• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN DAN EVALUASI ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI INSTANSI PEMERINTAH

N/A
N/A
Setiandi Riswanto

Academic year: 2023

Membagikan "PEMBANGUNAN DAN EVALUASI ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI INSTANSI PEMERINTAH"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penguatan Aparatur Negara Kementerian dan Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 126); PERATURAN MENTERI PENGGUNAAN ALAT NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENILAIAN ZONA INTEGRITAS.

Gambar 1. Dampak Island of Integrity
Gambar 1. Dampak Island of Integrity

MEKANISME PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

Pembentukan satuan kerja Area Integritas ini merupakan kelanjutan dari pernyataan pimpinan instansi pemerintah. Unit kerja yang mempunyai risiko tinggi dalam rangka penegakan budaya antikorupsi dan pelayanan prima;

Tahap III

Melakukan survei independen terhadap pelayanan publik dan persepsi pemberantasan korupsi pada satuan kerja yang diusulkan; Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kemajuan unit kerja yang diusulkan.

Tahap IV Pemantauan Pembangunan Zona Integritas

KERANGKA LOGIS PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

Komponen leverage merupakan salah satu aspek pengelolaan internal unit kerja, dan komponen outcome adalah bagaimana para pemangku kepentingan merasakan dampak/hasil dari perubahan yang dilakukan di bidang leverage keuangan. Skor masing-masing program pada komponen leverage dan komponen hasil diukur dengan indikator-indikator yang dianggap mewakili program.

KOMPONEN PENGUNGKIT

Terjadi perubahan sikap dan budaya kerja pada unit kerja yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM; dan B. Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang akan dilakukan, seperti penerapan sistem informasi kepegawaian di unit kerja yang selalu diperbaharui secara berkala.

KOMPONEN HASIL

Pencapaian kinerja sebaiknya diukur untuk memastikan bahwa selain aspek pelayanan dan integritas, unit kerja juga memperhatikan pencapaian kinerja dari kinerja yang telah disepakati. Sasaran kinerja utama tercapai lebih dari 100% dan lebih baik dibandingkan capaian kinerja utama tahun sebelumnya dan lebih baik dibandingkan capaian kinerja nasional atau rata-rata capaian kinerja unit sejenis; Sasaran kinerja utama tercapai 100% atau lebih, namun tidak lebih baik dari pencapaian kinerja utama tahun sebelumnya;

Sasaran Terwujudnya kualitas pelayanan publik yang prima diukur dari persepsi nilai kualitas pelayanan (survei eksternal). Penyelenggaraan survei persepsi kualitas pelayanan mengacu pada kebijakan terkait survei kepuasan masyarakat (SCS) yang dikeluarkan Kementerian PANRB cq Deputi Bidang Pelayanan Publik.

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BERDASARKAN STRANAS PK

Pembangunan Zona Integritas di kawasan ini hendaknya menjadi prioritas bagi instansi pemerintah yang memiliki unit di kawasan terpadu. Pengembangan Zona Integritas Kawasan APH pada satuan kerja/satuan kerja pada lembaga penegak hukum yang meliputi Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tingkat kabupaten/kota; Pembangunan Zona Integritas pelayanan pertanahan pada satuan kerja/satuan kerja Kementerian Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada kantor ATR/BPN kabupaten/kota;

Pengembangan Zona Integritas Wilayah Pemerintahan Daerah pada kabupaten/kota meliputi rumah sakit umum daerah, dinas kependudukan dan catatan sipil, satuan kerja/satuan kerja penyelenggara sistem administrasi terpadu satu pintu (Samsat), satuan kerja/satuan kerja yang menyelenggarakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), satuan pelayanan pendidikan dan pelayanan ketenagakerjaan pada tingkat Kabupaten/Kota. Pembangunan zona integritas pada bidang tertentu lainnya yang diprioritaskan dalam Strategi Nasional PK, misalnya terkait perbatasan negara, pendidikan atau sektor strategis lainnya. Unit-unit di wilayah tersebut melaksanakan pembangunan Zona Integritas sesuai dengan pembangunan zona integritas pada satuan kerja/satuan kerja.

Pembangunan Zona Integritas pada unit kerja di kawasan strategis memerlukan Tim Khusus yang merupakan gabungan beberapa TPI dari masing-masing unit kerja di kawasan strategis. Pengembangan Zona Integritas di wilayah juga harus memperhatikan keterpaduan proses bisnis pelayanan antar unit kerja di suatu wilayah.

Tabel 1. Kawasan Bandar Udara
Tabel 1. Kawasan Bandar Udara

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS PADA SEKTOR PRIORITAS TERTENTU

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

Menetapkan strategi komunikasi untuk memastikan setiap kegiatan, perubahan dan inovasi pelayanan yang dilakukan oleh unit kerja pembangun Zona Integritas diketahui masyarakat. Beberapa hal tersebut merupakan strategi akselerasi yang dapat membantu unit kerja mengembangkan zona integritas menuju.

PENGUSULAN UNIT KERJA UNTUK MENDAPATKAN PREDIKAT WBK/WBBM

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENJADI WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI YANG BERSIH DAN MELAYANI DI BADAN PEMERINTAH.

EVALUASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS OLEH TIM PENILAI INTERNAL

Hal ini dilakukan untuk memastikan agar satuan kerja/satuan kerja pimpinan tingkat menengah dan tinggi atau perwakilan di tingkat provinsi ikut serta dalam pemantauan dan pendampingan perkembangan ZI satuan kerja/satuan kerja di bawahnya; Apabila kriteria evaluasi pengembangan ZI terpenuhi maka tim satuan kerja/satuan kerja pimpinan menengah atas atau perwakilan di provinsi akan merekomendasikan kepada pimpinan satuan kerja/satuan kerja pimpinan senior atau pimpinan provinsi bahwa satuan kerja/satuan kerja tersebut layak untuk dilaksanakan. evaluasi TPI. Selanjutnya pimpinan satuan kerja/satuan kerja, pimpinan tingkat menengah dan tinggi atau pimpinan satuan kerja provinsi mengirimkan surat kepada TPI yang menyatakan satuan kerja/satuan kerja tersebut layak untuk dilakukan evaluasi pengembangan ZI.

Setelah TPI melakukan penilaian internal terhadap pengembangan ZI pada satuan kerja/satuan kerja sesuai LKE, TPI menyampaikan hasil penilaian tersebut kepada pimpinan lembaga negara mengenai kualitas pengembangan ZI pada satuan kerja/satuan kerja. Selain pembinaan ZI pada satuan kerja/satuan kerja yang dilakukan secara individu/mandiri oleh masing-masing instansi pemerintah, juga terdapat pembinaan ZI di daerah berdasarkan amanat Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi ( Stranas PK). Terkait dengan pengembangan ZI yang disyaratkan oleh Strategi Nasional PK, penilaian dilakukan terhadap dua hal, yaitu kualitas pengembangan ZI pada masing-masing unit kerja (termasuk leverage dan hasil) dan integrasi proses bisnis regional.

Perwakilan TPI pada instansi ini sebaiknya mencakup satuan kerja/satuan kerja yang mengetahui karakteristik dan keterpaduan proses bisnis di suatu daerah. Dalam pelaksanaan proses bisnis yang terintegrasi antar satuan kerja/satuan kerja di daerah, terdapat sistem informasi.

Gambar 4. Mekanisme Penilaian Internal Pada Kementerian/Lembaga
Gambar 4. Mekanisme Penilaian Internal Pada Kementerian/Lembaga

PENGAJUAN UNIT KERJA/SATUAN KERJA BERPREDIKAT MENUJUWBK DANWBBM

Pengajuan penilaian TPN dilakukan dengan mengirimkan surat permintaan penilaian ZI Menuju pengembangan WBK/WBBM kepada TPN (contoh surat permintaan penilaian seperti pada Gambar 6). Perihal : Pengajuan satuan kerja/satuan kerja yang berpredikat Zona Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Nama satuan kerja/satuan kerja)/ (predikat WBK atau WBBM) 2. Nama satuan kerja/satuan kerja)/ (predikat WBK atau WBBM) 3.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami meminta agar Tim Penilai Nasional dapat melakukan evaluasi terhadap usulan satuan kerja/satuan kerja. Pada saat penyampaian harus dilampiri dengan surat pernyataan dari pimpinan unit/satuan kerja yang diajukan untuk mendapat keterangan kepada WBK/WBBM bahwa seluruh data dan informasi yang disampaikan adalah sesuai dengan fakta yang ada (Surat Pernyataan dari Tanggung Jawab Mutlak /SPTJM tentang kebenaran data pendukung) seperti pada gambar di bawah ini. Apabila di kemudian hari diketahui data yang kami sampaikan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, kami siap untuk direvisi kembali terkait usulan satuan kerja/satker kami dalam pengembangan zona integritas.

Selain itu, permohonan evaluasi perkembangan ZI di TPN menggunakan sistem informasi Penilaian Mandiri Keutuhan Kawasan Pembangunan (PMPZI) melalui website www.pmpzi.menpan.go.id. Instansi Pemerintah menyampaikan penyampaian penilaian kepada TPN apabila penilaian yang dilakukan TPI terhadap satuan kerja memenuhi kriteria penyampaian kepada TPN;

Gambar 7. Contoh surat pernyataan tanggung jawab mutlak
Gambar 7. Contoh surat pernyataan tanggung jawab mutlak

EVALUASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS OLEH TIM PENILAI NASIONAL

Apabila satuan kerja tersebut kemudian memenuhi ketentuan sebagaimana pada angka 3 sampai dengan angka 6 di atas, maka satuan kerja tersebut dianggap memenuhi kriteria penilaian TPN. Hasil desk evaluasi kemudian menjadi bahan TPN untuk menentukan kelayakan proses evaluasi selanjutnya pada unit kerja. Evaluasi lapangan bertujuan untuk melihat secara langsung pelaksanaan pembangunan zona integritas di satuan kerja/satuan kerja.

Survei dilakukan terhadap penerima layanan yang sudah menerima layanan dari satuan kerja/satuan kerja. Tim survei harus memperhatikan komposisi responden terkait dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh unit kerja. Hal ini untuk memastikan bahwa hasil survei akan menggambarkan kualitas seluruh jenis pelayanan yang diberikan oleh satuan kerja/satuan kerja.

Dalam melakukan evaluasi, TPN memastikan kinerja KPI satuan kerja/satuan kerja sesuai atau melampaui target perencanaan kinerja. Berdasarkan rekomendasi dari TPN, Menteri menetapkan satuan kerja/satuan kerja tersebut sebagai satuan kerja/satuan kerja yang berpredikat Menuju WBK/WBBM.

Tabel 6. Persyaratan penetapan unit kerja/satuan kerja menuju Menuju  WBK/WBBM
Tabel 6. Persyaratan penetapan unit kerja/satuan kerja menuju Menuju WBK/WBBM

PEMANTAUAN UNIT KERJA/SATUAN KERJA/KAWASAN BERPREDIKAT MENUJU WBK/WBBM

PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI UNIT KERJA/SATUAN KERJA BERPREDIKAT MENUJU WBK/WBBM

Sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada satuan kerja/satuan kerja yang telah berhasil membangun ZI, dan untuk mendorong berkembangnya ZI pada satuan kerja/satuan kerja lainnya, otoritas negara dapat memberikan penghargaan kepada satuan kerja/satuan kerja yang mendapat predikat tersebut. terhadap WBK/WBBM. Hadiah diberikan sesuai dengan pedoman masing-masing lembaga negara, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PENCABUTAN PREDIKAT MENUJU WBK/WBBM

WBK/WBBM, tidak dapat diajukan kembali untuk memperoleh gelar Menuju WBK setelah 2 tahun sejak keputusan pencabutan.

REPLIKASI PAD A UNIT KERJA/SATUAN KERJA YANG TELAH BERPREDIKAT MENUJU WBK/WBBM

PENUTUP

Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan pengendalian sesuai dengan apa yang ditetapkan organisasi dan juga melakukan inovasi terkait lingkungan. Apabila unit kerja melakukan penilaian risiko terhadap seluruh pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi. Kriteria c telah terpenuhi dan manfaat/dampak transformasi digital pada area proses bisnis utama telah dilaksanakan/digunakan oleh unit kerja sesuai dengan tujuan dan sasaran manfaat/dampak.

Kriteria huruf d terpenuhi, dan manfaat/dampak transformasi digital pada area proses bisnis terpenting telah terealisasi di unit kerja sesuai tujuan dan sasaran manfaat/dampak d. Kriteria huruf c terpenuhi, dan manfaat/dampaknya transformasi digital di bidang pemerintahan dilaksanakan/diterapkan oleh satuan kerja sesuai dengan tujuan dan tujuan hasil/dampaknya. c.Kriteria huruf d telah terpenuhi dan manfaat/dampak transformasi digital pada sektor negara telah terwujud pada satuan kerja sesuai dengan tujuan dan tujuan hasil/efek d.

Transformasi digital pada sektor pelayanan publik dapat memberikan manfaat yang optimal bagi satuan kerja. Kriteria huruf b telah terpenuhi dan penerapan atau pemanfaatan manfaat/dampak transformasi digital sektor pelayanan publik bagi satuan kerja telah divalidasi dan dievaluasi serta ditindaklanjuti secara berkelanjutan. Kriteria huruf c telah terpenuhi dan manfaat/dampak transformasi digital pada sektor pelayanan publik telah dilaksanakan/dimanfaatkan oleh unit kerja sesuai dengan sasaran dan sasaran manfaat/dampak.

Kriteria huruf d terpenuhi dan manfaat/dampak transformasi digital sektor pelayanan publik dapat terwujud di satuan kerja sesuai dengan sasaran dan sasaran manfaat/dampak d.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Sasaran kinerja utama tercapai lebih dari 100% dan lebih baik dibandingkan capaian kinerja utama tahun sebelumnya dan lebih baik dibandingkan capaian kinerja nasional/rata-rata capaian kinerja unit sejenis; Kinerja utama berorientasi pada hasil, namun tujuan kinerja utama Vans belum ditetapkan.

TJAHJO KUMOLO

Referensi

Dokumen terkait