PENDAHULUAN
Identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah
Ahmad Dahlan Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut.
Tujuan dan manfaat penelitian
Penelitian yang relevan
Metodologi penelitian
Pandangan lain menyatakan bahwa kepustakaan adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan kajian telaah terhadap buku, kepustakaan, catatan, laporan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang dipecahkan.20 Data yang dikumpulkan dalam memecahkan dan memberikan interpretasi tidak menggunakan angka. atau rumus statistik, tetapi dalam bentuk kata-kata dari buku atau literatur. Data berarti segala keterangan (informasi) tentang segala hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. 25 Menurut sumbernya, data penelitian diklasifikasikan sebagai data primer dan data sekunder. Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. , yaitu: . 1) Data primer. Teknik pengumpulan data merupakan metode yang dapat digunakan peneliti dalam mengumpulkan data dan diharapkan data yang diperoleh valid dan sesuai dengan tujuan pendidikan.
Analisis data adalah upaya pencarian dan pengorganisasian rekaman secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan orang lain 29 Analisis kualitatif dilakukan terhadap data berupa informasi, deskripsi dalam bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lain untuk memperoleh kejelasan tentang suatu kebenaran atau sebaliknya, untuk memperoleh gambaran baru atau memperkuat gambaran yang sudah ada dan sebaliknya.30 Jadi, dalam hal ini data yang disajikan tidak berupa angka-angka, melainkan diterangkan secara deskriptif. Moloeng, analisis deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar, bukan berupa angka-angka, hal ini karena penerapan metode tersebut. Oleh karena itu penulis memaparkan hasil penelitian berdasarkan sumber data yang diperoleh melalui buku-buku pendukung berupa cerita deskriptif tentang pembentukan karakter Pendidikan Islam.
Proses Analisis Isi dimulai dari pesan komunikasi, memilah, kemudian mengkategorikan (mengelompokkan) di antara data yang sejenis, kemudian menganalisisnya secara kritis dan objektif 35. Beberapa pendapat juga menyatakan bahwa analisis isi adalah teknik investigasi yang berusaha untuk secara objektif, sistematis menggambarkan dan isinya diwujudkan dalam sesuatu.
Sistematika penulisan
Sedangkan tujuan dari analisis isi itu sendiri adalah untuk menganalisis isi pesan atau mengamati dan menganalisis perilaku terbuka komunikator terpilih.
MENGENAL KH AHMAD DAHLAN
Pendidikan KH Ahmad Dahlan
- Belajar dari homeschooling
- Belajar dari guru ke guru
KH Ahmad Dahlan merupakan tokoh penting pada masanya dalam perumusan karakter dan implementasinya dalam pendidikan Islam. Karakter pendidikan Islam KH Ahmad Dahlan dapat dilihat dari konsep teologis Surat Al Ma'un. KH Ahmad Dahlan merupakan tokoh penting pada masanya dalam perumusan karakter dan implementasinya dalam pendidikan Islam.
166 Mulkan, Abdul Munir, Pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam Perspektif Perubahan Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), hal. Di bawah ini adalah beberapa kata KH Ahmad Dahlan tentang kehidupan yang penuh makna dan inspirasi. Pendidikan karakter dasar KH Ahmad Dahlan diutamakan pada pendidikan Islam yang terdiri dari 3 hal yaitu iman, ilmu dan amal.
Ciri pendidikan KH Ahmad Dahlan juga terdapat dalam tujuh intipati falsafah dan mesej wasiatnya semasa mengajar. Ahmad Dahlan”, dalam Ruswan Thoyib dan Darmu‟in, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam Tokoh Klasik &.
Aktivitas dan karik KH Ahmad Dahlan
- Aktivitas
- Karir
Usaha dan Jasa KH Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan adalah sosok yang lebih pragmatis yang sering menekankan semboyan kepada murid-muridnya, kurangi bicara, perbanyak bekerja. Ahmad Dahlan banyak membaca buku dan majalah agama dan umum selama perjalanannya, banyak berinteraksi dengan berbagai kalangan, terutama orang Arab, sehingga pemikirannya terus tumbuh dan berkembang. Selain itu, Ahmad Dahlan juga menolak taklid dan sejak sekitar tahun 1910 sikap menolak taklid semakin terlihat.
Reformasi dan modernisasi di mata Kyai Haji Ahmad Dahlan tidak bisa hanya dilakukan di bidang politik, banyak hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sejahtera. Inilah mengapa Kyai Haji Ahmad Dahlan di Muhammadiyah mengutamakan aspek ibadah, akidah, syariah, ahlak dan muamalah. Bidang sosial yang menjadi bidang kerja Muhammadiyah didasarkan pada pemikiran dan cita-cita Kyai Haji Ahmad Dahlan yang selalu ingin membantu orang-orang lemah.
Pertanyaan ini dijawab oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan: “Saya tidak akan berhenti mengirimkan surat sampai kalian semua turun ke masyarakat mencari orang yang membutuhkan bantuan.” Kegiatan Muhammadiyah awalnya menggambarkan gagasan dan cita-cita Kyai Haji Ahmad Dahlan yang ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat di berbagai bidang. Reformasi pendidikan yang dilakukan Kyai Haji Ahmad Dahlan dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan keterbelakangan umat Islam.
Kyai Haji Ahmad Dahlan menjadikan al-Qur’an dan al Hadits sebagai dasar dalam melakukan kegiatan pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat terkonsep secara ideal baik secara vertikal maupun horizontal. Kyai Haji Ahmad Dahlan sangat peduli dengan penderitaan rakyat, sehingga merasa perlu menekankan kegiatan yang menjadi kewajiban Muhammadiyah. Upaya Kyai Haji Ahmad Dahlan disambut baik oleh warga Muhammadiyah sehingga banyak yang mendukung bakti sosial ini dan berperan aktif.
Pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan merupakan hasil perenungan yang sangat mendalam tentang kematian. Kyai Haji Ahmad Dahlan dikaruniai akal budi yang cerdas sehingga diberi kemudahan untuk belajar dan memahami ilmu. Kyai Haxhi Ahmad Dahlan berusaha keras menghilangkan stigma penjajah bahwa Islam kolot dan bodoh, karena umat Islam perlu diberi pencerahan ilmu dan keimanan.
Karya KH Ahmad Dahlan
Kebiasaan lama yang menghambat kemajuan ditinggalkan, diganti dengan ide-ide baru oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan yang mengarah pada proses kemajuan hidup yang lebih baik. Sangat penting untuk dicatat bahwa dalam kunjungan keduanya ke Mekkah, Ahmad Dahlan bertemu dengan Rasyid Ridha, seorang tokoh pembaharuan Islam di Mesir. Pertemuan dan dialognya dengan Rashid Ridha berpengaruh kuat terhadap pemikiran Ahmad Dahlan, karena pandangan para pembaharu Islam yang menitikberatkan pada pemurnian tauhid (keesaan Allah), tidak percaya pada percabangan (meyakini secara membabi buta pernyataan seseorang tanpa mengetahui landasan utamanya). ) ); yang juga dipikirkan oleh Ahmad Dahlan selama ini.
Buku-buku Filsafat Bid'ah yang ditulis oleh Ibnu Taimiyah antara lain: Kitab At-Tawasul wal-Washilah yang ditulis oleh Ibnu Taimiyah. Dalam perjalanan hidupnya, Ahmad Dahlan juga pernah menjadi guru agama di Sekolah Diklat Yogyakarta dan beberapa sekolah lainnya sebelum aktif dalam gerakan Muhammadiyah. Ahmad Dahlan masuk Budi Utomo pada tahun 1909 dengan maksud memberikan pelajaran agama kepada para anggotanya.
Dengan cara itu, Ahmad Dahlan berharap bisa menyelenggarakan pengajian di sekolah-sekolah negeri, karena anggota Budi Utomo biasanya bekerja di sekolah-sekolah negeri dan kantor-kantor pemerintahan. Ia juga berharap agar guru-guru yang pernah mendapat pelajaran dari Ahmad Dahlan bisa menularkannya kepada anak didiknya. Ceramah yang diberikan oleh Ahmad Dahlan ternyata sesuai dengan harapan anggota Budi Utomo, sehingga mereka mengusulkan untuk membuka sekolah sendiri, dikelola dengan hati-hati dan didukung oleh organisasi permanen, untuk menghindari nasib sebagian besar petani tradisional yang harus tutup ketika kyai yang bersangkutan meninggal.
KARAKTER PENDIDIKAN ISLAM
Konsep karakter dalam Islam
Ruang lingkup pendidikan karakter
Metode pendidikan karakter
Pendekatan pendidikan karakter
- Keteladanan
- Pembelajaran
- Pemberdayaan dan Pembudayaan
- Penguatan
- Penilaian
Nilai-nilai pendidikan karakter
Tantangan pendidikan karakter
Karakter Pendidikan Islam
- Pengertian pendidikan Islam
Tujuan dan Fungsi pendidikan Islam
Metode dalam pendidikan Islam
Masalah modernisasi pendidikan Islam
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Konsep pendidikan Islam KH Ahmad Dahlan
Konsep pembentukan karakter Islam KH Ahmad Dahlan
Metode Pendidikan Karakter KH Ahmad Dahlan
Pesan-pesan dan Kata-kata mutiara KH Ahmad Dahlan
- Pesan-pesan KH Ahmad Dahlan
- Kata-kata Mutiara KH Ahmad Dahlan
KESIMPULAN
Saran
Dari pemaparan kesimpulan di atas, setidaknya penulis dapat memberikan saran untuk menuju kemajuan dalam bidang pendidikan di negeri ini, khususnya pendidikan karakter. Nilai-nilai pendidikan karakter hendaknya diamalkan dalam kehidupan nyata dengan cara mengamalkan dan mengamalkannya. Ahmad Syafi'I Ma'arif, Membumikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995) Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2007).
Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma'rif, 1989) Darmiyati Zuchdi, Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktek, Cet-1. Heri Gunawan, Kajian Islam Menggunakan Kajian Teori dan Pemikiran Figural (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014). HM Nasruddin Anshoriy Ch, Pembaruan Matahari: Rekam Jejak KH Ahmad Dahlan, (Yogyakarta: Penerbit Jogja Rise, 2010).