p-ISSN: 2598-1218 Volume 6 Nomor 3 Tahun 2023 e-ISSN: 2598-1226 DOI : 10.31604/jpm.v6i3.974-981
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat│974
PELATIHAN PENINGKATAN EKONOMI MUSTAHIK MELALUI PROGRAM USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
PASCA PANDEMI COVID-19 PADA LAZISMU KOTA MEDAN
Syahrul Amsari, Isra Hayati, Ahmad Afandi
Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara [email protected].
Abstract
Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) managed by mustahik under LAZISMU of Medan City have been negatively impacted by the covid-19 pandemic. Decreased sales, difficulties in obtaining raw materials, hindered production and distribution, financial constraints, limited knowledge of information technology, and hindered business networks, have all contributed to the mustahik's economic challenges.
This community service program aims to help mustahik in overcoming these problems by providing training and guidance in utilizing digital marketing technology as a solution in promoting their businesses and expanding their markets. This Community Service Program (PKM) combines both quantitative and qualitative methods, with training and mentoring activities conducted for 30 mustahik recipients of MSME programs from LAZISMU of Medan City. The results showed that 82% of training participants were able to understand and apply the training material, improving their entrepreneurial and economic abilities.
Keywords: MSMEs, Mustahik, Economy, Covid-19 Pandemic, Digital Marketing, LAZISMU.
Abstrak
Kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) oleh mustahik yang dikelola oleh LAZISMU Kota Medan, terkena dampak negatif akibat pandemi covid-19. Menurunnya penjualan, kesulitan mendapatkan bahan baku, hambatan produksi dan distribusi, kendala permodalan, keterbatasan pengetahuan teknologi informasi, dan hambatan dalam jaringan usaha, semuanya mempengaruhi ekonomi mustahik. Program pengabdian ini bertujuan untuk membantu mustahik dalam mengatasi masalah tersebut, dengan memberikan pelatihan dan pendampingan dalam memanfaatkan teknologi digital marketing sebagai solusi dalam mempromosikan usahanya dan memperluas pasar. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini mengombinasikan metode kuantitatif dan kualitatif, dengan melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan bagi 30 orang mustahik penerima program UMKM dari LAZISMU Kota Medan.
Hasilnya, sebanyak 82% peserta pelatihan dapat memahami dan mengaplikasikan materi pelatihan, meningkatkan kemampuan dalam berwirausaha dan ekonomi mereka.
Kata kunci: UMKM, Mustahik, Ekonomi, Pandemi Covid-19, Digital Marketing, LAZISMU.
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki bidang usaha yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah UMKM.
Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah unit UMKM mengalami peningkatan sebesar 4,2% setiap tahunnya. Rata-rata kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
selama 3 tahun terakhir lebih dari 50%.
Ini menunjukkan bahwa UMKM mampu mendongkrak sektor perekonomian masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, UMKM menjadi salah satu sektor usaha yang diprioritaskan oleh Bank Indonesia
Syahrul Amsari,dkk. Pelatihan Peningkatan Ekonomi Mustahik Melalui Program…
975
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di Indonesia.
Selain UMKM, ada juga UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian nasional.
Sebagian besar penduduk Indonesia yang berpendidikan rendah dan hidup melalui usaha kecil, baik di sektor tradisional maupun modern, membuat UKM memiliki peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
Dalam sektor jasa, UKM dipandang dapat menjadi usaha masa depan yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing, dan setiap tahun mengalami perkembangan yang beradaptasi dengan perubahan gaya hidup, inovasi bisnis dan pekerjaan, dan kebutuhan hidup yang semakin praktis dan cepat. (Soetjipto, 2020, 2).
Data BPS menunjukkan bahwa perekonomian Kota Medan pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 2,62 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mengalami kontraksi sebesar 1,98 persen.
Berdasarkan pendekatan produksi, lapangan usaha informasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 8,92 persen, diikuti oleh penyedia makan minum sebesar 7,92 persen dan lapangan usaha konstruksi sebesar 7,62 persen. Jasa lainnya, termasuk dari UMKM, mengalami pertumbuhan sebesar 6,97 persen.
Namun, pada tahun 2020, kondisi ekonomi mengalami perubahan drastis akibat pandemi virus Corona (Covid 19) yang mematikan. Hampir semua negara, termasuk Indonesia, harus melakukan tindakan untuk melindungi masyarakat dari penyebaran virus, seperti social distance dan bekerja dari rumah. Akibatnya, kondisi kehidupan UMKM juga berubah.
Pandemi Covid-19
mempengaruhi keberlangsungan bisnis bagi UMKM. Berdasarkan hasil survei, hampir 96% dari pelaku usaha melaporkan adanya dampak negatif dari pandemi ini terhadap bisnis mereka.
Banyak di antaranya mengalami penurunan penjualan signifikan sebesar 75%, dan hanya sekitar 13% dari mereka memiliki rencana untuk mengatasi masalah ini. Sayangnya, hampir separuh dari mereka merasa bahwa bisnis mereka hanya akan bertahan sekitar 1 hingga 3 bulan ke depan. 67% dari pelaku usaha juga mengalami kesulitan dalam memperoleh akses dana darurat dan 75% merasa bingung tentang cara membuat kebijakan saat krisis.
(Soetjipto, 2020, 6).
Zakat, infak, dan shadaqoh memiliki peran besar dalam membantu memecahkan masalah sosial-ekonomi umat Islam. Badan Amil Zakat tidak hanya bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan sosial saja, tetapi juga dapat mengelola zakat untuk program-program ekonomi seperti pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Melalui pemberian zakat produktif sebagai modal usaha untuk UMKM, fakir miskin akan mampu membangun usaha dan memperoleh penghasilan yang stabil.
Berbagai pemikir ekonomi muslim berpendapat bahwa optimalisasi zakat, infaq, dan sedekah merupakan cara efektif untuk mengatasi permasalahan kesenjangan. Pemerintah pun telah memperketat regulasi lembaga yang bertanggung jawab dengan menerbitkan UU No. 23 tahun 2011 dan peraturan presiden tahun 2014 demi meningkatkan efektivitas zakat, infaq, dan sedekah.
Ada dua jenis institusi yang dapat mengumpulkan dan memanfaatkan zakat, infaq, dan sedekah
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 3 Tahun 2023 Hal 974-981
976 (ZIS) yaitu Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) yang dimiliki oleh pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) milik swasta. LAZ juga dapat dikelompokkan menjadi LAZ Nasional dan LAZ daerah yang memiliki aturan berbeda.
LAZISMU, sebuah LAZ Nasional yang berada di kota Medan, memiliki program-program ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat untuk membentuk sosiopreneur dan menciptakan lapangan kerja baru. Salah satu program yang dilakukan adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memberikan dukungan modal dan bimbingan untuk menjadi entrepreneur yang peduli terhadap masyarakat sekitar.
Dengan mengoptimalkan zakat, infaq, dan sedekah, LAZISMU berperan aktif dalam mengatasi masalah sosial ekonomi dan membentuk masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang tinggi melalui usaha-usaha produktif yang berkualitas.
Program UMKM LAZISMU kota Medan bertujuan untuk membantu mustahik memperoleh lapangan kerja dan meningkatkan keterampilan mereka. LAZISMU fokus pada usaha produktif bagi mustahik agar mereka dapat memiliki keterampilan dan berjiwa pengusaha. Program ini juga menjadi peluang bagi mustahik untuk menjadi muzakki dan merubah keadaan mereka.
Dengan dana zakat produktif yang disalurkan oleh LAZISMU, program ini membantu mustahik yang memiliki skill usaha tetapi terkendala dalam hal modal dan promosi.
Pendayagunaan zakat produktif melalui pelatihan keterampilan, pendampingan, dan pemberian modal usaha, membantu mustahik membangun usaha mandiri.
Keterangan ini disampaikan oleh
manajer program Lazismu pada tanggal 10 Agustus 2022 pukul 14.00 WIB..
METODE
Program LazisMu Kota Medan melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkolaborasi dengan pengabdian masyarakat dalam upaya memperkuat ekonomi mustahik, khususnya setelah pandemi COVID-19.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, dengan mengumpulkan data tanggapan mustahik melalui kuesioner setelah pelatihan. Pada 11 Januari 2023, sebanyak 30 mustahik yang telah menerima bantuan modal usaha dari LazisMu, mengikuti pelatihan tersebut..
Program Ekonomi Mustahik yang diterapkan pada Lazismu Kota Medan memiliki tiga fase penting. Fase pertama adalah perencanaan program, fase kedua adalah pelaksanaan program dan fase terakhir adalah evaluasi program. Dalam perencanaan program, Lazismu akan melakukan persiapan yang matang agar pelaksanaan program dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Setelah pelaksanaan program berlangsung, Lazismu akan mengevaluasi hasil program yang telah dilakukan. Evaluasi ini sangat penting dilakukan agar Lazismu dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan program dan apa yang harus ditingkatkan pada program selanjutnya.:
Syahrul Amsari,dkk. Pelatihan Peningkatan Ekonomi Mustahik Melalui Program…
977
Tahap Persiapan. Sebelum dilaksanakan, program Pelatihan Peningkatan Ekonomi Mustahik melalui UMKM Pasca Pandemi Covid-19 dilakukan dengan melakukan survei lapangan dan wawancara kepada ketua LazisMu Kota Medan. Persiapan alat, materi dan tugas kepada tim PKM juga dilakukan sebelum pelatihan dimulai.
Tahap Pelaksanaan. Tahap ini dimulai dengan sosialisasi, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang sebelum dilakukan pelatihan peningkatan ekonomi melalui UMKM.
Dalam proses pelatihan, izin dan persetujuan dari ketua LazisMu Kota Medan diterima, para peserta diminta untuk mengisi form kesediaan dan memahami komitmen mereka untuk mengikuti pelatihan sampai selesai.
Para peserta akan diberikan materi seminar tentang Strategi Bisnis UMKM, Analisa dan Evaluasi Usaha UMKM serta Pemanfaatan Digital Marketing Bagi UMKM dan dilakukan sesi tanya jawab antara pemateri dan peserta.
Tahap evaluasi. Setelah peserta menyelesaikan pelatihan UMKM, tim PKM akan melakukan evaluasi untuk menilai pemahaman peserta terkait program tersebut. Evaluasi dilakukan dengan memberikan kuesioner dan melakukan wawancara langsung kepada peserta. Tim PKM juga melakukan monitoring selama 2 bulan untuk menilai hasil dari pelatihan tersebut dan mengetahui kemajuan dari usaha yang dijalankan oleh peserta.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang dicapai dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini secara umum, yaitu adanya peningkatan kemampuan (skill) mustahik penerima program UMKM dari LazisMu Kota Medan dalam memanfaatkan aplikasi digital sebagai media meningkatkan promosi usahanya
serta bertambahnya pengetahuan dalam mengelola usaha pasca pandemic covid- 19 sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan Persyarikatan, pada tahap survey awal membahas terkait kebutuhan keahlian apa yang dibutuhkan oleh mustahik yang telah menerima program UMKM dari LazisMu Kota Medan. Setelah diketahui kebutuhan keahlian apa yang dibutuhkan oleh para mustahik maka ditentukan tema pada Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan Persyarikatan. Tema yang disepakati antara tim PKM dan Mitra adalah terkait dengan peningkatan kompetensi mustahik penerima program UMKM LazisMu Kota Medan dalam pemanfaatan aplikasi digital serta pengetahuan seputar UMKM sehingga dapat meningkatkan pendapatan usaha.
Tahap persiapan dalam Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan Persyarikatan, sangat penting untuk menentukan kesuksesan kegiatan yang akan dilakukan. Tim PKM melakukan persiapan teknis dan non-teknis, seperti mempersiapkan modul pelatihan, melakukan studi pustaka tentang teori pengembangan UMKM pasca pandemic Covid-19, memilih metode dan strategi yang tepat untuk menyampaikan materi, serta mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Menurut Windarto dkk. (2018), tahap persiapan harus dilakukan secara optimal agar kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Kemudian, tim PKM
menentukan waktu dan materi yang akan disampaikan dalam program kemitraan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan peserta. Menurut Dianto dan Amsari (2021), penentuan materi yang tepat sangat penting untuk keberhasilan program.
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 3 Tahun 2023 Hal 974-981
978 Pada tahap pelaksananan.
Kegiatan tersebut di buka oleh Wakil
Ketua Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kota Medan yang juga membidangi Lazismu Kota Medan dengan terlebih dahulu dilakukan kegiatan pembukaan oleh moderator dan pembacaan ayat suci Al-Quran.
Wakil Ketua PDM Kota Medan yang membidangi LazisMu, dalam kata sambutannya beliau mengatakan bahwa, LazisMu hari ini telah banyak membuat program-program dalam pengentasan kemiskinan salah satunya program UMKM dan telah banyak mustahik yang mendapatkan Program UMKM tersebut namun belum pernah mendapatkan pelatihan khusus seputar UMKM. Selain itu, Wakil Ketua LazisMu Kota Medan mengharapkan dengan diselenggarakan program pelatihan ini, maka terdapat peningkatan kompetensi pada mustahik yang menerima program UMKM yaitu dalam meningkatkan usaha serta pemanfaatan media digital untuk pengembangan usaha. Pemberian semangat maupun motivasi diberikan oleh Wakil Ketua PDM Kota Medan untuk mendorong agar para peserta bersemangat dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini. Sama halnya dengan yang dikatakan oleh Emda, (2017) bahwa seorang pimpinan harus selalu memberikan motivasi pada anggotannya. Hal ini agar selalu tumbuh semangat untuk melakukan suatu pekerjaan pada diri setiap anggotannya.
Kemudian pada tahap pengenalan. Pada tahap ini peserta, diperkenalkan terkait konsep pelatihan dan penggunaan digital dalam meningkatkan usaha UMKM. Tahap ini merupakan tahap pengenalan dan membuka cakrawala peserta terkait materi inti yang nantinya akan disampaikan oleh pemateri. Pada tahap
pengenalan ini disampaikan oleh Putrama Alkhairi, S.E selaku wakil ketua LazisMu Kota Medan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1: Tahap Pengenalan Materi
Kemudian tahap berikutnya adalah pemaparan materi, yaitu pelatihan Peningkatan Ekonomi Mustahik Melalui Program Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Pasca Pandemi Covid-19. Pada tahap ini pelatihan disajikan dalam bentuk teori dan diskusi. Materi pertama disampaikan oleh narasumber yakni Isra Hayati, M.Si dan materi yang disampaikan terkait Strategi Bisnis UMKM dengan metode ceramah serta diskusi langsung. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2: Narasumber Menyampaikan Materi Secara Teori dan Diskusi
Kemudian pada materi kedua disampaikan oleh narasumber yakni Syahrul Amsari, S.E.Sy.,M.Si dan materi yang disampaikan terkait Analisa dan Evaluasi Usaha UMKM dengan metode ceramah serta diskusi langsung. Hal ini dapat dilihat pada
Syahrul Amsari,dkk. Pelatihan Peningkatan Ekonomi Mustahik Melalui Program…
979
gambar 4.3.
Gambar 4.3: Narasumber Menyampaikan Materi Secara Teori dan Diskusi
Dan terakhir pada materi ketiga disampaikan oleh narasumber yakni Ahmad Afandi, S.Kom.,MM dan materi yang disampaikan terkait Manfaat Digital Marketing Bagi UMKM dengan metode ceramah, praktik serta diskusi langsung. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4: Narasumber Menyampaikan Materi Secara Teori, Praktik dan Diskusi
Pada kegiatan pelatihan ini banyak respon dari peserta pelatihan.
Hal ini terlihat dari adanya kegiatan tanya jawab yang dilakukan peserta kepada Narasumber dan keseluruhan peserta pelatihan melakukan kegiatan praktek langsung dengan bimbingan Narasumber di bantu dengan Tim PKM.
Bahkan dalam kegiatan tersebut, peserta pelatihan berulang-ulang bertanya dan berdiskusi dengan Narasumber terkait tentang materi yang disampaikan oleh Narasumber.
Kemudian, setelah Narasumber menjelaskan materi pelatihan baik teori
maupun praktek, maka dilakukan evaluasi. Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan serta pemahaman peserta dalam memahami materi yang telah diberikan serta menggunakan berbagai aplikasi digital, khususnya aplikasi yang dapat digunakan untuk kegiatan pengembangan UMKM. Tim PKM melakukan evaluasi dengan memberikan latihan kepada mustahik penerima manfaat program UMKM LazisMu Kora Medan untuk menggunakan aplikasi digital dalam merancang kegiatan usaha. Hasil dari kegiatan evaluasi tersebut didapat bahwa sebanyak 82% peserta pelatihan paham materi yang telah disampaikan dan dapat memanfaatkan media digital social media untuk mempromosikan usahanya, seperti: facebook, instagram, tiktok, youtube dll.
Maka diakhir kegiatan panitia, pengurus LazisMu Kota Medan dan sebagian peserta melakukan sesi foto bersama serta tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan Persyarikatan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5: Foto Bersama Sebagian Peserta dan Para Pengurus LazisMu Kota Medan
serta Tim PKM
Kemudian untuk beberapa waktu tim PKM juga akan melakukan kegiatan monitoring selama dua bulan, hal ini untuk mengetahui apakah masih terdapat kendala yang dihadapi oleh para mustahik penerima manfaat
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 3 Tahun 2023 Hal 974-981
980 program UMKM dalam memanfaatkan
digital marketing untuk pengembangan usahanya serta melihat sejauh mana perkembangan usahanya.
SIMPULAN
Program PKM dan Persyarikatan yang diselenggarakan oleh LazisMu Kota Medan sangat ditunggu-tunggu oleh penerima program UMKM yang berharap untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengembangkan usaha pasca pandemi Covid-19. Melalui program ini, mereka dapat belajar bagaimana memanfaatkan digital marketing dan aplikasi social media untuk memperluas pasar usaha mereka.
Hasil dari program ini sangat memuaskan, sebab 82% peserta memiliki keterampilan baru dalam memanfaatkan aplikasi digital marketing dan memahami lebih dalam tentang pengembangan UMKM untuk meningkatkan pendapatan. Kegiatan ini membuktikan bahwa program PKM dan Persyarikatan mampu membantu mustahik dalam meningkatkan kompetensinya dan membuka peluang- peluang baru bagi pengembangan usahanya..
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis ucapkan terima kasih kepada Majelis DIKTILITBANG Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang mendanai para dosen-dosen di lingkungan Universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Indonesia.
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, melalui LPPM nya telah membantu secara administrative.
Terima kasih pula kepada pimpinan LazisMu Kota Medan yang telah bersedia menjadi mitra dalam kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Atikah, R., Prihatin, R. T., Hernayati, H., & Misbah, J. (2021).
Pemanfaatan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal PETIK, 7(1), 11.
BPS Kota Medan. 2020. Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan Tahun 2019.Medan: Badan Pusat Statistik Medan
Dianto; Amsari, S. (2021). Pembinaan Koperasi Di Ranting Muhammadiyah Desa Sukasari
Dalam Membangun
Perekomonian Umat Pasca Pandemi Covid 19. Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 223–228.
https://doi.org/10.30596/ihsan.v3i 2.7774
Emda, A. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal, 5(2), 93–196.
Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI 2007. ‘Petunjuk Teknis Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah’. Jakarta:
Kementrian Negara Koperasi dan UKM
Putrama. “Wawancara manajer program LAZISMu kota Medan”, jum’at 10 Juli 2020 pukul 14.00 wib.
Soejipto Noer, 2020. Ketahanan UMKM jawa timur melintasi covid- 19.Jogjakarta: K-Media Windarto, A. P., Hartama, D., Wanto,
A., & Parlina, I. (2018). Pelatihan Pemanfaatan Mendeley Desktop Sebagai Program Istimewa Untuk Akademisi Dalam Membuat Citasi Karya Ilmiah.
AKSIOLOGIYA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
2(2), 145.
https://doi.org/10.30651/aks.v2i2.
Syahrul Amsari,dkk. Pelatihan Peningkatan Ekonomi Mustahik Melalui Program…
981
1319