lOMoARcPSD|33175189
lOMoARcPSD|33175189
LAPORAN PROGRAM PEMBINAAN KEPEMUDAAN TENTANG “PEMBUATAN KERIPIK SINGKONG”
KP CITARIK DESA CITARIK RT O2 RW O3 KECAMATAN TIRTAMULYA KABUPATEN KARAWANG
Oleh ;
NAMA : JAJANG ALVAHUDIN NIM : 859523373
POKJAR : KARAWANG PRODI : PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN PROGRAM S.1 PGSD UPBJJ-UT
2023
lOMoARcPSD|33175189
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Program Kegiatan Keterampilan membuat makanan tradisional “ Keripik Singkong”
Disusun Oleh :
Nama : JAJANG ALVAHUDIN NIM : 859523373
Semester : I (Satu) Pokjar : Pakis Jaya UPBJJ-UT : JAKARTA
Sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan (PDGK 4306) Program S1. PGSD.
Karawang, 30 Desember 2023 Mengetahui :
Mahasiswa Dosen Mata Kuliah
JAJANG ALVAHUDIN WAHYUDIN FITRIYANA , M.Pd.
NIM: 8232079 NIM : 859523373 NIDN.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
lOMoARcPSD|33175189
KATA PENGANTAR……….
DAFTAR ISI………
BAB I PENDAHULUAN……….
A. Latar Belakang………..
B. Rumusan Masalah……….
C. Tujuan………
D. Rumusan Hasil Kegiatan………...
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan………..
B. Materi Pelatihan / Kegiatan………..
C. Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan……….
BAB III TEMUAN DAN HASIL
A. Temuan / Hasil Evaluasi Proses………
B. Temuan / Hasil Evaluasi Produk………
C. Pembahasan………
D. Gambaran Keaktifan………..
BAB IV KESIMPULAN SARAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan………
B. Saran………
C. Tindak Lanjut………..
BAB V PENUTUP
A. Lampiran………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu SDM yang paling penting adalah generasi muda, mereka adalah penerus bangsa yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa ini dan yang akan memberikan warna bagi masa depan bangsa Indonesia. Namun saat ini tingkat
pengangguran di kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan. Dari hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran kelompok
usia produktif ini mencapai 60,5 persen dari jumlah pemuda yang ada. Jika tidak segera dilakukan langkah-langkah yang tepat, angka pengangguran ini akan terus meningkat dan akan menjadi sumber persoalan sosial di masyarakat, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Hal ini tidak saja merugikan diri mereka sendiri tetapi juga orang lain, selain itu citra bangsa Indonesia di mata dunia Internasional juga dipertaruhkan.
Berbagai masalah tersebut salah satunya merupakan dampak dari banyaknya jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak tersebut maka dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan kepemudaan, dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat dan minat untuk melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Namun selama ini peran Lembaga Kepemudaan belum dapat berperan aktif dan belum menampakkan hasil yang nyata dalam pembangunan, padahal pemuda adalah generasi penerus dan berpotensi besar dalam pembangunan daerah karena usianya yang produktif.
Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya maka diperlukan konsep yang tepat dalam lembaga kepemudaan agar termotivasi untuk maju. Program-program yang dapat diciptakan guna meningkatkan partisipasi pemuda dapat berupa keterampilan, kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan. Apabila
Lembaga Kepemudaan tersebut dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka akan
menghasilkan sesuatu yang sangat berguna untuk kemajuan daerah. Namun apabila tidak dikelola dengan baik dan diarahkan, maka potensi besar dari pemuda tidak akan memberikan apa – apa.
Dengan adanya Kegiatan Kepemudaan ini diharapkan para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tidak hanya pada jalur formal tetapi juga melalui jalur non formal salah satunya melalui lembaga kepemudaan yaitu Karang Taruna.
Dengan melihat potensi para pemuda di desa Citarik, maka kami akan mengadakan
pembinaan kepemudaan melalui pelatihan membuat keripik singkong, yang bertujuan untuk mengoptimalkan lembaga kepemudaan yang ada di desa Citarik, karena mayoritas
penduduknya bermata pencaharian sebagai pedagang, diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut akan memberikan kesempatan untuk selanjutnya dapat berkontribusi dalam kemajuan perdagangan di desa Citarik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi daya tarik khusus untuk para pemuda mengikuti kegiatan pembuatan keripik singkong ?
2. Apa saja dampak dan manfaat dari kegiatan program kepemudaan ini ? 3. Seberapa berpengaruh nya pemuda untuk memajukan sebuah desa
4. Bagaimana cara meningkatkan simpati dan partisipasi para pemuda untuk ikut serta dalam kegiatan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kegiatan pembinaan kepedmudaan bertujuan untuk menumbuh kembangkan kreativitas para pemuda, meningkatkan sumber daya dan mengurangi tingkat pengangguran pemuda desa .Agar mereka dapat menggali potensi diri guna sebagai bekal untuk menjadi masyarakat yang berfikir positif, inovatif, dan produktif, serta untuk melatih sikap mandiri, bekerja sama, kebersamaan dan kekeluargaan.
2. Tujuan khusus
a. Agar pemuda binaan memiliki keterampilan dasar yang bernilai jual dalam membuat keripik.
b. Agar pemuda binaan memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang pembuatan kripik.
c. Agar pemuda binaan dapat meningkatkan kreatifitas dan berperan aktif ikut berkontribusi langsung dalam perdagangan.
d. Agar pemuda binaan mendapatkan bekal berwirausaha dan mengurangi tingkat pengangguran.
D. Rumusan Hasil Kegiatan Secara Umum
Dengan adanya program pembinaan dan pelatihan membuat keripik para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan dapat
berkontribusi secara aktif dalam bidang perdagangan di desa Citarik.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat Pelaksanaan Program Pelatihan
Tempat kegiatan pelatihan pembuatan keripik singkong dilaksanakan di desa citarik kecamatan tirtamulya
2. Waktu pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan, mulai dari tanggal 20 November, 21 November sampai 27 November 2023 dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai selesai
15.30 WIB.
Jadwal kegiatan
No PERTEMUAN TANGGAL TEMPAT PELAKSANAAN
1 I 20 November
2023 Rumah pak
Sarim Sosialisasi dan mencari informasi dari masyarakat, pakar yang memahami tentang usaha kepemudaan,
menyampaikan maksud dan tujuan tentang pembuatan keripik singkong.
2 2
21 November 2023
Rumah pak
Sarim Meminta perizinan kepada ketua desa dan menyampaikan bahan dan alat yang akan digunakan untuk membuat keripik singkong.
3 3
22 November 2023
Rumah pak
Sarim Menjelaskan langkah-langkah pembuatan keripik singkong dan melakukan praktek pembuatan keripik singkong.
4 4
23 November 2023
Rumah pak
Sarim Pengelolahan bahan baku, Seperti pengupasan
singkong,pencucian singkong dll.
5 5
24 November 2023
Rumah pak
Sarim Proses produksi pembuatan keripik singkong
6 6
25 November 2023
Rumah pak
Sarim Proses pengemasan
7 7
26 November 2023
Rumah pak
Sarim Menentukan tempat pemasaran seperti di tempat terdekat.
Masyarakat atau warung terdekat
8 8
27 November 2023
Rumah pak
Sarim Proses penjualan
B. Materi Pelatihan atau Kegiatan
Materi kegiatan pembinaan program pembinaan kepemudaan adalah keterampilan membuat keripik singkong. Keripik yang dibuat adalah keripik singkong yang renyah dan tidak berminyak. Adapun bahan-bahan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut : 1. Bahan Utama
Singkong 2. Bahan Penunjang
Minyak Goreng
Air 3. Bumbu-bumbu
Garam
Balado
Jagung manis
Penyedap rasa
Baking soda
4. Alat-alat
Kompor
Gas
Kuali Besar
Serok Besar
Mesin pemotong singkong
5. Langkah-langkah Pembuatan Keripik Singkong
1. Cuci bersih singkong yang telah diiris tipis sampai bersih.
2. Siapkan bahan rendaman. Air panasnya bukan yang baru mendidih.
Tambahkan garam dan baking soda aduk rata.
3. Masukkan singkong ke bahan rendaman. Rendam kurang lebih 45 menit-1 jam.
4. Tiriskan singkong kemudian bilas lagi dengan air bersih tiriskan lagi.
5. Panaskan minyak secukupnya harus terendam ya. Goreng singkong sampai kekuningan, sesekali diaduk-aduk supaya matang merata. Setelah matang langsung taburi bumbu sesuai selera.
6. Sajikan.
C. Strategi Kegiatan a. Pengamatan
Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pemuda di lingkungan sekitar, hasilnya diperoleh bahwa sebagian besar para pemuda kurang memanfaatkan waktu dan potensinya untuk kegiatan
kewirausahaan.
b. Penentuan Masalah
Setelah penulis mengadakan pengamatan dengan hasil bahwa sebagian pemuda kurang memanfaatkan potensi kewirausahaan mereka, maka dilakukan
pembinaan kegiatan yang dapat menjadi bekal berwirausaha.
c. Penentuan Pemuda Binaan
Dalam menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang tinggal di lingkungan sekitar penulis, hal itu untuk memudahkan hubungan komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan.
d. Pemilihan Kegiatan
Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan, dan didapat kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan krupuk karena bahan baku yang digunakan mudah didapatkan.
e. Pelaksanaan.
Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak bersifat kaku, artinya kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan pemuda binaan mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasan dalam kegiatan pembinaan.
f. Evaluasi
Dalam tahap ini dapat dilihat hasil pembuatan krupuk oleh kelima pemuda binaan.
g. Tindak lanjut
Diharapkan pemuda dapat berwirausaha melalui kegiatan pembinaan ini.
2. Deskripsi Jalannya Kegiatan
Pada tahap pra kegiatan
Dilaksanakan mulai tanggal 9 november 2023
Pada tanggal 9 november 2023 penulis mengadakan pengamatan dilingkungan sekitar dengan hasil bahwa sebagian dari mereka melakukan kegiatan yang kurang
bermanfaat dan pemuda kurang memanfaatkan potensi mereka di bidang kewirausahaan.
Tanggal 12 november 2023 penulis meminta perijinan kepada ketua desa dan menentukan pemuda binaan yang ada di lingkungan sekitar.
Tanggal 20 november 2023 melakukan kegiatan :
Mengadakan kunjungan kepada 7 pemuda binaan
Menjelaskan tujuan kegiatan pembinaan
Meminta kesediaan 7 pemuda binaan untuk mengikuti kegiatan pembinaan.
Tahap pelaksanaan dilaksanakan yaitu pada tanggal 30 Oktober 2023
BAB III
TEMUAN DAN HASIL
A. Temuan dan Hasil Evaluasi Proses
Untuk membuat kerupuk yang berbahan dasar singkong memerlukan beberapa tahap proses yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pembinaan, karena proses pembuatan keripik ini memiliki beberapa tahapan – tahapan. Tahapan pembuatan keripik dimulai dari pengupasan, pencucian, perendeman,
perendaman air baking soda, pencucian kembali, pemotongan, penjemuran dibawah sinar matahari, penggorengan dan pengeringan minyak.
Pada tahap pemotongan singkong diperlukan waktu 2 sampai 5 jam dan tidak dapat dilakukan dalam satu kali pembinaan, namun memerlukan tahap pembinaan selanjutnya. Kemudian pada tahap penjemuran irisan singkong apabila cuaca kurang mendukung, dalam artian tidak ada panas saat menjemur maka kripik tidak akan mengering dengan baik, untuk itu diperlukan antisipasi, apabila cuaca tidak panas.
B. Temuan dan Hasil Evaluasi Produk
Hasil pelaksanaan kegiatan secara umum sudah berhasil dengan baik dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, meskipun dalam bidang pemasaran masih mengalami kendala dikarenakan belum dapat memasarkan produk secara maksimal.
C. Pembahasan
Dalam era globalisasi ini pasar dalam negeri kita telah dipenuhi dengan berbagai macam produk makanan, dan tidak jarang makanan – makanan yang kita temui banyak mengandung bahan – bahan yang tidak baik untuk kesehatan. Khususnya untuk anak – anak yang lebih suka mengkonsumsi makanan ringan yang
mengandung bahan pengawet. Salah satu cara untuk menanggulangi kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet, penulis berinovasi membuat makanan ringan yang sehat, yang tidak mengandung bahan pengawet dan akan disukai oleh semua kalangan.
Indonesia terkenal dengan makanan tradisional, salah satunya adalah keripik, namun kerupuk yang akan dibuat adalah kerupuk sehat karena berbahan dasar dari singkong yang dipetik langsung dari kebun. Keripik yang berbahan dasar singkong serta campuran bumbu-bumbu tidak mengandung zat zat yang berbahaya, dan tidak mengantung bahan pengawet.
Dari hasil pembuatan keripik ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan, karena keripik ini sangat diminati oleh masyarakat. Dengan penjualan
perbungkus Rp 1.000 maka sangat terjangkau oleh semua kalangan. Dan dari modal Rp 150.000 dapat dihasilkan 250 bungkus keripik, dan apabila dijual dengan harga Rp 1.000 per bungkus, maka hasil uang yang akan didapatkan Rp
250.000 Laba yang didapatkan Rp 90.000
Keripik tidak hanya dapat dibuat untuk makanan camilan, namun keripik dapat dijadikan makanan pendamping makanan – makanan lain nya seperti bakso, mi ayam, nasi goreng dan lain – lain.
Namun dalam kegiatan pembinaan kepemudaan pembuatan keripik ini pun mengalami beberapa kendala yang harus dihadapi oleh para pemuda antara lain keripik hanya dijangkau dan dipasarkan di desa Srikamulya sekitar nya saja
karena masih terbatasnya keripik yang dihasilkan dan belum ada upaya lain untuk mempromosikan kerupuk ke daerah lain, belum adanya upaya
pengemasan yang lebih menarik minat pembeli dan pemberian label, serta belum dilakukan kerja sama dengan pihak – pihak terkait yang dapat membantu upaya pemasaran kerupuk.
D. Gambaran Keaktifan Warga Belajar
Warga yang tergabung dalam kegiatan warga belajar ini semuanya aktif mengikuti pertemuan yang diadakan. Tidak ada yang bermalas-bermalasan karena mengharapkan ingin cepat bisa membuat keripik dan membantu ekonomi keluarga.
Sekali lagi saya mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Semoga kegiatan ini dapat dilakukan kembali dengan pembuatan keterampilan yang lain, sehingga warga belajar dapat menguasai keterampilan yang belum dimilikinya.
Tabel 1 Kemampuan Awal
No Nama Tidak
Bisa
Kurang Bisa
Bisa
1 Andriana √
2 Fikri √
3 Alif √
4 Jejen √
5 Afgan √
6 Ahmad √
7 Kholik √
Table 2 Kemampuan warga binaan setelah binaan
No Nama Tidak
Bisa
Kurang Bisa
Bisa
1 Andriana √
2 Fikri √
3 Alif √
4 Jejen √
5 Afgan √
6 Ahmad √
7 Kholik √
BAB IV
KESIMPULAN SARAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan program pembinaan dan praktek kepemudaan ini, mahasiswa mampu membuat warga belajar yang tadinya tidak memiliki keterampilan tertentu menjadi warga belajar (masyarakat) yang dapat menghasilkan kreativitas dan keterampilan menciptakan dan membuat sesuatu yang memiliki nilai jual tinggi (dalam hal ini khususnya pembuatan keripik singkong dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
B. Saran
Bagi warga belajar :
1. Warga belajar hendaknya jangan malu dan enggan untuk mengikuti kegiatan pembinaan dan praktek kepemudaan ini.
2. Terus aktif dan semangat mengikuti program-program lainnya yang bertujuan meningkatkan kreativitas dan keterampilan diri.
3. Selalu berinovasi untuk menghasilkan produk-produk lainnya yang mempunyai nilai guna dan nilai jual tinggi.
Bagi piliak yang memiliki keterampilan (karang taruna / kelompok usaha kecil dan menengah)
Bagi masyarakat yang memiliki keterampilan hendaknya mau meluangkan waktu untuk berbagi ilmu tentang keterampilan lainnya yang dapat bermanfaat bagi warga lain yang membutuhkan.
Merangkul dan mengajak warga lain untuk ikut bergabung dan berpartisipasi aktif dalam usaha yang kita jalankan, agar pengangguran semakin berkurang.
C. Tindak Lanjut
Kegiatan ini akan kami lanjutkan pada pertemuan berikutnya untuk merencanakan pembuatan keterampilan yang lain yang berguna bagi keluarga. Dan kepada pihak terkait khususnya kelompok usaha kecil dan anggota karang taruna lainnya yang memiliki keterampilan, kami selalu memohon bantuannya untuk ikut andil memajukan program ini agar tercipta warga yang kreatif dan terampil sehingga tercipta lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi
masyarakat sekitar.
BAB V PENUTUP
Lampiran 1
Identitas Warga Binaan
No Nama Anggota Jenis Kelamin
Usia Pendidikan
1 Andriana L 23 SMA
2 Fikri L 25 SMA
3 Alif L 21 SMA
4 Jejen L 23 SMA
5 Afgan L 19 SMP
6 Ahmad L 19 SMP
7 Kholik L 19 SMP
Lampiran 2 Link video
https://youtu.be/qa 3QccdAlgM?
si=nR0AhLbAjsQ d66Fg