• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan TOEFL bagi Lembaga MAMMESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pelatihan TOEFL bagi Lembaga MAMMESA"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

ISBN: 978-623-7496-01-4

238

Pelatihan TOEFL bagi Lembaga MAMMESA

Hasriani G.1, Rahmad Risan2, Mardiyanah Nasta3

1,3Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar

2Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Makassar

Abstract. The partner of this Community Partnership Program was Mammesa Institution (Massenrempulu Meeting of the English Students Association). The problems were: (1) The absence of facilitators who were considered competent in carrying out TOEFL training for Mammesa institution, (2) The TOEFL work program was not implemented because of financial constraints to bring up the facilitators. The expected outcome was that 80% of participants know the forms of questions in the TOEFL Test and are able to answer these questions using certain strategies. The approach used in the implementation of the training consisted of two methods, namely the presentation of material and the provision of tests. The results achieved were 90.3% of participants had known the forms of TOEFL questions and were able to answer these questions using the strategies that had been taught during the training. It was proved by the increase in scores they got from pre-test to post-test. Based on observations during the training activities, it can be concluded that the training participants were very enthusiastic in participating in the training. They earnestly paid attention to the presentation of material and asked questions that they did not understand.

They were also very enthusiastic in working on examples of TOEFL Tets. They hope that similar activities will be carried out because it was very beneficial for them

Keywords: TOEFL training, Mammesa Institution

I. PENDAHULUAN

Program Penguasaan Bahasa Inggris sangat penting bagi seorang mahasiswa, namun masih banyak juga yang belum menyadari perlunya Bahasa Inggris untuk diketahui. Tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Itulah mengapa bahasa inggris dipandang penting bagi seorang mahasiswa.

Disamping itu, salah satu persyaratan seorang maha- siswa untuk mencapai gelar sarjana adalah harus melalui test bahasa inggris yang lebih dikenal sebagai TOEFL. TOEFL adalah singkatan dari Test of English as Foreign Language (Test Bahasa Inggris sebagai bahasa asing), yang diorganisir oleh sebuah lembaga di Amerika Serikat yang bernama ETS (Educational Testing Service). Pada awalnya, TOEFL diperlukan bagi para pelajar di negara-negara yang bahasa utama- nya bukan bahasa Inggris, tetapi ingin melanjutkan studi ke negara-negara yang bahasa resminya adalah bahasa Inggris, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan negara- negara Eropa Barat. Ini diperlukan untuk memastikan bahwa siswa-siswa dari negara berbahasa non-bahasa Inggris tersebut dapat mengikuti perkuliahan di negara berbahasa Inggris dengan baik.

Saat ini hampir semua bidang pekerjaan mensyarat- kan hasil TOEFL untuk bisa melamar pekerjaan.

Beberapa instansi telah mengharuskan calon pelamar untuk melampirkan sertifikat TOEFL sebagai salah satu persyaratan mengingat pentingnya keterampilan dasar berbahasa Inggris. Seorang sarjana yang ingin melanjut- kan kuliah pada program pascasarjana sudah tentu harus

memiliki sertifikat TOEFL dari lembaga-lembaga resmi yang diakui. TOEFL juga merupakan salah satu syarat mutlak untuk memperoleh beasiswa pascasarjana (S-2 dan S-3). Saat ini banyak sekali tawaran beasiswa pascasarjana untuk sarjana sarjana di Indonesia, baik untuk kuliah di dalam negeri maupun di luar negeri.

Beberapa lembaga kursus membuka pelatihan untuk TOEFL test. Tidak sedikit masyarakat terutama mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti pelatihan tersebut dengan harapan akan mendapatkan peng- etahuan yang mendalam mengenai cara-cara meng- hadapi TOEFL test. Namun terkadang mahasiswa terkendala pada masalah financial sehingga mereka memilih untuk belajar secara otodidak atau memper- banyak latihan mengerjakan test daripada harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengikuti kursus pelatihan TOEFL.

Disamping lembaga kursus, terdapat pula komunitas-komunitas bentukan mahasiswa yang bergerak dalam bidang bahasa Inggris, baik itu organisasi di dalam kampus maupun organisasi di luar kampus, termasuk organisasi daerah. Salah satu organisasi daerah yang berkonsentrasi pada pengembangan bahasa Inggris adalah Mammesa.

Mammesa merupakan komunitas mahasiswa pencinta Bahasa Inggris yang terbentuk di FBS UNM Parang- tambung sejak tahun 2008. Meskipun lembaga ini dibentuk di kampus FBS UNM, namun sebenarnya tujuan awal dari lembaga ini adalah untuk mempererat silaturrahmi antar mahasiswa bahasa Inggris yang berasal dari Kabupaten Enrekang. Namun demikian, lembaga ini akhirnya berkembang sampai melibatkan

(2)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

ISBN: 978-623-7496-01-4

239

beberapa kampus di Makassar selain UNM, antara lain UIN Alauddin, Unismuh, Unhas dan beberapa kampus swasta lainya. Kehadiran lembaga Mammesa ini cukup berarti di mata masyarakat, khususnya masyarakat kabupaten Enrekang. Program kerja yang dilaksanakan terbilang memberikan kontribusi yang nyata bagi sekoah-sekolah yang ada di Kabupaten Enrekang. Hal tersebut juga disambut baik oleh pemerintah daerah Kabupaten Enrekang, terutama bupati yang menjabat pada saat itu. Kegiatan tahunan seperti English Camp dan Mammesa goes to School dilaksanakan di Kabupaten Enrekang, sementara program lainnya dilaksanakan disekretariat yang berlokasi di kota Makassar. Kegiatan itu antara lain weekly meeting yang dilaksanakan setiap seminggu sekali, grammar class, speaking class, dan writing class yang masingmasing diadakan dua minggu sekali. Namun salah satu program yang dianggap sangat penting dan belum sempat terlaksana adalah pelatihan TOEFL.

Berdasarkan analisis situasi diatas, maka hal yang menjadi permasalahan mitra dalam kegiatan ini adalah kendala yang menjadi penyebab tidak terlaksananya program pelatihan TOEFL di lembaga Mammesa yang salah satunya adalah tidak adanya facilitator yang dianggap kompoten dalam melaksanakan pelatihan TOEFL untuk anggota Mammesa. Untuk itu, kegiatan ini dipandang sangat penting agar mahasiswa bahasa inggris yang tergabung dalam lembaga Mammesa bisa mendapatkan pengetahuan tentang tes TOEFL

II. METODE PELAKSANAAN

Dalam pelatihan ini, para facilitator menggunakan bahan ajar berupa buku materi TOEFL Test yang dilengkapi dengan soal-soal latihan. Untuk materi Listening,facilitator menggunakan laptop dan speaker sebagai penunjang media audio yang harus diper- dengarkan kepada peserta pelatihan dalam mengerjakan soal Listening Comprehension. Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan terdiri dari dua metode. Yang pertama adalah penyajian materi. Pada penyajian materi, peserta diberikan penjelasan mengenai bentuk-bentuk soal yang biasa muncul dalam TOEFL test serta strategi-strategi dalam menjawab soal. Peserta diperkenalkan berbagai keterampilan yang harus diketahui dalam menjawab soal listening compre- hension, structure and written expression dan reading comprehension. Pada setiap akhir penyajian materi, peserta diberikan latihan soal-soal yang berhubungan dengan materi yang telah dijelaskan oleh facilitator untuk melihat sejauh mana pemahaman peserta akan materi yang disampaikan. Pada setiapakhir tes, facilitator membahas setiap butir soal yang telah dikerjakan oleh peserta agarmereka memahami lebih mendalam mengenai materi yang telah disajikan serta membiasakanmereka untuk menjawab soal serupa pada

saat mengikuti TOEFL test. Metode pendekatanyang kedua adalah pemberian test. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mengerja- kan soal-soal TOEFL test setelah mengikuti pelatihan.

Hasil dari test menyeluruh kemudian dijadikan bahan evaluasi mengenai kemampuan para peserta dalam mengerjakan test TOEFL. Setelah mengikuti seluruh rangkain pelatihan dan tes, para peserta mengisi angket yang berisi tanggapan mereka terhadap pelaksanaan pelatihan.

III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan PKM Pelatihan TOEFL bagi Lembaga Mammesa memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi para peserta pelatihan. Antusiasme mereka dalam mengikuti pelatihan dapat menunjukkan bahwa mereka menyambut baik kegiatan tersebut. Hal terpenting dari kegiatan ini adalah tercapainya tujuan atau target dari kegiatan PKM ini. Luaran yang diharapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah 80% peserta mengetahui bentuk- bentuk soal dalam TOEFL test dan mampu menjawab soal dengan menggunakan strategi-strategi tertentu.

Hasil yang diperoleh setalah pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah, sekitar 90,3% peserta telah mengetahui bentuk-bentuk soal dalam TOEFL Test dan mampu menjawab soal-soal tersebut dengan meng- gunakan strategi tertentu yang telah diajarkan selama kegiatan pelatihan. Hal tersebut ditandai dengan perolehan nilai pre-test dan post-test. Sebanyak 90,3%

peserta mendapatkan nilai post-test yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai yang mereka peroleh pada pre-test. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada peningkatan pengetahuan peserta mengenai TOEFL test.

Sekitar 3,2% memperoleh nilai yang sama pada saat pre test dan post test dan 6,5% diantaranya memperoleh nilai pre test lebih tinggi dibandingkan dengan post test.

Setelah ditinjau kembali, peserta yang tidak mengalami peningkatan pada skor toefl ini merupakan peserta yang tidak dengan konsisten mengikuti kegiatan pelatihan.

Dalam kegiatan pelatihan, para peserta mendapatkan kesempatan untuk memperbanyak latihan mengerjakan soal-soal TOEFL setelah mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan soal TOEFL test.

Disamping itu, para peserta yang mengikuti pelatihan TOEFL bisa berbagi pengalaman kepada mahasiswa yang belum mengikuti pelatihan serupa. Sebagai hasil dari upaya tersebut, para peserta tidak lagi merasa asing dengan pelaksanaan TOEFL test dan bisa mengerjakan TOEFL test dengan mudah pada saat mereka mem- butuhkannya.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari questionnaire, sebagian besar peserta beranggapan bahwa pelatihan yang dilaksanakan ini sangat bermanfaat bagi mereka

(3)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

ISBN: 978-623-7496-01-4

240

karena dapat menambah pengetahuan mereka mengenai strategi dalam mengerjakan TOEFL Test serta menjadi- kan mereka terbiasa dengan contoh-contoh soal yang sering muncul dalam TEOFL Test.

Gambar 1. Pembukaan pelatihan

Gambar 2. Materi listening comprehension

Gambar 3. Materi structure and written expression

Gambar 4. Materi reading comprehension

Gambar 5. Penutupan

IV. KESIMPULAN

Setelah pelaksanaan kegiatan pelatihan, dapat disimpulkan bahwa sekitar 90,3% peserta telah mengetahui bentuk-bentuk soal dalam TOEFL Test dan mampu menjawab soal-soal tersebut dengan mengguna- kan strategi tertentu yang telah diajarkan selama kegiatan pelatihan. Hal tersebut ditandai dengan perolehan nilai pre-test dan post-test. Sebanyak 90,3%

peserta mendapatkan nilai post-test yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai yang mereka peroleh pada pre-test. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada peningkatan pengetahuan peserta mengenai TOEFL test.

Referensi

Dokumen terkait

Ascaris lumbricoides infection: Still a threat for iron deficiency anaemia in 2-year-old Bangladeshi slum-dwelling children.The Journal Of Infection In Developing Countries,1310,