• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan memotivasi karyawan agar dapat bekerja lebih baik lagi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pelatihan memotivasi karyawan agar dapat bekerja lebih baik lagi."

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi ini berjudul “Pengaruh Pelatihan dan Kinerja Terhadap Pengembangan Karir Karyawan PT. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul” Ulama Al-Ghazali yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang dapat digunakan dalam penyusunan skripsi dan sebagai bekal kehidupan di masa depan.

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Ruang Lingkup Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Secara operasional permasalahannya hanya sebatas dampak pelatihan dan kinerja pegawai terhadap pengembangan karir pegawai PT. Penelitian ini dapat memberikan wawasan dan tambahan pengetahuan khususnya mengenai pelatihan pegawai dan kinerja pengembangan karir pegawai.

Pelatihan

Mangkunegara (2013:44) mengatakan: “Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, dimana pegawai non-manajemen secara sistematis memperoleh pengetahuan dan keterampilan.” Menurut Berthal Muqowim, 2012: 5) soft skill adalah perilaku pribadi dan interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia. Pelatihan dan pengembangan memiliki manfaat karir jangka panjang yang membantu karyawan mengambil tanggung jawab yang lebih besar di masa depan.

Mangkunegara (2013:44) menyatakan: “Pelatihan ditujukan untuk melaksanakan pegawai dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan teknis dan keterampilan, sedangkan pengembangan ditujukan untuk pegawai. Identifikasi adalah kebutuhan untuk memutuskan pendekatan yang akan digunakan, organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangannya sendiri. Program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan kinerja kerja, mengurangi ketidakhadiran dan pergantian karyawan, serta meningkatkan kepuasan kerja.

Handoko (dalam publikasinya disebutkan, “ada dua kategori utama program pelatihan dan pengembangan manajemen”, antara lain: 1) Metode praktis (on-the-job training).

Kinerja

Lobby training adalah pelatihan mengenai peralatan sebenarnya yang digunakan dalam pekerjaan, namun dilakukan di luar lingkungan kerja sebenarnya. Indikatornya adalah kemampuan bekerja sama dengan rekan kerja dan dalam pelaksanaan tugas, lebih mengutamakan kolaborasi dibandingkan kerja mandiri. Artinya pegawai yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, pendidikan yang sesuai dengan jabatannya, dan terampil dalam melakukan pekerjaan sehari-hari akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.

Motivasi merupakan keadaan yang menggerakkan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Artinya setiap variabel akan memberikan kontribusi tersendiri terhadap kinerja, baik kinerja pegawai maupun kinerja organisasi.

Pengembangan Karier

Pegawai yang mempunyai prestasi kerja yang baik pada perusahaan biasanya mendapatkan promosi jabatan, karena prestasi kerja merupakan acuan bagi organisasi dalam melakukan pengembangan karir. Latar belakang pendidikan merupakan salah satu bahan acuan bagi perusahaan untuk meningkatkan karir seorang karyawan, semakin tinggi pula latar belakang pendidikan seseorang. Pengembangan karir harus dimulai dari diri pegawai itu sendiri, sedangkan lembaga atau organisasi tempat kerja hanya berkewajiban memfasilitasi pengembangan karir bagi setiap pegawai.

Pegawai yang bersangkutan telah menentukan karir apa yang akan dikembangkannya, untuk itu mereka akan mulai menjalankan tugas dan kewajibannya dan tidak lagi memikirkan untuk mencari peluang pindah ke instansi kerja lain, kecuali dalam keadaan darurat. Persyaratan tersebut ditetapkan karena suatu jabatan dapat diisi oleh pegawai yang mempunyai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan persyaratan umum dan persyaratan khusus.

Penelitian Terdahulu

  • Hendra Gunawan
  • Maryana (2002)
  • Eka Rulianti Putri Fakultas ekonomi dan bisnis, universitas islam
  • Maskarto Lucky Nara Rosmadi dkk, STIE Kridatama Bandung 30
  • Hubungan antar variabel
  • Kerangka berpikir

Judul “Pengaruh pengembangan karir dan motivasi terhadap kinerja pegawai institusi pelayanan kesehatan Dompet Gratis untuk Dua Fa (LKC DD)”. Dengan analisis tersebut variabel dependen yaitu kinerja pegawai diukur dengan menggunakan software SPSS level 16 yang berjumlah 54 pegawai LKC DD.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai, hal ini ditunjukkan dengan koefisien variabel dimana pengembangan karir berpengaruh positif sebesar 0,383 dan nilai sig sebesar 0,000<0,10. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hubungan pengembangan karir dan motivasi sekaligus memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai, berdasarkan hasil koefisien determinasi sebesar 0,573 atau 57,3%, sedangkan sisanya tetap.

sebesar 42,7% dipengaruhi oleh faktor lain, hal ini ditunjukkan dari hasil uji f dengan koefisien variabel pengembangan karir dan motivasi berpengaruh positif sebesar 36,611 dan nilai sig 0,000 < 0,10. Maskarto Lucky Nara Rosmadi dkk, STIE Kridatama Bandung, Penelitian berjudul Pengaruh pelatihan, disiplin dan pengembangan Penelitian berjudul Pengaruh pelatihan, disiplin dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan PT Gardautama. Berdasarkan hasil penelitian, penelitian berada pada tingkat baik, disiplin kerja berada pada tingkat kurang, dan pengembangan karir berada pada tingkat baik.

Pengaruh secara parsial variabel pelatihan terhadap kinerja pegawai sebesar 0,297 atau 29,70%, variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 0,279, atau pengaruh simultan pelatihan, disiplin kerja dan pengembangan karir terhadap kinerja pegawai sebesar 0,781 atau 78,10%, sedangkan pengaruhnya adalah 0,219 atau 21,90 . % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Gambar 2.1 Kerangka berpikirKinerja (X2)
Gambar 2.1 Kerangka berpikirKinerja (X2)

Desain Penelitian

  • Jenis penelitian
  • Lokasi penelitian
  • Jadwal penelitian
  • Populasi Dan Sampel
  • Metode pengumpulan data

Sujarweni (2015:80) menyatakan: “Populasi adalah jumlah seluruh objek atau subjek yang mempunyai ciri-ciri dan kualitas tertentu, ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Sujarweni (2015:81) menyatakan: “Sampling adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi yang digunakan untuk penelitian”. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh dengan menggunakan seluruh populasi karyawan PT.

Sujarweni (2015:85) menyatakan, “Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.” Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Sujarweni (2015:94) menyatakan, “Metode angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.”

Dengan memilih teknik kuesioner dalam penelitian ini, kami ingin memastikan keakuratan dan efisiensi data yang diperoleh.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Definisi Konseptual Dan Operasional Variabel

  • Definisi konseptual
  • Definisi operasional

Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen Pelatihan dan Kinerja berpengaruh terhadap pengembangan karir karyawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hendra Gunawan (2018) yang menyatakan bahwa pelatihan kerja berpengaruh terhadap pengembangan karir. Berdasarkan hasil subtest (uji t) hipotesis X2 diperoleh bahwa kinerja mempunyai pengaruh positif terhadap pengembangan karir pegawai.

Hasil uji t yang dilakukan terhadap hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap pengembangan karir karyawan di PT. Hasil uji t yang dilakukan terhadap hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa kinerja berpengaruh positif terhadap pengembangan karir karyawan di PT. Hasil uji t yang dilakukan terhadap hipotesis ketiga dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan kinerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap pengembangan karir karyawan PT.

Selain variabel pelatihan dan kinerja, peneliti selanjutnya mungkin dapat menambahkan variabel lain yang mempengaruhi pengembangan karir karyawan.

Tehnik Analisis Data

  • Uji validitas dan reabilitas
  • Uji asumsi klasik

Deskripsi Data Penelitian

  • Profil instansi
  • Tujuan instansi
  • Visi dan misi
  • Struktur organisasi

Tugu Barat No, 39 Sampang, Kabupaten Cilacap, lebih tepatnya terletak tepat di depan Pasar Tradisional Sampang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kholipan menyampaikan keinginannya kepada Buyar Winarso yang merupakan koneksi bisnisnya, kemudian Buyar Winarso, Bapak. H. Kholipan, beralih ke perbankan syariah, sehingga usulan tersebut diubah menjadi usulan pendirian Bank Rakyat Syari'ah dengan nama PT.

06 tanggal 6 September 2006, di hadapan Naimah, S.H, M.H, yang merupakan Notaris di Cilacap dan dengan persetujuan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. BPRS Bumi Artha Sampang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perekonomian masyarakat sekitar dengan mengedepankan prinsip dan sistem syariah.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. BPRS Bumi Artha Sampang
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. BPRS Bumi Artha Sampang

Analisis Data

  • Hasil uji validitas
  • Hasil uji reliabilitas
  • Hasil uji asumsi klasik
  • Hasil uji regresi linier berganda

Sujarweni menyatakan: “Tujuan uji multikolinearitas adalah untuk mengetahui apakah terdapat variabel bebas yang sama antara variabel bebas dalam suatu model. Jika nilai signifikansi antara variabel bebas dengan residu absolut >0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. dalam model regresi, namun jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolute residual < 0,05. Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikansi kedua variabel independen lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas. terjadi pada model regresi.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen, dengan menggunakan program statistik SPSS versi 16 dalam proses perhitungannya.Uji t merupakan pengujian koefisien regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1) secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen (Y), Sujarweni (2015:161). Pengujian secara parsial dapat dilihat melalui uji t, jika nilai probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (pelatihan dan kinerja) terhadap variabel dependen (pengembangan karir karyawan).

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kinerja  Item-Total Statistics
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kinerja Item-Total Statistics

Pembahasan

  • Pengaruh Pelatihan Terhadap Pengembangan Karir Karyawan56
  • Pengaruh Pelatihan Dan Kinerja Terhadap Pengembangan Karir

Pelatihan memiliki manfaat karir jangka panjang, membantu karyawan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar di masa depan, dan dapat meningkatkan pengembangan karir. Uji pengaruh variabel Kinerja terhadap pengembangan karir pegawai dapat dilihat dengan melihat nilai t hitung sebesar 2,061 dan nilai t tabel sebesar 1,68 dengan signifikansi sebesar 0,044. Nilai t-hitung > t-tabel dan nilai signifikansi dibawah 0,05 menunjukkan adanya pengaruh positif variabel kinerja terhadap pengembangan karir.

Selain hubungan antar karyawan, waktu kerja dan kualitas kerja juga baik, hal ini menunjukkan bahwa kinerja yang baik akan menghasilkan pengembangan karir yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Eka Rulianti Putri (2018) yang menyatakan bahwa kinerja berpengaruh terhadap pengembangan karir pegawai, semakin baik kinerja maka dapat meningkatkan pengembangan karir pegawai. Kinerja yang baik dapat meningkatkan pengembangan karir pegawai, sebaliknya jika kinerja tidak baik maka akan menurunkan pengembangan karir pegawai.

Berdasarkan hasil uji F (simultan) yang menunjukkan nilai F hitung sebesar 161,951 nilai tersebut lebih besar dari F tabel sebesar 3,17 dengan probabilitas 0,000 karena nilai probabilitas kurang dari 0,05 sehingga membuktikan bahwa pelatihan dan kinerja secara bersama-sama mempengaruhi perkembangan karir karyawan.

Simpulan`

Implikasi

Untuk melakukan penelitian tentang “Dampak Pelatihan dan Kinerja Pegawai Terhadap Pengembangan Karir Pegawai” sebagai syarat kelulusan sarjana Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali Cilacap, diperlukan data dan informasi yang mendukung penelitian. , maka saya mohon dengan segenap hati agar Bapak/Ibu/kerabat menjadi karyawan PT. Kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk mencari tahu mana yang benar dan salah atau sebaliknya, sehingga diharapkan pengisiannya sesuai dengan fakta yang sebenarnya (sebagaimana adanya). Artinya semua jawaban yang Anda berikan adalah benar, dan jawaban yang diminta sesuai dengan kondisi yang Anda rasakan.

Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang sangat berharga, atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih. Silakan beri tanda centang (√) pada kotak jawaban yang Anda pilih untuk menunjukkan seberapa setuju atau tidak setuju Anda terhadap pertanyaan tersebut. Media presentasi yang digunakan dalam pelatihan membantu saya untuk mudah memahami apa yang disampaikan selama pelatihan.

Berdasarkan latar belakang pendidikan saya, ada harapan/kemungkinan promosi/peningkatan karir.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka berpikirKinerja (X2)
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Populasi karyawan PT. BPRS Bumi Artha Sampang
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. BPRS Bumi Artha Sampang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau mengukur objek dari suatu variabel penelitiana. Untuk mendapatkan data yang benar demi