• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak Cipta Modul dengan judul Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam dengan Nomor Permohonan EC00202261517 dan Nomor Pencatatan 000377251 Tanggal 6 September 2022 - Repository Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Hak Cipta Modul dengan judul Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam dengan Nomor Permohonan EC00202261517 dan Nomor Pencatatan 000377251 Tanggal 6 September 2022 - Repository Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo

(2)

i

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia

Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo

(3)

Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep., Ns., M.Kep; Meli Diana, S.Kep., Ns., M.Kes;

Kusuma Wijaya Ridi Putra, S.Kep., Ns., MNS

MODUL PELATIHAN HENTI JANTUNG BAGI ORANG AWAM Editor: Meli Diana, S.Kep., Ns., M.Kes

Desain Sampul : Kusuma Wijaya Ridi Putra, S.Kep., Ns., MNS Setting & Layout Isi : Kusuma Wijaya Ridi Putra, S.Kep., Ns., MNS Diterbitkan dan dicetak oleh Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo Gedung Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia

Jalan Lingkar Timur, Rangkah Kidul, Sidoarjo, Jawa Timur - 61232 Telp. (031) 8961496

Email: [email protected] Cetakan Pertama : Juli 2022; Hal. 19 ISBN :

© 2022. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini TANPA IZIN TERTULIS dari penerbit.

(4)

i

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Modul Pendidikan Kesehatan yang berjudul “Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam”.

Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada modul Pelatihan Henti Jantung.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan karya kami. Semoga modul ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang bantuan hidup sadar di masyarakat.

Sidoarjo, Juli 2022 Penulis

(5)

ii

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam b. Tindakan Oleh Dua Penolong...17

a. Tindakan Oleh Satu Penolong...14

3.Prosedur Kerja Resusitasi Jantung Paru...14

2.Deskripsi Kegiatan RJP...11

1.Resusitasi Jantung Paru...10

BAGIAN 3. PELAKSANAAN KEGIATAN...10

b.Tahapan Kegiatan Secara Daring...7

a.Tahapan Kegiatan Secara Luring...6

BAGIAN 2.TAHAPAN KEGIATAN...6

BAGIAN 1. PERKENALAN...5

4.Pelaksanaan Pelatihan Program...3

3.Tujuan Penulisan Modul...3

2.Sistematika...2

1.Umum...1

PENDAHULUAN...1

DAFTAR ISI...ii DAFTAR ISI

(6)

1

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

PENDAHULUAN

1. Umum

Jantung merupakan sebuah organ otot yang memiliki rongga dengan ukuran sebesar kepalan tangan, Jantung berfungsi sebagai organ yang memompa darah ke seluruh tubuh. Rongga dari bawah jantung yang disebut dengan ventrikel adalah bagian yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Henti jantung atau cardiac arrest adalah penghentian mendadak aktivitas pemompaan jantung yang efektif, yang menimbulkan berhentinya sirkulasi. Penyebab henti jantung yaitu infak miokardium, gagal jantung, dan disritmia. Cardiac Arrest merupakan kasus kegawatdaruratan, dan pertolongan yang tepat dalam kasus ini adalah Basic Life Support (BLS), dalam 1ahasa Indonesia BLS dikenal dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Menurut AHA Guidelines tahun 2015, BHD dilakukan pada orang dengan keadaan kegawatdaruratan seperti henti nafas (respiratory arrest), dan henti jantung (cardiac arrest).

Penyebab utama kematian diluar rumah sakit dan

(7)

2

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

di rumah sakit adalah serangan jantung mendadak.

Hasil dari pengamatan penelitian di Eropa yaitu Resusitasi Jantung Paru (RJP) dapat meningkatkan kelangsungan hidup di rumah sakit (Mauri R, dkk, 2015). Sedangkan di Indonesia, prevalensi atau data untuk penderita cardiac arrest setiap tahunnya belum jelas, namun diperkirakan warga Indonesia yang mengalami cardiac arrest sekitar 10.000 (Riskesdas, 2013). Sehingga, sangat diperlukan untuk mengajarkan mengenai keterampilan BHD pada siapa saja, terutama orang dewasa. Dalam hal ini artinya kita semua membutuhkan peningkatan jumlah bystander BHD di lingkungan masyarakat. Pemberian simulasi tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) kepada orang awam merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan dan bermanfaat agar dapat meningkatkan jumlah orang yang terlatih dalam melakukan BHD sehingga dapat menjadi bystander di lingkungannya masing-masing.

2. Sistematika

Pedoman pelatihan pojok curhat bagi siswa- siswi dan guru terdiri dari dari 8 modul pembahasan. Antara lain:

a. Bagian 1. Perkenalan

(8)

3

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

b. Bagian 2. Penyakit Jantung c. Bagian 3. RJP pada orang awam 3. Tujuan Penulisan Modul

Modul ini bertujuan untuk membantu orang awam dalam upaya pertolongan pertama henti jantung di masa pandemic covid.

4. Pelaksanaan Pelatihan Program a. Unit pelatihan dan Peserta

Pelatihan diselenggarakan di ruangan b. Fasilitator

Fasilitator dalam program ini adalah Dosen dengan minat keperawatan gawat darurat dan medical bedah

c. Lama pelatihan

Pelatihan dilaksanakan di laksanakan minimal kurang lebih 90 menit.

d. Proses pelatihan

Proses pelatihan program akan menggunakan metode secara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).

e. Rencana tindak lanjut

(9)

4

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

Pelatihan program ini diharapkan mampu menjadi pedoman bagi orang awam untuk melakukan bantuan hidup dasar.

(10)

5

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

BAGIAN 1. PERKENALAN

Kegiatan berlangsung 1 x 30 menit

Metoda yang dapat di lakukan dengan dua cara (pilih salah satu). Secara di luar jaringan dan di dalam jaringan: Di luar jaringan (diskusi/pelatihan) dan Di dalam jaringan (diskusi/pelatihan).

a. Peserta mengetahui mengetahui dan memahami kegiatan yang akan di laksanakan.

b. Fasilitator dan peserta saling mengenal satu dengan yang lain.

c. Menyepakati norma yang berlaku selama proses pelatihan.

d. Menyepakati jadwal pelatihan.

Di Luar jaringan:, Proyektor, Laptop, pantum dan di dalam jaringan Laptop/

smartphone

(11)

6

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

BAGIAN 2. TAHAPAN KEGIATAN

Tahap kegiatan ini dapat di lakukan dengan dua metode cara. Secara di luar jaringan (Luring) berarti dapat di lakukan secara konvensional. Sedangkan untuk metode di dalam jaringan (Daring) bisa menggunakan metode menggunakan perangkat berupa laptop atau smartphone.

a. Tahapan Kegiatan Secara Luring a. Pembukaan (5 menit)

1.1 Fasilitator dan peserta duduk di lantai/kursi 1.2 Melakukan pembukaan kegiatan dan salam b. Inti Kegiatan (20 Menit)

1.1 Perkenalan

1. Fasilitator memperkenalkan diri dan melakukan perkenalan,

1.2 Menjelaskan maksud dan tujuan

1. Fasilitator menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan,

2. Fasilitator me-recall Kembali materi sebelumnya secara (daring)

3. Memberikan pertanyaan kepada peserta pelatihan

4. Menjawab pertanyaan dari peserta pelatihan

(12)

7

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

5. Membuat kesepakatan selama pelatihan berlangsung

6. Fasilitator melakukan tindakan henti jantung sesuai prosedur

7. Peserta di minta maju dan mempraktekkan tindakan henti jantung 8. Memberikan penjelasan bahwa

peraturan ini harus di laksanakan dan di taati oleh suluruh peserta dan fasilitator.

c. Akhir Kegiatan (5 menit)

1.1 Peserta diminta mengisi lembar evaluasi 1.2 Mengucapkan terimakasih untuk partisipasi

peserta

b. Tahapan Kegiatan Secara Daring a. Tahap pra interaksi

1. Menyediakan aplikasi dari perangkat laptop atau smartphone 2. Mengkases aplikasi zoom

(disarankan menggunakan apliaksi zoom education)

(13)

8

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

3. Menyediakan password dan username pada aplikasi zoom tersebut

4. Password dan username di sebar ke peserta

b. Pembukaan (5 menit)

1. Fasilitator membuka dengan salam 2. Fasilitator menyebutkan namadan

rencana kegiatan

3. Fasilitator menyapa seluruh peserta pelatihan

c. Inti kegiatan (20 menit)

1. Fasilitator menjelaskan gambaran kegiatan pelatihan

2. Fasilitator menjelaskan peraturan selama kegiatan berlangsung

3. Fasilitator melakukan absensi melalui aplikasi google form yang di sebar ke peserta

4. Peserta dipersilahkan untuk menanyakan tentang kegiatan pelatih tersebut

5. Fasilitator menjawab pertanyaan dari peserta

d. Akhiri kegiatan (5 menit)

(14)

9

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

1. Fasilitator menyimpulkan di pertemuan peratama

2. Mempersilahkan kepada peserta untuk bertanya

3. Menjawab pertanyaan bagi peserta yang bertanya

4. Mengakhiri kegiatan dan melanjutkan ke tahap 2 di pertemuan pertama.

(15)

10

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

BAGIAN 3. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Resusitasi Jantung Paru

Pengertian : Melakukan pijatan jantung luar untuk mengatasi henti napas dan henti jantung.

Tujuan pembelajaran : setelah pembelajaran ini peserta diharapkan mampu :

1. Mampu melakukan pertolongan pertama pada penderita dengan henti jantung 2. Mampu melakukan pijatan jantung luar

pada penderita henti jantung.

Media dan alat pembelajaran:

1. SOP pijat jantung

2. Video dan slide pijat jantung 3. Alat peraga/ pantum dewasa.

Indikasi

Korban yang tidak sadarkan diri Metode Pembelajaran

Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar

(16)

11

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

2. Deskripsi Kegiatan RJP

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit 1. Perkenalan, mengatur posisi duduk

2. Penjelasan singkat tentang prosedur kerja, peran masing- masing penolong dan alokasi waktu.

2. Demonstrasi singkat

tentang cara RJP oleh instruktur.

10 menit

1. Audience melihat demonstrasi cara RJP oleh Instruktur pada model

2. Diskusi singkat bila ada yang kurang dimengerti.

3. Praktek cara RJP.

10 menit

1. Satu orang

mempraktekkan cara RJP, sedangkan yang lainnya menyimak.

2. Instruktur

memperhatikan dan memberikan

(17)

12

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

bimbingan bila audience ada kurang sempurna melakukan praktek.

3. Instruktur berkeliling

diantara dan

melakukan supervisi menggunakan

ceklis/daftar tilik.

4. Diskusi 10 menit

1. Diskusi tentang praktek cara RJP: apa yang dirasa mudah, apa yang sulit.

2. Audience memberikan saran atau koreksi tentang jalannya praktek hari itu.

Instruktur mendengar dan memberikan jawaban.

3. Instruktur mejelaskan penilaian umum tentang jalannya praktek RJP, yaitu

(18)

13

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

tentang jalannya kegiatan pada hari

tersebut dan

pemahaman serta kemampuan audience dalam memperagakan

kembali cara

melakukan resusitasi jantung paru. Bila perlu, Instruktur dapat mengumumkan hasil kepada masing- masing audience.

Total waktu 35 menit

(19)

14

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

3. Prosedur Kerja Resusitasi Jantung Paru a. Tindakan Oleh Satu Penolong

Langkah-langkah/Kegiatan Keterangan Persiapan awal

Periksa semua kelengkapan alat Pada kondisi pandemi pastikan penolong

dan korban

menggunakan masker

1. Atur posisi pasien dan letakkan pada dasar yang keras

2. Pada korban tidak sadar pastikan penderita tidak sadar dengan cara memanggil,

menepuk punggung,

menggoyang atau mencubit.

3. Minta segera pertolongan dengan cara berteriak tanpa meninggalkan pasien.

(20)

15

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

4. Periksa apakah pasien bernapas atau tidak dengan cara penolong mendekatkan telinga ke hidung korban untuk mendengarkan adanya suara napas, merasakan adanya hembusan napas, dan mata penolong melihat adanya pergerakan dinding dada korban (Look, Listen, Feel)

5. Bila tidak bernapas buka dan bebaskan jalan napas dengan cara melakukan head tilt – chin lift (kepala tengadah dan dagu diangat)

(21)

16

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

6. Periksa kembali apakah pasien bernapas setelah pembebasan jalan napas.

7. Bila tidak bernapas atau napas tersengal-sengal, berikan napas buatan dua kali, pelan dan penuh sambil melihat pengembangan dada

Pada kondisi pandemi, tindakan ini boleh tidak diberikan

8. Raba denyut nadi karotis, yaitu di leher sebelah kanan dan kiri 9. Bila tidak teraba lakukan pijatan jantung luar 30 kali pada titik tumpu yaitu 2 jari diatas processus xyphoideus (ulu hati), kemudian dilanjutkan dengan napas buatan sebanyak 2 kali tiupan

Pemberian napas buatan tidak perlu dilakukan pada masa pandemi kecuali tersedia ambu bag

10. Letakkan satu tangan pada titik tekan, tangan lain di atas punggung tangan pertama.

11. Kedua lengan lurus dan tegak lurus pada sternum. Kedua lutut penolong merapat, lutut menempel bahu korban.

(22)

17

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

12. Tekan ke bawah 4 – 5 cm pada orang dewasa , dengan cara menjatuhkan berat badan ke sternum korban .

13. Kompresi secara ritmik &

teratur 100 kali/menit Lakukan evaluasi tiap akhir siklus kelima terhadap napas, denyut jantung, kesadaran dan reaksi pupil.

14. Bila napas dan denyut belum teraba lanjutkan RJP hingga korban membaik.

b. Tindakan Oleh Dua Penolong

Langkah-langkah/Kegiatan Tindakan oleh dua orang penolong

1. Langkah 1- 15 diatas tetap dilakukan oleh penolong pertama hingga penolong kedua datang

2. Saat penolong pertama melakukan evaluasi, penolong kedua mengambil posisi untuk menggantikan pijat jantung.

(23)

18

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

3. Bila denyut nadi belum teraba, penolong pertama memberikan napas buatan dua kali secara perlahan sampai dada terlihat pengembang, disusul penolong kedua memberikan pijat jantung sebanyak 30 kali.

(24)

19

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association. (2020). AHA Guideline Update for CPR and ECC.

Joyce, M. Black. (2014). Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta: Salemba Medika.

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_51 9d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf.

Mauri R, Burkart R, Benvenuti C, Caputo M, Moccetti T, Del Bufalo A et al. (2015). Better Management Of Out-Of- Hospital Cardiac Arrest Increases Survival Rate And Improves Neurological Outcome In The Swiss Canton Ticino. Europace. 18(3):398-404.

Suharsono, T. (2009). Penatalaksanaan Henti Jantung di Luar Rumah Sakit. Malang: UMM Press.

Udjianti, Wajan Juni. (2011). Keperawatan Kardiovaskuler.

Jakarta: Salemba Medika.

(25)

1

Modul Pelatihan Henti Jantung Bagi Orang Awam

Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep., Ns., M.Kep

Terlahir di Sidoarjo, 4 Juni 1989. Menempuh Pendidikan Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners diselesaikan di Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya tahun 2012, Program Magister Keperawatan juga ditempuh di Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya dengan peminatan Keperawatan Gawat Darurat selesai tahun 2018. Saat ini penulis merupakan salah satu dosen Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia yang telah memiliki pengalaman Riset dan Pengabdian Masyarakat sejak tahun 2018 hingga saat ini. Hasil karyanya telah terpublikasi pada jurnal nasional maupun jurnal internasional.

Meli Diana, S.Kep., Ns., M.Kes

Terlahir di Kediri, 24 September 1984. Menempuh Pendidikan Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners diselesaikan di Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya tahun 2007, Program Magister Kesehatan ditempuh oleh penulis di Universitas Sebelas Maret Surakarta yang diselesaikan pada tahun 2011. Saat ini penulis merupakan salah satu dosen Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia yang telah memiliki pengalaman Riset dan Pengabdian Masyarakat sejak tahun 2011 hingga saat ini. Hasil karyanya telah terpublikasi pada jurnal nasional.

Kusuma Wijaya Ridi Putra, S.Kep., Ns., MNS

Terlahir di Sidoarjo, 31 Oktober 1986. Menempuh Pendidikan Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners diselesaikan di Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga yang diselesaikan tahun 2011, Program Magister Keperawatan ditempuh oleh penulis di Faculty of Nursing, Burapha University, Thailand dengan peminatan Keperawatan Komunitas selesai tahun 2015. Saat ini penulis merupakan salah satu dosen Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia yang telah memiliki pengalaman Riset dan Pengabdian Masyarakat sejak tahun 2012 hingga saat ini. Hasil karyanya telah terpublikasi pada jurnal nasional maupun jurnal internasional.

Referensi

Dokumen terkait