• Tidak ada hasil yang ditemukan

pembelajaran pai berbasis keterampilan abad 21 (studi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pembelajaran pai berbasis keterampilan abad 21 (studi"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

Pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 sebagai upaya mengaktifkan siswa di SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo. SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo merupakan salah satu sekolah yang memperkenalkan pembelajaran keterampilan abad 21.

Rumusan Masalah

Penelitian ini berfokus pada proses pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Jetis, faktor pendukung dan penghambat, implikasi pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 terhadap aktivitas siswa di SMP Negeri 1 Jetis.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 sebagai upaya siswa untuk aktif di kelas sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil belajar yang baik. Membantu peserta didik agar lebih semangat dan aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan basis keterampilan abad 21 sebagai tujuan pendidikan di era abad 21.

Sistematika Pembahasan

Pendidikan Agama Islam

4 Mokh Imam Firmansyah, “Pendidikan Agama Islam : Pengertian, Tujuan, Dasar dan Fungsi,” Jurnal Pendidikan Agama Islam 17, no. Menurut Al-Abrasyi dalam Rahmat, tujuan pendidikan agama Islam secara umum sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu membentuk akhlak mulia.6.

Keterampilan Abad 21

Kolaborasi dalam pembelajaran abad 21 sangat diperlukan untuk menjadikan calon siswa menjadi individu yang tidak mementingkan diri sendiri. Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa pembelajaran abad 21 berbasis keterampilan, dimana peserta didik yang tadinya hanya bersikap pasif diharapkan menjadi aktif dalam proses pembelajaran.

Aktif

Sedangkan temuan penelitian saat ini menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 (4C) mampu menjadikan siswa aktif.17. 1 (2018): Jurnal Pendidikan Islam Rabbani diketahui penerapan keterampilan abad 21 menggunakan metode poster commentary.

Kerangka Pikir

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agung Jayadi, dkk. berjudul “Identifikasi Pembekalan Keterampilan Abad 21 Pada Aspek Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA Kota Bengkulu Pada Mata Pelajaran Fisika” pada jurnal Kumparan Fisika Volume 3 No. 1 April 2020 diketahui pemberian aspek pemecahan masalah keterampilan adalah. Hasil kerja guru SMA Kota Bengkulu dalam pembelajaran fisika berada pada kategori baik menurut pendapat guru dan siswa. Untuk penelitian terdahulu jurusan fisika menggunakan metode R&D, dan untuk penelitian saat ini jurusan PAI menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dalam teori yang dikemukakan Widya dalam Choirunisak, pembelajaran abad 21 lebih pada pengintegrasian pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk menguasai teknologi informasi.

Padahal, dalam penelitian yang dilakukan di SMPN 1 Jetis Ponorogo, guru PAI menerapkan inovasi pembelajaran sebagai upaya menjawab tantangan zaman dan memaksimalkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi yang dilakukan guru agar siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap menguasai teknologi informasi sesuai teori di atas, menggunakan pembelajaran berbasis keterampilan 4C (berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, berpikir kreatif). SMP Negeri 1 Jetis yang memperkenalkan pembelajaran abad 21 dan guru PAI yang merupakan salah satu pelaksana keterampilan abad 21 mengupayakan agar siswa mempunyai akhlak yang baik serta mampu memiliki kemampuan dan keterampilan 4C agar siswa menjadi aktif.

Gambar 2.1 Bagan kerangka pikir
Gambar 2.1 Bagan kerangka pikir

Lokasi dan Waktu Penelitian

22 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap fenomena-fenomena yang ada dan bersifat unik serta menarik. Untuk menjelaskan lokasi penelitian tidak hanya mengenai kondisi fisik seperti alamat lokasi dan letak geografis saja, namun perlu dijelaskan suasana kehidupan sehari-hari di lokasi penelitian. Penyajian lokasi penelitian harus menunjukkan alasan mengapa lokasi tersebut dipilih oleh peneliti 22 Lokasi penelitian yang dipilih adalah di SMPN 1 Jetis Ponorogo yang terletak di Jl.

Lokasi penelitian dipilih karena SMPN 1 Jetis merupakan salah satu sekolah favorit di Ponorogo. Hal menarik dan unik lainnya dari sekolah ini adalah merupakan salah satu sekolah yang biasa menjadi sasaran uji coba kurikulum baru di Indonesia. Tak hanya itu, SMPN 1 Jetis kini juga sudah mulai menerapkan pembelajaran berbasis keterampilan abad 21, padahal tentunya belum semua sekolah menerapkan pembelajaran berbasis keterampilan abad 21.

Data dan Sumber Data

Prosedur Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Observasi dilakukan secara sistematis berdasarkan aktivitas manusia dan lingkungan fisik yang dialami secara terus-menerus guna memperoleh data-data yang diperlukan untuk penelitian.27 Observasi dibedakan menjadi dua, yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung. Observasi langsung adalah observasi yang penelitinya berperan aktif, sedangkan observasi tidak langsung adalah observasi yang dilakukan peneliti secara tidak langsung, namun ada pihak ketiga yang hadir dalam memunculkan adat istiadat tersebut. Melalui observasi diperoleh data terkait gambaran lokasi penelitian dan pelaksanaan proses pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 di SMPN 1 Jetis.

Dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu metode pengumpulan data dengan cara mencatat data yang diperoleh dari dokumen atau arsip sebelumnya. Dokumentasi merupakan pelengkap dari metode wawancara dan observasi. 28 Dalam penelitian ini penulis mencari data-data yang berkaitan dengan struktur organisasi sekolah, kondisi guru, kondisi siswa dan data-data lain yang dapat mendukung penelitian ini.

Teknik Analisis Data

Kondensasi berarti menyajikan data dengan cara memilih, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi, dan mentransformasikan data dari temuan penelitian. Proses kondensasi dilakukan dengan membuat tabel hasil penelitian sesuai metode pengumpulan data. Berdasarkan hasil signifikansi tersebut diperoleh data yang berguna untuk penelitian dan data yang tidak sesuai dengan topik penelitian.

Seperti di awal, seluruh informasi yang diperoleh dari tahapan pengumpulan dan kondensasi data disajikan dalam bentuk tabel. Kemudian hasilnya secara keseluruhan diinterpretasikan dan diberi kode tertentu untuk dimasukkan ke dalam tabel pengelompokan data terkait. Kemudian peneliti memperoleh data secepatnya dari observasi, wawancara dan dokumentasi umum tentang pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 di SMPN 1 Jetis Ponorogo.

Pengecekan Keabsahan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada beberapa guru dan siswa PAI di SMPN 1 Jetis. Kemudian peneliti memadatkan data tersebut karena akan dituangkan ke dalam bentuk narasi dan tahap terakhir menarik kesimpulan mengenai objek kajian penelitian. Membandingkan apa yang orang katakan di depan umum dengan apa yang mereka katakan secara pribadi.

Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi dan keadaan dalam penelitian ini dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. Berdasarkan teknik triangulasi data bertujuan untuk memeriksa kebenaran dan keabsahan data yang diperoleh di lapangan pada pembelajaran PAI berbasis Keterampilan abad 21 di SMPN 1 Jetis Ponorogo dari sumber observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian dibandingkan dengan sudut pandang beberapa orang, dan pada tahap akhir data hasil wawancara dibandingkan dengan hasil data baik observasi maupun dokumentasi.

Tahapan Penelitian

  • Sejarah Berdirinya SMPN 1 Jetis
  • Visi, Misi dan Tujuan SMPN 1 Jetis Ponorogo Visi
  • Standart kompetensi lulusan
  • Standar isi
  • Standar pendidik dan tenaga pendidikan
  • Standar sarana prasarana
  • Standar pengelolaan
  • Standar pembiayaan
  • Standar penilaian
  • Pembentukan budaya, lingkungan sekolah ramah anak dan sekolah inklusi

Transparansi dalam pengambilan keputusan (kebijakan) dan hubungan antar sesama warga sekolah, tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, saling percaya dan percaya diri, berpikir positif dan tidak curiga satu sama lain, saling menghormati, menghormati, tugas dan fungsinya masing-masing, disiplin sesuai laporan yang tepat, kreatif dan inovatif, serta selalu bersyukur sebagai motivasi untuk selalu berkreasi (mengembangkan ide-ide baru) demi kemajuan SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo. “Mewujudkan peserta didik yang beriman dan berdedikasi, produktif, berbudaya lingkungan, berdaya saing global, dan berakhlak mulia.” Terciptanya peserta didik yang cinta tanah air, beriman dan bertakwa serta berwawasan global, berakhlak mulia, mempunyai kompetensi akademik yang utuh dan berkepribadian sesuai dengan norma dan budaya Indonesia.

Menyadari agar peserta didik mempunyai pola hidup sehat, bersih, dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup serta mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Membekali peserta didik untuk mengembangkan minat, bakat dan prestasi melalui kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan prestasi. Mahasiswa akan memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi dan menyajikan informasi dengan memperhatikan etika dan hukum yang berlaku.

Deskripsi Data

Dengan model seperti itu disempurnakan dengan pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 yang berbasis pada keterampilan 4C. Kenyataannya, pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 mampu memberikan jalan keluar di masa pandemi Covid-19, dimana seluruh proses pembelajaran dilakukan di rumah. Pembelajaran abad 21 lebih erat kaitannya dengan keterampilan siswa, sehingga guru memberikan materi dengan menggunakan strategi yang dapat meningkatkan keterampilan siswa.

Dalam proses pembelajaran yang menggunakan keterampilan abad 21 bagi siswa ini, saya mengajak mereka untuk mengerjakan tugas individu atau kelompok dengan menggunakan perangkat teknologi yang berkembang saat ini. Dari informasi hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 di SMPN 1 Jetis Ponorogo efektif dengan memaksimalkan literasi teknologi dalam proses pembelajaran. Fasilitator dan Inhibitor Guru dalam Implementasi Pembelajaran PAI Berbasis Keterampilan Abad 21 di SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo.

Faktor Pendukung dan Penghambat Guru dalam Mengimplementasikan Pembelajaran PAI Berbasis Keterampilan Abad 21 di SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo

Dalam proses pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 tentunya juga terdapat faktor penghambat untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Sedangkan faktor penghambat proses pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 adalah perlunya kontrol ekstra saat pembelajaran menggunakan telepon seluler. Pemanfaatan pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 pada mata pelajaran PAI tentunya bertujuan untuk menjadikan siswa aktif.

Dengan pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21, guru perlu melakukan inovasi dalam penyampaian proses pembelajaran agar sejalan dengan tujuan menjadikan peserta didik aktif yang menguasai 4C (berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas). Pembelajaran PAI yang diberikan guru selama ini cukup efektif dalam menerapkan pembelajaran berbasis keterampilan abad 21. Dengan adanya inovasi dan fasilitas yang ditawarkan sangat mudah untuk menjadikan siswa aktif dengan model pembelajaran berbasis keterampilan abad 21.

Pembahasan

Analisis Proses Pembelajaran PAI Berbasis Keterampilan Abad 21 di SMPN 1 Jetis Ponorogo

Pada abad 21 proses pembelajaran PAI berbasis keterampilan yang dilaksanakan oleh para guru di SMPN 1 Jetis Ponorogo agar siswa memperoleh keterampilan kreatif yaitu memberikan tugas individu berupa pembuatan poster dari Canva. Faktor-faktor tersebut justru menjadi pemicu keberhasilan pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21, baik berhasil maupun tidak. Berdasarkan data di atas terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 di SMPN 1 Jetis Ponorogo.

Proses pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 di SMPN 1 Jetis Ponorogo dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Faktor pendukung proses pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 di SMPN 1 Jetis adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga wajib bagi guru untuk melakukan inovasi pembelajaran yang lebih memanfaatkan teknologi. Sedangkan faktor penghambat proses pembelajaran PAI berbasis abad 21 adalah guru masih kesulitan beradaptasi dengan teknologi yang ada.

Implikasi pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 terhadap aktivitas siswa di SMPN 1 Jetis dengan upaya yang dilakukan guru seperti meningkatkan minat siswa, membangkitkan dan memberikan motivasi, menggunakan fasilitas atau media yang menarik dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 diharapkan siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas (4C).

Gambar 4.3 Impikasi pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 sebagai upaya  menjadikan siswa aktif
Gambar 4.3 Impikasi pembelajaran PAI berbasis keterampilan abad 21 sebagai upaya menjadikan siswa aktif

Referensi

Dokumen terkait