• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pelatihan Pembuatan Iklan berbasis Digital Marketing untuk Pengembangan Produk UMKM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pelatihan Pembuatan Iklan berbasis Digital Marketing untuk Pengembangan Produk UMKM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

E-ISSN: 2622-304X, P-ISSN: 2622-3031 Available online at:

http://proceedings.itbwigalumajang.ac.id/index.php/progress

Pelatihan Pembuatan Iklan berbasis Digital Marketing untuk Pengembangan Produk UMKM

Nur Latifa Isnaini Putri1, Firdaus Al Maidah2, Via Lailatur Rizki3, Yessy Anggraeni4

Program Studi Manajemen, Institutt Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang1234

Email: latifaputri77@gmail.com1, firdaus.almaidah93@gmail.com1, vialailaturrizki@gmail.com2, yessyanggraeni5@gmail.com4

Abstrak

Globalisasi mendorong dunia bisnis termasuk pelaku UMKM untuk mampu memahami kecanggihan teknologi. Kecanggihan teknologi dan informasi seharusnya inheren dengan kualitas pelaku usaha dalam mengembangkan sistem marketing. Pengabdian kepada masyarakat ini menganalisa ada 3 permasalahan mitra yang harus diatasi, pertama adalah terbatasnya pengetahuan pelaku UMKM dalam perkembangan dunia pemasaran, termasuk di dalamnya ialah peluang dan tantangan, kedua adalah terbatasnya pengetahuan pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi, sehingga segala sesuatu terkait pemasaran masih bersifat konvensional, dan yang ketiga adalah lemahnya akses pelaku UMKM untuk memasuki dunia pasar ke arah yang lebih luas. Metode survey dan wawancara digunakan untuk memudahkan proses berjalannya program pengabdian kepada masyarakat ini. Maka, hasil yang diperoleh antara lain mitra dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman melalui penyampaian materi pertama pada pelatihan yakni analisis SWOT; mitra dapat secara mandiri membuat iklan yang menarik dengan menggunakan teknologi seperti iklan video yang telah dilakukan pelatihan pada tahap kedua mengenai pelatihan pembuatan iklan berbasis teknologi; dan yang ketiga ialah mitra dapat membagikan iklan yang telah dibuat pada berbagai laman sosial.

Kata Kunci: Iklan, Teknologi, UMKM

PENDAHULUAN

Globalisasi mendorong dunia bisnis termasuk pelaku UMKM untuk mampu memahami kecanggihan teknologi. Kecanggihan teknologi dan informasi seharusnya inheren dengan kualitas pelaku usaha dalam mengembangkan sistem marketing. Logika tersebut memberikan gambaran bahwa pemenang kompetisi marketing dalam dunia bisnis adalah mereka yang mampu menguasai teknologi dan pelaku usaha yang gagap teknologi akan tertinggal jauh dalam dunia yang serba berbasis teknologi.

Secara empiris ditemukan bahwa pada saat ini pelaku usaha masih cenderung memandang sebelah mata pemanfaatan teknologi dalam dunia bisnis khususnya marketing. Hal yang demikian sangat dilematis, pada satu sisi pelaku usaha ingin mengembangkan kemampuan dalam mengoperasikan kecanggihan teknologi informasi, pada sisi lain pasar dan calon konsumen secara lokal juga memiliki kelemahan dalam mencari informasi produk melalui teknologi informasi. Namun, sebagai pengusaha pemula tidak dapat menghentikan keinginannya untuk menguasai kemampuan mengoperasikan teknologi sebab di masa globalisasi pada saat ini yang serba virtual tetap harus memiliki arah marketing yang serba digital untuk mengimbangi unsur-unsur lain yang secara cepat mempengaruhi kemampuan pasar atau calon konsumen dalam memanfaatkan teknologi informasi yang secara sederhana ditandai dengan hadirnya platform media sosial.

Adopsi teknologi untuk pemasaran sangat penting untuk kelangsungan usaha kecil (Alford & Page, 2015). Sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Setiawati dan Widyartati (2017) yang menemukan bahwa strategi pemasaran online dapat meningkatkan laba UMKM. Namun,

(2)

Kurniawan & Asharudin (2018) mengemukakan bahwa tidak semua UMKM di Indonesia mampu mengubah pola pemasaran mereka kepada pemasaran digital. Faktor latar belakang Pendidikan yang rendah, kurangnya pengetahuan internet, serta pengembangan teknologi merupakan alasan belum optimalnya penggunaan pemasaran digital pada UMKM (Susanti, 2020). Keterbatasan-keterbatasan itulah yang pada akhirnya membuat terhambatnya produk UMKM dapat berkembang. Organisasi atau perusahan, dalam hal ini juga termasuk UMKM dapat dikatakan baik apabila mampu menghadapi perubahan. Pergeseran budaya dalam dunia pemasaran membuat pola pemasaran juga berubah. Baik, dalam hal penyajian sebuah produk maupun dalam hal periklanan. Iklan merupakan cara pemasar untuk mengkomunikasikan produk yang dimiliki kepada khalayak. Media periklanan dipandang sebagai sebuah media yang memiliki peran vital bagi suatu perusahaan untuk mempengaruhi perasaan, tingkat kepercayaan, dan sikap dari konsumen terhadap suatu produk (Qolbi, Fauzi, dan Sunarti : 2014).

Lumajang adalah salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki jumlah pelaku UMKM terbanyak. Berikut adalah informasi data pelaku UMKM yang ada di Jawa Timur:

Gambar 1. Data Jumlah UMKM di Jawa Timur

Sumber: Sensus Ekonomi 2016 dan SUTAS 2018 pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur)

Grafik di atas merupakan data jumlah UMKM di Jawa Timur salah satunya Lumajang. Lumajang memiliki sekitar 287.778 pelaku UMKM. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit, artinya bahwa Lumajang memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM kearah yang lebih baik.

Pengabdian kepada masyarakat ini memilih pelaku UMKM secara acak yang berada di daerah pinggiran Lumajang. Pengambilan sampel ini dimaksudkan agar pelaku UMKM memiliki kesempatan yang sama. Berdasarkan pengambilan sampel tersebut penulis mendapat data beberapa pelaku UMKM yakni kripik Makaroniku di Kecamatan Padang, Sambal Pawon Bu Citra di Kecamatan Tempeh, dan Jamu Tradisional Bu Jama di Kecamatan Kunir. Tiga pelaku UMKM tersebut terpilih karena memiliki bentuk permasalahan yang sama. Permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM pada program Pengabdian Kepada Masyarakat ini antara lain:

(3)

1. Terbatasnya pengetahuan pelaku UMKM dalam mengetahui perkembangan dunia pemasaran, termasuk di dalamnya ialah peluang dan tantangan.

2. Terbatasnya pengetahuan pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi, sehingga segala sesuatu terkait pemasaran masih bersifat konvensional.

3. Lemahnya akses pelaku UMKM untuk memasuki dunia pasar kearah yang lebih luas, sehingga dunia pemasaran tetap dalam lingkup kecil.

Berdasarkan penjabaran yang telah dijelaskan maka perlu dilakukan sebuah gerakan penyadaran kepada pelaku UMKM berupa pelatihan dalam mengembangkan proses digital marketing yang dimulai dari identifikasi kebutuhan konsumen, kemampuan memetakan aktivitas virtual konsumen, pemanfaatan platform digital sebagai media mengembangkan digital marketing.

METODE

Program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu sarana untuk mengupayakan pelaku UMKM yang menjadi mitra mampu mencapai tujuan sebagaimana yang akan menjadi target dalam program ini. Maka, diperlukan adanya suatu metode guna mempermudah proses berjalannya program pelatihan. Berikut ini adalah metode pelaksanaan rangkaian kegiatan yang digambarkan menggunakan diagram alir:

Gambar 2. Diagram Alir Metode Pelaksanaan Program pengabdian Kepada Masyarakat

Sumber: Hasil Olah Data Penulis, 2022

Gambar di atas merupakan diagram alir metode pelksanaan program pengabdian kepada masyarakat yang penjelasannya dipaparkan sebagai berikut:

1. Persiapan

Pada proses persiapan pertama, ketua pengusul bersama tim mempersiapkan semua perangkat yang dibutuhkan dalam saat sebelum, selama, dan setelah proses pelatihan. Perangkat yang disiapkan adalah alat yang dapat menunjang terlaksanakannya kegiatan pelatihan dengan baik.

Alat-alat tersebut dapat dicontohkan seperti perangkat laptop atau PC, proyektor, printer, dan alat lain yang dapat menunjang efektifitas mitra dalam memahami substansi konten pelatihan.

Persiapan (Survey dan Wawancara) Perangkat pelatihan

Materi konten pelatihan Identifikasi mitra pelatihan Instrumen simulasi pelatihan

Pelaksanaan (Pelatihan) TM

Penentuan jadwal pelaksanaan Penyampaian materi I (Analisis SWOT)

Penyampaian materi II (Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Pemasaran)

Simulasi marketing digital pada produk Mitra

Pelaporan (Dokumentasi) Kemajuan/keluaran hasil pelatihan Publikasi

(4)

Selain perangkat, proses persiapan yang kedua, ketua pengusul dan tim melakukan survey untuk nantinya akan disusun modul pegangan pelatihan yang akan dibagikan pada mitra pelatihan sebagai bahan ajar. Modul materi pelatihan ini bermanfaat bagi mitra dalam memahami konten pelatihan secara efektif dan fleksibel, dapat berupa handbook maupun file materi yang dapat ditinjau atau dipelajari melalui smartphone mitra pelatihan masing-masing.

Pada tahapan ketiga, pengusul dan tim melakukan proses identifikasi profil mitra pelatihan, hal ini diperlukan untuk menyesuaikan materi pelatihan dengan kemampuan mitra untuk mengikuti pelatihan. Bagian ini memiliki pengaruh besar agar proses pelatihan tepat sasaran dan tidak hanya sekedar terlaksana, melainkan optimal dan menciptakan keluaran yang mandiri dalam mengembangkan kemampuan marketingnya.

Proses persiapan yang terakhir, pengusul dan tim mempersiapkan instrumen simulasi marketing yang nantinya akan dipraktikkan oleh peserta pelatihan, hal ini berkaitan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan simulasi seperti; tahapan pengoperasian perangkat laptop atau PC, handphone, aplikasi desain grafis maupun phote editing, animasi dan lain sebagainya, yang kemudian hal tersebut nantinya dapat dimanfaatkan dalam proses simulasi pelatihan.

2. Pelaksanaan

Proses pelaksanaan merupakan proses inti dalam pelatihan ini, pengusul dan tim dalam proses ini melakukan technical meeting yang di dalam prosesnya membicarakan terkait dengan rundown kegiatan. Hal tersebut sangatlah penting dalam proses kegiatan, dengan tujuan setiap prosesnya terlaksanan dengan efektif, efisien serta optimal.

Rundown acara memiliki peranan bagi tim dan mitra pelatihan dalam melihat dan memetakan kegiatan, dalam kegiatan inti terdapat tiga garis besar yang akan ditransformasikan pada mitra pelatihan. Pertama, mitra pelatihan mengelaborasikan kembali pengetahuan mereka tentang marketing, hal ini dilakukan untuk menyatukan persepsi tim dan peserta pelatihan, serta proses pembaharuan terkait dunia marketing yang harus diketahui secara mendalam oleh peserta pelatihan agar mereka tahu posisi dan kualitas marketing mereka dalam dunia bisnis dewasa ini.

Tahapan kedua, peserta pelatihan diinstruksikan dalam proses pelatihan untuk terbuka terhadap kemampuan mengoperasikan teknologi informasi kepada tim pelatihan agar secara diagnostik mereka diketahui kemampuannya dalam hal ini yang berkaitan dengan teknologi. Setelah itu tim pelatihan dengan data kemampuan mitra pelatihan melakukan pentransformasian materi pengoperasian teknologi informasi dilakukan sesuai dengan kemampuan mitra pelatihan.

Setelah mitra pelatihan memahami dan mampu secara substansi materi tentang marketing dan juga pemanfaatan teknologi informasi, ketua pengusul dan tim beserta mitra pelatihan masuk pada tahapan akhir dari kegiatan pelaksanaan, yaitu proses simulasi. Dalam proses ini, peserta pelatihan diminta untuk melaksanakan kegitan simulasi digital marketing dengan dibimbing oleh tim pelatih dalam mengaplikasikan beberapa platform media digital yang didalamnya melakukan kegiatan pembuatan konten marketing yang sesuai dengan bidang usahanya.

3. Pelaporan

Pelaporan merupakan tahapan ketiga dan termasuk tahapan akhir dari proses metode pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini. Tahap pelaporan berisi mengenai penyusunan laporan kegiatan yang telah dilaksanakan terkait hal-hal yang menjadi kemajuan pasca dilakukannya pelatihan. Hasil pelatihan ini berupa video iklan yang nantinya akan dibagikan pada laman media sosial seperti instagram, Whatshap, maupun Facebook. Video iklan yang dibagikan pada laman sosial diharapkan dapat menunjang peningkatan penjualan dan perluasan pemasaran produk masing-masing mitra. Tahap paling akhir pasca penulisan laporan ialah menyusun naskah untuk dilakukan publikasi yang harapannya bahwa program ini juga dapat bermanfaat sebagai tambahan referensi akademik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode yang dilaksanakan pada program ini telah disesuaikan dengan latar belakang dan analisa situasi dari pelaku UMKM selaku mitra dalam program pengabdian kepada masyarakat ini. Berikut hasil yang dapat dipaparkan antara lain:

1. Tahap persiapan sebagai tahap awal pada program ini ialah survey dan wawancara.

• Survey

(5)

Survey dilakukan sebagai wujud Langkah awal penerjunan ke lapang. Survey ini dilakukan selama 1 hari oleh tim. Hasil survey ini tim dapat menemukan pelaku UMKM yang untuk selanjutnya menjadi mitra dalam program ini.

• Wawancara

Wawancara menjadi modal dasar tim untuk dapat mempersiapkan perangkat, materi, pengidentifikasian profil mitra, serta dilakukannya simulasi pelatihan. Berdasarkan survey dan wawancara yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan pada mitra yang selanjutnya akan dicarikan solusi sebagai wujud dari tujuan program pengabdian kepada masyaraakat ini.

2. Tahap kedua pada program ini adalah pelatihan. Pelatihan sebagai wujud dari proses penyelesaiaan permasalahan-permasalahan yang dimiliki oleh mitra. Beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi antara lain:

• Terbatasnya pengetahuan pelaku UMKM selaku mitra perihal perkembangan dunia pemasaran, termasuk di dalamnya ialah peluang dan tantangan yang harus dihadapi.

Keterbatasan ini menyebabkan mitra tidak dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Maka, perlu dilakukan suatu solusi yang nantinya mampu menjadi bekal mitra dalam melakukan penyusunan strategi pemasaran. Penyampaian materi pertama pada pelatihan yakni analisis SWOT. Analisis SWOT sebagai Langkah awal mitra untuk dapat memahami dan mengidentifikasi secara mandiri kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dalam usaha mereka.

• Terbatasnya pengetahuan pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi, sehingga segala sesuatu terkait pemasaran masih bersifat konvensional. Hal ini menyebabkan pelaku UMKM selaku mitra tidak dapat memanfaatkan momen untuk memperkenalkan produk mereka secara lebih luas. Mitra diberikan pelatihan untuk memanfaatkan teknologi dengan membuat iklan yang menarik. Pada tahap pelatihan, pembuatan iklan masih bersifat sederhana sebagai permulaan. Harapan selanjutnya mitra mampu secara mandiri membuat iklan menjadi lebih unik dan menarik lagi.

Berikut adalah hasil pembuatan iklan dari pelatihan mitra Bersama tim:

Tabel 1. Hasil Pembuatan Iklan

No. Nama Produk Iklan

1. Makaroniku

2. Sambal Pawon Bu

Citra

(6)

3. Jamu Tradisional

Bu Jama

Sumber: Data Penulis, 2022

• Permasalahan ketiga ialah lemahnya akses pelaku UMKM untuk memasuki dunia pasar kearah yang lebih luas, sehingga dunia pemasaran tetap dalam lingkup kecil.

Dalam penyelesaian masalah ini, tim membantu mengenalkan media sosial mana saja yang berpeluang besar untuk dijadikan wadah memasang iklan, antara lain WhatsApp, Instagram, Youtube, dan Facebook.

3. Tahap ketiga sesuai dengan metode ialah tahap pelaporan. Seperti yang telah diulas pada bagian metode di atas, bahwa tahap ini berisi mengenai penyusunan laporan berdasarkan rangkaian kegiatan dan capaian-capaiannya yang selanjutnya juga akan disusun naskah publikasi yang harapannya bahwa program ini juga dapat bermanfaat sebagai tambahan referensi akademik.

KESIMPULAN

Program pengabdian kepada masyarakat ini mengenai pembuatan iklan yang berbasis digital marketing. Pengajuan tema ini didasarkan pada permasalahan yang ditemukan dari metode survey dan wawancara yang dilakukan pada mitra sebelumnya. Berdasarkan uraian latar belakang, analisis masalah mitra, serta metode yang dilakukan maka berikut ini yang dapat disimpulkan antara lain:

(7)

1. Terbatasnya pengetahuan pelaku UMKM selaku mitra perihal perkembangan dunia pemasaran, termasuk di dalamnya ialah peluang dan tantangan yang harus dihadapi. Keterbatasan ini menyebabkan mitra tidak dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Maka, perlu dilakukan suatu solusi yang nantinya mampu menjadi bekal mitra dalam melakukan penyusunan strategi pemasaran. Penyampaian materi pertama pada pelatihan yakni analisis SWOT. Analisis SWOT sebagai Langkah awal mitra untuk dapat memahami dan mengidentifikasi secara mandiri kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dalam usaha mereka.

2. Terbatasnya pengetahuan pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi, sehingga segala sesuatu terkait pemasaran masih bersifat konvensional. Hal ini menyebabkan pelaku UMKM selaku mitra tidak dapat memanfaatkan momen untuk memperkenalkan produk mereka secara lebih luas. Mitra diberikan pelatihan untuk memanfaatkan teknologi dengan membuat iklan yang menarik. Pada tahap pelatihan, pembuatan iklan masih bersifat sederhana sebagai permulaan.

Harapan selanjutnya mitra mampu secara mandiri membuat iklan menjadi lebih unik dan menarik lagi.

3. Permasalahan ketiga ialah lemahnya akses pelaku UMKM untuk memasuki dunia pasar kearah yang lebih luas, sehingga dunia pemasaran tetap dalam lingkup kecil. Dalam penyelesaian masalah ini, tim membantu mengenalkan media sosial mana saja yang berpeluang besar untuk dijadikan wadah memasang iklan, antara lain WhatsApp, Instagram, Youtube, dan Facebook.

Selain yang telah dipaparkan di atas, terdapat beberapa hasil luaran yang diperoleh dari program pengabdian kepada masyarakat ini antara lain:

1. Bagi mitra, program ini dapat meningkatan pemahaman dan keterampilan mitra terkait analisis SWOT, pembuatan iklan berbasis teknologi, dan media sosial.

2. Bagi tim pengusul, program ini dapat dijadikan sebagai referensi tambahan dalam bidang akademik mengenai manajemen pemasaran terutama dalam hal pembuatan iklan yang berbasis digital marketing.

3. Hal lain ialah terjalinnya kerjasama antara tim dan mitra yang selanjutnya dapat dilakukan kerjasama sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.

REFERENCES

Admin. (2019). Data UKM. https://diskopukm.jatimprov.go.id/info/data-ukm. Diakses pada Agustus 2022.

Alford, P & Page, S.J. (2015). Marketing technology for adoption by small business. The Service Industries Journal, 2015 Vol. 35, Nos. 11–12, 655–669.

Kurniawan, A & Asharudin, M. (2018). Small and Medium Enterprises (SMEs) Face Digital Marketing. Muhammadiyah International Journal of Economics and Business Volume 1, Number 2, December 2018.

Qalbi, U.S., Fauzi, A., dan Sunarti. (2014). Pengaruh Iklan Terhadap Sikap Konsumen (Survei Pada Pengunjung Yang Pernah Bermain Game Pro Evolution Soccer Di Flux Capital Of Entertainment Kecamatan Blimbing Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.

10 No. 1.

Setiawati, I & Widyartati, P. (2017). Pengaruh Strategi Pemasaran Online Terhadap Peningkatan Laba UMKM. Seminar Nasional dan Call for Paper 2017 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Publikasi Jurnal Ilmiah dalam Menyikapi Permenristekdikti RI No.20 Tahun 2017.

Susanti, E. (2020). Pelatihan Digital Marketing Dalam Upaya Pengembangan Usaha Berbasis Teknologi Pada Umkm Di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor. Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat. Volume 1, Nomor 2, Agustus 2020 Halaman 36-50.

Referensi

Dokumen terkait

geografis dan segmentasi demografis. Target pasar toko mebel samsuri adalah pasar sasaran jangka pendek, pasar sasaran primer dan sasaran sekunder. Dan posisi pasar toko

[r]