• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemahaman nasabah dalam - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pemahaman nasabah dalam - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Alhamdulillah, saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan kesempatan yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini dengan suka, duka dan air mata. Kedua orang tuaku tercinta yaitu Bapak Surahmin, S.AP dan Ibu Nurhayati yang telah melahirkanku, telah mengasuh dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang, selalu memberikan semangat dan doa tiada henti yang selalu menyertai setiap langkahku. Pembimbing Ny.Dr. Desi Isnaini, M.Ag dan Ibu Yosi Arisandy, M.M yang telah membagi ilmunya dengan penuh kesabaran, membimbing saya selama penulisan disertasi ini.

Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah berjuang menyampaikan ajaran Islam agar umat Islam mendapat petunjuk di jalan yang lurus baik di dunia maupun di akhirat. Desi Isnaini, M.A selaku pembimbing I memberikan masukan, bimbingan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. Tn. dan Ny. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu yang mengajar dan menyebarkan berbagai ilmu dengan penuh keikhlasan.

Para pegawai dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu yang telah memberikan pelayanan yang baik dalam hal administrasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Latar Belakang Masalah

1 Ary Muthia, “Analisis Pemahaman Masyarakat Kecamatan Medan Johor Terhadap Pemanfaatan Layanan Perbankan Digital”, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan, (2017). Layanannya melalui cabang bank dan sarana elektronik yang dilakukan nasabah untuk melakukan registrasi dan komunikasi transaksi perbankan.Pada prinsipnya layanan digital BSI memiliki keunggulan dibandingkan bank lain yaitu transfer tidak dikenakan biaya apapun dan juga dalam layanan digital BSI ini Anda dapat berbagi Ziswaf .

Tujuan awal layanan digital BSI adalah untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi, membayar e-commerce, dan cek saldo tanpa harus ke bank. Selain itu, layanan digital BSI lebih banyak digunakan oleh aparat pemerintah dibandingkan masyarakat awam karena kurangnya pemahaman. Pemahaman pelanggan terhadap layanan digital BSI Kcp Ipuh pada dasarnya adalah rata-rata orang meminta bantuan kepada saudara, suami, atau anaknya.

Oleh karena itu, terdapat pertanyaan yang muncul dari uraian di atas mengenai bagaimana nasabah memahami cara menggunakan smartphone untuk mengakses layanan digital BSI.

Rumusan Masalah

Keluhan pelanggan ini menimbulkan kurangnya pemahaman dan dapat mengakibatkan pelanggan tidak mau bertransaksi melalui smartphone.

Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Dalam hal ini diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan sehingga penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya dan juga bermanfaat bagi peneliti selanjutnya dan masyarakat bahkan bagi penulis sendiri. tentang bagaimana nasabah memahami cara mengakses layanan digital BSI di Desa Payung Pulaui Kecamatan Ipuh. mukomuko. Bagi penulis dapat dijadikan bahan ulasan dalam memberikan saran dan masukan bagi BSI Kcp Ipuh. Bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Sistematika Penulisan

Setelah penulis menelusuri hasil penelitian terkait “Kurangnya Pemahaman Pelanggan dalam Mengakses Layanan Digital BSI”, ia menemukan beberapa jurnal dan tesis yang hampir mirip dengan jurnal ini, antara lain: Dalam tesis berjudul “Penelitian Ary Muthia (2014) yang berjudul Analisis Pemahaman Masyarakat Kecamatan Medan Johor Terhadap Pemanfaatan Layanan Perbankan Digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat kecamatan Medan Johor mengenai pemanfaatan digital banking. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling.

Sampel yang digunakan adalah masyarakat Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 96 responden.5 Perbedaan penelitian ini dengan peneliti adalah variabel dalam peneliti hanya terfokus pada pemahaman siswa terhadap KTM/ATM, serta pengambilan sampel dan Subjek penelitian adalah mahasiswa Bank Syariah UIN ArRaniry Banda Aceh. 5 Ary Muthia, “Analisis Pemahaman Masyarakat Kelurahan Medan Johor Terhadap Pemanfaatan Layanan Perbankan Digital”, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (2017). Analisis Dampak Tesis Persepsi Nasabah Bank tentang Adopsi Internet Banking (Studi Pada Nasabah Bank yang Menggunakan Internet Banking di Kota Surakarta).

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan nasabah bank terhadap adopsi internet banking. Sampel diambil dengan metode cluster sampling yaitu berdasarkan domisili nasabah bank di lima kecamatan, di kota Surakarta.

Kajian Teori

  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian
  • Waktu dan lokasi Penelitian a. Waktu
  • Sumber Data

Perbankan digital sendiri melakukan seluruh aktivitas dalam jaringan (online), termasuk pembukaan dan penutupan rekening. Perbankan digital di Indonesia sudah memiliki peraturan, semuanya dapat disebutkan dalam peraturan otoritas jasa keuangan nomor 12/POJK.03.2018. 28 Rauzatul Janah,” faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam menggunakan layanan perbankan digital dengan menggunakan model teori kesatuan penerimaan dan penggunaan teknologi (utaut) pada PT.

Bank syariah mandiri cabang Banda Aceh,” ((Disertasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2015) hal. Manfaat Digital Banking 29. Kutipan dari DBS group Indonesia (Development Bank of Singapore) , menyatakan kehadiran digital banking merupakan solusi permasalahan perbankan yang cukup memakan waktu. 29 Rauzatul Janah,” faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam menggunakan layanan perbankan digital dengan menggunakan model teori terpadu penerimaan dan penggunaan teknologi (utaut) di PT.

Dari kebiasaan belanja tradisional hingga belanja online, inilah alasan mengapa perbankan digital akan berguna. Kini Anda tidak perlu lagi takut kehilangan peluang karena rumitnya melakukan transaksi keuangan, digital banking dengan fitur transfer dan pembayaran online dapat memberikan kemudahan bagi kita untuk bertransaksi dimana saja dan kapan saja. Selain memberikan kemudahan dan kenyamanan, inovasi tentunya berupaya untuk memberikan nilai lebih, hal ini juga berlaku pada perbankan digital.

Jadi berapa pun usia dan usianya, perbankan digital siap memberikan pengalaman perbankan yang baik, mudah, cepat dan tentunya tidak mengganggu aktivitas. Nasabah dapat melakukan transaksi yang tidak terkendali (wasteless) karena kemudahan yang ditawarkan layanan perbankan digital.30 5) Sejarah singkat perbankan digital. Di Indonesia sendiri Bank Internasional Indonesia (1998) merupakan yang pertama, meskipun BCA (2001) berani mengoperasikan e-banking secara masif di Indonesia, pada tahun 2007 ketika iPhone diluncurkan, perbankan digital mulai beralih dari komputer ke smartphone. , kemudian secara statistik mencapai 54 juta pengguna perbankan digital di Amerika. ika USA pada tahun 2009.31 f) Layanan digital.

Perbankan mencakup sistem yang memungkinkan nasabah perbankan, baik perorangan maupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau memperoleh informasi tentang produk dan layanan perbankan melalui jaringan swasta atau publik. Perbankan digital umumnya sering disebut e-banking karena memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Melalui Internet banking, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan non finansial) melalui komputer atau smartphone yang terhubung dengan jaringan Internet bank.

34 Rauzatul Janah,” faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam menggunakan layanan perbankan digital dengan menggunakan model teori terpadu penerimaan dan penggunaan teknologi (utaut) 2015.

Pemahaman nasabah mengenai cara menggunakan smartphone dalam mengakses digital BSI Kcp Ipuh

  • Pemahaman nasabah
  • Kurangnya pemahaman nasabah

“Dengan mengakses BSI secara digital melalui smartphone, saya dapat cek saldo, membeli voucher listrik dan membayar tagihan listrik sehingga memudahkan saya tanpa harus ke bank.” Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa nasabah mengatakan sangat mudah mengakses layanan melalui ponsel tanpa harus ke bank dan tidak repot dalam proses transaksi, pengecekan saldo, dan lain-lain. Pemahaman pelanggan terhadap layanan digital BSI telah banyak digunakan oleh pegawai negeri sipil (PNS), pelajar, dll.

Dengan demikian, pemahaman nasabah terhadap layanan digital melalui smartphone dapat dengan mudah dipahami dan tanpa harus meminta bantuan masyarakat serta dapat bertransaksi dimana saja dan kapan saja tanpa harus ke bank. Dan dapat disimpulkan bahwa pelanggan dapat memahami cara mengakses layanan digital hanya melalui telepon seluler. Pada masa pandemi saat ini, transaksi layanan digital perbankan syariah mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Berdasarkan hasil wawancara nasabah mengenai pemahaman dalam mengakses layanan digital BSI, terjawab jawaban pendapat beberapa informan mengenai cara mengakses layanan digital bank. Dari hasil survei di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pelanggan yang mengaku belum paham cara menggunakan smartphone, namun tidak mau ketinggalan layanan digital dan juga dapat meminta bantuan kepada keluarga, suami, atau anak. Layanan Digital BSI merupakan sarana bagi pelanggan yang tidak ingin kerepotan dan sebagian pelanggan paham bahwa Layanan Digital BSI rumit dan jarang digunakan karena ponsel pintarnya hanya untuk anak-anaknya belajar online dan membuka media sosial.

Pelanggan belum memahami cara mengakses layanan digital tersebut, Pelanggan beranggapan bahwa kami masyarakat awam hanya bisa mendapatkan beasiswa anak, mendapat bantuan dan berhemat serta tidak mau mengakses layanan digital BSI. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemahaman pelanggan dan kurangnya pemahaman pelanggan mengenai akses layanan digital adalah standar. Sementara itu, banyak masyarakat yang belum memahami akses terhadap layanan digital adalah masyarakat awam, namun tidak mau ketinggalan dalam mengaksesnya dan mencari bantuan kepada orang-orang terdekatnya.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan peneliti, dapat diambil kesimpulan mengenai pemahaman pelanggan dalam mengakses layanan digital BSI di wilayah standar Ipuh dan meminta bantuan kepada orang yang dicintainya. Dan pelanggan dapat mempelajari cara mengakses layanan tersebut bersama orang-orang tercinta dan sebagian besar pelanggan telah mengakses layanan digital BSI untuk memudahkan pelanggan dan tanpa harus keluar rumah.

Saran

Fadil, Nur Yudha. “Analisis Pengaruh Persepsi Nasabah Bank Terhadap Adopsi Layanan Internet Banking” Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (2015). Gilang Rizky, “Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kenyamanan, Resiko dan Karakteristik Pelayanan Terhadap Minat Kembali Nasabah Bank Dalam Menggunakan Layanan Internet Banking (Studi Pada Nasabah Bank BCA). Janah Rauzatul,” Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Dalam Menggunakan Layanan Perbankan Digital dengan bersatu menggunakan model teori penerimaan dan penggunaan teknologi (utaut) pada PT.

Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh,” ((Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH, 2015). Moniharapon Silcyljeova, Diza Farah,” PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( STUDI OLEH PT. Muthia Ary, “analisis pemahaman masyarakat kecamatan Medan Johor terhadap pemanfaatan layanan perbankan digital”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara Medan, (2017).

Ramaditya Muhamad, Wuryaningsih Retno “Analisis pengaruh aplikasi e-channel dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen vol.14 no.2 (2018).

Referensi

Dokumen terkait

Apabila ternyata tidak tercapai suatu penyelesaian maka dapat dilakukan pada tahap selanjutnya untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara yang