• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN DIGITALISASI ASESMEN UNTUK ALUMNI JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PELATIHAN DIGITALISASI ASESMEN UNTUK ALUMNI JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

https://doi.org/xxx/sxxx

PELATIHAN DIGITALISASI ASESMEN UNTUK ALUMNI JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM

Adnan

1*

, Nani Kurnia

2

, Muliana

3

, Suhardi Aldi

4

1,2,3,4 Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia

*Penulis Korespodensi : adnan@unm.ac.id

Abstrak

Telah dilaksanakan pelatihan asesmen digital untuk alumni jurusan Biologi FMIPA UNM. Kegiatan pelatihan ini dilaksankan pada 19 Juni 2023. Pelatihan dilaksankan selama 1 hari dengan jumlah peserta 35 orang. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan di Aula Laboratorium Kebun Percobaan Biologi. Metode pelatihan yang digunakan adalah metode tanya jawab, diskusi, demonstrasi, dan latihan praktik menggunakan Platform digital. Hasil pelaksanaan pelatihan pembuatan asesmen digital tersebut dinilai dengan berdasar pada respon peserta pelatihan.

Respon peserta pelatihan menggunakan angket tertutup dengan skala likert dan memiliki 25 pernyataan. Penilaian dilakukan terhadap hasil respon dari pernyataan yang diberikan pada angket tersebut. Hasil penilaian menunjukkan bahwa respon peserta pelatihan pada setiap pernyataan dianggap postif atau baik. Hal itu menunjukan bahwa pelatihan pembuatan asesmen digital memiliki hasil yang baik untuk diimplementasikan oleh para alumni jurusan Biologi sebagai bekal untuk evaluasi pembelajaran.

Kata kunci: Asesmen digital, Alumni, Biologi

Abstract

Digital assessment training has been conducted for alumni of the Biology Department of FMIPA UNM. This training activity was carried out on 19 June 2023. The training was held for 1 day with 35 participants. The implementation of training activities was carried out in the Biology Experimental Garden Laboratory Hall. The training methods used are question and answer methods, discussions, demonstrations, and practical exercises to create digital platforms. The results of the implementation of the training on making digital assessments were assessed based on the responses of the training participants. The trainees responses used a closed questionnaire with a Likert scale and had 25 statements. The assessment was carried out on the response results of the statements given in the questionnaire.

The assessment results showed that the responses of the trainees on each statement were considered positive or good.

It shows that the training on making digital assessments has good results to be implemented by the alumni majoring in Biology as a provision for learning evaluation.

Keywords: Digital assessment, Alumni, Biology

(2)

2

1. PENDAHULUAN

Pendidikan memiliki bagian yang perlu diperhatikan pada sisi asesmen. Abad 21 menjadikan asesmen sebagai bagian sentral pada dunia pendidikan. Terdapat berbagai macam asesmen yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi siswa. Seperti tes standar nasional yang dapt digunakan dalam mengevaluasi ranah kognitif siswa, asesmen berbasis projek serta portofolio yang dapat digunakan dalam penilaian keterampilan siswa. Asesmen telah menjadi bagian penting pada pendidikan di Indonesia.

Pendidikan di Indonesia telaah menjadikan asesmen sebagai bagian integral dalam sistem pendidikan.

Asesmen di Indonesia telah di implementasikan dalam berbagai bentuk seperti; tes untuk memasuki perguruan tinggi, tes standar nasional, tes kompetensi profesional, dan tes akhir sekolah. Asesmen menjadi hal yang paling ditekankan untuk menjadi bahan evaluasi ranah kognitif dan prestasi siswa pada sistem Pendidikan.

Asesmen adalah suatu implementasi dalam berbagai cara dan penggunaan alat penilaian untuk mendapatkan informasi mengenai sejauh mana siswa mencapai hasil belajar (Akhmad, 2008). Senada dengan hal itu, Noviansah (202) asesmen adalah suatu proses dalam pengumpulan informasi yang berfungsi dalam pengambilan keputusan tentang siswa, ditinjau pada lingkup kurikulum, program studi, serta kebijakan sekolah.

Menurut Yusuf (2017) asesmen dapat menjadi suatu proses mengumpulkan data secara sistematis mengenai atribut, objek, berupa data kualitatif dan kuantitatif serta kemajuan objek yang dinilai. Berdasarkan dari berbagai pengertian asesmen maka, memiliki berbagai fungsi.

Fungsi asesmen dalam hal ini sebagai alat evaluasi terhadap progres belajar siswa. Asesmen dapat pula digunakan dalam mengukur kemampuan dan keterampilan siswa. Asesmen dapat juga digunakan dalam melihat track record kemajuan siswa. Serta dapat juga berfungsi dalam menilai efektivitas pembelajaran di kelas. Hasil asesmen digunakan dalam penentuan tingkat kognitif dan keterampilan siswa, serta dapat memilih program belajar yang baik untuk siswa, serta dapat membuat umpan balik dalam mengukur sejauh mana pendidik berhasil membimbing siswa mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diinginkan. Menurut Aiken (1997) dalam Isrofin (2019) asesmen memilik tujuan utama yaitu menilai tingkah laku, karakteristik siswa, kecakapan mental.

Asesmen dapat juga dikemas dalam bentuk digital.

Hadirnya digitalisasi telah membawa dampak besar pada dunia asesmen, termasuk di Indonesia. Pengguna teknologi digital untuk asesmen pembelajaran dapat memudahkan serta mempercepat penilaian dan memberikan kemampuan lebih baik untuk mendapatkan data yang valid. Dampak terbesar dalam digitalisasi asesmen adalah adanya berbagai platform dan aplikasi digital dalam mengembangkan dan melaksanakan asesmen. Platform ini termasuk aplikasi web dan mobile, yang memungkinkan asesmen berbasis online, tes adaptif, dan pengukuran analitik yang lebih terperinci.

Digitalisasi asesmen juga memungkinkan pengumpulan data yang lebih akurat dan terperinci tentang kemampuan dan prestasi siswa. Data bisa diukur dalam waktu yang cepat dan diakses oleh siswa, guru serta orang tua. Hal itu dapat memantau hasil belajar siswa dengan sangat baik. Data tesebut dapat juga berguna untuk membuat kebijakan mengenai program tepat sasaran yang lebih efektif serta dapat memberi umpan balik yang spesifik. Secara umum, digitalisasi sudah membawa berbagai kemajuan dalam asesmen berbasis digital untuk mengukur aspek kognitif dan membantu dalam meningkatkan pembelajaran yang efektif. Tetapi, tantangan terkait keamanan dan privasi data perlu diatasi secara berhati-hati. Serta para alumni jurusan biologi yang akan menjadi calon pendidik, perlu dilatih untuk menguasai digitalisasi asesmen.

Alumni jurusan Biologi memiliki banyak peluang dijenjang karir. Salah satu peluang jenjang karir tersebut yaitu menjadi pendidik. Salah satu masalah yang dihadapi oleh alumni jurusan Biologi yang akan menjadi pendidik yaitu dalam penerapan digitalisasi asesmen. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan alumni jurusan Biologi dalam membuat digitalisasi asesmen.

Berdasarkan yang dialami oleh alumni jurusan Biologi maka, perlu bantuan dari berbagai pihak khususnya dari jurusan Biologi. Pada konteks ini, jurusan Biologi FMIPA UNM melalui program pengabdian kepada masyarakat (PKM). Pada kegiatan yang akan dilakukan berupa melatih Teknik digitalisasi asesmen yang bisa menjadi solusi bagi masalah alumni jurusan biologi. Kegiatan ini menjadi bekal bagi mereka untuk menjadi pendidik di era abad 21 yang lebih dikenal era digital. Pelatihan ini memberikan manfaat besar bagi alumni karena dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan digitalisasi asesmen yang dapat digunakan di sekolah serta menjadi pengalaman yang bermakna bagi mereka. Serta para alumni jurusan Biologi dapat menjadi lebih kompetitif dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

2. METODE

Pelatihan asesmen berbasis digital pada alumni jurusan Biologi FMIPA UNM dilaksanakan di Aula Laboratorium Kebun Percobaan Biologi. Pelaksanaan kegiatan tesebut dilakukan pada bulan Juni 2023. Jumlah alumni yang mengikuti pelatihan tersebut yaitu 30 orang. Pelaksanaan pelatihan meliputi:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan terdiri dari beberapa hal yang diimplementasikan oleh tim pelaksana meliputi: a) Koordinasi tim; tahap ini meliputi kegiatan tim pelaksana pengabdian meliputi perencanaan pelaksanaan konseptual, operasional. Begitupun, kegiatan pembagian tugas pada masing-masing anggota tim, penentuan

(3)

3

peserta kegiatan, menyiapkan lembar presensi, persiapan konsumsi, bahan pelatihan, publikasi, dan izin penggunaan tempat kegiatan, serta kegiatan dokumentasi. b) Menyiapkan Tempat Pelatihan; tahap ini dilaksakan persiapan lokasi yang menjadi tempat yang digunakan untuk pelatihan digitalisasi asesmen alumni jurusan Biologi.

c) Mempersiapkan Peralatan dan Bahan; tahap ini meliputi persiapan alat dan bahan sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan pelatihan. Alat yang berupa LCD proyektor, Laptop dan alat tulis menulis.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang akan dilakukan untuk pelatihan digitalisasi asesmen yang terbagi menjadi 3 tahapan meliputi: a) Kegiatan Presentasi; pada tahap kegiatan ini, dilakukan penyampaian informasi singkat tentang: Digitalisasi Asesmen, metode pembuatan digitalisasi asesmen, manfaat-manfaat digitalisasi asesmen. b) Demonstrasi; tahap ini memberikan pelatihan digitalisasi asesmen yang dibimbing langsung oleh pemateri yang dibantu oleh teknisi. c) Praktek digitalisasi asesmen; pada tahap ini peserta melakukan praktek atau membuat digitalisasi asesmen pada materi Biologi. Platform yang digunakan adalah Whondershare Quiz Creator dan Hot potato.

Gambar 1. Pelaksanaan Pengabdian

Data respon alumni terhadap pelatihan asesmen digital dinilai menggunakan instrumen. Instrumen yang digunakan adalah angket yang terdiri dari 25 butir pernyataaan. Butir pernyataan tersebut memiliki skala pengukuran menggunakan skala likert. Penentuan respon alumni terhadap pelatihan asesmen berbasis digital mengacu pada kriteria yang ditunjukkan pada Tabel 1. Respon alumni dianggap positif bila persentase siswa yang memberikan respon sangat baik dan baik lebih besar dari 85%. (Riduwan, 2018).

Tabel 1. Kategori Respon siswa terhadap pembimbingan

Kriteria Kategori

85% ≤ R Sangat Sesuai

70% ≤ R< 85% Sesuai

50% ≤ R< 70% Kurang Sesuai

R< 50% Tidak Sesuai

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data mengenai respon alumni terhadap pelatihan asesmen berbasis digital ditunjukkan pada Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Respon terhadap Sarana dan Prasarana LKPB

Kriteria Sangat

Baik

Baik Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

% % % % %

Sejauh mana Anda merasa pelatihan ini

relevan dengan kebutuhan Anda? 30 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Bagaimana pendapat Anda mengenai materi

pelatihan yang disampaikan? 20 66.67 10 33.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Seberapa jelas penjelasan dan petunjuk yang

diberikan oleh instruktur selama pelatihan? 21 70.00 9 30.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Bagaimana tingkat kepuasan Anda terhadap

metode pengajaran yang digunakan dalam

pelatihan? 19 63.33 11 36.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00

(4)

4

Apakah pelatihan ini membantu Anda memahami konsep-konsep dasar dalam pembuatan media berbasis TIK?

27 90.00 3 10.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Seberapa baik instruktur menjawab

pertanyaan dan memberikan bantuan saat Anda mengalami kesulitan?

26 86.67 4 13.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Apakah pelatihan ini memberikan kesempatan

yang cukup bagi Anda untuk berlatih dan mengaplikasikan keterampilan yang telah dipelajari?

23 76.67 7 23.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Sejauh mana pelatihan ini meningkatkan pemahaman dan keterampilan Anda dalam pembuatan media berbasis TIK?

20 66.67 10 33.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Bagaimana tingkat kepuasan Anda terhadap

materi yang diberikan dalam bentuk modul atau bahan bacaan?

9 30.00 20 66.67 1 3.33 0 0.00 0 0.00 Seberapa baik pelatihan ini mengintegrasikan

teori dengan praktik dalam pembelajaran? 22 66.67 10 33.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Apakah Anda merasa diberikan kesempatan

untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan peserta lain dalam pelatihan ini?

22 73.00 8 26.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Apakah pelatihan ini membantu Anda

mengidentifikasi dan mengatasi kendala yang mungkin timbul dalam pembuatan media berbasis TIK?

21 70.00 9 30.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Bagaimana tingkat kepuasan Anda terhadap

durasi dan jadwal pelatihan? 17 56.67 12 40.00 1 3.33 0 0.00 0 0.00 Apakah pelatihan ini memberikan contoh

kasus atau studi kasus yang relevan dengan konteks penggunaan media berbasis TIK?

24 80.00 6 20.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Seberapa baik Anda dapat mengaplikasikan

keterampilan yang telah Anda pelajari dalam situasi nyata setelah mengikuti pelatihan ini?

20 66.67 10 33.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Bagaimana pendapat Anda tentang fasilitas

yang disediakan selama pelatihan? 19 63.33 11 36.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Sejauh mana Anda merasa terlibat dalam

proses pembelajaran selama pelatihan ini? 19 63.33 11 36.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Apakah pelatihan ini memberikan panduan

yang cukup untuk Anda dalam mengembangkan media berbasis TIK setelah pelatihan?

25 83.33 5 16.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Bagaimana tingkat kepuasan Anda terhadap

penggunaan teknologi dalam pelatihan ini? 19 63.33 11 36.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Sejauh mana pelatihan ini memenuhi

ekspektasi Anda sebelum mengikuti pelatihan?

15 50.00 14 46.67 1 3.33 0 0.00 0 0.00 Apakah Anda merasa ada aspek pelatihan

yang perlu ditingkatkan? 18 60.00 0 0.00 12 40.00 0 0.00 0 0.00 Apakah Anda merasa pelatihan ini

memberikan nilai tambah bagi Anda secara pribadi atau profesional?

28 93.33 2 6.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Bagaimana pendapat Anda tentang 20 66.67 10 33.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00

(5)

5

penggunaan studi kasus nyata dalam pelatihan ini?

Sejauh mana Anda merasa diberikan kesempatan untuk memberikan masukan atau umpan balik terhadap pelatihan ini?

19 63.00 11 36.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Apakah Anda akan merekomendasikan

pelatihan ini kepada orang lain? 24 80.00 6 20.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Total % 69.96 28 2 0.00 0.00

Tabel 2 menampilkan bahwa pelatihan yang telah dilakukan relevan dengan kebutuhan alumni jurusan Biologi dengan respon sangat baik sebesar 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya keberhasilan pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para alumni. Keberhasilan itu bisa diartikan bahwa alumni merasa sangat puas dengan materi yang disampaikan. Hal tersebut sejalan dengan pandangan (Aslamiah et al., 2023) pelatihan dapat meningkatkan kepuasan, pengetahuan, keterampilan. Hal itu dapat berguna dalam menunjang aktivitas bagi peserta pelatihan dalam proses pembelajaran. Kemudian terdapat respon sangat baik sebesar 66.67% dan baik 33.33% peserta pelatihan terhadap materi yang disampaikan oleh pemateri. Hal itu menunjukkan bahwa penyampaian materi yang dilakukan oleh pemateri pelatihan sebagian besar menjawab sangat puas. Sehingga peserta pelatihan merasakan sangat puas dari penjelasan yang disampaikan. Respon peserta pelatihan terhadap penjelasan dan petunjuk disampaikan instruktur selama pelatihan yaitu sangat baik 70% dan 30.00% baik.

Keberhasilan instruktur saat menyampaikan penjelasan dan petunjuk yang mudah dipahami oleh peserta pelatihan serta membuat menjadi lebih fokus dalam proses pelatihan. Para peserta akan mendapatkan arahan yang lebih mudah serta mengimplementasikan informasi yang diperoleh dari pelatihan. Respon peserta pelatihan dianggap sangat positif apabila persentase peserta pelatihan yang memberikan respon sangat baik dan baik diatas 85.00%.

Berdasarkan kriteria tersebut maka, respon peserta pelatihan dari tiga pernyataan diatas dianggap sangat positif.

Respon peserta pelatihan terhadap kepuasan metode pengajaran yaitu sangat baik 63,33% dan 36.67%

baik. Ketika respon peserta pelatihan dalam kategori sebagian besar sangat puas terhadap metode pengajaran. Oleh karena itu, metode tersebut cukup efektif dalam menyampaikan materi serta dapat menciptakan lingkungan pelatihan yang antusias bagi para peserta. Selanjutnya respon terhadap pelatihan membantu peserta untuk memahami konsep dasar dalam pembuatan media TIK yaitu sangat puas 90% dan 10.00% baik. Hal itu menunjukkan bahwa kebanyakan peserta pelatihan merespon dengan sangat puas. Instruktur mampu dalam menjelaskan konsep dasar dalam pembuatan media TIK dengan jelas dan sangat mudah dipahami. Respon peserta pelatihan mengenai sebaerapa baik instruktur menjawab pertanyaan dan memberikan bantuan yaitu 86.67% sangat baik dan 13.33% baik. Ini membuktikan bahwa sebagian besar peserta pelatihan merasa instruktur telah mampu menciptakan suatu lingkungan yang menyenangkan. Peserta merasa nyaman untuk bertanya dan memohon pertolongan jika memiliki kendala. Respon peserta pelatihan dianggap sangat positif apabila persentase peserta pelatihan yang memberikan respon sangat baik dan baik diatas 85.00%. Berdasarkan kriteria tersebut maka, respon peserta pelatihan dari tiga pernyataan diatas dianggap sangat positif. Respon peserta pelatihan dianggap sangat positif apabila persentase peserta pelatihan yang memberikan respon sangat baik dan baik diatas 85.00%.

Berdasarkan kriteria tersebut maka, respon peserta pelatihan dari tiga pernyataan diatas dianggap sangat positif.

Peserta pelatihan merasa diberikan kesempatan yang cukup untuk berlatih dan mengaplikasikan keterampilan yang dipelajari sebesar 76.67% menjawab sangat baik dan 23.33% baik. Oleh karena itu, peserta pelatihan dapat lebih siap serta percaya diri untuk menerapkan dalam pembelajaran. Hal itu dapat menjadi kesempatan kepada peserta pelatihan dalam mengembangkan skill mereka. Respon peserta pelatihan terhadap sejauh mana pelatihan dapat meningkatkan skill dan pemahaman untuk pembuatan asesmen berbasis digital yaitu 66.67% sangat baik dan 33.33% baik. Hal itu menunjukkan bahwa sebagaian peserta merasa bahwa instruktur sudah menyampaikan materi media berbasis TIK yang sangat relevan kebutuhan peserta dibarengi dengan penyampaian yang mendalam. Hal ini sejalan dengan pernyataan Yudha et al., (2023) pelatihan asesmen digital dapat meningkatkan keterampilan pendidik dalam pembelajar. Respon peserta terhadap materi yang diberikan dalam bentuk modul atau bahan bacaan yaitu 30% sangat baik dan 66.67% baik. Materi yang diberikan dalam bentuk modul bagus untuk digunakan oleh peserta pelatihan. Menurut (Fatimah et al., 2021) modul pelatihan memiliki tujuan yaitu dapat meningktakan efektifitas pelatihan agar dapat mencapai tujuan secara efesien. Respon peserta pelatihan dianggap sangat positif apabila persentase peserta pelatihan yang memberikan respon sangat baik dan baik diatas 85.00%. Berdasarkan kriteria tersebut maka, respon peserta pelatihan dari tiga pernyataan diatas dianggap sangat positif.

Pelatihan bagi para peserta dalam hal media berbasis TIK mengintegrasikan teori dengan praktik dalam pembelajaran mendapatkan respon sebesar 66.67% sangat baik dan 33.33% baik. Hal itu menunjukkan bahwa instruktur telah menyampaikan teori secara mendalam dan membuat peserta pelatihan untuk berlatih. Oleh karena itu, teori yang diperoleh dapat diintegrasikan dengan praktek secara langsung. Respon para peserta terhadap pemberian kesempatan untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan peserta lain dalam pelatihan ini yaitu 73.00%

(6)

6

sangat baik dan 26.67% baik. Hadirnya interaksi antar peserta dapat memberikan manfaat berupa peserta dapat berbagai ide, sudut pandang, dan pengalaman. Oleh sebab itu, proses pelatihan dapat berjalan dengan lancar dan kondusif. Hadirnya media berbasis digital dapat membantu dalam kegiatan kolaborasi dari berbagai elemen (Nurjanah & Mukarromah, 2021). Respon peserta pelatihan ini membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi kendala yang mungkin timbul dalam pembuatan media berbasis TIK yaitu 70.00% sangat baik dan 30.00% baik.

Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar peserta merasa sangat terbantu dalam mengetahui tantangan yang muncul dan dapat diberikan solusi. Panduan dalam penyelesaian kendala dapat membuat peserta memahami berbagai kondisi yang mungkin akan terjadi dan siap untuk menghadapinya. Respon peserta pelatihan dianggap sangat positif apabila persentase peserta pelatihan yang memberikan respon sangat baik dan baik diatas 85.00%.

Berdasarkan kriteria tersebut maka,respon peserta pelatihan dari tiga pernyataan diatas dianggap sangat positif.

Tingkat kepuasan para peserta terhadap durasi dan jadwal pelatihan sebesar 56.67 % sangat baik dan 40.00% baik. Ini menunjukkan bahwa peserta merasa pelatihan tersebut sudah dirancang dengan sebaik mungkin.

Pelatihan memepunyai durasi yang cukup serta instruktur tidak terburu-buru dalam menyampaikan materi. Jadwal pelatihan tersusun dengan baik, sehingga terdapat keseimbangan waktu teori, praktik serta istirahat. Respon pelatihan memberikan contoh kasus atau studi kasus yang relevan dengan konteks penggunaan media berbasis TIK sebesar 80.00% sangat baik dan 20.00% baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan sudah mampu memberikan contoh kasus yang relevan dengan penggunaan media TIK dalam pembelajaran. Respon para peserta pelatihan terhadap seberapa baik mengaplikasikan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi nyata setelah mengikuti pelatihan sebesar 66.67% sangat baik dan 33.33% baik. Maka, hal ini membuktikan bahwa para peserta sudah berhasil menerapkan keterampilan yang telah dipelajari. Tetapi masih ada ruang untuk diperbaiki lebih lanjut serta dapat ditingkatkan pada pelatihan berikutnya. Respon peserta pelatihan dianggap sangat positif apabila persentase peserta pelatihan yang memberikan respon sangat baik dan baik diatas 85.00%. Berdasarkan kriteria tersebut maka, respon peserta pelatihan dari tiga pernyataan diatas dianggap sangat positif.

Fasilitas yang disediakan selama pelatihan berdasarkan respon peserta pelatihan yaitu 63.33% sangat baik dan 36.67% baik. Maka, ini dapat menggambarkan bahwa sebagian besar yang ikut dalam pelatihan merasa puas pada fasilitas yang diberikan. Tetapi, masih ada kurang yang harus diperbaiki. Komponen yang penting untuk memberikan suatu kepuasan, kenyamanan dan memberi pengalaman pelatihan yang efektif dapat ditempuh dengan menggunakan fasilitas yang baik. Respon sejauh mana peserta pelatihan dapat terlibat pada proses pembelajaran selama pelatihan yaitu 63.33% sangat baik dan 36.67% baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar peserta terlibat aktif dalam proses pelatihan. Tetapi masih perlu untuk meningkatkan partisipasi dan interaksi lebih lanjut. Pelatihan pembutan asesmen digital dapat memberikan pelatihan berbasis teknologi. Memanfaatkan platform Whondershare Quiz Creator dan Hot Potato sebagai asesmen digital yang interkatif dan dapat membantu meningkatkan antusias peserta. Sejalan dengan hal itu, Dafitri Quis, (2017) mengungkapkan penggunaan Whondershare Quiz Creator dan Hot Potato dapat menjadikan pendidik mudah untuk memberikan koreksi dan penilaian hasil soal ujian. Peserta didik dapat diberi kemandirian dan merasa percaya diri untuk menyelesaikan soal atau asesmen, serta penggunaan asesmen digital dapat mengurangi biaya operasional dalam penggunaan asesmen digital. Senada dengan hal itu Khaerunnisa et al., (2022) menyatakan bahwa penggunaan di Hot Potato dapat memberikan pengalaman baru dalam pelaksanaan evaluasi. Platform Hot Potato dapat memudahkan peserta didik serta membuat mereka lebih bersemangat dalam mengerjakan asesmen pembelajaran. Respond peserta pelatihan terhadap pemberian panduan yang cukup untuk mengembangkan media berbasis TIK setelah pelatihan yaitu 83.33% sangat baik dan 16.67% baik. Ini menjadi sebuah tingkat kepuasan yang positif. Oleh karena itu, sebagian besar peserta merasakan kepuasan atas panduan yang diberikan serta merasa cukup dibantu dalam mengambangkan media berbasis TIK setelah menjalani pelatihan. Respon peserta pelatihan dianggap sangat positif apabila persentase peserta pelatihan yang memberikan respon sangat baik dan baik diatas 85.00%.

Berdasarkan kriteria tersebut maka, respon peserta pelatihan dari tiga pernyataan diatas dianggap sangat positif.

Respon tingkat kepuasan Anda terhadap penggunaan teknologi dalam pelatihan yaitu 63.33% sangat baik dan 36.67% baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa peserta merasa puas dalam pelatihan yang telah diberikan.

Manfaat dapat dirasakan secara positif, meskipun masih perlu diperbaiki lebih lanjut. Menggunakan teknologi dapat membuat pelatihan menjadi lebih menarik, interaktif dan menjadikan peserta menjadi puas. Pelatihan yang dilakukan dapat memberikan pemenuhan ekspektasi peserta sebelum mengikuti pelatihan yaitu 50.00% sangat baik dan 46.67% baik. Ini menunjukkan bahwa hanya sebagian besar peserta pelatihan masih belum sepenuhnya terpenuhi harapan mereka sebelum mengikuti pelatihan. Hal itu, menunjukan bahwa terdapat ruang untuk perbaikan dan peningkatan dalam penyelenggaraan pelatihan selanjutnya. Respon peserta pelatihan terhadap apakah terdapat aspek pelatihan yang perlu ditingkatan yaitu 93.33% sangat baik dan 6.67% baik. Respon tersebut menunjukkan bahwa pelatihan telah berjalan dengan sangat efektif. Metode dan materi yang dipelajari oleh para peserta terasa memuaskan. Oleh karena itu, dapat menjadi motivasi untuk penyelenggara pelatihan supaya terus meningkartkan kualitas pelatihan berikutnya. Respon peserta pelatihan dianggap sangat positif apabila persentase peserta pelatihan yang memberikan respon sangat baik dan baik diatas 85.00%. Berdasarkan kriteria tersebut maka, respon peserta pelatihan dari tiga pernyataan diatas dianggap sangat positif.

(7)

7

Pelatihan ini memberikan nilai tambah bagi peserta pelatihan secara pribadi atau profesional sebesar 93.33% sangat baik dan 33.33% baik. Hal ini dikarenakan oleh pelatihan telah berjalan dengan efektif. Peserta merasa puas dari metode dan materi pelatihan yang telah dirasakan. Hal ini bisa menjadi suatu motivasi pada penyelenggara pelatihan untuk terus meningkat kualitas dalam pelatihan selanjutnya. Senada dengan pendapat Nurjanah & Mukarromah, (2021) mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi dapat membuat pendidik memperoleh nilai tambah yang lebih efektif dalam penggunaan asesmen pembelajaran. Penggunaan studi kasus nyata dalam pelatihan mendapat respon dari peserta pelatihan sebanya 66.67% sangat baik dan 33.33% baik.

Penggunaan studi kasus menjadi hal yang efektif dalm melakukan peningkatan efektifitas pelatihan. Studi kasus dapat menjadikan peserta pelatihan menjadi pengalaman yang bermakna mengenai gambaran yang konkret terhadap penerapan materi pelatihan dengan implementasi di lapangan. Hal itu membuat peserta pelatihan lebih memahami teori yang sudah diperoleh dan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Respon terhadap sejauh mana peserta pelatihan merasa diberikan kesempatan untuk memberikan masukan atau umpan balik terhadap pelatihan ini yaitu 63.00% sangat baik dan 36.67% baik. Penting untuk peserta pelatihan memiliki suara atau pendapat untuk mereka utarakan dan dapat dihargai. Kesempatan yang diberikan upada peserta pelatihan berupa menyanpikan pertanyaan dan argumentasi dapat memastikan pelatihan dapat berjalan lancar dan efektif. Hal itu dapat membuat pelatihan menjadi menjadi dua arah yang dapat menimbulkan berbagai interaksi satu sama lain.

Peserta pelatihan akan merekomendasikan pelatihan ini kepada orang lain sebesar 80.00% sangat baik dan 20%

baik. Hal ini dapat membuktikan bahwa hasil pelatihan memberikan rasa yang sangat puas pada peserta pelatihan.

Oleh karena itu, mereka merasa bahwa pelatihan telah memberikan suatu keterampilan dan pengetahuan yang berharga, serta dapat merekomendasi pelatihan asesmen digital ini kepada orang lain. Respon peserta pelatihan dianggap sangat positif apabila persentase peserta pelatihan yang memberikan respon sangat baik dan baik diatas 85.00%. Berdasarkan kriteria tersebut maka, respon peserta pelatihan dari tiga pernyataan diatas dianggap sangat positif.

Pentingnya digitalisasi asesmen karena dapat meningkatkan efektivitas dalam penggunaannya. Hadirnya asesmen digital dapat membuat pendidik tidak perlu mencetak atau print out asesmen untuk peserta didik, sehingga dapat menekan biaya oprasional penggunaan asesmen. Pendidik tidak perlu memeriksa satu persatu hasil asesmen peserta didik. Karena hasil asesemen tersebut dapat diakumulasi secara sistematis oleh sistem asesmen digital.

Asesmen digital dapat memberikan bantuan kepada pendidk untuk memantau kemajuan setiap siswa. Asesmen digitalisasi dapat memberikan kemudahan peserta didik dalam hal akses yang dapat dikerjakan dimana pun dan kapan pun. Sejalan dengan hal Permatasari et al., (2023) mengungkapkan bahwa itu asesmen digital memiliki manfaat berupa mudah digunakan, memiliki hal yang menarik, dan bermanfaat dalam belajar.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan pelatihan asesmen digital untuk para alumni jurusan Biologi FMIPA UNM. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa respon peserta pelatihan tergolong positif. Peserta pelatihan memberikan respon yang baik terhadap pelatihan yang diberikan meliputi sarana dan prasarana, metode pelatihan, dan platform yang digunakan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Rektor UNM, Ketua LP2MP, Dekan FMIPA UNM, Ketua jurusan biologi dan Alumni Biologi FMIPA UNM yang telah membantu dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Pengabdian ini merupakan dana hibah PNBP Nomor Nomor: SP DIPA -023.17.2.677523/2023 tanggal 15 Februari 2023. Sesuai Surat Keputusan Rektor Universitas. Nomor: 310/UN36/HK/2023 tanggal 15 Maret 2023.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyana, Y., Pudjiastuti, A., Bestary, R., dan Zamroni. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Aslamiah, A., Cinantya, C., & Rafianti, W. R. (2023). Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif bagi Guru–guru Sekolah Dasar di Banjarmasin. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat. 5 (1).

Fatimah, S., Subarkah, I., Priyanto, A. A., Septiana, K. E., Marzuki, I., Romdoniyah, S., & Sugiati, A. (2021).

Penguatan Kompetensi Syuriyah MWC NU Buayan melalui Pelatihan Pembuatan Digital Asessment.

Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam. 6 (2).

(8)

8

Nur, M. 2000.Buku Panduan Keterampilan Proses dan Hakikat Sains. Unesa University Press. Surabaya. Nur, M. 2002. Keteramnpilan-Keterampilan Proses Sains. Pusat Sains dan Metematika Sekolah. Program Pasca Sarjana, UNESA. Surabaya.

Nurjanah, N. E., & Mukarromah, T. T. 2021. Pembelajaran Berbasis Media Digital Pada Anak Usia Dini Di Era Revolusi Industri 4.0: Studi Literatur. Jurnal Ilmiah Potensia. 6 (1).

Riduwan. 2018. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rusyati, L. 2019. Modul 3 Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Ekologi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Susilo, H. 2002. Kerja Ilmiah: Penafsiran. Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Pend. Dasar dan Menengah.

Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta.

Wijaya, A. F. C. 2019. Modul 1. Pembelajaran IPQ dan Konsep IPBA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:

Jakarta.

Dafitri, H. (2017). Pemanfaatan Wondershare Quiz Creator Dalam Tes Berbasis Komputer. QUERY: Jurnal Sistem Informasi, 1 (1).

Khaerunnisa, K., Harmilawati, Yunitasari, Muyassara, A., & Purnama, A. (2022). Penggunaan JQuiz Pada Aplikasi Hot Potatoes Sebagai Media Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris Pelajar Pemula Di Desa Kompang Kecamatan Sinjai Tengah. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIM Sinjai, 1, 50–55.

Permatasari, S., Zulhafizh, Z., Septyanti, E., Mustika, T. P., Rasdana, O., Pernantah, P. S., & Rizka, M. (2023).

Asesmen Digital berbasis Kahoot dalam Evaluasi Pembelajaran. JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan), 6 (4).

Referensi

Dokumen terkait