• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) TERHADAP PENGAMALAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP N 5 PURBALINGGA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) TERHADAP PENGAMALAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP N 5 PURBALINGGA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020 - repository perpustakaan"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Tujuan pemberian pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Lahirnya paradigma baru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi harapan pendidikan di Indonesia untuk mampu mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten dalam membela negara kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Nomor 20 yang menjelaskan bahwa “Pembelajaran adalah suatu proses interaksi guru dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam lingkungan belajar”.

Penyampaian materi dikembangkan tidak hanya secara kognitif saja, namun juga menekankan pada pembentukan sikap dan keterampilan siswa. Hal ini dikarenakan minat siswa akan meningkat jika suatu materi yang diajarkan sesuai dengan kebutuhannya. Penyampaian materi dikembangkan tidak hanya secara kognitif saja, namun juga menekankan pada pembentukan sikap dan keterampilan siswa.

Menurut Djamarah dan Zain, metode mengajar adalah suatu cara penyajian pelajaran dari guru dengan penjelasan atau penjelasan lisan langsung kepada siswa. Menurut Djamarah dan Zain, metode tanya jawab adalah suatu cara menyajikan pelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa, tetapi juga dari siswa ke guru. Menurut Djamarah dan Zain, metode resitasi (penugasan) adalah suatu metode penyajian materi dimana guru memberikan tugas-tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan pembelajaran. 5) Metode sosiodrama.

Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran PKn harus bervariasi dan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Hal ini membantu memudahkan siswa dalam memahami materi yang cakupan teorinya cukup luas. Media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru atau pelatih untuk berkomunikasi dengan siswa.

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Pengertian Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan perwujudan nilai-nilai kearifan lokal universal masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai yang ada harus dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh warga negara, memahami dan menyadari bahwa Pancasila adalah sumber nilai, baik nilai-nilai dasar yang abadi dalam pembukaan UUD 1945, nilai-nilai instrumentalnya maupun nilai-nilai instrumentalnya. nilai-nilai praktisnya dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai peraturan Pancasila mengajak warga negara Indonesia untuk senantiasa mengingat semangat agama, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, persatuan dan kesatuan bangsa, demokrasi, dan keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilandasi dan diresapi oleh Sila Ketuhanan Yang Maha Esa serta melandasi dan menjiwai Sila Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipandu oleh Hikmah Hikmah Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Sila Keadilan Sosial. untuk Seluruh Rakyat Indonesia. Sila kedua mengacu pada nilai-nilai dasar kemanusiaan yang diterjemahkan ke dalam hak asasi manusia, taraf hidup yang layak bagi masyarakat, dan sistem pemerintahan yang demokratis dan berkeadilan. Nilai-nilai kemanusiaan yang beradab merupakan perwujudan nilai-nilai kemanusiaan sebagai makhluk yang berbudaya, bermoral dan beragama (Kaelan, 2002: 186).

Hendaknya mereka diperlakukan sesuai nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan kodrat-Nya sebagai makhluk Tuhan yang mulia. Dengan demikian, peradaban dapat diartikan berdasarkan nilai-nilai kesusilaan atau moralitas pada khususnya dan kebudayaan pada umumnya. Jadi yang dimaksud dengan kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kesadaran akan sikap dan tindakan manusia yang didasarkan pada potensi kesadaran manusia dalam kaitannya dengan norma-norma umum dan kebudayaan, baik terhadap diri sendiri, terhadap orang lain, maupun terhadap alam dan hewan.

Pada prinsipnya, kemanusiaan yang adil dan beradab ialah sikap dan tindakan manusia yang sesuai dengan fitrah manusia yang berbudi pekerti mulia, mementingkan nilai dan beradab. Dalam akhlak kemanusiaan yang adil dan beradab, cita-cita kemanusiaan yang utuh yang memenuhi seluruh fitrah manusia telah ditetapkan. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan tidak mustahil untuk dilaksanakan, karena pada dasarnya para pemikir bangsa ini telah menetapkan pedoman-pedoman untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila.

Pasal-pasal yang mengatur hal tersebut antara lain Pasal 27 ayat (1) tentang persamaan di depan hukum dan kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan, Pasal 28 A-J tentang hak asasi manusia, Pasal 29 tentang hak memeluk agama, dan Pasal 30 tentang pembelaan. dan keamanan negara, Pasal 31 tentang pendidikan dan kebudayaan, Pasal 32 tentang jaminan kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya, Pasal 33 tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, Pasal 34 tentang hak-hak orang miskin dan anak terlantar. Nilai-nilai saling mencintai terhadap sesama manusia harus diwujudkan untuk mencapai kedamaian, masyarakat terkadang perlu memahami orang lain dalam hidup untuk mencegah orang berbuat atau berbuat jahat. Nilai kedua dari pengembangan sikap tidak sewenang-wenang terhadap orang lain dapat terwujud melalui kemampuan memecahkan masalah secara cermat. Bersatu, berkumpul dan saling berbincang merupakan fitrah manusia yang paling mendasar, namun untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila, masyarakat harus mau bersama semua orang, ketika tidak memungkinkan untuk melihat kelas dan takhta, dan ketika tidak mungkin untuk melihat kelas dan takhta. Perasaan yang tidak lagi menjadi acuan adalah, hendaknya manusia memberikan sedikit, atau lebih tepatnya, kebaikan, seperti yang dilakukan seseorang terhadap orang yang dicintainya.

Berikut kerangka penelitian “Pengaruh Pembelajaran PKn terhadap Praktik Kemanusiaan yang Adil dan Beradab pada Siswa Kelas VIII di SMP N 5 Purbalingga”. Analisis interaktif digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. d) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hunian Islami telah menerapkan nilai-nilai Pancasila tentang kemanusiaan yang adil dan beradab dalam setiap program kegiatannya, seperti:

Gambar  2.2 Kerangka Berfikir
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

Hipotesis

Gambar

Gambar  2.2 Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

me©bvg I wµqvc`¸wji †Kv‡bv iƒcvšÍi Ki‡Z bv cvi‡j - AMªMwZ cÖ‡qvRb... welqe¯‘i mwVKZv _vK‡jI avivevwnKZvi Afve