• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Kontur dan Perhitungan Volume menggunakan Perangkat Lunak Surpac

N/A
N/A
AULIA DWI RACHMAWATI

Academic year: 2023

Membagikan "Pembuatan Kontur dan Perhitungan Volume menggunakan Perangkat Lunak Surpac"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI PERTAMBANGAN

Minggu ke-II dan III

Topik: Pembuatan Kontur dan Perhitungan Volume menggunakan Perangkat Lunak Surpac

Disusun oleh:

Aulia Dwi Rachmawati 19/443660/TK/48856

Kelas A

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEODESI DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2022

(2)

Daftar Isi

A. Alat dan Bahan ... 3

B. Dasar Teori ... 3

C. Langkah Kerja ... 4

D. Hasil dan Pembahasan ... 14

E. Kesimpulan ... 18

Daftar Pustaka ... 20

(3)

A. Alat dan Bahan

 Bahan Praktikum Minggu 2 dan 3

Software Surpac

B. Dasar Teori

Surpac merupakan perangkat lunak yang dikeluarkan Gemcom.inc.

Perangkat lunak ini digunakan untuk kebutuhan tambang dalam melakukan analisa dan perhitungan cadangan sumberdaya, desain tambang dan lainnya yang berhubungan dengan perencanaan penambangan. Software ini dapat meng kombinasikan data hasil analisa pemboran (kadar), posisi (hasil survey) dan data topografi sehingga menjadi data sumberdaya yang terukur dengan metoda matematika tertentu. Desain tambang (mine design) merupakan kegiatan untuk merencanakan dan merancang suatu tambang berdasarkan study kelayakan dan hasil akhir eksplorasi endapan bahan galian, ada tiga faktor, yaitu faktor alam dan geologi, faktor ekonomi dan faktor teknik.

Pada dasarnya prinsip perhitungan volume material penambangan menggunakan prinsip perhitungan volume dari permukaan tanah eksisting (original) ke permukaan tanah rencana (design). Perhitungan volume tersebut dapat dilakukan beberapa metoda yaitu :

1) Metoda Cut and Fill

Metoda cut and fill adalah pekerjaan memotong tanah atau menurunkan elevasi tanah sesuai dengan yang direncanakan.

Metoda ini menghitung volume dari DTM yang dibentuk dari jaring- jaring segitiga (TIN). Jaring – jaring segitiga ini yang akan membentuk suatu geometri prisma dari dua surface. Surface dibedakan menjadi dua yaitu original atau base surface dan surface design. DTM adalah repersentasi statistik permukaan tanah yang kontinyu dari titik-titik yang diketahui koordinatnya (X, Y, dan Z) pada suatu sistem koordinat tertentu.

(4)

Digital Terrain Model atau DTM adalah representasi statistik permukaan tanah yang kontiyu dari titik-titik yang diketahui koordinat x, y, dan z-nya pada suatu sistem koordinat tertentu. Selain definisi di atas, terdapat beberapa definisi DTM lainnya, yaitu : DTM adalah suatu set pengukuran ketinggian dari titik-titik yang tersebar di permukaan tanah. Digunakan untuk analisis topografi daerah tersebut.

2) Metoda komposit

Penentuan volume dengan menggunakan garis kontur dapat ditentukan dengan menggunakan rumus end areas untuk setiap dua bidang penampang yang berurutan. Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat didalam batas kontur.

C. Langkah Kerja 1) Pembuatan Kontur

 Membuka perangkat lunak surpac

 Mendefinisikan Directory yang berfungsi sebagai lokasi folder kegiatan pengolahan. Klik kanan pada directory yang diinginkan > set as work director

Gambar C.1 Directory yang diinginkan

 Memasukan data original100.str pada perangkat lunak Surpac.

Caranya Klik file tersebut > drag menuju workspace

(5)

Gambar C.2 Tampilan data original100.str

 Sebelum membentuk kontur, bentuk terlebih dahulu DTM dari data original 100.str. Caranya klik Surface > DTM file Functions > Create DTM from String File

Gambar C.3 Create DTM from String File

 Setelah muncul pengaturan pada tab Create DTM from a string file, atur seperti berikut:

Location : Original100.str

String to Act as Breaklines : Uncheck, dikarenakan string tidak dapat bekerja pada breakline/breakline tidak dapat dikerjakan pada langkah ini

Bagian lain pilih Default > kemudian klik Apply

(6)

Gambar C.4 Tampilan Pengaturan Create DTM from String File

 Akan menghasilkan log report dan DTM sebagai berikut,

Gambar C.5 Tampilan log report

Gambar C.6 Tampilan Hasil DTM

 Membuat kontur dari DTM yang telah terbentuk. Caranya klik surfaces > Conturing > Contour DTM file > interval kontur sebesar 1 meter

(7)

Gambar C.7 Contour DTM file

Gambar C.8 Tampilan Pengaturan Contour DTM file

 Akan menghasilkan tampilan sebagai berikut,

Gambar C.9 Tampilan Hasil Kontur interval 1 meter

 Melakukan perubahan warna pada kontur mayor dan minor agar memiliki warna yang sama, artinya melakukan perubahan nilai string pada setiap segmen yang ada pada file kontur mayor dan minor. Caranya klik edit > string > renumber range. Setelah itu simpan hasilnya.

(8)

Gambar C.10 Tampilan mengubah renumber range

Gambar C.11 Pengaturan Save File

 Melakukan hal sama dengan kontur mayor

 Selanjutnya gabungkan file kontur minor dan mayor supaya menjadi satu. Caranya klik Ctrl > pilih file kontur mayor dan minor > drag+shift ke worksheet > simpan

Gambar C.12 Hasil kontur minor dan mayor

 Melakukan proses trim outside data kontur yang tidak dibutuhkan/reperesentatif pada bagian tertentu dengan kondisi di lapangan menggunakan data boundary bdy_10.str. Caranya klik Edit > Trim > Clip by Selected Segment > pilih boundary

Gambar C.13 Clip by Selected Segment

(9)

Gambar C.14 Hasil Clip by Selected Segment

 Ulangi langkah sebelumnya untuk membuat kontur dengan interval kontur 5 meter

Gambar C.15 Hasil Kontur interval 5 meter

2) Perhitungan Volume

 Membuka file hasil ukuran stock coal batubara (vol_stok100.str)

Gambar C.16 Hasil Tampilan file vol_stok100.str

(10)

 Melakukan perhitungan volume tumpukan C, maka tumpukan A dan B harus dihapus terlebih dahulu. Caranya klik edit > string

> delete > pilih string A dan B pada worksheet > simpan file hasil

Gambar C.17 Hasil Tampilan Tumpukan C

 Membuat DTM dari data tumpukan C dengan cara yang sama seperti yang sudah disebutkan pada tahap sebelumnya.

Gambar C.18 Tampilan Pengaturan Cretae a DTM from a string file

Gambar C.19 Hasil tumpukan C log

(11)

Gambar C.20 Hasil DTM Tumpukan C

 Melakukan digitasi guna membentuk DTM original dikarenakan tidak tersedianya data origin. Caranya klik Create > Digitize >

new point > klik point terluar dari tumpukan C

Gambar C.21 Digitise

Gambar C.22 Hasil Digitise Tumpukan C

 Merubah arah segment menjadi searah jarum jam. Caranya Edit

> Segment > Reverse > pilih segment

(12)

Gambar C.23 Reverse

 Simpan hasil digitasi yang telah dibuat dengan nama bdy_c.st

Gambar C.24 Simpan hasil digitasi

 Membuat DTM dari data bdy_c.str. Caranya Surface > DTM file functions > Create DTM from a string file > Lakukan pengaturan > Apply

Gambar C.25 Tampilan Pengaturan Cretae a DTM from a string file

(13)

Gambar C.26 Hasil Bdy_C log

Gambar C.27 Hasil DTM Bdy_C

 Menghitung Volume menggunakan metode Cut and Fill.

Caranya dilakukan dengan klik Surfaces > Volumes > Cut and Fill between DTM

Pengaturan parameter cut and fill, isikan seperti berikut:

Define the first DTM : bdy_c

Define the second DTM : tumpukan_c Define the volume boundary strings : bdy_c

Gambar C.28 Pengaturan parameter cut and fill

(14)

 Lakukan untuk Tumpukan B dan C

D. Hasil dan Pembahasan

Pada praktikum survei pertambangan minggu ke-1 ini dilakukan pembuatan kontur secara digital dengan menggunakan perangkat lunak surpac. Sedangkan pada minggu ke-2 dilakukan perhitungan volume dengan metode cut and fill dengan data praktikum yang sudah tersedia di elok.

1) Pembuatan Kontur Digital

Sebelum membentuk kontur, terlebih dahulu membentuk DTM dari data original 100.str. Setelah itu membentuk kontur dari DTM yang telah terbentuk. Garis kontur dibagi menjadi 2, yaitu kontur minor dan kontur mayor. Dalam praktikum kali ini kontur yang dibuat masih terbagi dalam berbagai string yang berbeda. Dibutuhkan proses renumber string untuk mengubah garis kontur dalam satu string yang sama. Proses perubahan nomor string digunakan untuk memudahkan proses layouting. Berikut ini hasil dari pembuatan kontur digital,

a) Interval 1 meter

Gambar D.1 Tampilan Kontur Interval 5 meter

(15)

Pada gambar diatas, kontur minor ditandai dengan garis berwarna merah sedangkan kontur mayor ditandai dengan garis berwarna putih.

b) Interval 5 meter

Gambar D.2 Tampilan Kontur Interval 1 meter

Pada gambar diatas, kontur minor ditandai dengan garis berwarna biru sedangkan kontur mayor ditandai dengan garis berwarna putih.

2) Perhitungan Volume Tumpukan A, B, dan C dengan cut and fill a) Pertanyaan

 Mengapa yang dilihat adalah nilai Fill Volume, bukan Cut Volume?

Fill Volume menggambarkan nilai volume tumpukan, sementara Cut Volume merupakan nilai volume galian. Nilai volume stockpile batu bara yang telah diambil merupakan nilai tumpukan Sehingga dalam perhitungan volume stockpile hanya membutuhkan Fill Volume.

 Apakah yang dimaksud dengan Nett Volume?

Nett Volume merupakan selisih antara volume timbunan dengan volume galian. Dengan demikian Nett Volume dapat

(16)

diartikan sebagai hasil pengurangan volume timbunan dengan volume galian.

 Apa maksud Cut Area, Fill Area dan Total Area?

Cut Area adalah area batasan yang akan digali. Sementara Fill Area merupakan area batasan yang akan ditimbun.

Sedangkan Total Area ialah area total atau jumlah area galian dan timbunan.

 Apa maksud dari Boundary Area?

Boundary Area merupakan area yang akan digunakan untuk membatasi daerah yang akan dihitung volume cut and fill-nya.

b) Tumpukan C

Gambar D.3 Tampilan DTM Boundary C

Gambar D.4 Hasil volume cut and fill C

Pada hasil diatas merupakan luasan area dari tumpukan C.

Luasan area pada tumpukan C dapat dilihat pada fill area yang sebesar 2725,822 m2. Selain itu, volume dari tumpukan C yaitu 10629,349 m2.

c) Tumpukan A DTM boundary:

(17)

Gambar D.5 Tampilan DTM Boundary A

Gambar D.6 Hasil volume cut and fill A

Hasil diatas memiliki fill vol tumpukan A sebesar 708,894 m2. d) Tumpukan B

Gambar D.7 Tampilan DTM Boundary B

Gambar D.8 Hasil volume cut and fill B

Hasil diatas memiliki fill vol tumpukan B sebesar 11003,588 m2.

(18)

e) Hitung Volume Tumpukan B dan C pada RL Elevasi 102.5 m

Gambar D.9 Pengaturan parameter cut and fill

Volume tumpukan B pada elevasi 102,5 yaitu 4268,973 m²

Gambar D.10 Pengaturan parameter cut and fill

Volume tumpukan C pada elevasi 102,5 yaitu 5139,890 m²

E. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan kali ini, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan software Surpac mahasiswa dapat membuat garis kontur dari data str yang disediakan dan dapat membuat DTM serta menghitung volume metode cut and fill. Didalam perhitungan volume dengan metode cut and fill, terdapat Fill Volume menggambarkan nilai volume tumpukan, sementara Cut Volume merupakan nilai volume galian. Nilai volume stockpile batu bara yang telah diambil merupakan nilai tumpukan Sehingga dalam perhitungan volume stockpile hanya membutuhkan Fill Volume. Selain itu juga terdapat nett volume, cut area,

(19)

fill area, dan total area, Nett Volume merupakan selisih antara volume timbunan dengan volume galian, Cut Area adalah area batasan yang akan digali. Sementara Fill Area merupakan area batasan yang akan ditimbun.

Sedangkan Total Area ialah area total atau jumlah area galian dan timbunan.

(20)

Daftar Pustaka

GEMCOM INC Software, 1997, Geological Modeling of A Multi-seam Coal Deposite with Surpac Software, Campbell

Iswandi, I. (2016). Analisa Perhitungan Volume Material Rencana Penambangan Mineral Nikel Menggunakan Dua Perangkat Lunak. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Geodesi, 1(1).

Referensi

Dokumen terkait

I understand that MRWA has finalized the design for development and can now confirm that the project will involve the proposed clearing of 3.1 hectares of native vegetation, an increase

 I will immediately notify and submit written reports to the Institutional Biosafety Committee concerning: a Any accident that results in a known or potential exposure to recombinant