• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Pupuk Cair Organik Limbah Sayur Dan Buah Dari ... - Uhamka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pemanfaatan Pupuk Cair Organik Limbah Sayur Dan Buah Dari ... - Uhamka"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

Setiap hari, sampah berupa sisa sayuran dan buah-buahan menumpuk di tempat sampah atau di sekitar lapak pedagang sehingga menimbulkan bau tak sedap bagi warga sekitar. Tingginya persediaan sampah harus diatasi dengan pengelolaan yang baik, misalnya dengan mendaur ulang sampah menjadi pupuk organik. Meskipun teknik penanaman ini berhasil menghilangkan penggunaan pestisida, namun nutrisi AB Mix yang digunakan adalah bahan kimia.

Tujuan dari penelitian ini adalah menjadikan POC dari limbah sayur dan buah sebagai alternatif nutrisi hidroponik. Limbah sayur terdiri dari biji sawi, sawi putih, kacang-kacangan, dan limbah buah terdiri dari tomat dan pepaya yang akan difermentasi selama 15 hari dengan bantuan bakteri dalam larutan EM4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah buah lebih baik dibandingkan limbah sayur, walaupun hasilnya tidak jauh berbeda, sehingga dapat disimpulkan bahwa pupuk organik cair dari limbah sayur dan buah dapat digunakan sebagai alternatif pengganti campuran AB.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Sejalan dengan hasil penelitian Djamhari (2013) bahwa campuran pupuk NPK dan pupuk biokompos cair dalam campuran 1 gram NPK dengan 100 ml pupuk biokompos cair dapat digunakan sebagai nutrisi untuk pertumbuhan caisim varietas Tosakan dengan teknik hidroponik. Oleh karena itu perlu diteliti pemanfaatan POC dari limbah buah dan sayuran sebagai nutrisi hidroponik. Apakah pupuk organik cair (POC) dari limbah buah dan sayur dapat menggantikan campuran AB sebagai nutrisi hidroponik?

Beberapa permasalahan diatas akan dirumuskan dalam “Dapatkah pupuk organik cair (POC) dari limbah sayur dan buah menggantikan peran AB MIX sebagai nutrisi pada sistem tanaman hidroponik?”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat POC dari limbah sayur dan buah yang diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif nutrisi hidroponik. POC ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia sehingga diharapkan aman dan menyehatkan sayuran yang dikonsumsi.

TINJAUAN PUSTAKA

State of The Art

Judul Penelitian : Efektivitas Pencampuran Pupuk Organik Cair Pada Nutrisi Hidroponik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Campuran pupuk organik cair pada nutrisi hidroponik (X) dan pertumbuhan serta produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.) (Y). Hasil/temuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan POC tanpa AB Mix mengakibatkan rendahnya pertumbuhan dan produksi selada.

Pupuk organik cair tidak dapat dijadikan sebagai pupuk utama pada kegiatan hidroponik, karena dari pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan volume pada saat panen hasilnya sangat rendah. Hasil/Temuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan pupuk AB Mix setengah dosis dengan pupuk organik cair ekstrak alang-alang 100 ml memberikan hasil yang paling tinggi terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Oleh karena itu diharapkan hasil penelitian ini dapat mengurangi jumlah limbah sayur dan buah dari pasar tradisional, mengurangi penggunaan AB MIX dalam penanaman hidroponik sehingga hasil tanaman sayuran lebih sehat.

Tabel 2.2. State of The Art untuk Artikel 2
Tabel 2.2. State of The Art untuk Artikel 2

Landasan Teori

  • Limbah
  • Pupuk
  • Nutrisi AB Mix
  • Hidroponik

Limbah sawi mengandung unsur hara berupa kalori, protein, serat, Ca, lemak dan Fe yang dibutuhkan tanaman (Rahmah, Izzati dan Parman, 2014). Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 2017). Pupuk biasanya diberikan pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan unsur hara agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Menurut Parnata (2004) penggolongan pupuk dapat didasarkan pada sumber bahan yang digunakan, cara pemberian, bentuk dan kandungan unsur hara.

Menurut Musnamar (2008), pupuk anorganik adalah pupuk buatan pabrik yang jenis dan kadar unsur haranya sengaja ditambahkan atau diatur dalam jumlah tertentu. Maka penggunaannya sebaiknya dikurangi mengingat pupuk anorganik mengandung unsur hara buatan yang sering digunakan tanpa aturan dan berlebihan. Musnamar (2007) menambahkan bahwa pupuk anorganik mempunyai respon yang cepat sehingga dapat terlihat hasilnya pada tanaman. 2) Kelemahan pupuk anorganik adalah dapat meninggalkan residu pada tanaman, bahan kimia dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan (Musnamar, 2007).

Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka semakin tinggi pula kadar unsur hara yang diterima tanaman. Pupuk cair dipercaya memiliki keunggulan karena mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Oleh karena itu diperlukan keahlian dan ketelitian untuk mengetahui apakah suatu tanaman terserang penyakit atau kekurangan unsur hara (Alviani, 2015).

Menurut Sutanto (2015), unsur hara yang perlu kita sediakan pada tanaman hidroponik meliputi unsur hara makro dan mikro, yang keduanya mempunyai fungsi penting bagi setiap tanaman hidroponik. Ketiga unsur hara yaitu C, H dan O sudah terdapat di udara sehingga tidak perlu lagi kita budidayakan (Sutanto, 2015). Dalam kegiatan pertanian di darat, unsur hara makro biasanya tidak ditambahkan sama sekali karena dianggap sudah terkandung di dalam tanah.

Sedangkan dalam hidroponik, seluruh unsur hara makro dan mikro harus tersedia setiap saat, karena tanaman hidroponik tumbuh pada media yang terisolasi dan tidak mungkin unsur hara masuk secara tidak sengaja. Pada kondisi di bawah pH 5,5, sebagian unsur hara akan mengendap dan tidak dapat diserap oleh akar. Jika pH diatas 6,5 juga akan menyebabkan pengendapan unsur hara tertentu sehingga menimbulkan defisiensi (kekurangan) unsur. Media ini membantu sirkulasi larutan nutrisi dan udara, pada dasarnya tidak menekan pertumbuhan akar dan mempunyai kemampuan menyerap air yang cukup baik. g) Batu pecah.

Tabel 2.5. Fungsi Unsur Hara bagi Tanaman
Tabel 2.5. Fungsi Unsur Hara bagi Tanaman

METODE PENELITIAN

  • Alur/Langkah Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Konsep Metode Penelitian yang Digunakan
  • Desain Penelitian yang Digunakan
  • Alat dan Bahan
  • Cara Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Indikator Capaian Hasil Penelitian
    • Fishbone Penelitian

Pembuatan POC di Green House Biologi UHAMKA dan penanaman sayuran sawi hijau dan bayam merah di Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur. Penelitian diawali dengan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah sayur dan buah yang bersumber dari pasar tradisional Karamat Jati. P11–P15: Kelompok menerima 150 ml larutan campuran AB + 50 ml pupuk organik cair (POC) per tanaman.

Bahan yang digunakan adalah air, EM4, gula merah, biji sawi hijau (Brassica juncea) dan bayam merah (Amaranthus tricolor L.), unsur hara AB Mix dan pupuk organik cair (POC) dari limbah sawi putih (Brassica chinensis L.), sawi hijau (Brassica juncea), tomat (Solanum lycopersicum), kacang-kacangan (Phaseolus vulgaris) dan pepaya (Carica papaya L.). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, berat segar dan berat kering tanaman sawi dan bayam merah. Pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah sawi, sawi putih, buncis, tomat dan ampas pepaya, meliputi: masing-masing 1 kg sawi hijau, sawi putih, buncis, tomat atau ampas pepaya, dipotong-potong seukuran ± 3 cm, kemudian limbah dimasukkan ke dalam ember, 10 ml EM4 dilarutkan dalam 200 ml air mineral, kemudian EM4 dan 10 ml gula merah terlarut dicampur dengan limbah sayur sawi hijau, sayur sawi putih, kacang-kacangan , tomat, atau.

Bibit tanaman yang digunakan adalah sekam bakar, keranjang plastik, bibit sawi hijau, pinset dan air. Lalu kita tanam biji sawi hijau dan bayam merah di kulit sangrai basah tersebut. Cara pemindahan bibit tanaman dan penanamannya adalah dengan mengambil bibit sawi dan bayam merah yang mempunyai 4 helai daun dan dimasukkan ke dalam botol mineral yang bagian atasnya diisi sekam bakar.

Nutrisi dalam botol air mineral diarahkan ke atas melalui kain flanel. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah selalu memperhatikan ketersediaan air nutrisi pada botol air mineral yang Anda tanam. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari menghitung rata-rata tinggi tanaman, berat segar dan berat kering tanaman sayuran sawi hijau dan bayam merah yang diberi POC sayuran sawi hijau, sayuran sawi putih, buncis, tomat dan pepaya.

Indikator kinerja pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, bobot segar dan bobot kering tanaman sawi hijau dan bayam merah yang baik dan produktif dengan menggunakan POC dan AB MIX.

Gambar 3.2. Desain RAL pada penelitian
Gambar 3.2. Desain RAL pada penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Wilayah Penelitian

Hasil Penelitian

Pada perlakuan P1, tanaman tertinggi yang diberi limbah buah POC adalah 25,11 cm, demikian pula berat basah dan berat kering juga paling besar diantara perlakuan lainnya yaitu 26,23 g dan 2,23 g. Kemudian pada perlakuan P2 hasil terbaik dicapai dengan pemberian POC dari limbah sayuran, hasilnya tidak berbeda jauh dengan P0 yaitu pada parameter tinggi, berat basah, dan berat kering tanaman masing-masing; 23,39 cm; 23,348 gram dan 1,51 gram. Pada perlakuan P3 hasil terbesar diperoleh pada pemberian POC dari limbah buah yaitu tinggi tanaman 23,67 cm; Berat basah dan berat kering adalah; 24,10 gram dan 1,77 gram.

Sedangkan perlakuan P4 terbaik menghasilkan pemberian POC dari limbah buah dengan hasil sebagai berikut; untuk tinggi tanaman 22,03 cm, berat basah 18,29 g dan berat kering 1,40 g.

Pembahasan

Berdasarkan Tabel 4.1, secara umum pupuk organik cair (POC) dari limbah sayur dan buah dapat digunakan sebagai alternatif pengganti campuran AB. Selain perlakuan P1, terdapat pula perlakuan P3 dengan perbandingan 50 ml AB-mix dan 150 ml POC dari sisa buah menunjukkan hasil mendekati P0, dengan hasil sebagai berikut, tinggi tanaman 23,67 cm; berat basah 24,10 g dan berat kering 1,77 g. Hal ini menunjukkan bahwa menanam secara hidroponik dapat ekonomis dengan menambahkan POC dari limbah buah-buahan dan memperoleh hasil yang tidak jauh berbeda dengan pakan lengkap dari AB-mix.

Pada perlakuan P4 yaitu tanpa penambahan campuran AB hasilnya juga cukup baik, namun hasil terbaik juga diperoleh POC dari limbah buah sebagai nutrisi. Jika hasilnya dibandingkan antara pertumbuhan tanaman yang diberi nutrisi POC dari limbah sayur dan limbah buah, maka kemungkinan POC dari limbah buah merupakan nutrisi terbaik untuk tanaman yang ditanam secara hidroponik. Jadi ada kemungkinan karena kandungan nutrisi pada limbah buah lebih tinggi dibandingkan limbah sayur, akibatnya jika POC dibuat dan diberikan pada tanaman hidroponik maka pertumbuhan tanaman yang diberi POC akan meningkat.

Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi pertumbuhan yang lebih optimal jika kedua limbah tersebut dicampur, karena ada kemungkinan kandungan nutrisinya sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan nutrisi pada campuran AB. Dengan cara ini selain memanfaatkan sampah juga lebih hemat dan juga merupakan upaya mengatasi sampah organik dari tanaman sayur dan buah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

LUARAN YANG DICAPAI

Biokompos cair dan pupuk kimia NPK sebagai unsur hara alternatif dalam budidaya tanaman casimplant teknik hidroponik. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Varietas Tosakan. Pembuatan, Penerapan, Pembuatan, Penerapan dan Usaha Pupuk Organik yang Berasal dari Limbah Pertanian, Peternakan, dan Rumah Tangga.

Jakarta [Online] Tersedia: http://www.pasarjaya.co.id/berita/detail/Pasar-Induk-Kramat-Jati-Sumbang-Sampah-Terbesar [15 Maret 2017].

Gambar

Tabel  2.1. State of The Art untuk Artikel 1
Tabel 2.2. State of The Art untuk Artikel 2
Tabel 2.3. State of The Art untuk Artikel 3
Tabel 2.5. Fungsi Unsur Hara bagi Tanaman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pemberian Berbagai Takaran Pupuk Bokashi Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Caisim (Brassica juncea L.).. Universitas

Grafik perkembangan pertumbuhan Jumlah daun maksimum tanaman sawi hijau dengan berbagai perlakuan jenis pupuk organik Luas daun 4 MST cm Pemberian perlakuan jenis pupuk organik