• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemanfaatan sampah organik rumah tangga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pemanfaatan sampah organik rumah tangga"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Tujuan

Menyelesaikan permasalahan “Sampah organik rumah tangga/dapur yang belum terpakai di Desa Gesikan Kecamatan Kemiri Purworejo Tahun 2021 s/d Maret 2022” dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Akhlak dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi. Menggali permasalahan “Sampah Organik Rumah Tangga/Dapur yang Belum Termanfaatkan di Desa Gesikan Kecamatan Kemiri Purworejo Tahun 2021 s/d Maret 2022”.

TINJAUAN PUSTAKA

Nilai-nilai Dasar PNS

Pernyataan afirmatifnya adalah kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Kode etik/aturan etiknya adalah: Pernyataan afirmatifnya adalah: Kami bertanggung jawab atas amanah yang diberikan, kode etik/aturan etiknya adalah: Kalimat afirmatifnya adalah: Kami terus belajar dan mengembangkan kemampuan, adalah pedoman perilaku/kode etik.

Pernyataan afirmatifnya adalah: Kita peduli satu sama lain dan menghargai perbedaan, kode etik/aturan etiknya adalah: Kalimat afirmatifnya berbunyi: Kita berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, itulah kode etik/aturan etiknya. . Pernyataan Afirmatif: Kami terus berinovasi dan bersemangat untuk bergerak atau menghadapi perubahan, bacalah pedoman perilaku/kode etik.

Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart

Setiap aparatur sipil negara (ASN) dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi agar pemberian pelayanan menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien. Kompetensi inti yang harus dimiliki untuk mewujudkan ASN Cerdas adalah nilai yang efektif, efisien, inovatif dan mempunyai kinerja yang berkualitas untuk melaksanakan program pemerintah khususnya program literasi digital, pilar literasi digital, untuk implementasi dan implikasi keterampilan digital dalam sosial dan pekerjaan. kehidupan. Seorang pengguna yang memiliki keterampilan digital yang baik tidak hanya mampu mengoperasikan alat, namun juga mampu menggunakan media digital secara bertanggung jawab.

Kerangka literasi digital terdiri dari kurikulum keterampilan digital, keamanan digital, budaya digital, dan etika digital. Keterampilan digital merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Budaya digital merupakan kemampuan individu dalam membaca, mendeskripsikan, mengakrabkan, menyelidiki dan membangun wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari serta digitalisasi budaya melalui pemanfaatan TIK.

Etika digital merupakan kemampuan individu dalam mewujudkan, mengilustrasikan, mengadaptasi, merasionalisasi, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiket) dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan digital adalah kemampuan pengguna untuk mengenali, membentuk, menerapkan, menganalisis, mempertimbangkan, dan meningkatkan kesadaran akan perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Landasan Teori

Sampah rumah tangga/dapur merupakan hasil pembuangan sisa kegiatan ibu rumah tangga di dapur, terdiri dari sampah organik dan anorganik. Ember tumpuk merupakan media atau alat pengomposan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair.

HASIL AKTUALISASI

Pembahasan Hasil Kegiatan Aktualisasi

Hasil dari tahapan kegiatan ini berupa dokumen yang mencatat usulan dari mentor terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan, yang dituangkan dalam lembar konsultasi mentor. Hasil dari tahap kegiatan ini adalah penyusunan materi edukasi terkait pengelolaan sampah dan pemanfaatannya dalam bentuk peta permukaan. Selain itu kegiatan ini juga berkaitan dengan Manajemen ASN, Kode Etik dan Pedoman Perilaku ASN yaitu.

Manfaat luaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah memudahkan instruktur dalam menyampaikan materi pendidikan, dan memudahkan petani dalam memahami materi. Penguatan nilai-nilai organisasi yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu Ikhlas (menjalankan tugas dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan imbalan yang berdampak positif bagi masyarakat khususnya petani), Akuntabel (melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dari proses hingga hasil) dan Profesional (melaksanakan pengembangan dan penyelesaian tugas secara lengkap sesuai keahlian). Hasil dari tahap kegiatan ini berupa dokumen Lembar Persiapan Penyuluhan (LPM), soal pretest post test, formulir absensi, dan formulir kunjungan perpanjangan.

Manfaat yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan petani dengan mengubah sikap, perilaku dan keterampilan petani dalam menerapkan pengelolaan sampah organik, yang akan berdampak pada konservasi lahan di Kabupaten Purworejo sehingga berkontribusi terhadap terwujudnya visi tersebut. Purworejo yang kompetitif. 2025 dan mewujudkan misi peningkatan daya saing sektor pertanian dalam arti luas yang bersinergi dengan pengembangan UMKM, perdagangan dan industri. Penguatan nilai-nilai organisasi yang diperoleh dari kegiatan ini adalah Ikhlas (melaksanakan tugas dengan sepenuh hati, tanpa mengharap imbalan), Melayani (memberikan pelayanan kepada petani secara jujur, tanggap dan cepat), Akuntabel (melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab) dan Profesional (melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab). tugas melaksanakan tugas sesuai keahlian). Hasil dari kegiatan tahap ini adalah peningkatan keterampilan petani dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk organik cair.

Terlaksananya kegiatan ini berfungsi untuk memecahkan permasalahan yang timbul sehingga berdampak pada peningkatan keterampilan petani dalam membuat alat pengelolaan sampah dan cara penggunaannya. Kegiatan ini berkaitan dengan Manajemen ASN yaitu fungsi dan tugas ASN yang memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta Kode Etik dan Perilaku ASN yaitu melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, hati-hati dan disiplin serta melayani dengan penuh rasa hormat. sopan santun dan tanpa tekanan, sehingga kepuasan tercapai masyarakat khususnya petani. Penguatan nilai-nilai organisasi yang diperoleh dari kegiatan ini adalah Ikhlas (melaksanakan tugas dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan imbalan), Melayani (memberikan pelayanan kepada petani dengan jujur, tanggap, cepat), Tanggung Jawab (melaksanakan nasehat kepada kelompok dengan penuh tanggung jawab) dan Profesional (melaksanakan nasehat kepada kelompok dengan penuh tanggung jawab) dan Profesional ( melaksanakan saran penyelesaian setelah keahlian).

Pelaksanaan kegiatan ini bekerja dalam rangka penyelesaian permasalahan yang timbul dengan hasil yang dihasilkan berupa laporan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini terkait dengan pengelolaan ASN yaitu kode etik dan perilaku ASN dalam melaksanakan tugasnya secara cermat, disiplin dan bertanggung jawab, serta ASN Cerdas yaitu teknologi informasi, networking, perhotelan dan berwawasan global. Penguatan nilai-nilai organisasi yang diperoleh melalui kegiatan ini yaitu Kejujuran (ikhlas melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan), Tanggung Jawab. laporan yang tercatat dapat ditagih), Pelayanan (memberikan pelayanan kepada petani secara adil, cepat, tanggap) dan Profesional (mencatat laporan secara lengkap dan sistematis).

Rekapitulasi Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Manfaat Kegiatan Aktualisasi

Meningkatkan kompetensi dan keterampilan penyuluh pertanian di lapangan agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi petani. Terwujudnya organisasi/stakeholder yang mampu memberikan pelayanan prima berdasarkan nilai-nilai inti PNS yang mempunyai AKHLAK, turut mendukung visi dan misi Bupati serta memantapkan nilai-nilai organisasi yaitu bersih, jujur, dalam pelayanan, bertanggung jawab. dan profesional.

Rencana Tindak Lanjut (RTL) Aktualisasi

Mengelola proses pengomposan dengan ramah (Service Oriented), mendampingi petani secara bertanggung jawab (Responsible), terus belajar tentang pengomposan sebagai pemula pengomposan (Competent), saling membantu agar tercipta suasana yang kondusif (Harmonic), berdedikasi pada membantu kemajuan. Peserta dapat mendalami permasalahan “Pemanfaatan sampah organik rumah tangga/dapur di Desa Gesikan Kecamatan Kemiri Purworejo Tahun 2021 s/d Maret 2022” dan melakukan kegiatan penyelesaian permasalahan yang dilakukan pada masa pembiasaan. Kegiatan penyelesaian permasalahan yang telah dilakukan adalah: 1) pembuatan bahan informasi pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga/dapur dalam bentuk pupuk organik cair dalam bentuk peta ekspos, 2) terwujudnya komunikasi untuk pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga/dapur menjadi pupuk organik cair, 3) melaksanakan praktek pembuatan alat pengolahan sampah organik rumah tangga/dapur (ember pengumpul) dan melaksanakan praktek pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair dan 4) melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. http://diperta.tulangang.go.id/index.php/berita/41-pecepatan-limbah-rumah- Tangga-dengan-cara-pengolahan-sampah-dapur-jadi-pupuk-organik-cair-poc-dengan- metode-bucket-stacked. Bukti kegiatan: Membuat materi informasi pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga/dapur dalam bentuk pupuk cair dalam bentuk peta terbuka. Bukti Kegiatan Sosialisasi pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga/dapur dalam bentuk pupuk organik cair. a) Menentukan jadwal pertemuan dan konsultasi mentor.

Bukti pelaksanaan praktek pembuatan alat pengolahan sampah organik rumah tangga/dapur (ember tumpuk) dan pelaksanaan praktek pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Kegiatan 1: Pembuatan materi edukasi pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga/dapur dalam bentuk pupuk organik cair dalam bentuk peta wilayah. Kegiatan ke-2 : Melaksanakan edukasi pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga/dapur menjadi pupuk organik cair (tahap 1, 2, 3.

2. Kegiatan : Melakukan sosialisasi pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah rumah tangga/dapur untuk pupuk organik cair (tahap 4). Nilai-nilai dasar pejabat tersebut adalah: Berorientasi pelayanan: 1, Bertanggung jawab: 1, Kompeten: 1, Harmonis: 1, Setia: 1 Adaptif: 1, Kolaboratif: 1 Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi Perluasan mengenai pengolahan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga/dapur menjadi pupuk organik cair untuk mendukung terpenuhinya visi Purworejo Berdaya Saing 2025 dan terwujudnya misi peningkatan daya saing sektor pertanian. Pemberian penyuluhan mengenai pengolahan dan manfaat pupuk organik cair dari limbah rumah tangga/dapur akan memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu Ikhlas (mengerjakan tugas dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan imbalan apa pun), Melayani (memberikan pelayanan kepada petani dengan jujur, cepat tanggap, cepat tanggap), Bertanggung Jawab (melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab) dan profesional. melaksanakan tugas secara tuntas sesuai keahliannya).

Melakukan praktik pembuatan alat pengolahan sampah organik rumah tangga/dapur (ember susun) dan melakukan praktik pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Penguatan nilai-nilai organisasi Melaksanakan praktik pembuatan alat pengolah sampah organik untuk keperluan rumah tangga/dapur (ember tumpuk) dan penerapan praktik metode proses. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi. Memastikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Ikhlas (melakukan pemantauan dan evaluasi dengan sepenuh hati), Akuntabel (laporan yang tercatat dapat dipertanggungjawabkan), Memberikan pelayanan yang jujur ​​kepada petani) dan Profesional (mencatat laporan secara lengkap dan sistematis).

PENUTUP

Saran

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) melaksanakan tugas dan jabatannya yaitu memberi nasihat, pembinaan dan bimbingan kepada para petani di desa-desa wilayah binaan agar visi dan misi Kabupaten Purworejo dapat terwujud dan memberikan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi. . Penguatan nilai-nilai organisasi Pengawasan memberikan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi yaitu kejujuran, akuntabilitas, pelayanan dan profesionalisme.

Gambar

Gambar  1.1  Struktur  organisasi  Dinas  Ketahanan  Pangan  dan  Pertanian  Kabupaten  Purworejo
Gambar 1.3  Diagram Fishbone
Tabel 1. Output Kegiatan Aktualisasi
Tabel 2. Rekapitulasi Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan tipikal TPS 3R dan pemanfaatan sampah rumah tangga di Kecamatan Medan Denai membutuhkan data jumlah timbulan sampah rumah tangga yang dapat di diketahui

a) Eksplorasi pemahaman terkait potensi sampah organik sekitar rumah tangga, upaya pemanfaatan yang sudah dilakukan dan pemahaman ekoenzim melalui pertanyaan angket

Dari hasil penelitian peman- faatan sampah limbah rumah tangga sebagai pupuk organik cair terhadap pertumbuhan bibit kakao berbeda tidak nyata terhadap semua parameter

PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS.. BERKUALITAS SEBAGAI UNIT

Kegiatan pengabdian pada masyarakat bertema pengelolaan sampah organik skala rumah tangga dengan metode komposting dapat menambah wawasan dan pengetahuan warga Desa

Hasil-hasil para peneliti terdahulu dapat digunakan sebagai dasar perancangan sistem pemilahan, pengeringan dan pembakaran sampah organik rumah tangga; dan peraturan

Hal yang mendasari pelaksanaan penelitian ini adalah diperlukannya data jumlah timbulan dan komposisi sampah terutama jenis organik dari sumber sejenis sampah rumah tangga

Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 9 POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS PENGELOLAAN BANK SAMPAH DI SEKOLAH STUDI KASUS SMP NEGERI 2 DAN SD NEGERI 018