PEMBUATAN VCO ...(31):49-52
Jurnal Hutan Tropis Volume 12 No. 31, Edisi Maret 2011 49
PEMBUATAN VCO (Virgin Coconut Oil) DARI KELAPA HIJAU DAN KELAPA HIBRIDA DENGAN METODE DINGIN
Oleh/by Gt. A. R. THAMRIN
Program Studi Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the manufacture of VCO (Virgin Coconut Oil) by the method of cold, and knowing the number of VCO is in a green coconut and coconut hybrids.
The results of this study can provide benefits and helpful information for producers of coconut, in particular, and for all of us in general, because it is rich in coconut in South Kalimantan.
The results of the VCO heavy green coconut on each treatment is 1.1 = 85 ml, 1.2 ml = 87 A, and A 1.3 = 87 ml, with an average value of 85.6 ml. As for the coconut hybrid VCO = 0. Can be made into a green coconut because the VCO has a fairly large fruit, meat is not so thick and less fruit than the hybrid coconut. While the hybrid coconut oil can not be used as a VCO may be due to age berbuahnya hybrid coconuts faster and more and form a smaller but has a thickness of the meat is thicker than the green coconut meat.
The process of making coconut hybrids use the same method with cold green coconut, but at the time of the separation process that consists of oil, blendo and water for 24 hours, coconut hybrids only form 2 layers in the upper layer blendo lightly browned and remove unpleasant odors and bottom layer of water in there.
Keywords : Virgin Coconut Oil, Green Coconut, Hybrid coconut
PENDAHULUAN Khasiat buah kelapa memang
sudah terkenal sejak lama.
Masyarakat Indonesia biasa menggunakan air kelapa untuk mengobati demam, penawar racun, dan menetralkan racun karena obat.
Bahkan, penduduk di Kepulauan Pasifik mempunyai tubuh yang sehat dan gigi yang kuat karena mereka terbiasa makan dengan menggunakan kelapa. Sejumlah ahli meyakini, mengkonsumsi makanan yang mengandung kelapa memberikan manfaat. Antara lain kadar kolesterol rendah, kesehatan tubuh terjaga, mencegah penyakit keturunan, dan
sebagainya.Saat ini, pemanfaatan kelapa lebih berkembang. Salah satunya dengan membuatnya menjadi minyak kelapa murni VCO (Virgin Coconut Oil). Hingga kini minyak kelapa murni ramai diperbincangkan karena khasiatnya bagi kesehatan.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan sumber daya manusia, buah kelapa bisa diproses menghasilkan minyak yang banyak bermanfaat bagi kesehatan. Ada beberapa metode pembuatan VCO, tetapi kurangnya informasi yang diketahui mengenai asal bahan baku yang digunakan sebab bahan kelapa
PEMBUATAN VCO ...(31):49-52
Jurnal Hutan Tropis Volume 12 No. 31, Edisi Maret 2011 50
mempunyai banyak jenisnya. Dari alasan tersebut peneliti sangat tertarik untuk meneliti dua kelapa yang berbeda jenisnya, antara kelapa hijau dan kelapa hibrida.
Tujuan dari penelitian ialah mengetahui proses pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dengan metode dingin, serta mengetahui kuantitas
VCO yang ada pada kelapa hijau dan kelapa hibrida. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan informasi yang berguna bagi para petani kelapa pada khususnya dan bagi kita semua pada umumnya, karena di Kalimantan Selatan kaya akan kelapa.
METODOLOGI PENELITIAN
Proses pembuatan ini dilakukan di Kelurahan Guntung Paikat, Kecamatan Banjarbaru, Kotamadya Banjarbaru, Propinsi Kalimantan Selatan. Waktu penelitian yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian ini kurang lebih 3 (tiga bulan).
Penyetril alat ini menggunakan alkohol 70 % yang bertujuan untuk menghilangkan bakteri yang melekat pada alat yang digunakan. Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan VCO adalah pisau, parudan, timbangan, baskom, gayung, saringan, toples (bening), sendok mixer, tisu, gelas, botol, gelas ukur, alat tulis menulis, dan kamera.
Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu 1 kg daging kelapa hijau dan 1 kg daging kelapa hibrida, dan air Aqua 5 liter.
Prosedur pembuatan VCO yaitu menyetrilkan alat kerja, menyiapkan bahan baku, mengupas kelapa hijau dan kelapa hibrida
diambil dagingnya dan dibuang kulit arinya, pisahkan menjadi 2 bagian, 1 bagian kelapa hijau dan 1 bagian lagi kelapa hibrida, mencuci dan memisahkan dua jenis daging kelapa tersebut untuk diparut, kemudian memarut daging kelapa, ditimbang hasil parutan 1 kg kelapa hijau di campur dengan air aqua sebanyak 1,5 liter, begitu pula dengan kelapa hibrida, mengambil santannya, diamkan selama 15 menit sampai terbentuk 2 lapisan, atas kanil (santan kental) dan bagian bawah air, mengambil kanilnya menggunakan sendok jangan sampai tercampur dengan air, mengaduk kanil tersebut dengan mixer ± 24 jam sampai terbentuk 3 lapisan, atas minyak, tengah Blondo, dan bawah air, setelah itu mengambil minyak tersebut dengan menggunakan corong yang sudah dilapisi tisu, mengamati kuantitas VCO dari 2 jenis kelapa tersebut, terakhir pengemasan VCO kedalam botol.
PEMBUATAN VCO ...(31):49-52
Jurnal Hutan Tropis Volume 12 No. 31, Edisi Maret 2011 51
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian ini dapat kita lihat pada Tabel 1. Dari hasil pengamatan dapat kita lihat bahwa kelapa hijau tersebut mempunyai warna jernih dan bening serta mempunyai bau yang harum, dan untuk kelapa Hibrida tidak dapat menghasilkan minyak, sehingga tidak bisa dilihat warnanya.
Hasil berat VCO dari kelapa hijau pada masing-masing perlakuan A 1.1 = 85 ml, A 1.2 = 87 ml, dan A 1.3 = 87 ml, dengan nilai rata-rata 85.6 ml. Sedangkan untuk kelapa Hibrida hasil VCO = 0.
Kelapa hijau bisa dibuat menjadi VCO dikarenakan kelapa tersebut memiliki buah cukup besar, daging tidak begitu tebal dan buah lebih sedikit dari kelapa hibrida.
Sedangkan kelapa hibrida tidak bisa
dijadikan minyak VCO mungkin dikarenakan kelapa hibrida umur berbuahnya lebih cepat dan lebih banyak buahnya, dan bentuknya lebih kecil tetapi mempunyai ketebalan daging lebih tebal dibanding daging kelapa hijau.
Proses pembuatan kelapa hibrida tersebut menggunakan metode dingin sama dengan kelapa hijau, tetapi pada waktu proses pemisahan yang terdiri dari minyak, blendo dan air selama 24 jam, kelapa hibrida hanya membentuk 2 lapisan yaitu blendo berada pada lapisan atas berwarna kecoklatan serta mengeluarkan bau yang tidak enak dan air ada dilapisan bawah.
Tabel 1. Hasil VCO dari 1 kg kelapa
Ulangan
Parutan
Kelapa Air Aqua
(l)
Hasil
A1 A2
Hijau Hibrida Kuantitas
(m) Warna Bau Kuantitas
(m) Warna Bau 1 1
kg 1 kg
1,5 85 Jernih Harum 0 - -
2 1 kg
1 kg
1,5 87 Jernih Harum 0 - -
3 1 kg
1 kg
1,5 L 87 ml Jernih Harum 0 - -
JUMLAH 257 ml - 0 -
Rata-rata 85,6 ml - 0 -
PEMBUATAN VCO ...(31):49-52
Jurnal Hutan Tropis Volume 12 No. 31, Edisi Maret 2011 52
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Proses pembuatan VCO ini
menggunakan metode dingin 2. VCO yang dihasilkan adalah 85,6
ml untuk kelapa hijau
3. Kelapa hijau bisa dijadikan minyak dan kelapa hibrida tidak dapat dijadikan minyak
Saran
Hal-hal yang dapat disarankan adalah :
1. Sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan kelapa, komposisi, dan metode pembuatan yang berbeda.
2. Sebaiknya dilakukan pengujian untuk mengetahui kandungan yang ada didalam kelapa hijau dan kelapa hibrida tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Adijaya, DS. 2005 dalam Majalah
Trubus 429, hal 17.
Al, Arif, - CV. Indo Global Biz.
www.carasehat.com. (Juni 2006)
Limbang, JD. 2005 dalam Demplot Kelapa Hibrida. Balai Informasi Pertanian Nusa Tenggara.
Setyoparatiwi, A. 2005 dalam Majalah Kompas, hal 10.