• Tidak ada hasil yang ditemukan

pembelajaran ips berbasis literasi digital dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pembelajaran ips berbasis literasi digital dalam"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Zainal Fanani, M.Pd., guru mata pelajaran IPS Diyan Sartika Weny, S.P.d., dan siswa kelas VIII C Ahmad Rafi dan Dika Prayoga proses pembelajaran di SMP Plus Darussolah Jember, dalam proses pembelajaran siswa dibatasi dalam mengakses internet menggunakan telepon seluler, sehingga siswa hanya dapat menggunakan ruang komputer di sekolah. Akibatnya, tingkat kreativitas siswa sangat rendah, ditandai dengan (1) minimnya siswa dalam bertanya dan menjawab, (2) kurang semangat belajar, (3) cenderung. pasif dalam memberikan ide6.

Fokus penelitian

Bagaimana model dan implementasi pembelajaran IPS berbasis literasi digital di Kelas VIII SMP Plus Darussolah Jember. Apa saja hambatan pembelajaran IPS berbasis literasi digital di Kelas VIII SMP Plus Darussolah Jember.

Tujuan penelitian

Bagaimana hasil belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran IPS berbasis literasi digital pada kelas VIII. kelas di SMP Plus Darussolah Jember.

Manfaat penelitian

Definisi istilah

12 Khusnul Hatimah, “Pengaruh Kegiatan Literasi Dasar Terhadap Minat Baca Siswa Kelas V SD Negeri 32 Buakang Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai” (Skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar. Terdapat upaya lain berupa pengembangan dan pengajaran literasi pada setiap mata pelajaran sebagai tahapan selanjutnya dalam pelaksanaan program literasi.Sekolah yang dikelola guru belum terlaksana secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan program literasi di SDN 192 Pekanbaru kurang baik. masih dalam tahap awal, fase pembiasaan/pertumbuhan minat.

Kajian Teori

Kajian teori tentang literasi berbasis digital a. Pembelajaran IPS

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan Budaya Literasi mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar IPS kelas V SD Inpres Mannuruki I kota Makassar, hasil yang diperoleh sebesar 14,47 lebih besar dari nilai 1,69092.

Pengertian IPS

Artinya dengan adanya kewajiban sekolah untuk mengajarkan IPS kepada siswanya, maka pemerintah menyadari akan pentingnya IPS sehingga diharapkan setelah membacanya dapat bermanfaat sebagai anggota masyarakat14. Kurikulum digunakan sebagai forum yang cocok untuk menekankan pentingnya memiliki IPS di sekolah. IPS secara sederhana dapat diartikan sebagai gabungan berbagai konsep atau materi dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan untuk kepentingan pendidikan dan program pembelajaran di sekolah.

Ciri pembeda IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah adanya keterpaduan sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran tersebut lebih bermakna bagi siswa sehingga pengorganisasian materi pembelajaran disesuaikan dengan lingkungan. , karakteristik dan siswa. Artinya dalam pembelajaran IPS, materi yang disusun hendaknya memperhatikan kondisi lingkungan siswa sebagai bagian dari kepentingan program pendidikan.

Tujuan pembelajaran IPS

Jika IPS dianggap sebagai adaptasi dari IPS, maka tujuan pendidikan IPS adalah mempelajari permasalahan-permasalahan sosial pada umumnya, permasalahan kehidupan manusia pada khususnya, agar peserta didik mempunyai pengetahuan yang logis, utuh dan obyektif, didukung melalui informasi dan informasi yang benar. fakta. pada akhirnya mampu mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi permasalahan sosial dan permasalahan kehidupan manusia. Tujuan utama mempelajari IPS adalah untuk membantu siswa sebagai warga negara membuat keputusan rasional berdasarkan informasi untuk kepentingan publik/umum dalam masyarakat demokratis dan beragam budaya dalam dunia yang saling bergantung. Umumnya dengan mempelajari IPS siswa diharapkan mampu mengambil keputusan yang bijaksana dengan menggunakan akal dalam kehidupan bermasyarakat.

Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk menunjang kompetensi kewarganegaraan dalam hal pengetahuan, proses intelektual dan karakter demokratis yang diperlukan siswa untuk terlibat aktif dalam kehidupan bermasyarakat. UNESCO dalam Aijaz Ahmed Gujjar menyatakan bahwa literasi dapat mengembangkan kepribadian seseorang dari segi etika dan sikap.

Komponen Literasi

Clay dan Ferguson dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan17 menjelaskan bahwa komponen literasi terdiri dari literasi awal, literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Literasi dini dalam konteks Indonesia diperlukan sebagai landasan untuk memperoleh literasi pada tahap selanjutnya. media, literasi teknologi, dan literasi visual. Begitu pula dengan literasi, dimulai dari literasi dini pada siswa dan seterusnya.

Literasi dini sangat penting karena jika ditanamkan pada siswa, kemungkinan besar akan menjadi kebiasaan dalam kehidupannya di kemudian hari. Literasi visual diartikan sebagai guru atau siswa yang cerdas dan cerdas dalam menggunakan media dan teknologi19.

Prinsip-prinsip literasi

Indonesia, agar rasa keberagaman semakin meningkat bagi yang membaca tanggal 21. c. Literasi berbasis digital 1) Literasi digital.. literasi diartikan sebagai kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan menjadi kecakapan hidup. Melalui definisi tersebut, literasi digital dapat dipahami sebagai kemampuan individu dalam memperoleh informasi dan pengetahuan melalui perangkat komputasi atau mesin pencari dengan menggunakan koneksi pada proses pertukaran data. Literasi digital juga dapat diartikan sebagai kemampuan memahami, menganalisis, menilai, mengorganisasikan, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dengan menggunakan teknologi digital.

Komponen pendukung dalam literasi digital dapat berupa literasi itu sendiri dan literasi komputer, informasi dan teknologi. Berdasarkan penjelasan para ahli, literasi digital kemudian dapat disederhanakan agar sesuai dengan kemampuan siswa pada tingkat menengah pertama.

Lokasi Penelitian

Pendekatan kualitatif dengan demikian akan mendorong pengumpulan data yang lebih mendalam, terutama dengan keterlibatan peneliti sendiri di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen terpenting dalam mengumpulkan data yang dapat berhubungan langsung dengan instrumen atau objek penelitian.28. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, yaitu metode kualitatif dapat dan mudah diadaptasi ketika dihadapkan pada berbagai realitas, metode ini secara langsung memaparkan hakikat hubungan antara peneliti dan responden dan metode ini lebih sensitif sehingga dapat beradaptasi. dan mempertajam pengaruh timbal balik terhadap pola nilai.29.

Subyek Penelitian

Observasi yang dilakukan peneliti ini adalah observasi langsung, yaitu peneliti di SMP Plus Darussolah Jember melakukan observasi langsung terhadap objek yang diteliti, yaitu dengan mengumpulkan data dengan mata, tanpa bantuan instrumen standar lain untuk tujuan tersebut.34 observasi penulis telah memperoleh informasi mengenai lokasi penelitian. Apa saja hambatan pembelajaran literasi digital pada mata pelajaran IPS di kelas VIII SMP PLUS Darussolah Jember. Bagaimana hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran IPS berbasis literasi digital pada kelas VIII di SMP PLUS Darussolah Jember 2.

Data yang diperoleh dari wawancara dengan informan pembelajaran IPA literasi digital dalam memahami informasi di kelas VIII SMP Plus Darussolah Jember tahun pelajaran 2022/2023 adalah sebagai berikut. Bagaimana hasil belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran IPS berbasis literasi digital pada kelas VIII di SMP PLUS Darussolah Jember 3.

Analisis Data

Studi dokumen merupakan pelengkap penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif 37 Metode ini digunakan dengan cara mengumpulkan data yang bersifat dokumentasi atau catatan yang ada. Apabila jawaban narasumber setelah dilakukan analisis dirasa kurang memuaskan, maka penelitian dilanjutkan kembali dengan pertanyaan-pertanyaan, sampai pada tahap tertentu, untuk memperoleh data yang dianggap dapat dipercaya. Analisis yang akan digunakan dalam penelitian mempunyai beberapa langkah sesuai teori Miles, Huberman dan Saldana yang terdiri dari empat langkah yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, seperti diuraikan di bawah ini: 39.

Kondensasi data adalah proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi dan mengubah data yang terdapat dalam catatan lapangan dan transkrip dalam penelitian ini. Penyajian data adalah tampilan data yang menciptakan kumpulan informasi yang terorganisir dan terkompresi yang mengarah pada kesimpulan dan tindakan selanjutnya.

Keabsahan Data

Kesimpulan awal yang disampaikan masih bersifat sementara dan akan berubah jika tidak terdapat bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun apabila kesimpulan yang diambil pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti pertama kali kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang diambil merupakan kesimpulan yang kredibel. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara pengecekan data, yang dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh melalui berbagai sumber.

Alasan peneliti menggunakan triangulasi teknis dan triangulasi sumber dalam penelitian ini adalah triangulasi teknis adalah membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen terkait, sedangkan triangulasi sumber adalah membandingkan pendapat atau sudut pandang yang berbeda dari sumber data informan yang berbeda. misalnya direktur Smp Plus Darussolah Jember, Waka Kurikulum SMP Plus Darussolah Jember, guru kelas Smp Plus Darussolah Jember dan siswa Smp Plus Darussolah Jember.

Tahapan-Tahapan Penelitian

Profil Smp Plus Darussolah Jember

Nama sekolah yang diteliti peneliti adalah SMP Plus Darus Sholah yang terletak di Jl. SMP Plus Darus Sholah sebagai salah satu lembaga yang berada di bawah bendera Yayasan Pendidikan Islam Darus Sholah didirikan oleh Dr. Siswa SMP Darus Sholah Plus ditampung secara terpisah, hal ini dimaksudkan agar supervisi dan sistem pendidikan terlaksana dengan baik dibawah pengawasan beberapa pengawas yang ada.

Kemudian dipastikan bisa bertambah hingga jumlah siswa di SMP Plus Darus Sholah kini mencapai 200 siswa. Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari siswa SMP Plus Darus Sholah, kelasnya dibedakan antara kelas putra dan putri (kelas paralel).

Visi dan Misi 43

SMP Plus Darus Sholah dikelola oleh tenaga kependidikan yang berasal dari lulusan perguruan tinggi negeri dan swasta serta dibantu oleh beberapa tenaga kependidikan dari eks santri pesantren baik Salafiyah maupun Kholafiah.

Penyajian dan Analisis Dat

Jika kita kaitkan dengan tuntutan pembelajaran saat ini, maka paradigma pembelajaran IPS hendaknya relevan dengan pesatnya perkembangan teknologi melalui penggunaan media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi. Pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi tentunya memberikan pengaruh tidak hanya pada siswa, namun juga pada guru sebagai pihak yang mengembangkan dan merancang media pembelajaran. Hal ini berdampak pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih merangsang kemauan belajar siswa.

Siswa diberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi mandiri melalui sumber daya digital yang telah dipilih oleh guru. Mereka dapat mencari informasi, mengakses sumber daya digital yang relevan, atau berpartisipasi dalam kegiatan interaktif yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman konsep ilmu sosial.

Penting bagi para pemangku kepentingan antara lain kepala sekolah, guru dan pihak terkait lainnya untuk mengidentifikasi kendala-kendala tersebut dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut guna meningkatkan efektivitas pembelajaran IPS. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan pesatnya penyebaran globalisasi dan berdampak pada berbagai sektor. Hilangnya perbatasan antar negara dapat mempermudah transfer informasi dan teknologi dari satu negara ke negara lain.

Hal ini juga sejalan dengan konsep pembelajaran IPS yang menempatkan kehidupan manusia sebagai objek kajiannya. Hal ini dapat menghambat pelaksanaan pembelajaran literasi IPS berbasis digital, karena siswa dan guru memerlukan akses yang baik terhadap teknologi digital untuk mengakses sumber daya, berinteraksi dan berpartisipasi dalam pembelajaran51.”

Pembelajaran literasi IPS berbasis digital dapat mendorong siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam mengakses, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dari berbagai sumber digital. Penggunaan sumber daya digital: Pengajaran IPS berbasis digital dalam bidang literasi melibatkan penggunaan sumber daya digital, seperti aplikasi. Pemanfaatan teknologi: Guru harus menguasai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang relevan dengan pembelajaran IPS, seperti penggunaan perangkat keras (komputer, laptop, tablet) dan perangkat lunak (aplikasi, perangkat lunak) yang diperlukan dalam pembelajaran berbasis digital. pembelajaran IPS literasi.

Pemantauan dan evaluasi: Guru harus memantau dan mengevaluasi proses dan hasil pengajaran literasi berbasis digital dalam IPS. Hal ini dapat menghambat pelaksanaan pembelajaran literasi IPS berbasis digital karena siswa dan guru memerlukan akses.

Saran

Bagaimana model dan implementasi pembelajaran literasi berbasis IPS di kelas VIII SMP PLUS Darussolah Jember. Berapakah sisa hasil belajar setelah dilaksanakan pembelajaran literasi berbasis IPS pada kelas VIII di SMP PLUS Darussolah Jember. Media dan teknologi apa yang Anda sediakan di SMP Darussolah Jember PLUS untuk menunjang pembelajaran?

Pernahkah Anda mengikuti atau mengadakan pelatihan bagi guru dalam pemanfaatan media dan teknologi digital? Bagaimana upaya Anda mengatasi kendala-kendala tersebut dalam pemanfaatan media dan teknologi digital sebagai penunjang pembelajaran?

Referensi

Dokumen terkait

Secara lebih spesifik, kedua penulis ini mengetengahkan bahwa dalam literasi digital setidaknya diperlukan lima keterampilan dalam aspek digital, yakni (1)

Sesuai dengan rumusan masalah, temuan penelitian yang dapat dideskripsikan terkait keterampilam internet searching dalam literasi digital guru pendidikan anak usia

Selain itu, keberadaan folklor yang diyakini sebagai dokumentasi budaya suatu masyarakat dapat menjadi sarana pengembangan literasi digital melalui aplikasi seperti Podcast,

Kesimpulan hasil pembahasan di atas menunjukkan bahwa peningkatan pembelajaran berbasis karakter melalui gerakan literasi sekolah meliputi 3 bentuk tahapan

Pembahasan Temuan Penelitian Fokus Kedua ... Pembahasan Temuan Penelitian Fokus Ketiga

Memanfaatkan kegiatan apersepsi, inti, dan penutup pembelajaran untuk meningkatkan kecakapan literasi baca-tulis, numerasi, literasi digital, literasi finansial, literasi

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut: Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa literasi

Dalam konteks literasi digital, adaptasi game dapat digunakan sebagai strategi yang menarik untuk memperkuat pemahaman peserta didik terhadap konsep literasi digital dan meningkatkan