DALAM KELOMPOK AKTING BUDI MULIA JATISABA KABUPATEN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Saya yakin skripsi ini dapat diserahkan kepada Rektor IAIN Purwokerto untuk dikaji untuk Diploma Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I). Metode Pengajaran Pusat Iman dan Taqwa di Kelompok Bermain Budi Mulia Jatisaba Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran. Oleh karena itu, penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT dan mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang baik langsung maupun tidak langsung telah membantu dan membimbingnya dalam penyusunan skripsi ini.
Ketua Kelompok Bermain Budi Mulia bersama Dewan Guru dan pengurus PKK desa Jatisaba yang telah banyak membantu dalam proses penulisan skripsi ini. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. CARA BELAJAR PUSAT IMAN DAN TAQWA DI KELOMPOK MAIN BUDI MULIA JATISABA KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS Tahun Pelajaran 2013/2014.
Generasi berilmu tanpa keimanan dan ketakwaan akan menciptakan masyarakat yang rusak dan tidak bermoral yang lambat laun dapat menghancurkan bangsa dan agama. Pentingnya pendidikan agama dan akhlak menjadi alasan utama mengapa Kelompok Bermain Budi Mulia mengutamakan pembelajaran yang berpusat pada Iman dan Taqwa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran di Pusat Iman dan Taqwa dan metode apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kurikulum Pusat Iman dan Taqwa mencakup aspek Aqidah, Akhlak dan Ibadah.
PENDAHULUAN
- Definisi Operasional
- Rumusan Masalah
- Kajian Pustaka
- Sistematika Pembahasan
Sebagai salah satu lembaga pendidikan anak usia dini, Kelompok Bermain Budi Mulia Jatisaba menyelenggarakan kegiatan pendidikan anak usia dini di desa Jatisaba dan desa sekitarnya. Beberapa sentra yang dikembangkan di Kelompok Bermain Budi Mulia adalah Sentra Iman dan Taqwa, Sentra Bahan Alam, Sentra Kesenian, Sentra Bermain Peran Nyata, Sentra Blok dan Sentra Persiapan. Salah satu pusat yang sangat diprioritaskan dalam pembelajaran di Kelompok Bermain Budi Mulia adalah pusat Iman dan Taqwa.
Berdasarkan wawancara pada tanggal 22 Mei 2014 dengan Ny. Purwani selaku ketua kelompok bermain Budi Mulia Jatisaba mengatakan, mengajarkan agama dan akhlak kepada anak usia dini bukanlah hal yang mudah. Berdasarkan hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan Kelompok Bermain Budi Mulia untuk memaksimalkan pendidikan tentang nilai-nilai agama dan moral adalah dengan menerapkan berbagai metode yang menyenangkan dan mudah dipahami anak. Dari hasil observasi awal yang dilakukan penulis, penggunaan metode pembelajaran yang diterapkan masih didominasi oleh metode cerita dan lagu serta belum maksimalnya penerapan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran di Pusat Iman dan Taqwa.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Metode Pembelajaran Pusat Iman dan Taqwa di Kelompok Bermain Budi Mulia Jatisaba Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2013/2014”. Sedangkan yang dimaksud dengan metode pembelajaran dalam penelitian ini adalah metode atau tata cara penyajian materi yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran di Pusat Iman dan Taqwa Kelompok Bermain Budi Mulia Jatisaba. Yang dimaksud dengan pusat Iman dan Taqwa dalam penelitian ini adalah suatu model kegiatan pembelajaran yang memuat berbagai kegiatan untuk membentuk nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana kegiatan tersebut secara kongkrit dilakukan oleh anak-anak di pusat atau area bermain sentral. .
Kelompok Bermain Budi Mulia Jatisaba merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini nonformal yang didirikan di bawah naungan Pemerintah Desa Jatisaba. Berdasarkan keterbatasan penjelasan istilah-istilah di atas, maka yang dimaksud dengan judul skripsi 'Metode Pembelajaran pada Pusat Iman dan Taqwa di Kelompok Bermain Budi Mulia Jatisaba' adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran tersebut. di Pusat Iman dan Taqwa dibawakan oleh kelompok bermain Budi Mulia Jatisaba. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apa saja metode pengajaran yang diterapkan di Pusat Iman dan Taqwa di kelompok bermain Budi Mulia Jatisaba Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas tahun ajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui metode pembelajaran apa saja yang dilaksanakan di Balai Iman dan Taqwa di Taman Bermain Budi Mulia Jatisaba Kecamatan Cilongok, dan bagaimana upaya guru dalam memaksimalkan penggunaan metode pembelajaran tersebut. Meski sama-sama menekankan pada persoalan pendidikan anak, namun penulis fokus pada kegiatan pengajaran di sentra Besim dan Taqwa di kelompok bermain Budi Mulia. Subbab kedua berisi tentang pusat keimanan dan ketakwaan yang meliputi pengertian pusat, pengertian pusat keimanan dan ketakwaan, tahapan perkembangan keagamaan pada anak, ciri-ciri perkembangan keagamaan anak, faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan, dan lain-lain. . aspek pendidikan agama pada anak.
Subbab ketiga berisi tentang pusat-pusat pembelajaran keimanan dan ketakwaan, meliputi model pembelajaran pusat, jenis-jenis pusat dalam model pembelajaran pusat, metode pembelajaran dalam pusat keimanan dan ketakwaan. Subbab ketiga berisi tentang pembelajaran di Pusat Iman dan Taqwa, meliputi materi pembelajaran, perencanaan pembelajaran, metode pembelajaran dan proses pembelajaran di Pusat Iman dan Taqwa.
PENUTUP
Saran – saran
Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Play Group Budi Mulia Jatisaba adalah sebagai berikut: 1. Dengan menambahkan alat permainan edukatif pada setiap sentra yang dapat merangsang kreativitas anak dalam belajar. Pendidik sebagai pembimbing dan pengasuh terpenting yang mempengaruhi tumbuh kembang anak memang diharapkan mau dan mampu memahami ciri-ciri anak usia dini yang tentunya tidak sama.
Dalam proses penyusunan rencana kegiatan pembelajaran, guru harus benar-benar menyesuaikan materi, pengembangan tema, pemilihan. Sebaiknya pendidik juga melibatkan orang tua dan mengkomunikasikan hasilnya kepada orang tua terlebih dahulu untuk menciptakan kolaborasi dan kontrol yang berkelanjutan terhadap kegiatan yang dilakukan di sekolah dan di rumah. Orang tua sebagai pendidik terpenting dan pertama hendaknya menyadari bahwa masa kanak-kanak merupakan masa emas yang tidak boleh dilewatkan.
Dalam hal ini dapat diwujudkan dengan keseriusan pihak kota dalam mengelola dan memberikan bantuan dana dalam kegiatan operasional Kelompok Bermain. Mengingat pentingnya pendidikan anak usia dini yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemajuan kota pada generasi mendatang.
Penutup
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Akhir kata, kata terakhir yang ingin penulis sampaikan adalah semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Mei 2014
Topik-topik yang dipilih pada saat pelaksanaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan minat anak dan kondisi terkini di daerah tersebut. Setelah itu, setiap topik dikembangkan menjadi beberapa subtopik yang akan dibahas pada setiap pembelajaran. Pewawancara: “Oh begitu, begitulah, Kak. Kalau anak-anak hanya belajar ini, mereka akan cepat bosan.
Center merupakan zona bermain dimana lingkungan bermain dibagi menjadi beberapa zona yang masing-masing zona ditata dan dilengkapi dengan alat bermain edukatif. “Pusat yang dikembangkan antara lain pusat keimanan dan ketakwaan, pusat bahan alam, seni, bermain peran mikro dan makro, pusat sinar dan pusat persiapan.” Narasumber : “Iya penting bu, dengan belajar di semua sentra anak akan mengembangkan seluruh kemampuan dasarnya baik itu kognitif, afektif dan motorik.
Narasumber : “Baiklah Bu, Kelompok Bermain Budi Mulia sangat mengedepankan pengajaran nilai-nilai agama dan akhlak, hal itu karena penanaman keimanan dan ketaqwaan merupakan landasan utama kehidupan seseorang untuk mewujudkan generasi yang beriman, berakhlak mulia dan berilmu.” Narasumber: “Saat kami mengevaluasi aktivitas siswa sehari-hari, kami melakukannya secara intensif dan menyeluruh setiap hari.
Juni 2014
Pewawancara : “Saya melihat ini artinya pengurus PKK di desa ini sangat tidak peduli dengan anak secara keseluruhan bu. Posyandu dilaksanakan selama lima bulan, dan kemudian diresmikan pada awal tahun ajaran 2009/2010 , kelompok bermain ini resmi berdiri Pewawancara : “Menurut anda apa yang paling penting dan mendasar dari pendidikan anak usia dini?”
Pribadi : “Padahal semua aspek termasuk nilai agama, fisik motorik, kognitif, sosial emosional dan bahasa adalah penting dan harus dikembangkan secara seimbang dalam mendorong tumbuh kembang anak. Untuk itu kegiatan pembelajaran di Kelompok Bermain Buda Mulia sangat menekankan pada penanaman keimanan dan ketaqwaan pada anak. Alhamdulillah, setelah kami bisa memiliki gedung seadanya ini, Kelompok Bermain kami mulai meminta bantuan.
Pewawancara: “Ada enam orang tutor resmi, termasuk saya yang juga menjabat sebagai guru. Pewawancara: “Tentu saja mbak, apalagi di awal tahun saat kurikulum sedang disusun, yang mengerjakan hanya enam orang saja rasanya belum cukup mbak. Pewawancara : “Untuk materi di Pusat Iman dan Taqwa sendiri apakah hanya mengacu pada standar tingkat pencapaian tumbuh kembang anak saja bu?”.
Narasumber : “Ada pusat keimanan dan ketakwaan, pusat bermain peran secara makro dan mikro, pusat bahan alam, pusat blok, pusat kesenian, dan pusat persiapan.” Narasumber : “Dalam penyusunan kegiatan balai kita mengacu pada tingkat capaian pembangunan yang ada pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. Pewawancara : “Oh begitu Bu, menurut saya cukup ribet mengurus anak kecil. "
Narasumber : “Metode kita sesuaikan dengan materi, antara lain metode bercerita, metode pembiasaan, teladan, tugas, tanya jawab, bernyanyi, dan karyawisata akhir semester.” Pewawancara : “Apakah menurut anda ada perubahan pada anak setelah belajar di balai?”. Narasumber : “Sejauh ini terlihat jelas bahwa dengan model pembelajaran terpusat anak-anak lebih mudah memahami materi, karena hampir semua materi ada.