• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemanfaatan data penginderaan jauh dan sistem informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pemanfaatan data penginderaan jauh dan sistem informasi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN LUASAN

PERTAMBANGAN PASIR ILEGAL DI KOTA BATAM TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar D3 Dalam Program Studi

Penginderaan Jauh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Oleh:

DESTRI RAMADANI NIM: 18331017

PROGRAM STUDI DIPLOMA (DIII) TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN

LUASAN PERTAMBANGAN PASIR ILEGAL DI KOTA BATAM Oleh :

Destri ramadani/18331017 ABSTRAK

Pertambangan merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga harus dikelola sebaik mungkin, efisien dan transparan serta memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan tersebut. Maraknya penambangan pasir secara ilegal yang terjadi di Batam, Indonesia tentunya dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Seharusnya kegiatan pertambangan harus memperhatikan prinsip lingkungan. Penambangan pasir secara ilegal atau tidak memiliki izin dinilai akan merusak lingkungan disekitar area pertambangan yang berdampak pada tidak tercapainya target pembangunan berkelanjutan yang direncanakan oleh pemerintah pusat.

Hasil penelitian ini berupa peta perubahan luasan pertambangan pasir ilegal dan peta penutupan lahan, hasil perubahan luasan pertambangan pasir pada tahun 2006 di peroleh 30,66 ha, pada tahun 2010 diperoleh 25,45 ha , pada tahun 2015 diperoleh 13,17 ha, pada tahun 2020 diperoleh 5,48 ha.

Kata kunci : digitasionscren, overlay, perubahan pertambangan pasir ilegal

(7)

KATA PENGANTAR

kepada Allah SWT, penulis mengucapkan syukur yang tak bisa diungkapkan atas rahmat dan berkah yang telah penulis terima selama ini. Terutama pada saat

penyelesaian tugas Pemanfaatan Data Penginderaan

Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Untuk Mengidentifikasi Perubahan Luasan Pertambangan Pasir Ilegal Di Kota Batam

penulis ucapkan untuk Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia ke jalan yang lebih baik dengan risalah hidup akan amal dengan iman dan ilmu pengetahuan.

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Teknologi Penginderaan Jauh, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Febriandi, S.pd, M,Si selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan saran, kritik, bantuan, dan arahan selama penulis menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis pun menyadari bahwa selama proses penyusunan laporan ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas nikmat yang luar biasa yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini .

(8)

2. Kedua orang tua tercinta, tersyanag Asrizal (Papa) dan Nurbaini (Mama) yang senatiasa telah perhatian, motivasi, memberikan dukungan dan semangat yang luar biasa sehingga penlis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Dian Adhetya Arif, S.Pd, M.Sc selaku Ketua Program Studi Teknologi Penginderaan Jauh Diploma III.

4. Bapak Febriandi S.Pd, M.Si selaku pembimbing saya yang mana telah membimbing tugas akhir saya dari awal sampai dengan pengerjaan ta terakhir.

5. Bapak Drs.Helfia Edial, MT selaku dosen penguji I dan Bapak Azhari Syarief, S.Pd.M.Si selaku dosen penguji II tugas akhir, yang telah memberikan masukan dan nasihat kepada penulis yang sangat berguna untuk memperbaiki penyusunan tugas akhir ini.

6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Teknologi Penginderaan Jauh Diploma III yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama masa kuliah, serta telah memberikan pengalaman yang sangat luar biasa.

7. Zulvi khairani dan Zulvi maharani selaku kakak kandung dan buat abang ipar bang Hen dan bang rudi yang pernah membantu dana keuangan saya dan untuk ponakan ku tercinta dan tersayang yang membuat ku selalu semangat yaitu Nisa dan Nabila tantik teli dan untuk keluarga lainnya yang telah memberikan semangat dukungan yang lebih buat Penulis ini.

8. Buat Ratna nurul fijri dan keluarga yang telah memberikan dukungan , semangat, perhatian lebih dan motivasi penulis berjuang kembali untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

(9)

9. Buat bang Dipa Nusantara dan yoga yang telah menemani saya penelitian selama di batam serta keluarganya yang mengsuport untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Buat Aditya Darma maulana yang mana telah memberi saya semangat dalam pengerjan ta saya dan yang telah mensuport saya suhun om

11. Buat Rani riani, rana, ums, geng-geng colidarity dan kawan-kawan yang lain yang telah memberi dukungan serta semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini kalian luar biasa dalam pengiburan juga.

12. Para sahabat penulis Permata Sari, Dea Gratia Aurora Zuldi, Shavira Indri Saprillya, Intan Novelita, Silvi Trisanti, Wulan Anggraini, Rahit Virman Suci Iman sari , oom husni, Windi Yolanda, Rikky Septiawan, Helmi syahfitri, nana ivana, Adinda wulan, Athira Putri, Dwi Meydilia, Tasya Makesa, Rian , Intan yang telah memberikan pengertian bagi penulis untuk meninggalkan kegiatan, perhatian, imun kuat, bantuan, kritik dan saran dalam penyelesaian tugas akhir ini.

13. Kepada rekan-rekan 2018 seperjuangan yang sama-sama mengikuti proses penulisan Tugas akhir ini yang memberikan bantuan, kritik, dan saran dalam penyelesaian tugas akhir ini

14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan untuk data penelitian tugas akhir ini terutama informan penulis.

(10)

Penulis menyusun tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. oleh karena itu, penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari seluruh pembaca dan semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata penulis berharap tugas akhir ini bermanfaat bagi banyak pihak khususnya bagi penulis, ucapkan terima kasih.

Padang, 2022

Destri Ramadani

(11)

DAFTAR ISI

(12)
(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. lokasi penelitian ... 33

Gambar 2. Peta Perubahan luasan penambangan pasir ilegal 2006 ... 54

Gambar 3. peta perubahan luasan pertambangan pasir ilegal 2010 ... 57

Gambar 4. peta perubahan luasan pertambangan pasir ilegal 2015 ... 58

Gambar 5. peta penutupan lahan pertambangan pasir ilegal 2006 ... 61

Gambar 6. peta penutupan lahan pertambangan pasir 2010 ... 62

Gambar 7. penutupan lahan pertambangan pasir ilegal 2015 ... 63

Gambar 8. peta penutupan lahan pertambangan pasir ilegal 2020 ... 64

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis-jenis band ... 10

Tabel 2. Kombinasi Band atau Kanal dari Citra Landsat 8 ... 11

Tabel 3. Landsat Collection Level 1 Processing Levels ... 13

Tabel 4. Karakteristik Band Citra landsat 7 ... 14

Tabel 5. Kombinasi Band atau Kanal dari Citra Landsat 7 ... 16

Tabel 6. Klasifikasi Penutupan Lahan ... 22

Tabel 7. waktu penelitian... 31

Tabel 8. Alat Penelitian ... 34

Tabel 9. Bahan penelitian ... 34

Tabel 10.Klasifikasi SNI Tutupan Lahan dan Penggunaan Lahan ... 41

Tabel 11. Jumlah penduduk ... 49

Tabel 12. Jumlah Agama ... 51

Tabel 13. hasil luasan pertambangan pasir ilegal ... 59

Tabel 14. hasil luasan penutupan lahan ... 64

(15)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

A.

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Hampir di setiap daerah atau kabupaten/kota terdapat kekayaan sumber daya alam. Semua kekayaan alam yang ada tersebut dikuasai oleh negara untuk kesejahteraan rakyatnya. Semua itu sudah terkandung dalam pasal 33 UUD 1945. Dengan mengoptimalkan sumber daya alam, baik yang ada di darat ataupun di laut, hal itu akan meningkatkan ekonomi masyarakat untuk lebih baik lagi.

Sebab, di mata dunia Indonesia sudah dipandang mempunyai kekayaan alam yang sangat berpotensi untuk kemajuan dan peningkatan ekonomi. Pada saat ini perkembangan pertambangan sudah sangat berkembang, hasil yang didapat juga memberikan keuntungan bagi peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat, khususnya bagi para penambang. Meskipun demikian kegiatan yang menjanjikan ini turut pula membawa dampak yang merugikan bagi manusia dan lingkungan hidup, manakala kegiatan tersebut tidak dilakukan berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, yaitu kegiatan penambangan ilegal atau tanpa izin yang diberikan oleh pejabat/instansi yang berwenang atau dikenal dengan sebutan PETI (pertambangan tanpa izin).(Dona sonanta 2016)

(16)

Sebagaimana yang telah di atur di dalam UU No 4 bab VIII pasal 65 tahun 2009 tentang persyaratan perizinan usaha tambang, bahwa untuk melakukan usaha pertambangan wajib memenuhi persyaratan administratif, persyaratan teknis, persyaratan lingkungan, dan persyaratan finansial. Tetapi, masih banyak oknum yang melakukan penambangan pasir tidak berdasarkan UU No 4 tahun 2009 tersebut atau dengan kata lain melakukan penambangan pasir tidak berpihak kepada kepentingan bangsa melainkan kepentingan pribadi dan tidak berwawasan lingkungan atau tidak memperhatikan lingkungan sekitar dalam melakukan penambangan pasir. Akibatnya banyak lahan efektif menjadi berkurang, mengganggu ekosistem pantai maupun ekosistem mangrove dan sebagai pemicu terjadinya abrasi karena mengurangi kualitas pesisir pantai.

salah satunya adalah Kota Batam, Kota Batam secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu di jalur pelayaran dunia internasional. Kota Batam berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam Tahun 2004-2014, terletak antara - -

LU- BT

Pulau Batam merupakan salah satu pulau dalam gugusan Kepulauan Riau yang kaya akan sumber daya alam, luas kawasan perairan Pulau Batam mencapai 66.867 Ha, termasuk terumbu karang, padang lamun, dan gosong pasir mencapai 47.500 Ha.Untuk memenuhi kebutuhan pasir di Kota Batam yang sangat tinggi oknum- oknum tertentu mengambil pasir di wilayah Kota Batam, padahal ada larangan untuk dalam melakukan penambangan pasir di Kota Batam yakni:

(17)

1. Perda Kota Batam No 2 tahun 2004 tentang rencana tata ruang wilayah Kota Batam 2004-2014, di dalam bab 3 pasal 5 (d) menyebutkan bahwa terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung di wilayah darat dan wilayah laut untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup, kelestarian potensi sumber daya tanah, air dan lainya yang ada di Kota Batam.

2. Perda Kota Batam No 8 Tahun 2003 tentang pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, di dalam bab 3 pasal 13 menyebutkan dalam uapaya perlindungan lingkungan hidup, pemerintah Kota wajib untuk melakukan perlindungan terhadap wilayah pesisir, laut, hutan, hutan bakau, hutan Kota, danau, situs, tanah, perbukitan, kualitas air dan udara.

Dari data hasil survey lapangan terhadap Aktivitas penambangan ilegal pasir darat di Kota Batam pada awalnya dilakukan secara terang-terangan yang dilakukan selama bertahun-tahun. Kondisi ini diperparah dengan adanya pemikiran masyarakat tentang aktivitas penambangan pasir tersebut. mereka berpendapat bahwa dengan adanya aktivitas penambangan maka hal itu akan membantu dari segi financial masyarakat. Mereka berpendapat dengan adanya aktivitas tersebut memberikan cukup manfaat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Aktivitas penambangan ini memberikan manfaat baik secara langsung dan juga membuka lapangan pekerjaan sebagai penambang pasir.

Selain manfaat yang dapat dirasakan oleh sebagian masyarakat, aktivitas penambangan pasir ini juga menimbulkan dampak yang cukup berarti, diantaranya:

(18)

1. Dampak Lingkungan Kegiatan Penambangan Pasir

Aktivitas penambangan pasir yang dilakukan tidak hanya memberikan manfaat bagi sebagian masyarakat namun juga menimbulkan kerugian atau permasalahan. Aktivitas penambangan pasir menggunakan alat-alat yang dapat dikatakan sederhana hanya saja suara yang dihasilkan dari alat penyedot untuk membersihkan pasir cukup menganggu. Aktivitas ini dilakukan dibanyak lokasi salah satunya dilakukan diarea yang cukup dekat dengan likungan proses belajar mengajar. Dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas penambangan di Kota Batam dibedakan menjadi dampak fisik dan dampak sosial ekonomi.

Dampak fisik dari adanya aktivitas tersebut adalah :

a. Terbentuknya danau hasil galian yang dalam dan meluas di setiap tempat bekas aktivitas penambangan.

b. Kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui karena kodisi jalan yang rusak parah akibat lalu lintas angkutan berat.

c. Terjadinya polusi udara yang ditimbulkan dari truk-truk pengankut pasir yang menimbulkan debu.

2. Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat

Dampak yang ditimbulkan dari aspek sosial ekonomi terhadap aktivitas penambangan adalah:

a. Mengurangi angka pegangguran karena sebagian masyarakat mendapatkan pekerjaan baik sebagai pejual makanan serta minuman, supir truk pengangkut pasir, buruh tambang, ataupun sebagai pengawas.

b. Timbulnya rasa takut pada sebagian masyarakat yang disebabkan

(19)

penambangan pasir yang sewaktu-waktu akan menyebabkan banjir karena meluapnya air danau bekas penambangan ketika hari hujan.

c. Kemungkinan besar akan menimbulkan konflik antar penambang karena banyak pendatang yang ikut dalam aktivitas penambangan pasir.

Rumusan Masalah B.

1. Bagaimana perubahan luasan pertambangan pasir ilegal di Kota Batam?

2. Bagaimana perubahan penutupan lahan yang ada di kawasan pertambangan pasir ilegal di Kota Batam?

Tujuan Penelitian C.

1. Mengetahui luasan pertambangan pasir ilegal di Kota Batam menggunakan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis.

2. Mengetahui perubahan penutupan lahan yang ada pertambangan pasir ilegal di Kota Batam dengan menggunakan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis.

Manfaat Penelitian D.

1. Bagi pemerintah, dapat dijadikan sebagai rekomendasi dalam penanganan masalah pertambangan pasir illegal.

2. Bagi masyarakat, memberikan informasi mengenai dampak pertambangan pasir ilegal.

Referensi

Dokumen terkait

It is illuminating to note, for instance, that the preamble of the Jones Law of 1916 predicated the granting of Philippine independence on the existence of a stable government in the