• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan model rapid application development pada desain sistem informasi warehouse management dalam menunjang kebutuhan pengolahan data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pemanfaatan model rapid application development pada desain sistem informasi warehouse management dalam menunjang kebutuhan pengolahan data"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

73

Pemanfaatan model rapid application development pada desain sistem informasi warehouse management dalam

menunjang kebutuhan pengolahan data

4Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Informasi,Universitas Nusa Mandiri, Indonesia.

Informasi Artikel:

Dikirim: 01-12-2023; Diterima: 06-12-2023; Diterbitkan: 18-01-2024 Doi : http://dx.doi.org/10.31602/tji.v15i1.13284

ABSTRAK

Kendala yang dihadapi seiring berjalannya waktu pada sebuah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur akan mengalami peningkatan jumlah produksi, maka seiring dengan peningkatan jumlah barang yang disimpan dalam gudang pun menjadi lebih banyak, sehingga timbul permasalahan dalam bagian gudang yakni belum terintegrasinya aplikasi pengolah data dengan database, pencatatan data persediaan yang masih belum optimal seperti penyajian laporan yang belum secara otomatis, informasi yang kurang cepat dihasilkan sehingga menimbulkan keterlambatan distribusi barang ke bagian produksi dan terlambatnya pengontrolan data persediaan material. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini penulis mengusulkan untuk merancang sebuah sistem informasi untuk mengatasi permasalahan tersebut serta untuk mendukung kegiatan bagian persediaan perusahaan. Perancangan sistem informasi warehouse ini penulis menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan menerapkan metode RAD (Rapid Application Development) yakni sebuah metode pengembangan perangkat lunak dengan waktu yang relative singkat dalam tahapnya, dalam tahap pengujian sistemnya penulis menggunakan metode blackbox testing untuk menguji kesesuaian fungsionalitas sistem serta dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa metode yaitu, observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah berupa sistem informasi warehouse management system berbasis website yang dirancang dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan perusahaan yang dibutuhkan dan dapat mengatasi kendala yang dihadapi pada bagian warehouse perusahaan.

Kata Kunci: RAD, Sistem Informasi, Warehouse

Pendahuluan

Persediaan barang merupakan salah satu penggerak yang utama dalam sebuah bisnis terutama perusahaan besar seperti perusahaan manufaktur demi mencapai tujuan bisnis. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan dalam bisnis pun sangat berpengaruh dengan sistem persediaan yang dimiliki, sistem persediaan dengan tata kelola yang baik maka ketersediaan informasi yang dihasilkan terkait persediaan barang pun menjadi lebih cepat dan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Peranan teknologi saat ini sudah sangat mempengaruhi kedalam berbagai sektor kegiatan manusia salah satu hasil dari penerapan teknologi adalah dengan penggunaan komputer yang dikolaborasikan dengan sebuah sistem informasi sangat menimbulkan potensi untuk memperbaiki dan membantu performa individu dan organisasi untuk mengembangkan nilai profit dan keunggulan kompetitif (Mas’ud, 2017). Berdasarkan

Widya Apriliah1, Joko Suryanto2* , Mike Amelia3, Robi Sopandi4 , Ilham Kurniawan5 1,2,3,5 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik & Informatika,UBSI, Indonesia.

(2)

74 penelitian (Dian & Silalahi, 2021) dalam tata kelola persediaan barang sangat penting untuk direncanakan, dikelola dan diperlukan pengawasan agar tepat yakni sesuai dengan kebutuhan agar tidak kurang maupun berlebih. Penerapan sebuah sistem informasi dalam pengolahan data persediaan barang sangat dibutuhkan terlebih sangat diperlukan guna pencatatan data, penyajian data dan laporan serta pengawasan terhadap kontrol data stok persediaan pun menjadi lebih tertata dan terakomodir dengan baik (Ramdhani & Supena, 2022) dan mudah digunakan oleh staff bagian gudang.

Salah satu perusahaan manufaktur dalam pengolahan data pembelian material, penerimaan material, kontrol stok, data distribusi material serta pengolahan data sisa material masih belum menerapkan sebuah sistem informasi pengolahan data yang tekoneksi dalam sebuah database, sehingga rawan terjadinya ketidakefisiensi dan keliru dalam menghasilkan informasi yang dibutuhkan serta kontrol ketersediaan stok juga dari sisi pihak manajemen dapat mempermudah dalam menetapkan informasi dan kebijakan bisnis selanjutnya berdasarkan laporan dan informasi yang diberikan oleh sistem (Dian & Silalahi, 2021).

Berdasarkan hal kendala tersebut dapat diantisipasi dengan menerapkan sebuah sistem informasi yang saling terintegrasi. Sistem informasi persediaan haruslah mempunyai sejumlah informasi terkait data barang serta jumlah stok barang yang akurat, ketersediaan fitur yang difasilitasi juga haruslah memberikan informasi terkait jumlah stok barang yang sudah rendah (Alfajri et al., 2023) maka dalam penelitian ini akan diusulkan sebuah sistem informasi dalam tata kelola persediaan yang menjadi dasar tujuan penelitian ini, agar bagian gudang dalam melakukan tata kelola menjadi lebih mudah, penyajian informasi persediaan menjadi lebih akurat dan cepat serta penyimpanan data persediaan barang menjadi terorganisir dengan baik. Dalam perancangan sistem informasi persediaan barang ini dengan menerapkan metode RAD (Rapid Application Develompment ). Mengacu pada penelitian (Hidayat & Hati, 2021) sebagai salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang dalam proses pengembangan perangkat lunak lebih menekankan pada siklus pengembangan yang sangat singkat.

Metode

Metode penelitian merupakan langkah yang dapat peneliti gunakan dalam rangka guna mengumpulkan data serta informasi yang didapatkan untuk dianalisa dan dikembangkan (Hidayat dan Hati, 2021). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mencakup metode pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara dengan bagian gudang terhadap prolsels pelngollahan data dari sistelm pelmbellian matelrial, pelnelrimaan matelrial, kolntroll stolk, distribusi matelrial dan pelngellollaan matelrial sisa prolduksi pada Gudang matelrial perusahaan, serta mengkaji referensi dari berbagai sumber literatur yang terkait, serta menggunakan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah RAD, berikut langkah penelitian dengan menerapkan metode RAD dalam penelitian ini adalah:

(3)

75 Gambar 1. Siklus Hidup Metode RAD

Sumber : (Saputri et al., 2021)

Salah satu model dalam pengembangan sistem selain waterfall adalah RAD (Rapid Aplication Development) yang merupakan salah satu model dari lingkup SDLC (System Development Life Cycle)(Saputri et al., 2021). Model RAD merupakan sebuah model pengembangan sistem dengan tahap yang linear sequential yang memungkinkan tim pengembang sistem menekankan siklus waktu pengembangan yang singkat dan dapat dijadikan sebagai model acuan untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang memiliki keunggulan yakni ketepatan dan biaya dapat ditekan dengan rendah (Hidayat

& Hati, 2021) Dalam metode RAD ini terdapat beberapa tahap pengembangan sistem yakni (Saputri et al., 2021):

Tahap pertama adalah Requirement Planning, pada tahap ini dilakukan proses diskusi antara peneliti dan pengguna sistem untuk mengetahui kondisi dari sistem berjalan yang saat ini terapkan, mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam sistem berjalan kemudian menentukan kebutuhan data serta fitur apa saja yang harus tersedia dalam sistem informasi sesuai dengan kondisi serta sebagai acuan untuk membuat sistem usulan yang diusulkan dan diterapkan sebagai solusi dari permsasalahan yang dihadapi.

Tahap kedua adalah User Design, pada tahap user design ini peneliti melakukan pemodelan model sistem dan pemodelan data agar sesuai dengan kebutuhan pengguna berdasarkan tahap requirement planning yang diharapkan menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi. Pada tahap ini peneliti menggunakan tools diagram UML (Unified Modelling Languange) sebagai tools untuk membuat pemodelan sistem, diagram UML yang digunakan ialah Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram. Adapun dalam pemodelan data, penulis menggunakan tools diagram ERD (Entity Relationship Diagram).

Tahap ketiga adalah construction, pada tahap ini merupakan tahap yang memulai berfokus terhadap pengembangan sistem yang berdasarkan dari tahap user design agar sesuai kebutuhan pengguna dengan mengubah desain sistem menjadi sebuah aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga menjadi sistem informasi yang dapat digunakan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam tahap ini pengguna dapat memberikan saran guna penyempurnaan dari segi user interface maupun model kerja sistem informasi usulan.

Tahap keempat yaitu tahap cutover, tahap ini merupakan tahap terakhir dalam model pengembangan perangkat lunak RAD, dalam tahap ini dilakukan pengujian komponen sistem secara menyeluruh sebelum dilakukan implementasi sistem. Pada tahap pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode uji perangkat lunak yang

(4)

76 berfokus terhadap spesifikasi fungsionalitas perangkat lunak dan setiap proses dalam sebuah sistem (Saefudin et al., 2021).

Hasil

Hasil dalam penelitian ini berupa sistem informasi warehouse management berbasis website yang dapat dipergunakan sebagai penunjang kebutuhan dalam pengolahan data dalam gudang pada sebuah perusahaan yang dapat dipergunakan untuk memudahkan staff yang terkait untuk pendataan barang digudang menjadi lebih rapih dan terorganisir dengan baik serta mempercepat dalam penyajian laporan dan informasi yang dibutuhkan. Desain sistem informasi warehouse management ini penulis menggunakan model dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan model rapid application development memiliki beberapa tahapan dengan masing-masing tahapan dibahas pada poin pembahasan.

Pembahasan

Pada penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem RAD, dalam metode ini terdiri dari tahap-tahap yang digunakan untuk membangun sistem informasi yang diusulkan peneliti. Adapun tahap-tahap metode pengembangan sistem dalam RAD diantara nya :

1. Requirements Planning

Pada tahap ini menguraikan terkait kebutuhan fungsionalitas sistem sesuai kebutuhan pengguna (Rianto & Amrin, 2023) untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan penggambaran use case diagram dan activity diagram.

Langkah awal pada tahap ini adalah dengan melakukan indentifikasi kebutuhan pengguna dengan menguraikan kebutuhan pengguna yang akan mengakses sistem sesuai dengan hak akses sistem dengan membagi hak akses level system terbagi menjadi 5 Hak akses user yaitu admin gudang, operator gudang, bagian produksi, manajer dan bagian pembelian material. Adapun spesifikasi kebutuhan pengguna sistem terdiri dari :

a. Halaman admin Gudang, pada bagian ini admin dapat melakukan proses login- logout, Adamin gudang dapat input material, input return, melihat data stok material.

b. Halaman operator gudang, pada bagian ini operator dapat melakukan proses login-logout, melihat stok material, melihat material masuk-keluar.

c. Halaman bagian produksi, pada halaman bagian ini, produksi dapat melakukan proses login-logout, melihat data stok material.

d. Halaman manajer, pada halaman bagian ini, manajer dapat melakukan proses login-logout, melihat data stok material, melakukan konfirmasi persetujuan pengajuan pembelian material, dapat melihat material masuk-keluar,

e. Halaman bagian pembelian material, pada halaman ini bagian pembelian dapat melakukan proses login-logout sistem, melihat data stok material, mengajukan dan melakukan proses pembelian material.

2. User Design

Pada tahap user design ini, merupakan tahap dalam penelitian yang digunakan untuk merancang alur sistem dan pemodelan basis data yang akan dibuat, melalui tools-tools

(5)

77 yang digunakan Adapun, tools untuk merancang sistem menggunakan diagram UML yang terdiri dari diagram Use Case, Activity Diagram dan Sequence diagram.

A. Use Case Diagram

Berdasarkan hasil yang didapat dari metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi literatur dari beberapa referensi yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini.

Use case merupakan salah satu tools diagram dalam diagram UML yang dgunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi antara pengguna dengan sistem sesuai dengan Analisa kebutuhan system yang telah dirancang dan dibutuhkan (Baydhowi &

Apriliah, 2020) , berdasarkan analisa kebutuhan sistem, penulis mengusulkan pemabagian 5 hak akses level, terdiri dari admin gudang, operator gudang, produksi, manager, bagian pembelian material. maka berikut use case diagram dari Sistem Informasi WareHouse Management System yang penulis rancang,:

Gambar 1. Use Case Diagram WarehHouse Management System B. Activity Diagram

Salah satu tools diagram dalam diagram UML adalah activity diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan alur kegiatan operasional sistem yang sedang dirancang mulai dari kegiatan berawal, kondisi keputusan yang akan mungkin terjadi hingga bagaiman sistem akan mengakhiri kegiatan (Apriliah et al., 2022). Berikut dibawah ini activity diagram dari sistem informasi WareHouse Management Sistem yang penulis rancang.

Berikut dibawah ini merupakan activity diagram dari proses pembelian material hingga proses persetujuan material dalam sistem informasi WareHouse Management Sistem

(6)

78 Gambar 2. Activity Diagram Pembelian dan Persetujuan Material

Berikut dibawah ini diagram activity dari proses input data material dalam sistem informasi WareHouse Management System

Gambar 3. Activity Diagram Input Data Material C. Sequence Diagram

Pada diagram sequence dapat digunakan untuk menggambarkan interaksi objek dalam system berupa message berdasarkan urutan waktu.(Alfajri et al., 2023).

(7)

79 Gambar 4. Diagram Sequence

D. Entitty Relationship Diagram

Berikut dibawah ini diagram Entity Relationship Diagram (ERD) yang digunakan untuk medesain rancangan basis data (Mailasari & Sikumbang, 2019) serta memodelkan relasi struktur data dalam basis data (Baydhowi & Apriliah, 2020) dari sistem informasi WareHouse Management System yang penulis usulkan dan penulis rancang.

Gambar 5. Diagram ERD WareHouse Management System 3. Construction

Tahap ketiga dalam metode RAD setelah construction, dalam tahap ini dilakukan pengembangan system berdasarkan dari tahap sebelumnya yaitu pada tahap user desain, dan dalam tahap ini penulis mengembangkan sistem yang sudah di desain sebelumnya dengan merancang menggunakan bahasa pemrograman untuk mengubah desain sistem menjadi sebuah aplikasi sistem informasi yang dapat diimplementasikan dan digunakan oleh user. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tools, database server serta Bahasa pemrograman diantaranya CodeIgniter sebagai framework dan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah menggunakan php serta database server

(8)

80 menggunakan MySQL. Berikut dibawah ini hasil akhir dari berupa aplikasi sistem informasi WareHouse Management System yang penulis rancang dengan hasil tampilan user interface sistem sebagai berikut.

a. User Interface Halaman Login

Berikut dibawah ini user interface dari form halaman login yang dapat dipergunakan oleh user untuk mengakses system informasi dengan cara, user mengisikan data user dan password yang sesuai kemudian klik tombol login, jika data user dan password valid maka akan tampil halaman dashboard sesuai dengan hak akses dari data user dan password yang telah diisi sebelumnya.

Gambar 6. User Interface Form Login b. User Interface Halaman Data PO

Berikut adalah user interface dari halaman data PO dari hak akses user pembelian material.

Gambar 7. User Interface Form Data Purchase Order c. User Interface Form Data Material Out

Berikut dibawah ini user interface dari tampilan data material out pada halaman user Admin Gudang.

Gambar 8. User Interface Form Data Material Out

(9)

81 d. User Interface Form Approval Purchase Order.

Berikut Dibawah ini user interface dari tampilan form approval purchase order yang dilakukan oleh manajer dengan klik tombol legalize untuk approval purchase order.

Gambar 9. User Interface Form Approval PO Manajer 4. Cutover

Pada tahap cutover ini dilakukan dengan menguji keseluruhan sistem. Kemudian pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan metode pengujian Black Box Testing, pengujian ini dilakukan agar fokus utama pengujian terhadap spesifikasi fungsionalitas (Tulvina et al., 2022) perangkat lunak dengan setiap proses bisnis sistem agar sesuai dengan hasil yang telah di rancang. Hasil pengujian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel

Tabel 1. Pengujian Black Box

No Fitur yang diuji Sudah Sesuai

Proses Bisnis Ya Tidak

1 Login (Seluruh Pengguna) √

2 Halaman Utama (Seluruh Pengguna) √

3 Halaman Data Stok Material (Seluruh Pengguna) √ 4 Halaman Pengajuan Pembelian Material (Admin) √ 5 Halaman Input Data In/Out Material (Admin Gudang ) √ 6 Halaman Data In/Out Material (Operator Gudang) √

7 Halaman Return Material (Admin Gudang) √

8 Halaman Konfirmasi Pengajuan Pembelian Material (Manajer) √ Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan desain yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi WareHouse Management dengan hak akses user yang dapat mengakses terdiri dari admin gudang, bagian pembelian material, manajer, bagian produksi dan operator gudang. Dalam proses pengelolaan data, dengan adanya system informasi Warehouse Management System ini sebagai bentuk perbaikan dari sistem terdahulu sehingga mempermudah proses pengolahan data, monitoring data persediaan , proses pelaporan dan informasi menjadi lebih efektif.

(10)

82 Referensi

Alfajri, I., Faizah, N. M., & Wp, R. R. (2023). APLIKASI SISTEM PERSEDIAAN BARANG GUDANG PT. BERKAH PENA ILMU MENGGUNAKAN ANDROID STUDIO DAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD). Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika Dan Komunikasi, 4(1), 15–23.

Apriliah, W., Agrelia, P., & Kurniawan, I. (2022). Implementasi Model Rapid Application Development untuk Aplikasi Pelayanan Jasa Maintenance Pada PT . Dwi Tirtamas Tekhnik Karawang. 2(1), 1–8.

Baydhowi, M., & Apriliah, W. (2020). Sistem Informasi Project Management BSD Division Pada PT. Wahana Ciptasinatria Jakarta-Bekasi. Information Management for Educators and Professionals, 4(2), 163–172.

Dian, J., & Silalahi, F. D. (2021). Aplikasi Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web Pada Koperasi Pegawai Logistik Dolog Semarang Menggunakan Barcode Reader.

Teknik: Jurnal Ilmu Teknik Dan Informatika, 1(1), 35–42.

https://doi.org/10.51903/teknik.v1i1.29

Hidayat, N., & Hati, K. (2021). Penerapan Metode Rapid Application Development (RAD) dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Rapor Online (SIRALINE). Jurnal Sistem Informasi, 10(1), 8–17. https://doi.org/10.51998/jsi.v10i1.352

Mailasari, M., & Sikumbang, E. D. (2019). Sistem Informasi Perpustakaan Menggunakan Metode Waterfall. 08(September), 207–214.

Mas’ud, M. (2017). Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi untuk Meningkatkan Penjualan Hasil Produk UMKM Logam di Kota Pasuruan. Engagement : Jurnal

Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 185–197.

https://doi.org/10.29062/engagement.v1i2.14

Ramdhani, R. A., & Supena, A. N. (2022). Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan Bahan Baku CV. X. Jurnal Riset Teknik Industri, 2(1), 83–90.

https://doi.org/10.29313/jrti.v2i1.961

Rianto, H., & Amrin, A. (2023). Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Menggunakan Metode Rapid Application Development. Insantek, 4(1), 1–6.

https://doi.org/10.31294/instk.v4i1.1942

Saefudin, D. F., Apriliah, W., Kurniawan, L., Komalasari, Y., Akbar, M. F., & Royadi. (2021).

Waterfall Methods for Application of Accounting Information Systems in Hotel Income Management Case Study: Citra Grand Hotel Karawang. Jurnal Teknologi Dan Open Source, 4(1), 56–64. https://doi.org/10.36378/jtos.v4i1.1369

Saputri, S. D., Andrawina, L., & Supratman, A. N. (2021). Perancangan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Pada Sua Coffee Menggunakan Metode Rapid Application Development ( Rad ) Web-Based Manajement Information System Design on Sua Coffee Using the Rapid Application Development Method. 5(5), 226–

237.

Tulvina, K., Syamsiah, N. O., & Dharmawan, W. S. (2022). Penggunaan Extreme Programming Untuk Menunjang Perubahan Kebutuhan Dalam Proses Pembangunan Sistem Informasi Produksi. Artikel Ilmiah Sistem Informasi Akuntansi, 2(2), 167–176. https://doi.org/10.31294/akasia.v2i2.1438

Referensi

Dokumen terkait