• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemanfaatan bantuan dana program keluarga harapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pemanfaatan bantuan dana program keluarga harapan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMANFAATAN BANTUAN DANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BAGI MASYARAKAT PENERIMA DI KAMPUNG LUBUK SARIK

NAGARI KAMBANG UTARA KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Cici andriani1, Marleni2, Ariesta2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2DosenProgram Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This researchis motivated by there are 6 people in society at Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara, Lengayang district of Pesisir Selatan which don’t utilize Family Hope Program to education and health. So, this research purposes to describe about the use of family assistance Program (PKH) at Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara, Lengayang district of Pesisir Selatan dan to describe about the causes of family assistance Program (PKH) don’t utilize appropriate with its funcation for education and health ssistence. The research theory is fungsionalism structural theory Talcott Parsons. Type of This research is descriptive-qualitative research. The informants are 10 people which were chosen by purposive sampling technique. The used data is primary data and secondary data. In collecting data, the research used non- participant observation, a depth-interview, and document. The unit of analysis used was the group, with data analysis Miles and Huberman study. The data analyzed in cluster by using Miles and Huberman theory includes 4 steps are data collection, reduction data, display data and drawing a conclusion. From the result, it can be concluded that there are some people of society that utilize family assistence the assistance Program (PKH) as it has programmed and also there are some people of society that don’t utilize family sistence Program (PKH) appropriate with its funcations with ifor education anf health. This case happens because some causes: a.) lack of socialization. b.) lack of public knowledge about (PKH). c). Lack of supervision of the compation (PKH).

Keywords: Family Assistence Program (PKH), Society

PENDAHULUAN

Kemiskinan pada hakikatnya merupakan persoalan klasik yang telah ada sejak umat manusia ada.

Kemiskinan merupakan masalah

sosial laten yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di Negara berkembang.

Kemiskinan senantiasa menarik perhatian berbagai kalangan, baik

(2)

2 para akademis maupun para praktisi.

(Sjafari, 2014:9).

Dengan Program Keluarga Harapan (PKH) ini diharapkan peserta Program Keluarga Harapan (PKH) memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar. (Pedoman umum ProgramKeluarga Harapan (PKH), 2013:16).

Program ini memberikan bantuan uang tunai kepada rumah tangga miskin dengan catatan mengikuti persyaratan yang diwajibkan. Adapun persyaratan itu adalah sebagai bertikut:

1. Rumah Tangga Miskin (RTM) yang memiliki rumah tidak layak huni berlantaikan tanah dan berdinding papan.

2. Rumah Tangga Miskin (RTM) yang memiliki anak sekolah mulai dari TK, SD, SMP, dan SM.

3. Rumah Tangga Miskin (RTM) yang memiliki ibu hamil dan anak balita

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Pemanfaatan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi

masyarakat penerima di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pemanfaatan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi masyarakat penerima di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. 2) Mendeskripsikan penyebab terjadi pemanfaatan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak sesuai dengan ketentuan aturan pemerintah di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskripstif. Teknik pemilihan informan adalah purposive sampling. Adapun informan penelitian berjumlah 10 orang. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil langsung dari informan penelitian melalui wawancara langsung kepada

(3)

3 masyarakat penerima bantuan mengenai pemanfaatan dan penyebab pemanfaatan yang tidak sesuai dengan ketetentuan pedoman umum Program Keluarga Harapan di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumen-dokumen dari wali Nagari Kambang Utara, jumlah penerima bantuan dan buku Pedoman Umum Program Keluarga Harapan di Dinas UUPKH Kabupaten Pesisir Selatan

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi

Observasi (Pengamatan) merupakan metode pengumpulan data dengan cara terjun langsung ke lapangan penelitian. Observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra lainnya seperti mata, telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Oleh karena itu, observasi bisa juga dikatakan kemampuan seseorang untukmengggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra

lainnya. Jenis Observasi yang pilih dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Observasi non partisipan adalah salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan peneliti dengan cara melihat kelapangan, memperhatikan, mewawancarai, tapi tidak melibatkan diri (Burhan, 2011:142).

Observasi peneliti lakukan pada tanggal 3 februari sampai dengan 9 februari 2017 adalah mengamati kegiatan-kegiatan ibu rumah tangga penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH), untuk melihat femanfaatan bantuan Program Keluargam Harapan (PKH) dari bidang pendidikan dan kesehatan. Hasil observasi yang peneliti temukan di lapangan ada 6 masyarakat penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) setelah menerima bantuan itu, tidak digunakan untuk keperluan pendidkan dan kesehatan. Mereka menggunakan untuk kebutuhan sehari-harinya seperti membeli pakainnya, membeli kulkas, membeli cincin, membeli ikan, membeli kompor gas, membeli pompa padi,

(4)

4 membeli beras dan membayar hutang ketetangga serta pembayaran setoran honda.

2. Wawancara Mendalam

Menurut Afrizal (2014:20), wawancara mendalam adalah seorang peneliti tidak melakukan wawancara berdasarkan sejumlah pertanyaan yang telah disusun menditail alternatif, jawaban yang telah dibuat setelah melakukan wawancara, melainkan berdasarkan pertanyaan yang umum yang kemudian diditailkan dan dikembangkan ketika melakukan wawancara atau setelah melakukan wawancara untuk melakukan wawancara berikutnya.

Wawancara mendalam

digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang pemanfaatan bantuan dana (PKH) bagi masyarakat penerima dan penyebab terjadintya pemanfaatan bantuan dana (PKH) yang tidak (PKH) sesuai dengan ketentuan pedoman umum Program Keluarga Harapan (PKH) di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

3. Studi Dokumen

Dalam penelitian yang dilakukan ini studi dokumen yang dapat mendukung data peneliti yaitu berupa data-data masyarakat. Peneliti meminta data kepada Dinas sosial Kabupaten Pesisir Selatan (Data penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Kambang Utara 2016) dan juga buku-buka yang menyangkut Program Keluarga Harapan (PKH).

Unit analisis dalam penelitian ini adalah kelompok yakni keluarga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah model analisis Miles dan Huberman.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Program Keluarga Harapa(PKH)

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu di antara program-program penanggulangan kemiskinan sejak tahun 2007 yang dirancang oleh pemerintah. Program Keluarga Harapan (PKH) tidak sama dan bukan merupakan lanjutan program subsidi/bantuan langsung tunai

(5)

5 (BLT) yang sudah berlangsung selama ini dalam rangka membantu rumah tangga miskin (RTM) mempertahankan daya beli pada saat pemerintah melakukan penyesuian- penyesuaian harga BBM. Program Keluarga Harapan (PKH) dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan sosial penduduk miskin sekaligus sebagai upaya memotong rantai kemiskinan yang terjadi selama ini. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan bantuan dan perlindungan sosial yang termasuk dalam starategi penanggulangan kemiskinan diIndonesia. Program Keluarga Harapan (PKH) ini memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga miskin (RTM) demgan catatan mengikuti persyaratan yang diwajibkan. Adapun persyaratan itu adalah sebagai bertikut:

1. Rumah Tangga Miskin (RTM) yang memiliki rumah tidak layak huni berlantaikan tanah dan berdinding papan.

2. Rumah Tangga Miskin (RTM) yang memiliki anak sekolah mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA.

3. Rumah Tangga Miskin (RTM) yang memiliki ibu hamil dan anak balita

Di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabuapten Pesisir Selatan merupakan salah satu wilayah tempat tinggal penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) dan tidak semua masyarakat di Kampung Lubuk Sarik yang mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), dimana masyarakat penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ini sebanyak 30 KK, dimana dana Program Keluarga Harapan (PKH) ini diterima masyarakat 1 kali dalam 3 bulan, itu artinya mereka mendapatkan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) ini 4 kali dalam 1 tahun. Cara pengambilan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) ini yaitu bukan dari surat ataupun pesan, tetapi hanya sekedar himbauan saja, dan bantuan dana Program Keluarga Harapan

(6)

6 (PKH) diterima oleh rumah tangga miskin (RTM) melalui kantor Pos terdekat. Jumlah bantuan dana (PKH) ini diterima masyarakat tidak sama, itu artinya setiap rumah tangga miskin (RTM) penerima bantuan dana (PKH) mendapatkan bantuan yang berbeda, semakin banyak jumlah dalam keluarga maka semakin banyak juga jumlah uang yang diterima oleh rumah tangga miskin (RTM) penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH).

Tabel 1. Indeks Dan Komponen Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH)

No Komponen Bantuan

Indeks Bantuan 1 Anak peserta

pendidikan SD/MI

Rp. 400.000 2 Anak peserta

pendidikan SLTP/MTS

Rp. 800.000

3 Anak peserta pendidikan

SLTA/MA

Rp. 800.000

4 Bantuan untuk peserta Program Keluarga Harapan yang memiliki anak usia dibawah 6 (enam) tahun, ibu hamil/ menyusui

Rp. 200.000

Sumber: Fasilator Program Keluarga Harapan (PKH)

Jumlah rumah tangga miskin (RTM) penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di

Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatn Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 30 KK, dari sebanyak 30 KK tersebut ada sebagian rumah tangga miskin (RTM) penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) ini yang memanfaatkan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut untuk keperluan pendidikan dan kesehatan, dan ada juga rumah tangga miskin (RTM) penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak memanfaatkan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut untuk keperluan pendidikan dan kesehatan, seperti dibidang pendidikan, dimana masyarakat yang kurang mampu untuk membiayai akan pendidikan anaknya, bantuan kepada masyarakat untuk membeli peratan sekolah (buku, beli tas, beli pena, sepatu dan seragam sekolah) yang akan bisa menunjang pertasi hasil belajar disekolah dan ada juga yang menggunakan bantuan ini untuk bidang kesehatan seperti, ibu hamil sebagai penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH)

(7)

7 berkewajiban memeriksa kandungan keposyandu atau kepuskesmas dan juga untuk membeli asupan gizi yang di butuhkan oleh ibu hamil tersebut dan juga kebutuhan anak balita seperti, membeli susu, membeli perlengkapan bayi, pergi membawa imunisasi, dan memberikan vitaman untu tumbuh kembangnya si bayi, apabila mereka tidak melakuka kewajiban sebagai penerima bantuan di bidang kesehatan maka mereka mendapatkan konsekunsi seperti adanya pemotongan bantuan yang diterima oleh setiap masyarakat penerima.

a. Pemanfaatan Bantuan Dana Program Keluarga Harapan (PKH) Bagi Masyarakat Penerima Di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan 1. Bidang Kesehatan

Kewajiban Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dibidang kesehatan melakukan pemeriksaan rutin bagi ibu hamil dan balita sesuai dengan persyaratan kesehatan yang telah sudah ditetapkan dalam protokol kesehatan yaitu, melakukan pemeriksaan kepada pos yandu, puskesmas ke rumah sakik, dan

konsultasi sama dokter kandungan tentang kehamilan ibu, untuk kesejahteraan masyarakat yang membutuhkannya. Sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH) ibu berkewajiban untuk membawa anaknya untuk imunisasi lengkap diberi vitamin dan vitamin tumbuh kembangnya dan selalu memberikan makanan yang bergizi untuk anaknya, di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatanibu penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) selalu membawa anaknya untuk imunisasi dan pergi yandu ke puskesmas.

Penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) dari bidang kesehatan menggunakan bantuan dana tersebut sesuai dengan apa yang seharusnya. Bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut digunakan untuk kesehatan baik itu untuk membeli obat, perawatan, memeriksa kandugan secara rutin dan membeli kebutuhan yang berkenaan dengan kesehatan baik itu untuk balita ataupun untuk ibu hamil. Dana yang diterima

(8)

8 masyarakat dalam bidang kesehatan ini ialah sebanyak Rp. 800.000,00 dalam satu tahun. Dengan adanya bantuan dana tersebut, masyarakat merasa terbantu untuk memeriksakan kesehatan. Itu artinya tidak ada alasan bagi masyarakat miskin yang mendapatkan bantuan dana untuk tidak mendapatan perhatian kesehatan dari pemerintah. Dimana semua alasan yang menjadi terhambatnya masyarakat miskin untuk mendapatkan bantuan telah di atasi oleh pemerintah lewat bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) untuk masyarakat miskin.

2. Bidang Pendidikan

Di bidang pendidikan Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) bertugas mendaftarkan anggota keluarga kedalam satuan pendidikan dan memastikan tingkat kehadiran minimal 85%dari hadir belajar efektif setiap bulannya dengan pendidikan dan juga untuk memenuhi perlengkapan yang dibutuhkan untuk pendidikan anak seperti, membeli buku, membeli sepatu dan juga untuk membeli seragam sekolah.

Masyarakat penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di Kampung Lubuk Sarik Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat menerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) ini sudah menggunakan bantuan dana tersebut sesuai dengan ketentuan pedoman umum Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah ditetapkan oleh pemerintah yakni dibidang pendidikan. Setiap orang yang menerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut tidak sama jumlah uang yang diterima itu, semakin banyak jumlah anak dalam keluarga semakin banyak juga jumlah bantuan dana Program Kelurga Harapan (PKH) yang di terima, apabila jumlah anak dalam kelurga sedikit maka sedikit pula jumlah uang yang diterima oleh rumah tangga miskin (RTM) itu.

Bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) ini sangat membantu masyarakat penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan

(9)

9 Lengayang Kabupaten Pesisisr Selata, serta memberikan penguranganpengeluaran beban kehidupan sehari-hari rumah tangga miskin (RTM) dan dan juga bisa meningkatkan taraf pendidikan anak- anak bagi masyarakat yang penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH), seperti untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan anak , membeli buku, membeli tas, membeli sepatu, membeli seragam sekolah dan alat-alat yang berguna untuk pendidikan.

3. Pemanfaatan Program Keluarga Harapan (PKH) Yang Tidak Digunakan Dalam Bidang Kesehatan Dan Pendidikan

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa memang telah terjadi penyalahgunaan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) bagi masyarakat penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, dimana seharusnya bantuan dana tersebut digunakan untuk pendidikan dan kesehatan. Masih ada

masyarakat yang menyalahgunakan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut untuk membeli suatu barang seperti, membeli kulkas, membeli cincin, membeli tikar, membeli kompor gas, dan ada juga yang menggunakan bantuan tersebut untuk kebutuhan sehari-hari seperti membeli ikan dan membeli beras.

Kemudian ada sebagian alasan masyarakat menggunakan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut yaitu dikarenakan dari masyarakat ini tidak memiliki apa-apa yang akan dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga miskin (RTM), sementara bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut ada, mau tidak mau dana tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sedang dihadapi dengan harapan bantuan dana untuk kepentingan pendidikan dan kesehatan bisa dicari lain waktu b. Penyebab Pemanfaatan Bantuan

Dana Program Keluarga Harapan (PKH) Yang Tidak Sesuai Dengan Peraturan Pemerintah Di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

(10)

10 1. Minimnya Sosialisasi

Sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat tidak hanya dapat dilakukan oleh pendamping saja tetapi juga dapat dilakukan oleh koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) kepada masyarakat, dalam hal ini pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) mempunyai tugas utama untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat sebanyak empat kali dalam sebulan. Tugas sosialisasi ini tidak hanya untuk memberitahukan kapan pencairan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tetapi juga untuk menginformasikan tujuan penggunaan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) agar tidak terjadi penyalahgunaan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH).

2. Kurangnya Pengetahuan Masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH) Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) jadi peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwasannya rendahnya tingkat

pendidikan, pengetahuan yang dimiliki masyarakat penerima bantuan dana dan adanya penggantian penerima dikarenakan dari rumah tangga miskin (RTM) penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di Kampung Lubuk Sarik Nagarai Kambang Uatara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, ada penerima Progam Keluarga Harapan (PKH) yang mempergunakan untuk keperluan kebutuhan yang lain dalam upaya mendapatkan uang untuk biaya hidup dan kebutuhan sekolah anaknya.

Sehingga terjadinya penyalahgunaan bantuan dana oleh masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak sesuai dari ketentuan pedoman umum Program Keluarga Harapan (PKH) yakni untuk pendidikan dan kesehatan.

3. Kurangnya Pengawasan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH)

Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan program di lapangan yang menfasilitasi peserta Program Keluarga Harapan

(11)

11 (PKH) untuk mengakakses layanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Adapun Tugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) adalah:

a. Mentaati seluruh peraturan PKH yang telah ditetapkan dalam buku pedoman PKH

b. Melaksanakan sosialisasi kepada peserta PKH dan masyarakat umum tentang PKH

c. Melakukan pertemuan awal dengan calon penerima manfaat bantuan rumah tangga sangat miskin (RTSM) untuk memvalidasi (pada awal pelaksanaan PKH atau jika ada penambahan RTSM baru).

d. Memotivasi kelompok RTSM untuk dapat merencanakan penggunaan dana secara tepat dan produktif.

e. Melakukan pertemuan rutin bersama dengan kelompok RTSM.

f. Membantu pengisian formulir peserta PKH.

g. Menginformasikan, Menyusun jadwal dan mendampingi peserta dalam rangka pengambilan bantuan dari PT Pos ke RTSM

h. Menginformasikan dan membagikan kartu peserta PKH kepada RTSM apabila ada yang baru.

Bila dikaitkan dengan teori AGIL dengan hasil penelitian yaitu:

1. Adaptation (Adaptasi):

Sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya. Pada rumah tangga miskin (RTM) penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, masih ada sebagian rumah tangga miskin (RTM) yang tidak mampu beradaptasi dengan tujuan yang ada. Hal ini terlihat dan masih ada rumah tangga miskin (RTM) yang mempergunakan bantuan tunai diluar pendidikan dan kesehatan, hal

(12)

12 ini terjadi karena dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang menimbulkan terjadi perubahan tanpa dikehendaki yang berlangsung diluar jangkaun dan pengawasan.

2. Goal Attainment (Pencapaian Tujuan): Sebuah sistem harus mendefenisikandan mencapai tujuan utamanya. Tujuan dari Program Kelurga Harapan (PKH) ini adalah Pembangunan Millenium (Millennium

DevelopmentGoals atau MDGs). Setidaknya ada 5 komponen tujuan MDGs yang didukung melalui tujuan Program Keluarga Harapan (PKH), yaitu, pertama, Penanggulangan kemiskinan ekstrim dan kelaparan, kedua, Pencapaian pendidikan dasar untuk semua, ketiga, Kesetaraan gender dan pemberdayaan Perempuan, keempat, Pengurangan angka kematian anak, kelima, Peningkatan kesehatan ibu.

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan

masyarakat rumah tangga miskin (PKH) penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan masih ada rumah tangga miskin (RTM) yang tidak memanfaatkan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) sesuai dengan tujuan Program Keluarga Harapan (PKH)

3. Integration (Integrasi):

Sebuah sitem harus mengatur antar hubungan bagian- bagian yang menjadi komponennya. Sistem juga

harus mengelola

antarhubungan ketiga fungsi penting lainnya (A, G, I, L).

Pada rumah tangga miskin (RTM) penerima bantuan dana (PKH) di Kampung Lubuk belum terinteragrasi dengan baik antara pendamping dengan rumah tangga miskin (RTM) penerima manfaat bantuan Program Kelurga Harapan

(13)

13 (PKH), hal ini terlihat dari adanya sebagian rumah tangga miskin (RTM) penerima manfaat yang mempergunakan bantuan dana tunai diluar pendidikan dan kesehatan.

Latency (latensi atau Pemeliharaan Pola): Sebuah

sistem harus

memperlengkapi, memelihara dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi. Pada rumah tangga miskin (RTM) penerima manfaat bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yang mempergunakan diluar kebutuhan pendidikan dan kesehatan, sehingga tidak adanya diberikan motivasi oleh pendamping kepada masyarakat penerima bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) untuk

memanfaatkan bantuan dana tunai sesuai dengan tujuan Program Keluarga Harapan (PKH).

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir selatan dan telah diuaraikan pada pembahasan maka dapat di simpulkan bahwa.

1. Masih ada masyarakat yang memanfaatkan bantuan dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang sesuai dengan ketentuan pedoman umum Program Keluraga Harapan (PKH) yakni pendidkan kesehatan, masih ada juga yang tidak sesuai dengan ketentuan pedoman umum Program Keluarga Harapan (PKH) yakni pendidikan dan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Itu artinya dana yang diberikan pemerintah dengan tujuan untuk pendidikan dan kesehatan tersebut tidak digunakan sesuai dengan tujuan dari Program Keluarga Harapan PKH.

(14)

14 2. Penyebab terjadinya

pemanfaatan bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak sesuai dengan aturan pemerintah di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah:

a. Kurangnya sosialisasi

b. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH) c. Kurangnya pengawasan

pendamping PKH

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif (Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu).

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif Jakarta: Putra Grafika.

Sjafari, Agus. 2014. Kemiskinan dan Pemberdayaan Kelompok.

Ruko jambusari 7A Yogyakarta: Graha ilmu.

Kementrian Sosial RI.(2013).

Pedoman Umum Program Keluarga Harapan (PKH).

Kementrian Sosial RI. (2015).

Pedoman Umum Program Keluarga Harapan (PKH).

Referensi