• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBERDAYAAN SANTRI BERBASIS ECOPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN MBANGUNJIWO BANTUL - Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MODEL PEMBERDAYAAN SANTRI BERBASIS ECOPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN MBANGUNJIWO BANTUL - Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

5 Dwi Eko Waluyo, Uci Yuliati dan Joko Triwanto, "Sekolah Internasional Islam Wirausaha Agroindustri IBM" 3, no. Maka diperlukan suatu konsep kewirausahaan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan saja, namun juga bertanggung jawab secara etika dan moral dari sudut pandang sosial dan lingkungan. Seperti kasus pada tahun 2016 di Pondok Pesantren Mbangunjiwo yang mencoba beternak ikan lele secara konvensional.

Berdasarkan kepedulian terhadap pemberdayaan ekonomi berbasis pelestarian lingkungan, Pondok Pesantren Mbangunjiwo memilih konsep ecopreneurship sebagai metode untuk mengupayakan pembangunan berkelanjutan. Pondok Pesantren Mbangunjiwo berupaya mewujudkan ecopreneurship dengan memberikan wadah bagi santri yang berjiwa wirausaha. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Model Pemberdayaan Santri Berbasis Ecopreneurship di Pondok Pesantren Mbangunjiwo Bantul.

Mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari model pemberdayaan dalam konsep ecopreneurship pada santri Pondok Pesantren Mbangunjiwo. Perbedaannya dengan yang akan penulis teliti terletak pada objek penelitiannya yaitu santri dan lokasi penelitian di Pondok Pesantren Mbangunjiwo. Perbedaan mendasar dari penelitian peneliti terletak pada model pembelajaran ecopreneurship yang diterapkan di Pondok Pesantren Mbangunjiwo Bantul.

Di Pondok Pesantren Mbangunjiwo Bantul Yogyakarta merupakan pesantren berbasis pemberdayaan ekonomi dengan konsep ecopreneurship.

Kerangka Teori

Model Pemberdayaan Santri

Sedangkan santri adalah santri atau santri yang belajar di pesantren. 18 Yang dimaksud dengan belajar di pesantren dapat berupa santri yang tinggal di pesantren (santri mukim) atau santri di luar pesantren yang tidak tidur dan tinggal di pesantren (santri ngalong). Oleh karena itu, memberdayakan santri berarti mendorong dan menggali potensi yang dimiliki santri Pondok Pesantren Mbangunjiwo, baik santri residensial maupun non residensial. Model adalah visualisasi berupa grafik atau diagram tentang realitas, proses, dan struktur (termasuk teori dan rumus), yang disederhanakan agar mudah dipahami dengan menonjolkan unsur-unsurnya.

Menurut Dedy Mulyana,20 model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, yang menonjolkan unsur-unsur terpenting dari fenomena tersebut. Dedy Mulyana merumuskan: “Model adalah suatu analogi yang mengabstraksi dan memilih bagian-bagian dari unsur-unsur umum, sifat-sifat atau komponen penting suatu fenomena. Menurut Deutsch dalam buku Severin dan Tankard, fungsi model adalah: (1) Organisasi, yaitu pengaturan dan konektivitas data yang sebelumnya tidak terlihat.

Model pemberdayaan mahasiswa dilaksanakan langsung di lapangan berdasarkan prakarsa dan masukan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan demikian, upaya inovasi yang dilakukan pesantren merupakan konsekuensi dalam menjawab tuntutan modernisasi, setidaknya mampu menciptakan model pemberdayaan santri yang dapat mengembangkan potensi santri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.

Pondok Pesantren

Kata pesantren berasal dari kata santri yang berasal dari awalan pe-untuk dan akhiran tempat tinggal para santri. Menurut Wahid dalam Studi Lapangan Mayra Walsh, “Pondok pesantren diibaratkan dengan akademi militer atau biara (mononestory) karena di sana mereka mengalami keadaan totalitas.”25. Yang dimaksud dengan istilah 'pondok' adalah tempat sederhana yang menjadi tempat tinggal kyai dan murid-muridnya.

Di Pulau Jawa, umumnya besar kecilnya asrama bergantung pada jumlah siswanya.26 Meski tidak menutup kemungkinan ada juga asrama yang mempunyai ribuan siswa, namun tidak memiliki bangunan fisik. 25 Mayra Walsh, “Pondok Pesantren dan Ajaran Kelompok Ekstremisme Islam (Studi Kasus di Pondok Pesantren Modern Putri Darur Ridwan Parangharjo, Banyuwangi)” (Malang, 2002). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional Indonesia yang proses belajar mengajar agama Islam antara kyai dan santri berlangsung di asrama (pondok) sebagai tempat tinggal dan berwarna kuning. buku yang ditulis oleh ulama Salafi abad pertengahan sebagai bahan, ajaran dengan metode tradisional (bandongan, wetonan atau sorogan) dan/atau sistem madrasah (klasik).

Sebagai lembaga sosial juga memperhatikan kondisi masyarakat sekitar, sehingga diharapkan pesantren dapat lebih berkontribusi dan peka dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. Berdasarkan definisi dasarnya, pesantren adalah tempat para santri belajar, sedangkan villa berarti rumah atau tempat tinggal bambu sederhana. Selain itu, kata pesantren kemungkinan besar berasal dari kata Arab funduq yang berarti kos-kosan atau hotel.31 Di Jawa, termasuk Sunda dan Madura, umumnya digunakan istilah Pondok dan Pesantren, sedangkan di Aceh dikenal dengan istilah pesantren.

Lulusan pesantren harus mampu mengembangkan dua keterampilan secara bersamaan: pertama, mampu mengembangkan dan mewujudkan pembaharuan pemikiran Islam melalui eksplorasi wacana baru, dan kedua, mampu mewujudkan konsep pemberdayaan melalui kewirausahaan. Sedangkan kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan landasan, kiat dan sumber dalam mencari peluang keberhasilan.39 Dengan demikian hakikat kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan berpikir kreatif dan bertindak inovatif. menciptakan peluang. Oleh karena itu, studi ecopreneurship merupakan upaya untuk memahami dampak yang dapat ditimbulkan oleh individu dan organisasi inovatif terhadap lingkungan tempat mereka bertindak, dan bagaimana mereka berupaya untuk memaksakan visi mereka pada aktor lain.

Menurut Stefan Schaltegger, ecopreneurship adalah suatu proses yang ditandai dengan berbagai aspek kegiatan kewirausahaan yang kurang berorientasi pada sistem manajemen atau prosedur teknis dan lebih fokus pada inisiatif pribadi dan keterampilan kewirausahaan orang atau tim untuk mewujudkan keberhasilan pasar dengan inovasi lingkungan.42. Ciri khas eko-inovasi dibandingkan inovasi pada umumnya adalah kepedulian terhadap arah dan isi kemajuan lingkungan.Inovasi adalah semua langkah yang relevan dalam pengembangan ide, perilaku, produk, proses, aplikasi, pengenalan, dan kontribusi baru terhadap beban lingkungan. lingkungan untuk target jangka panjang. Salah satu cara untuk mengukur pengurangan dampak lingkungan yang dapat dicapai melalui inovasi lingkungan adalah dengan melihat faktor-faktor pengurangan untuk mengurangi penggunaan sumber daya yang banyak dilakukan orang saat ini.

Manfaat yang dapat diambil masyarakat dari lingkungan hidup salah satunya adalah salah satu kegunaannya dalam bidang usaha yang dapat menghasilkan keuntungan. Selain itu manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan hidup adalah dapat menyelamatkan lingkungan dari bahaya dan mengurangi dampak peringatan global sehingga terjadi saling ketergantungan antara manusia dan lingkungan hidup.43.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Teknik Penentuan Informan
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Validitas Data

Pendekatan kualitatif dipilih dalam penelitian ini karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi atau fenomena yang terjadi, dan mencoba menjelaskan data sesuai model yang dikembangkan dalam pengembangan ekonomi hunian syariah berbasis ecopreneurship di Pondok Pesantren Mbangunjiwo. Pengurus pondok yang menjadi subjek penelitian disini adalah Dr. Muslih Ilyas, selaku pendiri dan pengurus Pondok Pesantren Mbangunjiwo. Sesuai dengan apa yang penulis jelaskan pada rumusan masalah, penulis ingin mengetahui apa saja model pemberdayaan santri di Pondok Pesantren Mbangunjiwo, dan hasil yang dicapai dalam pemberdayaan santri.

Dalam penelitian ini penulis mengamati penerapan model pemberdayaan yang dilakukan oleh guru pondok pesantren terhadap para santri. Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model observasi terbuka, yaitu observasi yang diketahui secara terbuka kepada subjek.50. Penulis melakukan wawancara dengan informan kunci yaitu para guru Pondok Pesantren Bangunjiwo dan santri wirausaha di pondok pesantren tersebut.

Pedoman yang digunakan hanya berupa garis besar masalah yang ditanyakan.51 Garis besar masalah tersebut meliputi model pemberdayaan santri di Pondok Pesantren Mbangunjiwo. Ketiga adalah dokumentasi, yaitu suatu metode pengumpulan data yang sumber datanya berasal dari dokumen-dokumen pribadi yang berupa tulisan, gambar atau karya monumental seseorang. 52 Peneliti menggunakan media gambar sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis juga menelusuri informasi untuk mengetahui gambaran santri yang berkecimpung dalam dunia bisnis pesantren.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik snowball sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data yang awalnya berjumlah kecil kemudian lama kelamaan menjadi besar. Diperlukan informan khusus dalam penerapan teknik ini, dalam penelitian ini informan khusus adalah pengelola Pondok Pesantren Mbangunjiwo dan anggota Program Eco-Entrepreneurship Pondok Pesantren Mbangunjiwo. Menurut Patton sebagaimana dikutip Moleong, analisis data adalah proses menyusun rangkaian data, mengorganisasikannya ke dalam pola, kategori, dan satuan deskriptif dasar.54 Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan bentuk analisis yang bersifat induktif dan berkesinambungan dengan tujuan akhir menciptakan pemahaman, konsep – konsep dan konstruksi teori baru.55.

Metode analisis data menurut Spradley dan metode analisis data menurut Miles dan Huberman.56 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis data menurut Miles dan Huberman. Ketiga hal di atas merupakan satu kesatuan, sehingga dapat menghasilkan suatu analisis dalam penelitian dan dapat menjawab rumusan masalah yang dibuat oleh peneliti. Data yang valid dijadikan acuan dalam penelitian melalui wawancara langsung kepada pengurus dan anggota program ecopreneurship Pondok Pesantren Mbangunjiwo.

Sistematika Pembahasan

PENUTUP

Saran

Mahasiswa selalu diharapkan aktif dalam kegiatan apapun khususnya pada program Pemberdayaan Santri Kreatif karena merupakan bentuk komitmen keanggotaan agar mampu menjadi sumber daya manusia yang unggul. Selalu berkoordinasi terutama dengan pemangku kepentingan lokal dari desa dan kelurahan terkait program pemberdayaan. Ecopreneurship dan inovasi hijau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan kesuksesan produk spa baru di Bali.” Universitas Udayana Denpasar, 2016.

Jihad ala Pesantren di Mata Antropolog Amerika Judul Asli Jihad Damai Pendidikan Islam Jawa dan Konstruksi Identitas Keagamaan. Transformasi Dakwah Pondok Pesantren Agroekologi Biharul Ulum Dalam Upaya Perbaikan Krisis Sosial Ekologis di Kawasan Halimun Utara Bogor." Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018. Pesantren dan Pengajaran Kelompok Islam Ekstrim ( studi kasus di Pondok Pesantren Modern Putri Darur Ridwan Parangharjo, Banyuwangi). Malang, 2002.

Referensi

Dokumen terkait