brain Storming (Pemahaman), Pelatihan Pemahaman, Demplot/Contoh/Demonstrasi Pemanfaatan, Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Evaluasi
(Kuesioner). Sehingga digunakan dalam menyampaikan dengan metode ceramah, metode
diskusi-tanya-jawab dan
demontrasi/praktik/pelaksanaan kepada para peserta. Dengan metode diskusi dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi para pekerja konstruksi. Dengan praktik akan dapat mencontohkan dan mengawasi hasil dari konsep manajemen konstruksi dan K3 yang diterapkan.
Khalayak sasaran adalah pekerja Proyek Pembangunan Rumah PT.Anggoro Karya dan bersama mahasiswa Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari. Diharapkan anggota khalayak sasaran yang dianggap strategis (mampu dan mau) untuk dilibatkan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), serta dapat menyebarluaskan hasil kegiatan pada anggota khalayak sasaran yang lain. Bagi mahasiswa akan menambah wawasan konsep manajemen resiko dan K3 serta praktikan bagaimana menganalisis resiko bahaya dan pengendalian bahaya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dibiayai dengan dana yang berasal dari mandiri. Berikut rincian laporan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:
No. Uraian Kegiatan PKM Hasil Kegiatan PKM 1. Kunjungan lapangan dan
penyuluhan awal dihadiri 11 orang termasuk 2 Dosen dan 2 Mahasiswa
sisanya adalah pekerja developer PT. Anggoro
Karya di lingkungan proyek. Lokasi dan
Waktu : Banjarbaru, Rabu, 24 Maret 2021 dan April
2021
Tukang/Pekerja Developer PT.
Anggoro sudah mulai paham arti K3
di lapangan meskipun keterbatasan owner
untuk menyiapkan atribut K3 dikarenakan tukang
sifatnya Borongan.
2. Membuat analisis tingkat pemahaman materi Manajemen
Resiko dan K3
60% peserta mulai memahami arti dan prosedur K3 karena latar belakang petani
atau tingkat pendidikan rendah.
3. Sudah membuat MoU untuk
kegiatan pembinaan kedepannya
Dibuatkan Modul Kegiatan
K3 Untuk Perumahan.
Prosiding Hasil – Hasil Pengabdian Dosen-Dosen Uniska (2021)
112 4. Output luaran Laporan Akhir
Artikel PKM di Jurnal Kacapuri
terbit Edisi Desember 2021
Link Youtube https://youtu.be/a9l
DPKSmms0 5. Dokumentasi Lapangan Photo-photo
Absensi
KESIMPULAN
Kesimpulan hasil kegiatan PKM sebagai berikut Tukang/Pekerja Developer PT. Anggoro sudah mulai paham arti K3 di lapangan meskipun keterbatasan owner untuk menyiapkan atribut K3 dikarenakan tukang sifatnya Borongan atau pekerja tidak tetap. Analisis tingkat pemahaman materi manajemen resiko dan K3 sebesar 60%
peserta paham arti dan prosedur K3 sisa 40% tidak mengerti dikarenakan latar belakang petani atau tingkat pendidikan rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Asesmen Manajemen Risiko Berbasis ISO
31000;2009. Kuliah Online, IKK-363- Manajemen Risiko dan Pencegahan Kerugian.
AS/NZS 4360 (2004). 3rd Edition The Australian And New Zealand Standard on Risk Management.
Broadleaf Capital International Pty Ltd. NSW Australia.
Dickson, Tracey J. 2001. Calculating Risk : Fine’s Mathematical Formula 30 Years Later.
Australian Journal of Outdoor Education.
International Labour Organization. 2013.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Sarana Untuk Produktifitas Modul 5. Jakarta: International Labour Office.
Pos Sore. 2014. Kecelakaan Kerja Cenderung Naik. April 27, 2014. http://possore.com/kecelakaa n- kerja-cenderung-naik.html.
Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Resiko dalam Perspektif K3 OHS Risk Management. Jakarta: Dian Rakyat.
Samsuri. 2014. Manajemen Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Pembangunan Perluasan Hotel Mercure 8 Lantai Pontianak. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Sucita, I ketut dan Broto, Agung Budi. 2011.
Identifikasi dan Penanganan Risiko K3 Pada Proyek Konstruksi Gedung. Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta Kampus UI Depok.
Wicaksono, Iman.K. dan Singgih, Moses. 2011.
Manajemen Resiko K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Permai Surabaya. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII, Program Studi MMT-ITS, Surabaya.
Wijayanti, Nia Tri. 2008. Pengaruh Penerapan Safety Management Terhadap Kinerja
Produktifitas Tenaga Kerja Kuisioner Validasi awal. Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Yuliani, Uppit. 2011. Manajemen Resiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Infrastruktur Gedung. Jakarta Timur.
Modul III Pengetahuan Dasar K3. Diklat Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Konstruksi Tingkat Dasar. Diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2016.