• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN AGREGAT TAMBAHAN UNTUK PEMBUATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMANFAATAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN AGREGAT TAMBAHAN UNTUK PEMBUATAN "

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Pada penelitian ini sekam padi digunakan sebagai bahan tambahan pada campuran batu bata dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh sekam padi terhadap penyerapan insulasi suara pada batu bata. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar persentase campuran sekam padi maka semakin besar kemampuan meredam suara. Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Batu Kedap Suara dengan Tambahan Sekam Padi” ini dapat terselesaikan.

Penulisan skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik sipil di Fakultas Teknik Universitas Medan Area. Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha dan berusaha semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan penulis, oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia. menerima saran dan kritik yang membangun sebagai masukan pemikiran dari para pembaca, demi kesempurnaan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, kerjasama, dukungan dan fasilitas sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Melloukey Ardan, MT selaku pembimbing II yang selalu membimbing dan membimbing penulis dalam pelaksanaan dan penyelesaian tugas ini. Kedua orang tuaku, kakak-kakakku yang selalu memberikan motivasi, nasehat, kasih sayang, materi dan doa dari awal sampai akhir dalam menyelesaikan tugas ini.

DAFTAR LAMPIRAN

Latar Belakang

Beberapa bahan mempunyai nilai ketahanan suara yang baik, sehingga kedap suara. Cara terbaik untuk mencegah masalah kebisingan adalah dengan membangun ruangan dengan bahan bangunan yang dapat mengurangi kebisingan. Hal ini biasanya melibatkan benturan dengan sejenis material berat yang dapat menghalangi dampak gelombang suara.

Contoh bahan yang dapat meredam suara adalah karpet atau selimut untuk panel peredam suara, bahkan karton pun dapat digunakan sebagai peredam suara yang baik. Jika kita mencermati lebih dekat benda-benda di sekitar kita yang terkesan kurang bermanfaat, ada beberapa yang bisa dijadikan sebagai peredam suara. Sekam padi merupakan limbah organik yang terdapat pada lingkungan pengolahan padi yang pemanfaatannya saat ini kurang optimal.

Sekitar 20-30% limbah sekam padi, 8-12% dedak, dan 50-63,5% beras giling diperoleh untuk proses penggilingan padi berdasarkan data berat awal gabah. Berdasarkan fakta di atas, maka dalam penelitian ini penulis akan mencoba menguasai teknologi pembuatan batu bata dari campuran air, semen, pasir dan sekam padi.

Rumusan Masalah

Manfaat Penelitian

Pemanfaatan batu bata merah dan adobe sebagai bahan bangunan untuk dinding sudah mulai populer dan menjadi pilihan utama masyarakat di Indonesia hingga saat ini, namun bahan bangunan tersebut mempunyai kelemahan tersendiri yaitu berat per meter kubiknya yang cukup besar sehingga mempengaruhi besar kecilnya beban mati pada struktur yang dibangun. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menurunkan berat jenis beton atau menjadikan beton lebih ringan (Tjokrodimuljo 1996), antara lain sebagai berikut. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan menambahkan bubuk aluminium ke dalam campuran beton.

Dengan menggunakan agregat ringan misalnya tanah liat, batu apung atau agregat buatan maka beton yang dihasilkan akan lebih ringan dibandingkan beton biasa. Pembuatan beton tanpa menggunakan butiran agregat halus atau pasir disebut beton non pasir. Jenis bata ringan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: bata ringan berpori (beton udara) dan bata ringan non-aerasi.

Batako yang baik adalah batako yang permukaannya rata dan tegak lurus satu sama lain serta mempunyai kuat tekan yang tinggi. Persyaratan batu bata menurut pasal 6 PUBI (1982) antara lain “permukaan batu bata harus licin, berumur minimal satu bulan, harus kering pada saat dipasang, berukuran panjang ± 400 mm, lebar ± 200 mm, 100-200 mm. tebal mm, dengan kuat tekan 2 - 7 Mpa.

Bahan Penyusun Mortar

  • Semen
  • Semen Portland

Persyaratan batu bata menurut Pasal 6 PUBI (1982) antara lain : “Permukaan batu bata harus licin, berumur minimal satu bulan, kering pada saat dipasang, panjang ± 400 mm, lebar ± 200 mm, tebal 100-200 mm. , dengan kuat tekan 2 - 7 Mpa. Sifat fisik semen adalah : a) Kehalusan butiran Setting time adalah waktu yang diperlukan untuk mencapai tahap dimana pasta semen cukup kaku untuk menahan tekanan. Waktu dari pencampuran semen dengan air hingga sifat plastisnya hilang disebut waktu pengerasan awal, dan waktu hingga pasta menjadi massa keras disebut waktu pengerasan akhir.

Pada semen Portland, batasan waktu pengerasan semen biasanya: waktu pengikatan awal > 60 menit dan waktu pengikatan akhir > 480 menit. Diperlukan waktu pengerasan awal yang cukup awal pada pekerjaan beton yaitu pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan perataan permukaan. Silikat dan aluminat dalam semen bereaksi dengan air dan menjadi perekat yang mengeras dan membentuk massa keras.

Sifat fisika semen portland

Konsistensi semen portland mempunyai pengaruh yang paling besar pada saat pencampuran awal yaitu pada saat berlangsungnya pengerasan hingga beton mengeras. Konsistensi yang terjadi bergantung pada perbandingan antara semen dan air, serta aspek material semen seperti kehalusan dan laju hidrasi. Setting time merupakan waktu yang diperlukan semen untuk mengeras, mulai dari bereaksi dengan air hingga menjadi pasta semen yang cukup kuat dan mampu menahan tekanan.

Waktu pengikatan awal (initial setting time) adalah waktu sejak semen dicampur dengan air hingga menjadi pasta semen hingga hilangnya sifat plastisnya. Waktu pengikatan akhir adalah waktu antara terbentuknya pasta semen sampai beton mengeras. Untuk semen Portland waktu pengerasan awal bervariasi antara 1,0-2,0 jam, tetapi tidak boleh kurang dari 1,0 jam, sedangkan waktu pengerasan awal tidak boleh lebih dari 8,0 jam.

Kegigihan pasta semen yang mengeras merupakan ukuran yang menunjukkan kemampuan mengembangnya bahan campuran dan kemampuan mempertahankan volume setelah pengerasan.

Sifat kimia

  • Jenis-Jenis Semen Portland
  • Senyawa Kimia
  • Agregat
    • Jenis Agregat
  • Pasir
  • Uji peredaman suara
  • Bunyi
    • Karakteristik Gelombang Bunyi
    • Pengukuran Bunyi
    • Koefiesien serapan kebisingan (Noise absortion coefficient)
  • Tempat dan waktu Penelitian
  • Metode penelitian
  • Bahan-bahan penelitian
  • Pengerjaan Spesimen
    • Bahan Penelitian
    • Pembuatan Cetakan Peredam Bunyi
    • Job mix

Agregat yang digunakan dalam campuran mortar dapat berupa agregat alami maupun agregat buatan. Udara kering akan lebih banyak menyerap udara dibandingkan udara lembab karena dengan adanya uap air akan mengurangi gesekan antara gelombang bunyi dengan massa udara. Perambatan gelombang bunyi disebabkan oleh lapisan kompresi dan regangan partikel udara yang bergerak keluar, yaitu akibat penyimpangan tekanan.

Partikel udara yang membawa gelombang bunyi tidak berubah kedudukan normalnya, ia hanya bergetar di sekitar posisi setimbangnya, yaitu kedudukan partikel jika tidak ada gelombang bunyi yang merambat. Jika kita melihat sifat gas, kita melihat bahwa penebalan dan penipisan gelombang suara hanya dapat bergerak ketika molekul-molekulnya saling bertabrakan. Hal ini karena molekul lebih sering bertabrakan pada suhu rendah, sehingga gelombang suara mempunyai peluang lebih besar untuk merambat dengan cepat.

Kecepatan rambat gelombang suara di udara normal, yang terdiri dari 75% N, 21% O2, dan sisanya CO2 serta gas lainnya, pada suhu 51°F (15°C). Untuk iklim di Indonesia, kecepatan rambat gelombang bunyi pada suhu 20°C-30°C dan kecepatan 345 m/s akan lebih sesuai digunakan (Mediastika, 2005). Intensitas bunyi diukur dengan menggunakan tekanan, yang disebut dengan tingkat tekanan bunyi (SPL), yaitu nilai yang menunjukkan perubahan tekanan udara akibat rambat gelombang bunyi.

Bahan yang lembut dan berpori, pakaian dan juga manusia menyerap sebagian besar gelombang suara yang menimpa jenis ini, dengan kata lain jenis ini merupakan peredam suara. Besar kecilnya serapan bunyi sangat dipengaruhi oleh nilai densitas bahan penyerap bunyi yang digunakan. Nilai koefisiennya antara 0 sampai 1, jika nilai serapan bunyi 0 maka semua gelombang bunyi dipantulkan, jika bernilai 1 maka seluruh gelombang bunyi diserap.

Ketika gelombang suara menghantam suatu material, sebagian energi suara diserap dan sebagian lagi dipantulkan. Penyerapan dan pemantulan gelombang bunyi dapat dinyatakan dalam koefisien serapan (α) suatu bahan, yang didefinisikan sebagai perbandingan energi yang diserap bahan terhadap energi total yang mempengaruhi bahan tersebut. Karena energi mempunyai nilai yang sebanding dengan kuadrat tekanan bunyi, maka penggunaan tabung impedansi akan memudahkan dalam menentukan besar kecilnya gelombang bunyi.

Metode penelitian yang digunakan adalah pengujian eksperimental kebisingan suara (koefisien serapan kebisingan), yang dilakukan di Laboratorium Kebisingan. Sekam padi yang digunakan merupakan sekam yang telah dibersihkan dari kotoran kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama 12 jam. Pengukuran amplitudo pada mikrofon 1. Pengukuran amplitudo pada mikrofon 1. 4) Pengukuran amplitudo pada mikrofon 1. Pengukuran amplitudo pada mikrofon.

Gambar 2.2 Tumpukan limbah sekam padi
Gambar 2.2 Tumpukan limbah sekam padi

Gambar

Gambar 2.2 Tumpukan limbah sekam padi
Gambar 2.6  Karekteristik gelombang bunyi.
Tabel 2.4 Ambang batas pendengaran manusia  Sound pressure
Gambar 2.7 Kelakuan bunyi dalam ruang  Sumber: Derajat 2009.
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kuat tekan beton campuran 1 : 2 : 3 agregat kasar kerikil Dari Tabel 6 dan Gambar 4 dapat dilihat bahwa pada perbandingan volume campuran 1 : 1,5 : 2,5 dengan faktor air semen 0,6,