• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan Apotek Hidup Melalui Pemanfaatan Tanaman Obat di Kelurahan Rawang

N/A
N/A
Silvia Millenia Afrila

Academic year: 2025

Membagikan "Pemberdayaan Apotek Hidup Melalui Pemanfaatan Tanaman Obat di Kelurahan Rawang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI DAN MANFAAT TANAMAN OBAT SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN APOTIK HIDUP

(Studi Kasus Di Kelurahan Rawang)

DESCRIPTION AND BENEFITS OF MEDICINAL PLANTS AS AN EFFORT TO EMPOWER LIVING PHARMACIES

(Case Study in Rawang Village)

Zahra Bachda, Tiana Halawa, Nini Lisya Septiani, Yudha Pratama, Muhammad Rahul

Abstrak

Lahan kelurahan memiliki banyak manfaat. Lahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lahan apotik hidup atau tanaman obat keluarga (TOGA), sehingga dibutuhkan upaya untuk memanfaatkan lahan pekarangan tersebut secara lebih efektif. Hal inilah yang mendorong kami mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) untuk melakukan program kerja di Kelurahan Rawang, khususnya di RW 11 RT 5. Pemerintah kelurahan Rawang sedang gencar menghimbau kepada seluruh masyarakatnya untuk memanfaatkan pekarangan yang tersedia. Kami mahasiswa KKN memberikan pengetahuan kepada warga mengenai memanfaatkan, membudidayaka tanaman obat. Hasil program kerja ini adalah masyarakat mengetahui cara memanfaatkan dan membudidayakan tanaman obat yang mereka miliki.. Hasilnya adalah pembudidayaan tanaman obat tradisonal memberikan manfaat kepada warga. Manfaat tersebut adalah (1)sebagai sarana untuk menyediakan obat herbal bagi warga, (2) sarana untuk memanfaatkan tanaman herbal dikelurahan sebagai bahan baku obat herbal, yang dapat digunakan sebagai cara alternative untuk mensiasati obat kimia yang relative mahal, serta (3)meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan budidaya tanaman herbal yang dapat didistribusikan ke pasar, rumah sakit, industry obat dan lain sebagainya.

Kata Kunci:Lahan Pedesaan, Tanaman Obat Keluarga, Ekonomi Masyarakat

Abstrak

Village land has many benefits. The land can be used as live pharmacy land or family medicinal plants (TOGA), so efforts are needed to use yard land more effectively. This is what encourages us real work lecture (KKN) students to carry out work programs in Rawang Village, especially in RW 11 RT 5. The Rawang Village Government intensively appeals to all its residents to take advantage of the available yards. We KKN students provide knowledge to residents about the use and cultivation of medicinal plants. The result of this work program is that the community knows how to utilize and cultivate their medicinal plants. The result is that the cultivation of traditional medicinal plants provides benefits for residents. These benefits are (1) as a means of providing herbal medicines for residents, (2) as a means of using herbal plants in the village as raw materials for herbal medicines, which can be used as an alternative way to avoid relatively expensive chemical drugs, and (3) improving the community's economy through the use of herbal plant cultivation that can be distributed to markets, hospitals, drug industries and so on.

Keyword: Village Land, Family Medicinal Plants, Community Economy

(2)

PENDAHULUAN

Apotik hidup adalah istilah lahan yang ditanami tumbuhan yang berkhasiat untuk obat secara tradisional. Beberapa jenis tumbuhan dapat hidup di negeri tercinta ini dan dengan kegunaan serta manfaat masing-masing. Lebih dari 1000 spesies tanaman obat di Indonesiasebagian besar belum teridentifikasi secara ilmiah. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki tanaman obat yang telah dibuktikan kemanjurannya secara empiris.

Beberapa tanaman digolong kan ke dalam tanaman obat unggulan yaitu meniran, kumis kucing, temu lawak, kunyit, jahe merah, mengkudu,sambiloto, jati belanda, jambu biji, daun salam dan cabe jawa. Tapi bukan berarti tanaman lain tidak potensial untuk dikembangkan, karena banyak tanaman juga dilirik oleh dunia industri seperti: keji beling, daun tempuyung, temu hitam, alang-alang, sereh dan lain-lain.

Upaya peningkatan kesehatan Masyarakat perlu terus dilakukan, guna mewujudkan kesejahteraan penduduk yang masih beragam. Dengan demikian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama bagi yang berpenghasilan menengah kebawah perlu terus diupayakan. Namun kendalanya adalah harga obat-obatan sekarang ini adalah cukup mahal dan tidak terjangkau bagi masyarakat di kelurahan yang sebagian besar kondisi ekonominya lemah. Karenanya adanya obat herbal (jamu) merupakan alternatif solusi yang dapat disarankan. Obat-obat herbal tersebut dapat disediakan (berasal) dari tanaman obat yang cukup banyak tersedia di kelurahan.

Tanaman obat dapat dimanfaatkan sebagai dekorasi halaman maupun bahan ramuan alami untuk mengobati berbagi penyakit. Obat tradisional atau herbal biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat menengah kebawah. Masyarakat biasanya memanfaatkan obat tradisional atau herbal untuk mencegah, menyembuhkan, memulihkan, serta meningkatkan Kesehatan (Herbie, 2015).

Namun kenyataannya, masih banyak anggota masyarakat yang belum mengetahui hal tersebut, baik wujud jenisnya, manfaatnya maupun cara penggunnanya. Secara ekologis sebenarnya tanaman obat “dapat tumbuh” di kelurahan. Apabila di kelurahan tersebut belum ada, maka untuk mewujutkannya salah satu alternatifnya adalah dengan “ditanam”.

Sehingga apabila masyarakat membutuhkan sewaktu-waktu, akan mudah menggunakannya.

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk meng-indetifikasi jenis-jenis tanaman obat kelurahan sebagai obat herbal dalam rangka upaya meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat, (2) untuk mengetahui cara menggunakan, manfaat dan kegunaan beberapa tanaman obat di Kelurahan, sebagai bahan baku obat herbal sebagai alternatif menanggulangi obat kimia yang harganya mahal, (3) untuk mempelajari dan mengetahui desa-desa (khususnya di Kecamatan Padang Selatan) sebagai basis tumbuhnya tanaman obat dalam rangka upaya mewujudkan adanya apotik Hidup di kelurahan, (4) Mengetahui strategi peningkatan pengetahuan tentang pentingnya apotik hidup di kelurahan sebagai upaya mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

(3)

METODE

Program kerja ini dilaksakan pada minggu ke-4 yang bertempat di kelurahan Rawang, khususnya di. Program kerja ini dilakukan oleh mahasiswa KKN Tahun Akademik 2024/2025, berkolaborasi dengan dosen pembimbing lapangan. Mahasiswa KKN memberikan gambaran mengenai cara membudidayakan tanaman obat yang ada di lahan pekarangan. Dosen pembimbing lapangan memberikan pelatihan

mengenai cara membuat pupuk organic ramah lingkungan dan ramah kantong. Tahapan program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNES KELOMPOK 16 ini tersaji pada Gambar

Gambar 1. Tahapan Program Kerja

Berikut dokumentasi saat survey Lokasi untuk pembuatan Taman Apotik Hidup di RW 11 RT 05 kelurahan Rawang.

Gambar 2. Survey Lokasi untuk Taman Apotik Hidup Penyuluhan Apotik

Hidup

Survey Lokasi untuk pembuatan Taman

Apotik Hidup

Cara membudidayakan dan memberi pupuk

(4)

No. Jenis tanaman Manfaat

1. Kunyit Menghentikan pendarahan, obat gatal, radang umbai usus buntu,radang rahim, keputihan, Obat sakit perut dan gangguan liverRimpang

2. Jahe mengatasi nyeri pada tulang (adanya bahan aktif dari ekstrak).

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN- PPM) di kelurahan Rawang, khususnya di RW 11 RT 05 memberikan keterampilan kepada Masyarakat mengenai manfaat dan kegunaan dari tanaman yang ada di lahan pekarangan. Kegunaan utama penanaman tanaman obat tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar mengenai kesehatan. Tanaman obat yang ditanam oleh mahasisswa KKN yang berlokasi di RW 11 RT 05 tersaji pada tabel 1

Referensi

Dokumen terkait